Ketiga temannya menghela nafasnya lega. Untunglah mood Liora bisa berubah semudah itu.

"Ada mangkuk nggak?" Tanya Talita.

"Nggak tau," Ujar Liora. Lalu gadis itu menoleh kearah Gevandra, "Van, ada mangkuk nggak?"

"Nggak ada," Jawab Gevandra.

"Yaudah sana cari. Daripada diem aja di pojokan," Ujar Erlin ikut-ikutan.

Gevandra hanya melirik Erlin sekilas. Lalu cowok itu melenggang pergi keluar dari ruang rawat.

"Anjir pacar lo nyeremin banget. Emang bener nggak bisa diajak becanda," Erlin menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Maaf ya. Aku nggak tau kenapa Gevan gitu," Ujar Liora.

"Udah nggak papa. Maklum lah," Ujar Cica.

"Permisi," Ujar seorang perawat di depan pintu ruang rawat Liora. "Apa benar ini dengan mbak Liora Anastasya?"

"Iya sus, saya sendiri," Jawab Liora.

"Oh iya. Ini ada paket," Perawat tersebut menyerahkan sebuah paketan pada Liora.

"Dari siapa ya Sus?" Liora menerima paketan tersebut dengan ragu. Ia trauma dengan kejadian sebelumnya.

"Saya nggak tau. Tadi kurirnya nggak ngasih tau," Jawab suster tersebut, "Saya pamit dulu ya."

"Makasih ya sus," Ujar Liora.

"Buka dong Ra!" Ujar Cica antusias.

"Nanti aja deh," Ujar Liora. Ia tidak berniat untuk membuka paket tersebut. Ia takut jika yang ia dapatkan teror seperti kemarin.

"Sekarang aja ah. Isinya apa gue penasaran," Ujar Cica.

"Iya Ra. Sekarang aja," Ujar Erlin.

Liora menggeleng, "Nanti aja."

"Kita penasaran tau," Ujar Talita.

"Kenapa sih? Sini gue yang buka ah," Cica mengambil paksa paketan tersebut dari tangan Liora. Liora yang masih lemas tidak bisa menahan paket tersebut.

"Cepetan dong Ca bukanya," Ujar Erlin tidak sabaran.

"Ih bentar. Liat nih lakbannya aja banyak banyak banget. Berlapis lapis gini," Ujar Cica kesal sendiri.

"Sini Ca gantian gue yang buka," Ujar Talita. Lalu gadis itu yang kini membuka paketnya.

"Apa isinya Ta?" Tanya Erlin setelah lapisan lakban berhasil di buka. Kini tinggal sebuah kotak berwarna biru muda.

"Ini lo yang buka," Talita menyerahkan kotak tersebut pada Erlin.

Dengan senang hati Erlin menerimanya. lalu gadis itu langsung membuka kotak tersebut. Mata gadis itu membulat sempurna saat melihat isi didalam kotak itu. "Huek!" Erlin menutup mulutnya hendak muntah. Bau amis begitu menyengat.

Kemudian Erlin menoleh kearah Liora, "Ra," Ujarnya dengan nada yang terdengar ketakutan.

"Apa sih," Cica langsung merebut kotak tersebut. Penasaran dengan isi didalamnya "Aaaa!!" Teriaknya sembari menjatuhkan kotak tersebut. Membuat isinya terjatuh di lantai.

"Aa!!" Talita juga menjerit melihat isinya. Boneka bayi yang berukuran sedang. Dengan mata yang di lepas. Mulut, pipi dan tubuh yang di robek.

Boneka tersebut penuh dengan darah. Entah darah apa, tapi ini memang benar darah bukan pewarna yang berwarna merah. Pasalnya bau amis begitu menyengat. Membuat semuanya mual.

Sedangkan Liora diam tak bersuara. Nafas gadis itu tersengal sengal. Sebenarnya, siapa yang tega melakukan ini padanya. Apa salahnya? kenapa ia selalu dapat teror?

Erlin dan Talita langsung memeluk Liora. Sedangkan Cica mengambil sebuah kertas yang berada di dalam kotak tersebut.

"Wajah lo harus lebih buruk dari pada ini!" Cica membaca tulisan yang berada di kertas tersebut. Kemudian Cica meremas kertas tersebut, "Sialan! Ulah siapa sih?"

"Siapa coba yang neror. Lo ada masalah sama siapa Ra?" Tanya Erlin.

Liora menggeleng, "Aku nggak ada salah sama siapapun. Udah tiga kali aku dapat teror. Peneror itu kaya ngikutin aku. Dua kali aku dapat di rumah sakit. Dan yang pertama aku dapat di tas sekolah aku. Setelah dapat teror itu, aku kecelakaan."

Talita mengepalkan kedua tangannya "Kita harus cari tau siapa peneror itu. Tenang Ra, ada kita. Lo nggak sendiri."

"Gue yakin, peneror sama yang nyebabin lo kecelakaan adalah orang yang sama," Ujar Erlin.

"Ada apa?" Ujar Gevandra yang entah kapan sudah berada didalam ruang rawat Liora.

"Liora di teror," Ujar Cica.

Gevandra langsung mengambil boneka teror tadi. Cowok itu langsung membuangnya di tong sampah. Wajahnya merah padam, kedua tangannya terkepal kuat. "Ketemu, lo mati!" Desis Gevandra yang hanya di dengar oleh dirinya sendiri.

🍁

Menurut kalian, siapa peneror itu?

200 vote + 200 komen langsung up lagi 🔥

Possessive Psychopath (TERBIT)Where stories live. Discover now