Gagal Kencan

3.8K 307 0
                                    

Karena besok bang Adit udah pulang ke Medan, kami memutuskan mau kencan malam ini. Mumpung malam minggu. Aku juga mengenyampingkan tugas yang akan dikumpul hari senin nanti.

Gapapa lah demi nyenangin suami. Sehabis ini kami bakalan LDR an lagi. Huhh sedih sih sebenarnya, masih pengen manja-manjaan sama dia. Tapi mau bagaimana lagi, keadaan memaksa untuk berpisah dulu.

Aku memandangi penampilan di didepan cermin. Sempurna. Aku keluar dari kamar, kudapati bang Adit sudah duduk diteras rumah sambil menungguku. Aku berdecak kagum melihat penampilannya.

"Ganteng banget suami gue ya allah" aku ikutan duduk disebelah bang Adit, mengait lengannya erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ganteng banget suami gue ya allah" aku ikutan duduk disebelah bang Adit, mengait lengannya erat. Bang Adit ikutan terkekeh, lalu memelukku sebentar.

"Ayok lah nanti keburu malam" kami berdiri bersamaan.

"Eittsss tunggu dulu bang!" aku buru-buru mengeluarkan hp dari dalam tas. "Potoin Hanin dulu hehehe"

Bang Adit hanya menggelengkan kepala, tak mau membantah permintaan istri cantiknya ini.

"Mana coba Hanin lihat bang"

"Wiihh cuman sekali ambil tapi hasilnya bangus bamget" aku tersenyum puas memandangi hasil jepretan bang Adit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wiihh cuman sekali ambil tapi hasilnya bangus bamget" aku tersenyum puas memandangi hasil jepretan bang Adit.

"Karena objek yang mau di foto juga bagus, makanya hasilnya sebagus itu" nahkan apa gak makin cinta coba.

Kami berdua meninggalkan rumah menuju restoran tujuan kami malam ini. Niatnya sehabis makan malam, kami bakalan nonton.

Tapi memang sepertinya Tuhan berkehendak lain, baru saja kami memasuki area Restoran, hp ku berbunyi. Aku mengernyit bingung melihat nama yang tertera dilayar hp. Risma. Tak biasanya dia meneleponku, biasanya kalau sudah menelepon ada hal penting.

"Halo kenapa Ris?" tanyaku sambil berjalan memasuki restoran.

".........."

"Emang kamu gak bisa atasi sendiri Ris?, saya lagi ada urusan ini"

".........."

"Yasudah tunggu sebentar, saya akan segera kesana"

Aku mengembuskan napas kasar. Kepalaku tiba-tiba saja pusing mendengar kabar dari Risma.

PARIBAN (End)Where stories live. Discover now