20

39.7K 2K 49
                                    

Tok tok tok.. ada yang kangen?
Tadi malam aku mau up, tapi laptopnya eror pren🥺

Happy reading 💜

. .

Semua terasa sangat cepat, sat set sat set mas Sakha tiba-tiba sudah mengajukan dirinya ingin menjadikan aku sebagai pendamping hidupnya.

Itu terjadi dua bulan yang lalu, mas Sakha sering kali memberi kode namun dengan kapasitas otak gengsi ku, aku hanya berpura pura tidak memahami apa yang di maksud mas Sakha. Semua sudah di susun rapi oleh mas Sakha, dan kami hanya akan menunggu beberapa bulan lagi sebelum hari itu akan terlaksana.

Pagi hari ini mas Sakha mengajakku untuk pergi ke salah satu taman.
Jika berdasarkan testimoni dari mas Sakha, tamannya sangat bagus cocok untuk mahasiswa sepertiku yang membutuhkan healing.

Berbicara tentang healing, pernah suatu ketika aku Bersama teman-temanku ingin pergi healing pasca ujian praktik yang membuat otak kami gosong. Waktu itu mas Sakha bersikeras melarang kami pergi hanya karena kami menolak tawarannya yang menawarkan pak Arman untuk mengantar kami, tentu saja aku menolak dengan tegas tidak ingin merepotkan. Dan anehnya lagi, mas Sakha mengajukan mobil Pajero Sportnya untuk dibawa oleh kami, jika tawaran pertama Nela, Ica , Piti menerima namun tidak dengan tawaran kedua. Tidak ada yang ingin mengambil resiko jika mobil tersebut lecet, yang ada aku yang menjadi jaminan. Dan berujunglah aku pergi tanpa sepengetahuan mas Sakha. untung saja semua aman terkendali, semua foto aku sembunyikan rapat dan meminta ketiga temanku agar tidak memposting apa pun.

Sejak tadi malam aku sudah berusaha menyelesaikan semua tugas, agar ketika aku pergi jalan hari ini tidak ada beban. Suara ponselku berbunyi, pasti itu dari mas Sakha.

Mas Sakha sudah berada di depan, dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancung yang jika kita bermain perosotan sangat memungkinkan disana. Senyum merkah di pagi hari sepertinya mood mas Sakha sangat bagus, mas Sakha membuka pintu mobil untukku “Selamat pagi cantik” pujinya pagi ini.

“Mas..”

“Hm.. saya salah? Kamu memang cantik, Sisil” pujinya Kembali, membuat pipi ku memerah.

Aku mencubit lengan mas Sakha, membuatnya mengaduh kesakitan “ini masuk ke KDRT loh” gurau mas Sakha membalas mencubit pipi ku.

“Ini juga lebih KDRT, mas..” balasku.

Kegiatan saling menuduh siapa yang KDRT itu pun, berakhir hingga percakapan ku. Karena setelahnya mas Sakha fokus mengemudi.

✨✨✨

Dan benar apa yang dikatakan mas Sakha, tempat ini sangat bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan benar apa yang dikatakan mas Sakha, tempat ini sangat bagus. Semua masih terasa sangat asri, hanya saja perjalanannya cukup jauh, entah sudah berapa sesi mimpi yang aku buat di dalam mobil, maaf mas jika partner mu ini hanya bisa bantu doa agar bisa selamat sampai tujuan saja, tidak bisa membantu untuk bergantian menyetir.

Suamiku Dokter ( Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang