10

49K 2.8K 43
                                    

Aku balik lagi, kali ini aku nepatin janji 🤗 ga mau buat kalian nunggu lama 🤗
Sehat terus ya kalian semua. 💜


Happy reading 💜

✨✨

Perkataan dokter Sakha tadi, membuatku membatu salah tingkah, hey siapa yang tidak salting di katakan seperti tadi. Kamu cantik, saya suka. Sepertinya ini adalah mantra baru untuk mengurangi rasa insecure ku.

Ibu anak gadismu digodain, mana wajahku sekarang memerah kayak tomat. Aaa malu banget.

Mataku terfokus mengingat jalan yang aku lewati, ada yang aneh. Ini bukan jalur menuju kos ku, tapi malah belok ke mall. Oh ayolah apakah dokter Sakha ingin menjadikanku badut disini? dengan penampilan ku seadanya masih menggunakan baju kampus tapi untung saja tertutup dengan sweater yang aku gunakan.

Aku menatap dokter Sakha penuh tanya “ mohon maaf dokter, ini bukan jalan ke kos saya. Ini mall, dok” jelasku.

“ Yang bilang ini rumah sakit, siapa? ” balasnya datar. Tidak memperdulikan pertanyaan ku.

“ Angel bangun yuk, katanya mau main. Ayo bangun udah sampai, nih ” dokter Sakha berusaha membangunkan Angel dengan sepelan mungkin, tanpa ingin merusak tidur Angel. Tapi yang namanya dibangunkan begini, ya bakalan tetap merusak suasana tidur sih.

Aku sudah faham kenapa aku ikut dibawa kesini, dokter Sakha ingin menjadikan aku baby sitter buat Angel nih pasti. Tapi, tetap saja. Penampilan ku masih seperti ini. Ditambah hari ini seragam putih-putih, pasti ada saja orang yang berfikiran seperti ini di dalam sana "si cewek yang, nggak cantik sih, tapi siapa yang gak lirik kami dijalan." Lah, mikirnya aja sih. Siapa yang tidak lirik aku, kalau modelan kucel kusem begini juga.

“ Mohon maaf dok, setidaknya saya mesti balik dulu ke kos. Buat ganti baju, tidak enak menggunakan seragam seperti ini” aku menatap baju seragam putih putihku, sedangkan dokter Sakha tetap tampil cetar membhana.

Mungkin jika dokter Sakha hanya menggunakan kolor saja, pasti bakalan tetap ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mungkin jika dokter Sakha hanya menggunakan kolor saja, pasti bakalan tetap ganteng. Pasti.

Dokter Sakha kesayang semua mahasiswinya, terutama oknum bernama Sisil yang disampingnya sekarang ini.

“Hemat waktu. Nanti kita beli di dalam ”  jawab dokter Sakha enteng tidak ada beban. Lebih baik menghemat uang, daripada waktu untuk mahasiswa seperti aku ini.

“ Mohon maaf dok, tapi saya tidak bawa uang, ditambah jika saya berbelanja disini uang jajan untuk 3 bulan di pakai buat beli baju saja ” aku sudah mulai rada kesal terhadap dokter Sakha, sekarang di depan ku ini bukan dokter Sakha yang menjadi pengajarku dikampus, tetapi dokter Sakha dengan versi berbeda. Dokter Sakha yang akan memulai sirkel per-bestiean dengan aku.

“ Emang saya suruh kamu bayar sendiri ? ” tanya dokter Sakha sedikit sewot.  Ya ampun jantungku semoga kamu aman sejahtera, karena ke randoman dokter Sakha yang seperti ini. 

Suamiku Dokter ( Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang