Suamiku Dokter ( Tahap Revisi)

17

Jangan marah ya, aku tetap ingat hutang ceritaku belum selesai kok♥️

Happy reading 💜

✨✨✨

Setelah kepulangan ketiga para perusuh pagi ku, aku hanya tertinggal sendiri disini. Hanya hari  ini saja, besok aku sudah di perbolehkan pulang. 

Mas sakha belum balik dari tadi, apa mungkin mas Sakha tengah merajuk ya?  Hmmm, gak juga sih. Mas Sakha bukan tipe lelaki yang gampang merajuk.

Badanku dari kemarin sudah terasa sangat lengket, bayangkan saja 24 jam lebih badan ini tidak terkena oleh air. Bau keringat semerbak sudah merajalela di ruangan ini. Aku ingin mandi, tapi apa daya kaki sama tangan malah drama luka.

Oh, ya semenjak kejadian kemarin Agam belum pernah dateng kesini. Hmmm, mungkin karena Agam tidak enak juga kali ya, ganggu istri orang. Emang ya mas sakha, pengen di benerin otaknya sedikit.

Aku sedang asik asiknya berselancar di dunia Instagram, sekalian stalk akun mas Sakha. Aku melihat postingan terakhirnya, sengaja ingin baca komenan para kaum hawa disana.

Dan tentu saja aku suka sekali mencari sumber penyakit hati, yang mengakibatkan diri ini malah semakin insecure hahahaha menambah beban buat overthingking.

Postingan terakhir mas Sakha yakni ketika mas sakha menjadi narasumber salah satu seminar di kampus swasta minggu lalu. Pandanganku tertarik pada satu objek disana, tentu selain mas Sakha, perempuan yang menggunakan atasan berwarna abu, dibandingkan perempuan yang lain yang berada disana hanya dia yang terlalu mepet berpose dengan mas Sakha, mepet banget anjirrr. "Bangunin singa betina nih orang" geramku.

Aku langsung cek komentar. Darahku rasanya sudah mendidih, tinggal ditambah mie indomy.

One step closer ya moms @dinprtw

Bissmillah headshoot @dinprtw

Aku mah mundur alon alon mas.

Eh itu siapa yang didekat dokter sakha, kok cocok ya.

Wah aku ngeship kalian aja deh.

dan berbagai macam bentuk komentar lainnya juga.

Wahhh itu apa apaan, shap ship shap ship. Belum tahu aja mereka nih ya, ni juga mas Sakha segala post yang ini juga. Kan netizen jadi mikir yang aneh, gak ngehargai banget nih mas Sakha.

Akhirnya jemari ku gatel, kepoin akun @dinprtw sampai tuntas, eh pas di klik ternyata privat. Dasar. Pupus sudah jiwa kepo ku. Eitsss jangan menyerah, mari kita buat fake akun.

" huaaaaa... kakak..." aku yang tengah fokus dengan ponselku, disana Angel yang tiba tiba sudah berlari menuju brankar ku. Tapi, karena posisi brankar ku yang tinggi, jadi tidak bisa di gapai oleh Angel.

Aku hendak turun dari brankar untuk menyambut Angel, agar tidak menangis " aduhhh, Angel " tapi, suara Bunda mas Sakha menghentikan gerakan ku.

"Kamu diem aja disana sayang, biar Angel bunda yang angkat ". Hah? B...Bunda? Sejak kapan? Ini wajahku pasti tengah merona. Sejak kapan panggilan Bunda untuk mas Sakha juga berlaku untukku?