Twentytwo

5.5K 743 163
                                    

Gimana kabarnya? Baik kah?
Yang lupa yuk baca lagi dari awal😭🙏🏻🤣🤣

Kalian harus tetep jaga kesehatan yah jangan sampai kayak aku huhu😭

Tetep gunain 3M itu berguna banget tahu. Karena sekarang demam sama batuk, flu sama sesek nafas langsung dites. Jaga yah.

Udah siap belum?

Tidak semua orang yang memberikan perhatian dan perlindungan itu suka, bisa jadi hanya sekedar gabut saja.

°
°
°
°
°

Setelah kejadian tadi Aca kembali ke kelasnya. Dia sama sekali belum menemukan batang hidung sahabatnya, mungkin mereka masih menemani Rose.

Dia tahu Rose terkejut saat mendapatkan perlakuan kasar dari Laskar, dia juga tahu kalau Rose pasti kecewa karena Alby.

Ada yang membuat Aca bingung, kenapa Naos, terutama Laskar sangat membenci Rose. Apakah memang benar kejadian itu. Awalnya dia tidak percaya tapi sekarang dia percaya apalagi saat melihat Laskar yang sepertinya memiliki dendam tersendiri.

Aca mengangkat kepala saat ada yang menarik kerah bajunya, dia benci kepada orang-orang yang sering menarik kerah bajunya, kenapa tidak menarik tangan saja. Dia pikir dengan menarik kerah baju dapat membuat derajat seseorang tinggi.

"Kenapa, Ca?"

Aca hanya tersenyum manis. Lalu menggeleng lebih baik seperti itu daripada membalas karena tidak mau menambahkan masalah dengan partner sebangkunya.

"Apa gak bisa kamu ngasih Alby buat aku," lirih Rose membuat telinga Aca gatal seketika.

"Dia bukan barang," sahut Aca santai.

Rose tersenyum miris. Apalagi saat Aca melepaskan cengkramannya dengan santai.

"Harusnya lo tahu. Tidak semua orang yang memberikan perhatian dan perlindungan itu suka, bisa jadi hanya sekedar gabut saja," tutur Aca duduk.

Perkataannya sukses membuat Rose diam, tidak hanya Rose tapi semua orang juga merasa tersindir oleh perkataannya.

Rhea memberikan kode kepada Rose untuk duduk dan tidak memperpanjang masalah dengan Aca karena pasti Rose yang akan kalah.

Bel masuk berbunyi, semua orang sudah mengeluarkan alat tulis karena sekarang jam pelajaran Pak Bayu, Aca juga merogoh tasnya, dia mengernyit saat melihat ada yang aneh di dalam tasnya.

Dia mengeluarkan kotak bekalnya yang berwarna merah muda, membuka isinya sebentar lalu mencicipinya setelah itu menutupnya kembali, semua yang dilakukan Aca diperhatikan oleh Ken karena tidak biasanya Aca akan seteliti itu.

"Aca, keluar!" bentak Pak Bayu dingin.

Aca menggeleng lalu beranjak membawa kotak makan itu, dia berjalan santai menuju toilet sekolahnya, sebelum masuk ke toilet dia membuang bekal itu karena dia tidak memiliki kotak makan berwarna merah muda.

Aca masuk ke toilet kemudian memuntahkan nasi yang sudah dia makan.

"Mereka ada di sini Aca," ucap Aca kepada cermin di depannya.

"Ya, mereka ada di sini."

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Basmi."

Aca merapikan dirinya saat ada seseorang yang masuk ke dalam toilet, dia kemudian pergi. Namun, sebelum pergi tangannya dicekal oleh seseorang.

"Perfect Aca, dua minggu lo berhasil buat Hugo tetap ada sama lo."

Malus [Sudah Terbit] Where stories live. Discover now