The Mafia 33 - Inner Wound (Luka Batin)

Start from the beginning
                                    

Alice yang tadinya bersiap untuk menuju kamarnya pun berhenti. Kembali menoleh.

"Benarkah? Coba kulihat" Marcell mendekati Albert, melihat pekerjaan lelaki itu dengan seksama, "Ah! Sepertinya akun ini memiliki keamanan yang cukup ketat. Aku akan mencobanya"

Marcell mengambil alih pekerjaan Albert.

"Kalian sedang apa?" Alice ikut duduk di antara mereka. Menatap penasaran.

"Kami sedang menjalankan misi" jawab Marcell.

"Apa tadi kau bilang ... paman Aaron?"

Mereka bertiga mengangguk. Membenarkan pertanyaan Alice.

"Jangan bilang ... target kalian itu paman Aaron" Alice mengerjapkan matanya.

"Memang benar. Kami sedang berusaha menjatuhkan paman Aaron" sahut Albert cuek.

Alice melongo, "KENAPA?!"

Axel yang tepat berada di dekat Alice mengelus kupingnya. Tak berbeda jauh dengan Albert. Hanya Marcell saja yang terlihat santai. Maklum, Alice dan Marcell itu satu jenis. Sama-sama menyebalkan dan suka bereaksi berlebihan.

"Jangan berteriak malam-malam begini. Apa kau tidak malu dengan tetangga?" Albert berdecak.

Alice memutar bola matanya, "tetangga apanya, kita kan di hutan!"

"Eh, tapi aku serius, kenapa?" Alice kembali memasang wajah seriusnya. Teringat cerita tentang keluarga Aaron yang baru saja ia dengar tadi.

Alice menelan ludahnya, menyadari sesuatu. Apakah .... balas dendam Aaron sudah di mulai?

"Ini perintah Aaron" sahut Axel.

"Apakah .... ini bentuk balas dendam Aaron pada keluarganya?" Alice termenung.

Sementara yang lainnya terkejut. Bagaimana gadis itu bisa tahu?

"Kau tahu?!" Albert menoleh. Terkejut.

Alice mengangguk. "Aku mendengarnya dari Aaron"

Mereka mengangguk-angguk. Berdecak kagum. Aaron benar-benar serius dengan gadis itu. Seumur hidupnya, Aaron tidak pernah terbuka dengan perempuan manapun.

Hal ini menjadi bukti betapa berharganya Alice untuk Aaron.

"Bisa jadi. Kami hanya menjalankan perintah Aaron" jawab Albert.

Alice terdiam. Entah kenapa, ia merasa tindakan Aaron ini salah. Bagaimanapun, mereka tetap keluarga Aaron. Meski lelaki itu tidak bisa di salahkan juga karena ia telah mengalami hal yang sulit di masa lalu.

Alice mendesah lelah.

"Aaron sangat menderita" Axel mulai bercerita.

"Aku mengenalnya disaat traumanya masih sering kambuh"

"Jadi ... aku mendukungnya melakukan balas dendam ini" Axel tersenyum miring. Ia tahu betul bagaimana sakitnya Aaron. Bagaimana penderitaan yang Aaron coba hadapi selama ini.

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now