41. Problem 2

130K 8.3K 1.2K
                                    

Seorang pria mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, mengikuti jalur merah yang berada di GPS ponselnya. Ya, pria itu adalah Adam dan saat ini ia sedang mengikuti mobil yang pernah ia pasangi alat pelacak. Mobil itu milik seorang Alexandre Grayhan Vilas. Kalian pasti bertanya-tanya, kapan dan bagaimana bisa Adam memasang alat pelacak di mobil Alex? Jawabannya adalah saat Adam pergi ke apartemen Didi untuk menemui Alex dan mendapati mobil pria itu terparkir di basement. Saat itulah Adam memasang alat pelacak tersebut. Entah mengapa CEO MLos Corp itu menaruh rasa curiga terhadap pria yang katanya adalah sahabat Aren. Tak lama kemudian, sampailah Adam di suatu gedung tua besar yang tak terpakai. Benar saja, di depan gedung itu terdapat mobil milik Alex yang sedang terparkir. Tak ingin membuang waktu, Adam segera keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam gedung. Pria itu menyusuri setiap sudut gedung tapi tak ada yang ia temukan.

"Di mana Alex?" tanya Adam pada dirinya sendiri. Bersamaan dengan itu, ponselnya berbunyi.

Dion calling...

"Ada apa, Dion?" tanya Adam to the point.

"Aku tau saat ini kau sedang mencari Alex. Ia mengecohmu dengan meninggalkan mobilnya di gedung tua itu. Aku melacak nomor ponsel Alex dan tampaknya ia sedang menuju ke pinggiran kota." jelas Dion dari seberang.

"Baiklah. Terima kasih informasinya."

"Aku akan mengirim beberapa orang bodyguard untuk ikut bersamamu."

"Tidak perlu Dion. Aku akan pergi sendiri."

"Tapi, Sir.."

Tit tit tit...

Adam memutuskan telepon itu dan bergegas masuk ke dalam mobil. Ia harus cepat dan memastikan apakah Alex benar terlibat dalam penculikan Aren atau tidak. Tak lama kemudian, ponsel CEO itu berbunyi singkat. Ternyata Dion mengirimkan detail lokasi di mana Alex berada saat ini. Adam mempercepat laju mobilnya agar segera sampai di tempat yang ia tuju.

.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore dan Adam baru saja tiba di sebuah tempat yang dulunya adalah tempat berenang tapi ditutup karena banyak memakan korban. Pria itu semakin yakin kalau Alex berada di sana karena dua buah mobil yang terparkir di depan tempat itu. Pelan tapi pasti Adam memasuki tempat itu. Di depan pintu masuk tampak dua orang preman sedang menjaga.

"Hey!" suara preman yang berada di sebelah kanan saat menyadari kehadiran Adam, "apa yang kau lakukan di sini, hah?"

"Apa aku harus menjawabmu?" tanya Adam dingin.

"Kau datang untuk menyerahkan nyawa!" preman sebelah kiri mulai menyerang Adam. Mereka bertiga terlibat perkelahian tapi tak semenit preman-preman itu berhasil dilumpuhkan oleh sang CEO. Adam masuk lebih jauh lagi. Di lorong menuju ke kolam indoor itu, si pria menemukan jam tangan yang familiar. Ya, benda itu milik Aren. Hal itu tentu saja membuat Adam makin yakin kalau Aren ada di sini bersama dengan penculik itu. Sang CEO mempercepat langkahnya hingga...

"Berhenti!" seseorang yang diyakini Adam adalah rekan dari sang penculik menodongkan sebuah pistol di kepalanya. Dari tempat pria itu sekarang, ia dapat melihat seorang gadis berdiri di seberang kolam dengan tangan dan kaki yang terborgol serta kepalanya ditutupi kain hitam. Kolam yang membatasi Adam dan gadis yang berseragam khas Global High School itu sangat besar. Walaupun begitu, si pria tetap memperhatikan si gadis yang ia yakini itu adalah Aren.

HAP

Dengan sekali tendangan, orang yang mengacungkan pistol pada Adam tadi tersungkur dan pistol itu pun beralih pada CEO itu.

Prok prok prok

Tiba-tiba dari arah belakang gadis yang sedang terikat itu, muncul seseorang. Orang yang Adam curigai, siapa lagi jika bukan Alex. Alex keluar sambil bertepuk tangan dan mengembangkan senyum sinisnya. Pria itu tidak menunggu reaksi terkejut Adam karena ia sudah tahu bahwa Adam yang menempelkan alat pelacak di bawah mobilnya.

My Sexy Little GirlWhere stories live. Discover now