40. Problem

170K 7.8K 1.1K
                                    

"Elisabeth, tolong carikan saya data mengenai Alexandre Grayhan Vilas dan berikan saya nomor teleponnya." ujar seorang pria sambil tetap fokus mengemudikan mobil sportnya.

"Baiklah, Sir." ujar seorang wanita bernama Elisabeth yang diketahui adalah kepala sekolah dari GHS di seberang sana. Tak lama kemudian, ponsel pria yang tak lain adalah Adam berbunyi singkat. Ada sebuah pesan dari wanita yang ia telepon tadi, berisi apa yang pria itu minta. Adam langsung menyalin nomor telepon Alex dan mengirimnya pada Dion.

To : Dion
"+628901010 lacak lokasi nomor ini."

Sent.

Beberapa saat kemudian, ponsel Adam pun berbunyi.

"Halo Dion, kau sudah menemukannya?" tanya pria itu pada orang yang meneleponnya.

"Sudah, Sir. Tampaknya pemilik dari nomor tersebut sedang berada di apartemen sebelah tower kediamanmu."

"Baik, terima kasih informasinya." Adam pun mengakhiri telepon itu dan mempercepat laju mobilnya. Sesampai di tempat tujuan, Adam memarkirkan mobilnya dengan asal. Pria itu langsung menaiki lift ke lantai tempat apartemen Aren berada. Tapi nihil, tak ada seorang pun di apartemen itu bahkan pemiliknya pun tak ada. Hal itu tentu saja menambah rasa kekhawatiran Adam. Ia teringat kalau apartemen milik Didi berada satu lantai di atas kediaman Aren. Segera pria itu menuju ke sana. Sesampai di apartemen Didi, Adam menekan bel. Tak lama kemudian pintu pun terbuka menampakkan wajah seorang pria western yaitu Alex.

"Where is she?" tanya Adam to the point.

"What do you mean?" ujar Alex bingung.

"Where is Aren?"

"Aren? I think you don't care about her since you met with your bitch."

"What the... Just tell me where is she."

"She is not here."

"Tell me the truth."

Didi yang mendengar suara Alex berbicara dengan seseorang langsung pergi ke tempat di mana sahabatnya itu berada.

"Ada apa, Lex?" tanya pria kemayu itu.

"He is looking for Aren." tunjuk Alex pada Adam.

"Aren? Bukannya dia udah pulang tadi? Tapi gue nggak liat mobil dia di basement sih." ujar Didi.

"See? I find it near from her car." kata Adam menunjukkan kunci mobil milik Aren yang tadi ia temukan.

"She is not coming home." lanjut pria itu menekan kalimatnya. Segera Didi mengambil ponselnya dan menghubungi ponsel Aren.

"Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan."

"Ponselnya nggak aktif." kata Didi.

"Where is she?" Alex mulai geram.

"It's my question, boy." tekan Adam.

"I know it's your plan!!" bentak Alex.

"What the hell?" Adam menatap Alex kesal.

Didi hanya menekuk wajahnya kesal mendengar Alex dan Adam terus bertengkar menggunakan Bahasa Inggris.

"Stooopp!!! Berantem pake Bahasa Indonesia dong, kaga ngarti gue." protes Didi.

"Ayo Di, kita cari Aren." Alex menyusul Adam yang sudah berjalan ke arah lift.

"Tuh kan, omongan gue diacuhin." kesal Didi lalu pergi bersama Alex.

Didi, Alex dan Adam pun mengendarai mobil masing-masing untuk mencari Aren. Adam juga mengerahkan para bodyguardnya untuk mencari si gadis. Dion sudah melacak  nomor ponsel Aren tapi nihil lokasinya tak dapat ditemukan mengingat benda elektronik milik gadis itu tidak aktif.

My Sexy Little GirlWhere stories live. Discover now