38. New Teacher

166K 5.7K 498
                                    

Pagi ini, Alex datang bersama Aren ke sekolah. Gadis itu masih tinggal bersama sahabatnya karena pria itu berkeras agar Aren tetap tinggal. Sore nanti Didi baru akan pulang dari Medan, otomatis pria itu belum ada saat ini. Siswa/i sekolah tampak heboh memperbincangkan sesuatu pagi itu, tapi Aren dan Alex memilih untuk cuek-cuek saja. Hingga tiba saatnya untuk aphel pagi, disitulah puncak kehebohan para murid.

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Ibu Elisabeth yang tak lain adalah kepala sekolah dari Global High School.

"Patutlah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nyalah kita semua bisa kembali hadir dan berkumpul di sekolah ini. Di pagi yang indah ini, saya akan memperkenalkan guru matematika yang akan mengajar di kelas 12, menggantikan Pak John yang pensiun kemarin. Beliau pun adalah pemilik yayasan dari sekolah tercinta kita ini. Kepada bapak kami persilahkan" guru yang dimaksud itu pun naik ke atas mimbar diiringi sorak sorai dari para murid membuat Aren dan Alex sangat sangat kaget melihat orang tersebut.

"A..Adam." ujar Aren terbata. Guru yang akan mengajar mereka itu ternyata adalah orang yang telah menyakiti si gadis. Alex memperhatikan gerak gerik Aren yang tak biasa membuat pria itu meremas bahu sahabatnya, mencoba menenangkan, "dia nggak akan macem-macem sama lu. Gue jamin itu." Aren mengangguk, mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak terjebak dalam perasaan yang coba ia kubur untuk Adam.

"Ren, kenapa lu diem aja sih? Kenapa lu nggak ngasih tau kita kalo guru yang bakal gantiin Pak John tuh pacar lu? OMG!! Dia ganteng banget sumpah!! Lu beruntung banget, Ren!" ucapan dari salah seorang siswi itu hanya disenyumi Aren dengan kesedihan yang ia sembunyikan.

"Iya, gue beruntung. Beruntung banget bisa disakitin sama dia." ujar gadis itu dalam hati.

"Selamat pagi semua." suara familiar yang beberapa hari ini tak pernah didengar oleh Aren menggema di pengeras suara.

"Perkenalkan nama saya Adam Falerion Anderson. Saya akan bergabung bersama anda semua di lembaga ini sebagai guru matematika yang menggantikan Bapak John untuk sementara waktu sampai pengganti beliau hadir di sini." Masih banyak kalimat perkenalan yang diucapkan oleh Adam di atas mimbar tapi Aren langsung melangkahkan kaki keluar dari barisan.

Adam POV
Aku naik ke atas mimbar diiringi sorak sorai dari siswa/i Global High School. Ya, hari ini aku akan resmi mengajar matematika di kelas 12, tahun terakhir di mana Aren menempuh pendidikan sekolah menengah atas. Saat tiba di atas mimbar, aku dapat melihat semua siswa menampakkan wajah bahagia mereka kecuali satu orang. Ya, dia adalah gadis yang sempat mewarnai hidupku, Aren. Gadis itu tampak melihatku dengan tatapan kekecewaan yang membuat konsentrasiku buyar dalam beberapa detik.

"Selamat pagi semua. "Perkenalkan nama saya Adam Falerion Anderson. Saya akan bergabung bersama anda semua di lembaga ini sebagai guru matematika yang menggantikan Bapak John untuk sementara waktu sampai pengganti beliau hadir di sini." Saat mengucapkan kalimat itu, aku melihat Aren keluar dari barisan. Aku langsung menyelesaikan kalimat perkenalan dan turun dari atas mimbar. Setelah Elisabeth menyuruh para murid untuk masuk ke dalam kelas, barulah aku bergegas mencari Aren. Sudah tiga puluh menit aku memutari sekolah ini tapi gadis yang kucari belum juga ketemu. Ia pasti sudah ada di kelasnya, pikirku. Hari ini jadwal mengajarku tidak ada, jadi aku hanya akan beraktivitas di kantor. Kantor? Astaga! Pagi ini aku ada pertemuan penting. Segera aku menuju ke parkiran, tidak mengindahkan sapaan dari para guru yang berpapasan denganku. Sesampai di mobil aku langsung tancap gas ke kantor.
Adam POV end.

--------------------------

Jam menunjukkan pukul sebelas, itu pertanda sudah waktunya para murid Global High School untuk makan siang. Alex dan Aren pun langsung menuju ke kantin setelah speaker kelas mereka berbunyi. Tapi di tengah jalan...

My Sexy Little GirlWhere stories live. Discover now