28. We're Date?

182K 6.6K 99
                                    


Seorang pria yang masih terbaring di tempat tidur menyunggingkan senyum di wajah sementara matanya masih tertutup. Mengingat apa yang terjadi semalam antara dirinya dan seorang gadis, membuat ia ingin segera menemui pujaan hatinya itu. Ia mendudukan tubuh dan meraih segelas air yang berada di nakas lalu keluar dari kamarnya dengan keadaan tubuh yang hanya terbalut dengan boxer.

Tok tok tok

Pria yang tak lain adalah Adam itu sedang mengetuk pintu kamar yang berada di samping kamarnya. Disana ada seorang gadis yang tak bukan adalah Aren, sedang mengistirahatkan tubuhnya. Tak ada jawaban sama sekali, membuat Adam mencoba membuka ruangan yang ternyata tak terkunci itu. Gelap, hanya ada cahaya matahari yang terlihat dari cela-cela tirai dan tampaklah seorang gadis yang masih tenang dalam tidurnya. Ia mendekat pada ranjang, memperhatikan Aren yang sedang terpejam. Perlahan, pria itu duduk di pinggiran ranjang, merapikan anak-anak rambut yang menutupi kening si gadis, menundukan kepala demi mengecup bagian teratas wajah Aren.

"Hhmmhh." Adam tersenyum melihat gadisnya bergerak perlahan karena merasa ketenangannya terganggu.

"Good morning" bisik pria itu tepat di telinga si gadis.

"Good mor... HUAAHH!!!" teriak Aren segera mendudukan tubuhnya dan menarik selimut hingga dada. Ia terdiam sejenak, tampak mengingat-ingat suatu hal dalam pikirannya.

"Dasar bodoh, om Ander sekarang kan pacar lu" batinnya menyesali tindakan barusan. Adam mendekat pada Aren, mengacak pelan rambut gadisnya itu,
"kamu pengen sarapan apa?"

"Nasi goreng" Aren menatap kekasihnya (ea) dengan malu-malu *maap-maap aje nih ye readers, ane kaga biasa make kata 'kekasih' jadi rada seneng gitu bawaannye (ane jones makanye begono) bhhak, apasihguegajebat.

"Yaudah, kalau gitu kamu tunggu aku di sini" Adam sudah ingin beranjak tapi perkataan Aren menahannya.

"Gue ikut!"

"Kamu di sini aja."

"Nggak mau."

"Yaudah, yuk." mereka pun keluar bersama, lalu menuju dapur.

"Kamu duduk, tunggu aku di sini." kata si pria meninggalkan Aren yang duduk di meja pantry. Gadis itu memperhatikan apa saja yang dilakukan kekasihnya. Dari tempatnya, gadis itu bisa dengan leluasa memandangi punggung lebar Adam yang sedang sibuk memasak.

Tak lama kemudian...
"Makanan siap." ujar Adam sambil meletakkan dua buah piring berisi nasi goreng berwarna merah serta telur ceplok diatasnya. Aren dengan sedikit tak sabar menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya.

"Gimana?" tanya Adam.

"Enak." jawab Aren sambil kembali menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Makannya pelan-pelan." Adam langsung mengelus pipi kekasihnya dengan sayang membuat Aren membulatkan mata.

"Etdah, ni orang kenapa yak tiba-tiba sok manis? Pake ngelus-ngelus lagi. Aduh, ni jantung kenapa loncat-loncat sih?" batinnya berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah pasti merona saat ini.

"Kamu kenapa?"

"Hehe, gapapa om." jawab gadis itu tersenyum kikuk.
.
.
.
.
Setelah menyelesaikan sarapan, Aren menumpuk piring bekas makannya dengan piring Adam lalu berjalan menuju wastafel cuci piring.

"Kamu mau ngapain?" tanya Adam setelah meneguk airnya.

"Mau nyuci piring." jawab Aren tetap membelakangi kekasihnya.

"Nggak usah biar aku aja." si pria pun mendekati gadisnya.

"Nggak usah."

"Aku bantuin."

My Sexy Little GirlWhere stories live. Discover now