33. Holidays 2

167K 6.9K 144
                                    

Setelah baca harap pencet bintang *aelah jauh amat di langit :v

Aren mengerjap-erjapkan matanya. Ia baru menyadari kalau hari sudah pagi. Dilihatnya Adam yang masih tertidur, pria itu tampak nyaman berada di pelukan kekasihnya. Perlahan, Aren melepaskan pelukan itu dan melangkah turun dari ranjang. Sebelum ke pantry, gadis itu memutuskan pergi ke kamarnya untuk mandi. Setelah melakukan rutinitas pagi itu, Aren membuat roti bakar beserta telur setengah matang dan sosis panggang.

"Tolong segera ke sini. Ya, terima kasih" dirinya dapat mendengar suara Adam yang sedang menelepon, berasal dari ruang tengah. Setelah sosis yang dipanggangnya sudah siap untuk diangkat, si gadis langsung menaruhnya di piring bersama dengan telur dan roti. Diambilnya dua gelas susu lalu diletakkannya di atas nampan bersama dua piring makanan tadi. Aren beranjak dari pantry menuju tempat di mana suara Adam berasal. Ditemukannyalah pria dengan sweater merah muda lengan panjang yang ditarik sampai ke siku serta celana selutut berwarna hitam sedang duduk di sofa memainkan ponsel.

"Sarapan dulu, yuk" perkataan Aren membuat Adam langsung menoleh pada kekasihnya.

Ting nong ting nong

Suara bel membuat si gadis mengernyitkan keningnya "siapa yang datang pagi-pagi gini?". Dilihatnya Adam mengambil tumpukan selimut yang familiar di mata Aren. Ya, selimut-selimut itu adalah benda yang dipakainya menghangatkan tubuh kekasihnya semalam. Si pria berjalan ke arah pintu dan dari tempatnya Aren dapat melihat kekasihnya sedang menyerahkan 3 lembar kain tebal tadi pada seorang petugas laundry. Setelah Adam mengucapkan beberapa kalimat, petugas tadi mengangguk dengan senyum lalu pergi. Pria itu pun berjalan ke arah kekasihnya sambil tersenyum.

"Kenapa sih?" tanya Aren melihat Adam yang tersenyum penuh dengan makna tersirat.

"Aku suka aja ngeliat kamu kalau lagi serius liatin aku" jawab sang pria.

"Idih, apaan sih. Ayo makan" ajak Aren.

"Kita makan di karpet aja yuk. Bentar-bentar, aku nyiapin mejanya dulu" kata Adam mengambil meja lipat di sudut ruangan lalu meletakkannya di karpet depan televisi.

"Sekarang kita makan" pria itu mengambil nampan dari tangan kekasihnya dan meletakkan makanan tadi di meja lipat yang telah ia sediakan. Sepasang kekasih itu pun duduk di karpet dan makan.

"Yang, jangan lupa makan obatnya yah" ujar Aren membereskan piring mereka setelah selesai makan.

"Iya. Makasih yah kamu udah perhatian sama aku" Adam menatap kekasihnya dalam.

"Sama-sama." si gadis memutuskan eyes contact antara dirinya dan sang pria membuat Adam menghelah nafas kecewa.

"Haha, kenapa sih?" tanya Aren.

"Kamu diem dulu, aku masih belum puas ngeliatin mata kamu" jawab pria berbadan ideal itu.

"Apaan sih, udah ah aku mau ke pantry" kekasih Adam itu bangkit dari duduknya di karpet lalu berjalan menuju pantry.

"Laurentine Diandra Kusuma" batin sang pria tersenyum tipis menatap tubuh berlekuk Aren yang berjalan menjauhinya.

Tak lama kemudian...(setelah mencuci piring)
"Sibuk banget nonton beritanya" kata Aren lalu duduk bersama Adam di karpet.

"Mumpung ada waktu buat nonton tv" ujar pria itu sambil menarik sang gadis ke pelukannya.

"Hari ini kamu nggak usah ngantor, yah. Kamu kan baru sembuh. Sekarang aja kamu masih rada angetan"

"Iya sayang. Pokoknya hari ini aku bakalan ada di apartemen sepanjang hari plus nemenin kamu"

"Oke"

My Sexy Little GirlWhere stories live. Discover now