30. Monday oh Monday

158K 5.7K 117
                                    

Mentari bersinar pagi ini, menerangi dan menghangatkan bumi. Seperti biasa, Global High School sudah dipenuhi oleh siswa/i, mengingat ini adalah hari untuk memulai minggu. Terlihat sebuah mobil sport keluaran terbaru berhenti di area parkir sekolah, siapa lagi pemiliknya jika bukan Adam.

"Aku masuk, udah mau telat nih" ucap Aren sambil menutup kotak bekal yang berada di pangkuannya dan buru-buru keluar dari mobil tanpa menunggu jawaban Adam.

"Be, tunggu" pria itu keluar dari mobil sambil menenteng almamater di tangannya.

"Kamu lupa ini" ujarnya menyerahkan pakaian sekolah kekasihnya.

"Aduh iya, aku masuk yah" Adam tiba-tiba menahan lengan gadisnya yang sudah ingin beranjak.

"Ada cokelat di sudut bibir kamu" katanya sambil mengelap cokelat tersebut dengan sapu tangannya. Aren dapat merasakan jantungnya seperti sedang berlari didalam sana. Wajahnya terasa memanas dan semua pandangan orang yang berada di parkiran hanya tertuju pada mereka. Oh ya Tuhan, gadis itu benar-benar ingin tenggelam sekarang juga ke dalam tanah jika bisa.

"Selesai. Masuk gih" Adam kembali memasukan sapu tangannya ke dalam saku celana.

"I..iya" dengan langkah yang terburu-buru Aren memasuki lokasi dalam sekolahnya dengan menundukan wajah. Ia benar-benar malu saat ini.

"Ya Tuhan, tolonglah hamba-Mu ini!!" batinnya sambil terus berjalan.
Sesampai di kelas, adik dari alm. Valen itu mendapati seluruh temannya sedang serius menonton televisi. Aren cukup penasaran, siaran apakah yang menyita perhatian seluruh penghuni kelasnya itu.

"Tampak CEO dari MLos Corp yang tak lain adalah Falerion Anderson sedang mengantar kekasihnya, Laurentine Kusuma adik dari alm. Vlarentino Kusuma, CEO perusahaan Hins Group ke sekolahnya di Global High School. Foto-foto tersebut bersumber dari akun twitter salah satu rekan Laurentine di GHS."

"HAH???" belum selesai presenter acara infotainment pagi itu bersua, Aren sudah menjadi pusat perhatian seluruh warga kelas. Gadis itu sangat terkejut melihat foto yang ditampilkan di sana. Foto tersebut diambil saat Adam sedang membersihkan sisa cokelat di wajah Aren. Siswa yang memegang remote televisi langsung mematikan benda elektronik tersebut.

"CCCIIIIIEEEE" semua teman kelasnya menyoraki Aren. Mereka semua menatap si gadis dengan sumringah.

"Jadian cie" celetuk Didi.

"EHEM EHEM" lagi-lagi semua siswa di kelas menyoraki kekasih Adam itu.

"Nggak ada yang jadian! Itu semua bohong!!" bantah Aren.

"Yakin lu nggak jadian?" kata seorang pria bernama Virgo.

"Iya. Kenapa sih?" pria itu menyerahkan ponselnya yang sedang menayangkan wawancara dadakan antara Aren dan Adam serta wartawan di depan lift, malam dimana gadis itu berulang tahun. Dan sangat jelas di wawancara tersebut Adam mengatakan kalau Aren adalah kekasihnya.

"Jadi apa penjelasan buat video itu?" tanya Virgo.
Aren baru menarik nafas untuk menjawab, tapi speaker tanda masuk sekolah sudah berbunyi.
Gadis itu tertawa dalam hati karena bel masuk menyelamatkannya, lalu bergegas duduk di samping Didi. Tak lama kemudian, datanglah seorang guru yang diketahui mengajarkan mata pelajaran Bahasa Jerman. Guru tersebut adalah guru wanita yang terkenal cukup killer.

"Hari ini saya akan mengadakan ulangan" ujar guru bernama Krista itu. Tak ada yang berkomentar, seluruh siswa di kelas tersebut hanya menampakan wajah kecut mereka terutama Aren dan Didi.

"Kok mendadak sih, Di?" bisik Aren pada Didi yang berada di sampingnya.

"Mana gue tau. Itu kan kebiasaan dia, nggak pernah bilang kalau ada ulangan" jawab pria melambai itu dengan berbisik juga.
Kertas ulangan mulai dibagikan. Dan inilah saatnya untuk mengerjakan soal. Aren mulai dengan mengisi soal yang paling mudah baginya. Saat sedang asyik-asyiknya menulis, konsentrasi Aren buyar akibat bisikan Didi.

My Sexy Little GirlWhere stories live. Discover now