14. Apartement

184K 6.6K 67
                                    

Sudah satu jam Adam dan Aren terus berdiam di apartemen. Sejak tadi cuma Aren yang terus berceloteh, sementara Adam hanya menanggapi omongan gadis itu yang dirasanya penting saja. Ponsel Aren yang tiba-tiba berbunyi membuat pemiliknya segera mengangkat telepon yang seperti biasa dari sahabatnya, Didi.

"Halo, Ren. Lu di mana?" tanya Didi to the point.

"Gue di apartemen. Kenapa?"

"Kok bisa? Lu cabut dari rumah sakit bareng siapa? Gue lagi di basement apartemen tapi nggak bisa masuk lobby, banyak wartawan soalnya. Tadi di sekolah aja gue dikejar-kejar ama mereka"

"Bareng temennya kak Valen. Emang lu baru balik dari mana? Pas tadi lu nelepon gue katanya lu udah pulang, udah ada di apartemen"

"Itu dia. Gue abis dari butik, disuruh nyokap buat ngecek-ngecek"

"Jadi lu masih di basement nih?"

"Iyalah, nyet. Kan tadi gue udah bilang"

"Masa lu pengen disitu terus sih?"

"Makanya sekarang gue pengen cabut, mau ke rumahnya si Lian di Cibubur"

"Yaudah deh, hati-hati lu"

"Eh, gue belum selesai ngomong, Ren. Lu dianterin temennya kak Valen ke apartemen? Siapa? Sekarang dia di mana?"

"Yang tadi subuh di rumah sakit itu loh, yang pake baju putih celana jins. Dia lagi bareng gue sekarang di apartemen"

"Masa sih? Waw. Tuh orang kan CEO MLos. Dia ganteng banget sih, Ren. Tapi sayang, ekspresinya selalu dingin gitu tapi itu yang bikin dia makin ganteng"

"Huuuh... Gue begal juga lu. Udah ah, bosen ama lu ngomongnya begitu terus"

"Iye bawel. Gue juga udah mau cabut nih. Bye bye" Aren pun memutuskan sambungan telepon dan melihat Adam yang sedang melepas jas dan dasinya, menyisakan kemeja merah dan celana panjangnya.

"Om, sampai kapan kita di sini?" tanya Aren menatap lekat-lekat wajah Adam.

"Sampai wartawannya berkurang" jawab Adam datar.

"Tapi sampai kapan, om? Gue pengen ke rumah sakit temenin kak Valen. Ntar kalau dia bangun, dia nyariin gue terus gue nggak ada di sana kan bisa berabe. Dia lebih milih koma karena muak sama kenakalan gue dan berharap setelah sadar nanti dia bisa langsung liat gue berubah jadi baik dan anggun lagi. Yah,walaupun susah"

"Dia menyayangi bagaimanapun keadaan kamu sekarang"

"Hah? Swear, om? Tau dari mana?" Tak ada jawaban dari Adam, Aren pun tak berharap mendapat jawaban. Saat ini gadis itu sibuk berpikir apakah perkataan Adam benar atau salah. Tapi menurutnya untuk apa Valen meminta agar Adam menjaganya jika bukan karena rasa sayang kakaknya itu? Tentu saja Valen menyayanginya, kan? Huh, Aren benar-benar bodoh, hal itu saja masih ia pertanyakan. Kalau Valen tidak menyayanginya, tentu pria itu sudah membuangnya ke jalan dari dulu.

••••••••

Adam sangat sibuk dengan ponselnya. Ia mengerjakan pekerjaannya melalui ponsel dan menandatangani dokumen lewat benda tersebut. Sedangkan Aren, gadis itu sibuk mencatat materi dan tugas yang diberikan oleh gurunya lewat blog pribadi milik guru tersebut. Sesekali ia merenggangkan tangannya yang terasa pegal akibat menulis. Entah sudah berapa jam mereka berdua terdiam, sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Tak terasa, malam sudah menghampiri. Adam segera menelepon Dion, menyuruh pria itu agar membawa makan malam ke apartemen tempatnya berada sekarang, mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 6.57.
Beberapa saat kemudian, bel apartemen berbunyi. Aren tampak tak menyadari hal itu akibat terlalu fokus pada pelajarannya sehingga membuat Adam beranjak dari tempat duduknya dan membuka pintu.

"Selamat malam, sir" ucap orang yang datang, tak lain adalah Dion.

"Selamat malam" jawab Adam.

"Ini makanan yang anda minta bersama dengan beberapa baju santai dan jas."

"Apa keadaan kantor baik-baik saja?"

"Ya sir, semuanya aman terkendali"
Adam mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kalau begitu saya permisi, sir"

"Baiklah" setelah berkata demikian, Adam kembali ke sofa yang ia duduki tadi setelah meletakkan tas kardus yang ia bawa di meja.

"Makan dulu" kata Adam sambil mengambil salah satu kotak makanan.

"Ntar aja" jawab Aren masih sibuk dengan pulpen dan bukunya.

Adam pun memilih untuk memakan makan malamnya duluan. Tak lama, Aren melepaskan pulpennya dan ikut makan malam. Setelah aktivitas wajib itu, Aren kembali sibuk dengan tugas-tugasnya.

"Om kalau mau tidur di kamar tamu, yah. Itu tuh, yang sebelah kamar gue" kata gadis itu.

"Om" kembali Aren memanggil Adam yang duduk di sofa.

"Hm" jawab Adam masih terfokus pada ponselnya.

"Bantuin kerja tugas yang ini dong, gue bingung" kata gadis itu lalu berdiri mendekati Adam.

"Kerjakan saja sesuai instruksinya"

"Tapi gue nggak ngerti, om"

"Lihat pada materi yang berhubungan dengan soal itu"

"Tetap aja om, ini susah" Aren terus memaksa pria itu dan berakhir dengan Adam yang membantu sang gadis. Saat sedang menjelaskan, bahu pria itu terasa ditimpa sesuatu. Ternyata, Aren sudah terlelap dan kepala gadis itu bertumpuh di bahu si pria. Dengan gerakan pelan, Adam menggendong Aren ke kamar gadis itu. Setelah sukses membaringkannya, pria itu menarik selimut untuk si gadis. Ditatapnya wajah tenang itu lekat-lekat, otaknya memutar saat-saat ia bertemu gadis itu untuk pertama kalinya saat Valen membawa Aren ke  acara malam valentine sekolahnya sekitar 5 tahun lalu. Gadis tersebut terlihat sangat manis, menggemaskan dan tentu saja feminim. Tapi entah apa yang merubahnya, membuat si gadis yang tadinya anggun menjadi gadis yang sedikit tomboy seperti sekarang ini. Adam segera menepis ingatan-ingatan itu sambil menyalakan lampu tidur dan tak lupa mematikan lampu ruangan tersebut sebelum ia keluar dari sana. Pria itu membereskan semua buku-buku Aren yang tercecer di meja lalu menuju kamar tamu untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Tbc.....
--------
Hai hai!!! Gaje banget sih part ini, pendek lagi wkwkwk. Sorry kalau sikap dinginnya Adam belum nge feel. Soalnya author nggak berbakat menciptakan watak kaya gitu dalam suatu cerita, maklum readers author masih pemula *nggakpentingbanget *siauthorcurhat. Oh ya author akan usahain ngepost part-part yang ada surprisenya gitu deh di hari raya besok hahaha *pletak. Makanya sekarang author lagi gencatan senjata menyelesaikan part-part tersebut, walaupun kebanyakan part baru dapet judulnya aja sih. Isi ceritanya masih bingung. Yoweslah, segitu dulu aja yah curhatan author. Tetap tunggu part selanjutnya.....!!
Vomment boleh dong ye hahahaha tetep.

Lope gede,
Author❤️❤️💗💗💖💕

My Sexy Little GirlWhere stories live. Discover now