Kemana Azsa?

3K 413 94
                                    

Comment di setiap paragraf yu!!

***

Zya menuruni tangga sekolah menuju kantin, ia tampak bosan di dalam kelas karna tumben sekali suasan kelas sepi. Ia berharap di kantin bertemu Azsa tetapi sepertinya tidak akan ketemu juga, kantin saja sepi, biasanya pagi-pagi seperti ini, kantin sudah ramai karna Anggota Funfight, namun ini tak ada satupun anggota Funfight.

"Kemana si tuh anak?" Gumam Zya.

"Ekhm, Hai Zya.."

Zya menaikan satu alisnya, memutar matanya jengah melihat kecentilan Vena.

"Haii Zya"

"Sombong banget." Kata Teman Vena di sebelahnya.

"Haii Vena, ada apa ya?" Balas Zya dengan nada yang di buat-buat. Wajahnya tetap datar.

"Gapapa si, cuman kaya mau nanya lo kapan mau udahin hubungan lo sama Azsa?"

"Ngga akan Pernah." Tegasnya.

Vena memejamkan matanya sejenak, membuang nafasnya kasar. "Yakin hubungan lu berdua bakal awet? Yakin bakal baik-baik aja? Lo berdua itu ngga akan jadi satu pasangan."

"Terus kalo misalnya gua ngga sama Azsa, Lo sama Azsa bakal jadi satu pasangan?"

"Mybe yes, karna gua ngga bawa petaka apapun buat Azsa."

"Tapi Azsanya yang gamau." Sergahnya begitu santai namun menyelekit.

"Huff Zyaa, lu emangnya ngga kasian liat Azsa harus berantem terus sama temen-temennya karna status kalian itu yang di paksa. Lo tega, liat Azsa mati nantinya di tangan Geng motor lo."

"Teruss, dengan cara lo ngomong gitu gua bakal putusin Azsa?" Zya menaikan satu alisnya dengan lidah yang bermain di dalam mulutnya.

"NGGGA BISA SAYYYY!" tambah Zya seraya mengangkat jari telunjuknya yang di goyang-goyangkan di hadapan Vena.

"Tandain ya Ven, lo itu orang yang ke seribu kali ngomong gitu. Jadi paham kan maksud gua? Gua ngga bakal udahin hubungan gua sama Azsa cuman karna itu."

"Awas ya lo!!" Vena menggertakan giginya kesal, berbalik badan dan pergi meninggalkan Zya dengan menghentak-hentakan kakinya.

"Udah gitu doang?" Gumam Zya melihat Vena pergi. Padahal ia belum puas bicara dengan Vena.

Zya menyugar rambutnya kebelakang dan kembali ke kelasnya. Sepertinya Azsa tak ke sekolah, ia akan coba nanti ke Mang Kodrat warung dekat sekolah yang menjadu tempat bolos Azsa dan lainnya.

"Tessa!!" Zya berlari ke arah Tessa yang hendak memasuki kelas. Jika kemarin Azsa yang menahan, kini Zya.

"Kemaren cowok lo, sekarang lo. Kenapa?"

"Gausah sekolah! Cabut aja!" Zya menarik Tessa tanpa permisi. Tessa yang posisinya di tarik Zya hanya mengikutinya dari belakang.

"Gausah narik, lepas." Kata Tessa menyentak tangannya.

"Kemana?"

"Warung depan."

"Ngapain?"

AzzyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang