keanehan azsa

8.8K 689 46
                                    

Guys...
Bantu vote dan comment yu, ramein hihihi.
Selamat membaca teman teman azzya!

***

Zya sedang melaksanakan pelajaran di kelasnya, dengan semangat yang tipis. Bagaimana tidak? Ia habis di labrak habis habisan oleh vena si ratu bullying acak kadul itu,gara gara ia sempat berbicara oleh azsa.

"muka lo tambah jelek di tekuk." Celetuk azsa yang berada di sampingnya seenak jidat.

Zya hanya diam, mengacuhkan seraya mencoret coret pada lembar belakang buku.

"gua masih punya empat permintaan, ngga lupa kan lo?"

Zya hanya berdehem sebagai jawaban, dan terus mencoret coret lembar buku hingga habis. Seolah kesal dengan dunianya, ntahlah zya kenapa saat ini.

"untung cantik lo" gumam azsa yang ternyata sangat terdengar jelas oleh zya.

"Makasih" nyaut zya dengan wajah tak berekspresi apapun.

Azsa menalan salivnya susah payah, mengumpat malu dengan ucapannya sendiri.

"Azsa,zya dari tadi ibu perhatikan kalian sibuk sendiri?! Perhatikan sini!" Tegur guru yang mengajar.

Azsa mengangguk diikuti dengan zya, tatapnya tak sengaja bertemu lama. Keduanya saling tatap, dengan tatapan bermakna namun slit di deskripsikan.

Zya memutuskan kontak matanya, kembali pada bukunya seolah mendengarkan guru di hadapannya.

"Zya fokus! Fokus! " Batin zya serata mengingatkan.

***

Sahabat azsa yang tak lain adalah anggota inti funfight terkekeh kecil, saat melihat wajah azsa memerah malu.

"pa lurah kayanya demen dah ama tu cewe" ucap irlan seraya berbisik.

"iya anjir, dari kemaren tuh orang kaga ngelepasin zya sejengkal pun" nyaut campak heboh.

Agra menghela nafasnya berat, mengelus dadanya "gua ikhlas ko, demi pa lurah terhormat"

"Anda siapanya zya ya? Bapaknya?" Balas campak seru.

Alam si dingin bin cuek bin judes hanya diam, tak memperdulikan sekitarnya. Sedangkan geo, ia ikut meimbrung dengan kekehan geli. Geo memang tak kalah beda dengan alam, tetapi geo masih banyak berbicara di banding alam.

"Lam, ge diem diem bae" ujar campak bercanda, seraya menyentuh dagu keduanya bergantian.

Geo menepis lengan campak kasar, dan bergelidik ngeri "geli banget lu ah"

"Ekhm.. abis ngomongin gua lo?" Tegur azsa yang tiba tiba saja datang dengan gaya angkuhnya.

"pa lurah, duduk dulu pak. Ngopi dulu ngopi" jawab campak dengan watados, mempersilahkan azsa duduk di kursinya.

Azsa mendudukkan bokongnya di kursi campak, seraya menyugar rambutnya dengan mulut yang mengunyah permen karet.

"gimana, sama pers angel?" Tanya azsa to the point.

AzzyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang