rahasia funfight

8.2K 653 15
                                    

Guys...
Bantu vote dan comment yu, ramein hihihi.
Selamat membaca teman teman azzya!

***

Tring... Tring...tring...

Seluruh murid sma antartaka serempak berhamburan keluar kelas, saat suara nyaring di bunyikan, menandakan kegiatan sekolah hari ini telah usai.

Zya sedang menunggu azsa di lobby utama sma antartaka, seraya bermain ponselnya menghilangkan kegabutanya.

"lama banget si" gumam zya kesal,seraya menyapu pandanganya.

Seketika pandangan zya terpaku pada mobil Alphard berwarna hitam yang sangat ia ketahui milik siapa itu, dengan raut wajah bingung. Zya sontak terkejut, saat melihat lelaki paruh baya keluar dari mobil tersebut, dan membukakan pintu mobil untuk gadis, yang zya sangat kenal bahkan hubungan keduanya bisa di bilang dekat.

Tak lama, mobil Alphard berwarna hitam itu pergi. Tapi tidak dengan tatapan zya, yang masih setia menatap mobil tersebut dengan tajam. Seolah olah keadaan zya saat ini tersulut emosi, apalagi saat melihat lelaki paruh bayah tersebut.

"Zya!"

Zya membuyarkan lamunannya,dan sontak menegakan tubuhnya,menghela nafasnya panjang "clau, kebiasan deh ngagetin"

Claudia menyengir kuda, dengan wajah tanpa berdosanya itu "sorry zy.."

"lo ngga sama sisil?" Tanya zya dengan nada dingin.

Claudia menggeleng cepat "dia udah pulang duluan, sama bokapnya"

Zya hanya beroh ria dengan kepala yang ia anggukan lemah.

"lo kenapa ngga pulang?" Kini claudia yang bertanya penasaran.

"Nungguin azsa" jawab zya apa adanya.

Claudia membulatkan matanya, seraya membuka mulutnya yang bersiap untuk berceloteh.

"tugas biologi" ucap zya,yang seolah tahu claudia akan berbicara apa.

Claudia kembali menutup mulutnya, lalu mengangguk dengan nafas pelan.

***

Vena berlari kecil ke arah rombongan enam pria, yang peranya sangat penting di sma antartaka.

"haii semuaa" sapa vena antusias, yang langsung bergelayutan di lengan azsa.

"hai vena cantikk" bukan azsa yang menyapa balik, tetapi agra si lelaki genit.

"Eh, neng vena cantik" nyaut campak,mengkedipkan matanya genit.

Vena memutar bola matanya jengah, menarik senyumnya paksa karna tak mau di lihat jelek di hadapan azsa, karna tak menghargai teman temanya.

"azsaaa, anterin aku pulang yaa" ujar vena dengan nada di buat buat.

Azsa melepaskan genggaman vena kasar, memperhatikan vena dari ujung kaki hingga ujung rambut. Sedangkan yang di perhatikan, menarik senyummya lebar lebar dengan mata yang berbinar.

"spek cewe gua bidadari, bukan iblis kaya lo."

Setelah mengucapkan itu dengan sadis dan penuh penekanan, azsa melenggar pergi diikuti dengan sahabat sahabatnya.

"sabar ya ven, ngga ada azsa ada gua kan" ucap agra, sebelum melangkah pergi mengikuti sahabat sahabat.

Vena berdecak sebal, dengan kaki yang di hentakan "is azsa! dia ngga tau ya, gue siapa. Nyesel tau rasa lo!"

AzzyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang