Sahabat kecil

3.9K 476 262
                                    

Follow my insta @/azzyageng.wp
Join gc? Link di Bio.

Hai!!! Ada yang nungguin Azzya Update?

Yu Vote dan Comment..

Happy reading love ❤️

***

Zya sedari tadi tampak gelisah dan terus mundar-mandir bak gosokan di depan teras Rumahnya. Dirinya sedang menunggu kedatangan Eliza. Begitu khawatirnya Zya saat kini Azsa tak sadarkan diri. Lelaki itu Pingsan saat bayangan hitam memutar di kepalanya menggebu-gebu.

Sejam sudah Zya menunggu di teras. Mobil Alphard berwarna putih berhenti di depannya bersamaan dengan keluarnya Wanita paruh bayah yang sedari tadi Zya tunggu-tunggu.

"M-m-tante," lirih Zya menyalimi Eliza.

"Hai sayang, Azsa mana?" Sapa balik Eliza seraya bertanya.

"Di kamar aku Tan," jawabnya. Zya langsung membawa Eliza ke kamar yang berada di lantai Tiga.

Keduanya melangkah dengan obrolan-obrolan kecil. Hingga tak sadar ada Wanita paruh bayah yang memperhatikannya Sinis di bawah sana.

"Silahkan Tan," ujar Zya mempersilahkan Eliza masuk ke kamarnya. Ibu anak dua itu langsung berjalan ke arah Azsa dan memeluk sang jagoannya.

"Azsa sayang, ini Mamah, bangun Nak," tutur Eliza mengelus puncak kepala Azsa.

"Sayang, ada anak kecil yang selalu kamu tanyakan di sini." Sambungnya sehabis mengecup kening Zya.

"Anak kecil?" Batin Zya bertanya-tanya mendengar lanturan Eliza.

"Zya, sini sayang," Zya ikut duduk di sebelah Eliza dengan pandangan yang ntah harus di buang kemana.

Perlahan Azsa membuka matanya. Ia langsung duduk dengan kepala yang di sandarkan di Kepala ranjang.

"Mamah?" Kaget Azsa lirih.

"Kamu kenapa?"

Azsa langsung memeluk tubuh Eliza begitu erat. Lelaki itu menangis membasahi bahu Eliza.

"Mah, Azsa mau ketemu anak kecil itu, bantu Azsa," kata Azsa dengan isakan kecil.

Deg!

Hati Zya seperti di hantam besi panas detik itu juga. Ia meremas sprei diam-diam. Mendengar lanturan Azsa rasanya Zya ingin pergi dari sini juga.

"Mahh, Mamah tau kan pasti yang di maksud Azsa?" Tanya Azsa. Ia seolah tak sadar ada Zya di sini.

"Dia," balas Eliza seraya menarik Zya lebih dekat dengannya. Wanita paruh bayah itu berdiri, sekali lagi ia menarik Zya hingga bersampingan percis dengan Azsa.

"Kamu mau anak kecil itu Azsa?" Azsa mengangguk lemah.

"Dia, Zya, Anak perempuan kecil yang terus memutar di memori kamu itu Dia Zya." Jelasnya.

Deg!

"Mah?"

"Mungkin kamu gatau apa-apa Zya, atau bahkan lupa. Dan kamu Sa, pasti juga ngga percaya kan?"

AzzyaWhere stories live. Discover now