mang kodrat

5.9K 553 4
                                    

Kasih tau kalo ada typo. Andddddd comment and vote yuks

***

Ntah kekuatan dari mana. Gadis yang dinyatakan cupu itu, seperti sedang membentak memerahi dua gadis. Dua gadis yang di marahi, menunduk hingga wajahnya tertutupi rambut.

"goblok!" tunjuknya.

"udah berapa kali gua ingetin. jangan pernah bawa atribut apapun.yang berhubungan sama perisai!"

zya menghela nafasnya berat. membuang wajahnya kesamping seraya menggertakan giginya. Lalu pandangannya kembali, menatap dua gadis yang menunduk. "Hilangin berita ini. hari ini juga."

***

Disini azsa dan sahabatnya sekarang. Saung mang kodrat, warung yang menjadi basecamp di dekat sekolah. Hanya butuh waktu satu menit dari sma antartaka untuk mereka sampai disini. biasanya mereka datang kesini untuk cabut, atau memang ingin kesini saja. Disini tak hanya ada anggota funfight yang sekolah di sma antartaka saja,melainkam banyak anggota funfight yang berasal dari sekolah lain.

"bener tuh, sekolaan lu ada gang motor yang mata mata?" tanya laki laki beralmet hijau, yang di pastikan ia juga anggota funfight.

Azsa berdehem seraya mengembulkan asap rokoknya. "ko lu tenang tenang aja?" tanyanya lagi laki laki beralmet hijau.

"terus kita harus kek cacing kepanasan,gitu?" nyaut campak terkekeh kecil.

Lelaki itu melempar tutup botol dengan cengengesan. memang terlihat azsa, alam, agra,geo,irlan dan campak tak memikirkan masalah itu. fikirnya, bagus. Jika ada yang memata matainya, karna itu hal mudah untuk funfight mebaku hantam.

"lam, sa. Coba senyum, buat naikin followers gua.." ujar campak yang sudah siap memotret.

"berani bayar berapa lo?" balas azsa seolah menantang.

"kasian gua sama lo. orang orang yang follow lu, cuman mau liat azsa doang" sahut agra meledakan tawa.

"buaya sampah" cibir campak.

"mending foto mamang aja den.. di jamin-"

"followersnya ilanggggg" potong geo seru,pada ucapan mang kodrat. "si aden geo.. gini gini ge dulu, mamang tampan den" seru mang kodrat.

"kualat lo ge, ama orang tua" kini irlan yang menjawab dengan nada jenaka.

"nih ya. Dulu teh, mamang gantengnya. sebelas, dua belas kaya den azsa.." ujar mang kodrat dengan tangan yang berhalusinasi.

azsa geleng geleng melihat lelulocon teman temanya dan mang kodrat. seraya mengisap rokoknya.

"terus kenapa jadi gini mang mukanya? ketabrak meteor?" ledek campak.

irlan menoyor campak dengan tangan yang menyelipkan satu batang rokok. "kualat begooo"

Seperti tak ada beban. Semuanya tertawa terbahak bahak, tingkah campak dan mang kodrat si ahli sunda memang sangat serasi.

"itu si aden es batu alam peken teh, kunaon lenganna?" tanya mang kodrat seraya mendekatkan wajahnya pada tangan alam yang terbalut perban.

alam terkekeh dengan sebutan namanya yang biasa di sebut mang kodrat. "biasa mang.."

"adu jonos deui. Eh naon teh, jontosnya?"

"jotos mang jotos" koreksi campak menyengir kuda.

"maklum atuh den. Mamang teh teu ngarti jontos janos teh"

AzzyaWhere stories live. Discover now