tattoo

7.3K 520 13
                                    

Guys...
Bantu vote dan comment yu, ramein hihihi.
Selamat membaca teman teman azzya!

***

"

"SISIL!! OMG!" pekik claudia girang.

sisil sontak menutup telinganya, seraya mengusap usapa telinganya yang terasa panas. "Claudia, apansiii"

"sisil tralala uyeeee. lo ngga tau? azsa semalam post foto sama zyaaa" sisil mengernyitkan dahinya bingung, menampangkam wajah polosnya yang rasanya ingin sekali di gampar.

"goblokkk goblokkk" cibir claudia tanpa suara. claudia menyodorkan ponsel di hadapan sisil yang bergambar postan Instagram azsa.

sisil membungkam mulutnya sendiri, dengan mulut yang menganga di dalam sana. "yaampun.. lucu banget, sisil mau dehh"

claudi memutar matanya malas, lalu pandangannya kembali menatap ponsel. dan sisil ,kembali membaca novel. keduanya sama sama masih menunggu guru yang mengajar di kelasnya.

brak!

"mana temen lo?!" Claudia dan sisil tersontak kaget saat mendapatkan gebrakan di mejanya. dan langsung begitu saja di beri pertanyaan, yang sama sekali tak di mengerti.

"ka venaa" lirih keduanya. vena mengangkat alisnya sebelah seolah memberi jawaban dari dua orang yang sepertinya siap vena hantam.

"mana temen lo?! berani beraninya dia jadian sama azsa!" Sentak vena menoyor pala Claudia dan sisil bersamaan.

Claudia dan sisil diam. "BISU LO?!"

Kelas XI ipa 1 hanya menunduk takut gemetar. mereka tak ingin ikut campur, padahal sebenernya kepo. mereka takut, harus berurusan dengan sang primadona sma antartaka. Di tambah lagi, anak dari kepala sekolah sama antartaka.

"girlssss" ucap vena memaju mundurkan telunjuknya. seolah memberi perintah kepada dua antek anteknya yang sedari tadi setia di belakang vena bersedekap dada.

byar..

kedua antek antek vena mengguyur claudia dan sisil dengan air CocaCola. Keduanya menampilkan wajah sedih, dengan konyol. sedangkan Claudia dan sisil menunduk, membiarkan air CocaCola yang lama kelamaan ini menjadi lengket,membasahi dirinya.

"mana temen lo! takut?!"

claudia menghela nafasnya berat. Mendongkak menatap vena penuh pembranian,lalu mendirikan bokongnya.

"kenalin, saya claudia amarja. dan ini teman saya, sisil geogsha. bukan zya, saya tidak tahu keberadaan zya.saya bukan pusat informasi,sekian terimakasih.. permisi." ucap Claudia sopan namun penuh penekanan. Claudia menarik sisil, keduanya melangkah keluar kelas.

"sialan! berani banget tuh dekel!" gerutu vena menghentakan kakinya.

"Argh!" geram vena pergi meninggalkan kelas tersebut, dengan raut wajah yang sudah acak acakan.

dugh.

Vena menggeram tertahan, saat dirasa dirinya di tubruk. vena mengangkat wajahnya. yang menabrak ternyata, sainganya.

"lo lagi,lo lagi. gabosen nyari gara gara sama gue flora!" tekan vena.

"nyari gara-gara sama lo? Ngga kebalik?" balas flora santai namun minta di hajar.

AzzyaOnde histórias criam vida. Descubra agora