***
Zya baru saja bangun dari tidurnya,dirinya terusik dengan suara bel apartemennya yang sedari tadi terus saja berbunyi tak ada henti hentinya.
zya menghela nafasnya berat, menguncir tinggi tinggi rambutnya, bangun dari duduknya, dan menghentak hentakan kakinya, menyambut tamu yang tak di undang itu.
Zya tidak tahu siapa di luar sana, ini pertama kalinya zya mendapatkan tamu di apartemenya, yang baru saja ia tempati.
Baru saja zya membuka pintu, ia sudah di buat terkejut oleh siapa seseorang itu. Dia azsa, tetangga sebelah apartemenya yang membunyikan bel tersebut, dan mengganggu tidurnya.
Zya keluar, dan langsung menutup pintunya dengan perasaan yang sektika menjadi campur aduk, dan raut wajah yang sulit di artikan. Mungkin bisa kalian tebak, jika zya panik.
"Ayo" ucap azsa dengan raut wajah santai seraya mengunyah permen karet.
Zya mengernyitkan dahinya bingung "Apa?"
"sekolah bodoh" jawab azsa menyenderkan bahunya di tembok seraya bersedekap dada.
"Duluan aja, gua masih ada perlu nanti." tolak zya ketus, dan memundurkan langkahnya kembali pada apartemennya.
Azsa menahan pergerakan tangan zya, mendekatkan wajahnya hingga kedua keningnya kini sudah bersentuhan "You didn't forget one of my five requests, right?"
"oke. tunggu sini." ucap zya singkat dengan gigi yang ia gertakan.
"gue masuk, gasopan tamu disuruh tunggu di luar." Jawab azsa, yang langsung menyelonong masuk apartemen milik zya.
Zya memutar matanya jengah, ia mengambil handuk serta seragamnya, dan bergegas mandi.
Sedangkan si tamu yang kurang ajar itu, menyapu pandangannya pada setiap sudut apartemen zya. Dinding apartemen bernuansa navy bercampur merah, dekorasi yang sangat sederhana tersusun rapih, dan pengharum ruangan aroma strawberry tercium pekat.
Beberapa menit kemudian, kini zya sudah siap dengan seragam atribut yang lengkap, kacamata tebal yang bertengger di wajahnya, rambut yang ia kepang kuncir kuda, dan ransel merah di pundaknya. Zya terlihat sangat lugu, ini penampilan zya saat di sekolah.
"lama" gumam azsa seraya mendirikan tubuhnya dan mengambil ransel yang ia taruh di sebelah pundak dan melenggar keluar menarik zya.
"gua mau kunci ni pintu. di kata kambing kali, di tarik tarik" gerutu zya pelan.
***
"Eh campak! Kenapa romeo gue, bisa berduaan sama si, si, siapa itu. Si anak baru cupu menjijikan itu!" Oceh vena dengan raut wajah memerah kesal.
"Uhuk..uhuk..uhuk.." campak mengambil air mineral, dan meneguknya setengah. Dirinya terselak somai, saat vena datang mengagetkan dirinya.
"buset dah ven, masih pagi!" Omel geo.
"geooo.. gue tuh potek, romeo gue masa suap suapan sama si cupu" ujar vena dramatis.
"Potek,potek. Gua potekin juga lama lama badan lo." timpal geo emosi.
"huaaaa...." Histeris vena dengan wajah yang ia sedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzya
Teen Fiction--- selamat membaca kisah rumit, dari aku Cinta si pengatur skenario sebelum tidur--- Bagaimana rasanya memiliki perasaan,yang sebenernya keduanya sama sama tahu jika perasaan itu tak mungkin berjalan dengan baik. kisah cinta yang terhalang dua Geng...
