Alkena [END]

By arstvlv__

4.3K 514 31

"tang, lo percaya cinta pada pandangan pertama gak? " - Alkena "gak! Yang gue percaya itu lo ngutang ke gue... More

Ab origine
Al'1🌻
Al'2🌻
Al'3 🌻
Al'4🌻
Al'5🌻
Al'6🌻
Al'7🌻
Al'8🌻
Al'9🌻
Al'10🌻
Al'11🌻
Al'12🌻
Al'13🌻
Al'14🌻
Al'15🌻
Al'16🌻
Al'17🌻
Al'18🌻
Al'19🌻
Al'20🌻
Al'22🌻
Al'23🌻
Al'24🌻
Al'25🌻
Al'26🌻
Al'27🌻
Al'28🌻
Al'29🌻
Al'30🌻
Al'31🌻
Al'32🌻
Al'33 🌻
Al'34 🌻
Al'35 🌻
Al'36 🌻
Al'37 🌻
Al'38 🌻
Al'39🌻
Al'40🌻
Al'41🌻
Al'42 🌻
Al'43🌻
Al'44🌻
Al'45🌻
Al'46🌻
Al'47🌻
Al'48 🌻
Al'49🌻
Al'50🌻
Al'51🌻
Al'52🌻
Al'53🌻
Al'54🌻
Al'55🌻
Al'56🌻
Al'57🌻
Al'58🌻
Al'59🌻
Al'60🌻
Al'61 🌻
CERITA BARU

Al'21🌻

60 5 0
By arstvlv__

Alkena datang pagi-pagi hari ini, ia tidak mau terlambat, hatinya terus berdegup tak karuan, gossip itu sudah menyebar luas, terbukti saat ia berjalan tadi banyak yang membisikkan Namanya dengan saphira,

“lah, lo udah datang? Tumben gak telat” ucap salsa saat melihat Alkena sudah duduk rapi dikursinya, padahal jam baru menunjukkan pukul 6.50

“ada urusan” jawabnya singkat

“widih tumben gak telat” ucap Diki saat baru saja sampai,

“sama doi ya?” tanya Aliv

“oh yang anak sultan?” cibir Revan

“anjir kagak gitu-“ ucapan Alkena terpotong saat melihat Bintang didepan kelas, ia buru-buru menghampiri bintang kemudian menariknya pelan keluar,

“apaan sih?” ucap bintang ketus

“gue mau jelasin tang” ucap Alkena, alis bintang berkerut bingung

“jelasin apa?”

“yang soal ig story nya saphira sama temennya itu”

“jelasin apa orang gue liat langsung kok kejadiannya” ucap Bintang enteng, Alkena membulatkan matanya

“lo liat?!”, tanya Alkena terkejut, Bintang mengangguk

“deket IP kan? Pulang dari kampus”

Alkena terdiam bintang benar-benar melihat semuanya,

“tang itu semua gak seperti yang lo dan anak-anak pikirin itu semua-“

“urusannya sama gue apa?”

Lagi-lagi Alkena dibuat diam, ‘iyasih gaada urusannya sama bintang’

“ahh pokoknya mau ada urusan sama lo atau enggak gue mau tetep jelasin ke lo tang, sumpah demi apapun semalem itu gue gak sengaja ketemu saphira yang mobilnya lagi mogok, terus dia minta tebengan sama gue yaudah gue Cuma ngasih tebengan aja ke dia, dan soal foto gue ngasih minum itu, itu minumannya saphira yang dia titipin ke gue karna dia mau benerin tali sepatunya, gue gak ngasih apapun ke dia atau traktir dia apapun serius” tutur Alkena Panjang lebar yang membuat seisi kelas cengo mendnegarnya,

“Emang penting buat gue?” tanya bintang sembari melengos pergi masuk ke kelas, Alkena masih diam di pintu, jujur saja, padahal dalam hati bintang ada ketenangan tersendiri.

“bintang” panggil seseorang diambang pintu kelas, Alkena menoleh begitupun bintang yang langusng menghampiri orang itu,

“kak restu? Ngapain kesini?”
tanyanya,

“pulang sekolah sibuk gak?

“enggak tuh, kenapa emang?”

“nanti sore gue tampil gitar, dari tempat les sih di sabuga, lo mau nemenin gak?”

“wih mau mau”

“beneran?” tanya Restu berbinar, bintang mengangguk pasti

“yaudah pulangnya barengan ya, gue jemput sini” ucap Restu

“tapi ijin sama pak rhy yaa”

“iya ntar gue temenin” ucap Restu kemudian pamit menuju kelasnya, Bintang tersenyum senang, sedangkan disampingnya Alkena memasang muka masam.

jadi gini rasanya friendzone’

.
.
.

Pulang sekolah Bintang benar-benar pulang dengan restu, Alkena melihat semuanya, ia sangat merutuki kesialan hari ini, Rhysaka menyuruhnya untuk kembali bimbingan soal sore ini di podium, matanya terus tertuju pada dua orang remaja yang sedang berjalan beriringan menuju gerbang, siapa lagi jika bukan Bintang dan Restu

ngapain  juga gue jelasin kebenarannya sama bintang tadi, dia juga gak peduli perasaan gue’

‘tapi gue ngapain ngomel ya?’

‘ngapain juga gue mau jelasin semuanya’

‘atau, yang Aliv bilang itu bener’ ia terus bermonolog sendiri dalam hatinya,

“arghh! Pusinng” ucapnya sembari membanting pulpen yang membuat Rhysaka dan beberapa siswa lainnya menoleh

“kenapa Alkena?” tanya Rhy

“eh-hehe gapapa pak, i-ini soalnya musingin” ucapnya kikuk

“coba sini saya liat soalnya” Alkena memberikan kertas soal tersebut pada Rhy

“loh ini kan materi yang sudah saya ajarkan, malah kamu dapet 100 kok waktu ulangan”, Alkena terkejut, dia tidak membaca soal dari tadi

“oh, eh, saya salah baca pak, hehe iya ya lupa” jawabnya gugup

bego alkena lo bego’ makinya dalam hati, ia mengambil kertas soal tersebut kemudian mengisinya, kali ini ia harus focus agar tidak bertindak konyol seperti tadi.

"Kamu lagi ada masalah? " tanya Rhy pada Alkena

"Hahh? Eh eng-enggak pak, gaada kok"

"Yasudah, kerjakan yang fokus ya"

"Iya pak, iya" Alkena mengangguk pasti,  ia kembali memandang kertas soal tersebut, membetulkan letak kacamatanya kemudian berusaha untuk fokus.




***




Bintang menangkup dagunya menatap Restu yang sedang bernyanyi sembari memetic gitarnya di panggung, laki-laki itu membawakan lagu ‘Tell me that you love me, milik James smith, suaranya merdu, bintang sangat menikmatinya apalagi ini adalah salah satu lagu kesukaannya, sesekali laki-laki itu menatap kearahnya kemudian tersenyum tipis. Bintang tidak mengerti dengan perasaannya, ia memang senang saat dengan Restu, tapi satu sisi hatinya merasa tidak enak, ia tau saat dirinya dan Restu berjalan, Alkena memandang mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, Bintang larut dengan setiap liriknya

Tell me that you love me

The way you use to love me

Restu mengakhiri penampilannya dengan menundukkan kepala sedikit, tepukan tangan riuh terdengar, Bintang tersenyum sembari menepuk tangannya.

“ciyee keren banget sihh tetu” ucap Bintang saat Restu berjalan mendekatinya sembari memegang sebuah gitar, cowok itu tersenyum manis

“makasihh bintang”

“makasih juga udah mau temenin gue” ucapnya kemudian mengacak rambut Bintang pelan,

“sama-sama, lagian gue seneng kok, gak nyangka juga sih”

“gak nyangka gimana?” tanya Restu mengerutkan dahinya

“iya yang suka teriak-teriak pas Chelsea menang eh ternyata kalo pas nyanyi suaranya adem”

“haha sa ae luh” ucap Restu seraya tertawa lebar, bintang ikut tertawa, keduanya kembali menikmati pertunjukkan lainnya.



Alkena sampai dirumahnya dengan wajah masam, setelah melihat Bintang berjalan Bersama Restu, dijalan pulang ia malah dicegat oleh musuh bebuyutannya Reno dan Bara yang membuatnya kembali terlibat perkelahian. Alkena merasa heran karena rumahnya itu begitu sepi biasanya akan ada Alkana yang merecokinya, ia berjalan menuju kamarnya, tepat saat hendak membuka pintu kamarnya, bi imas keluar dari kamar Alkana

“eh baru pulang den”

“iya bi, Alka udah tidur?”

“belum den, barusan den alka nangis”

“nangis kenapa?”

“bibi juga kurang tau den, barusan bibi tanya malah gak mau jawab”

ucap Bi imas, tanpa bertanya lagi Alkena masuk ke kamar Alka, ia mendapati bocah kecilnya itu sedang meringkuk di tempat tidurnya Alkena bisa lihat bahu kecil adiknya itu bergetar ia berjalan pelan kemudian mengusap lembut rambut Alka membuat bocah itu menghadap Alkena,

“kenapa?” tanya Alkena lembut, ia melihat jejak air mata dimata Alkana,

“abang besok mau gak liat Alka tampil pensi? alka pengen orang tau alka hadir kaya temen-temen lain, tapi katanya besok pagi-pagi papa pergi ke luar negeri” tuturnya,

Alkena menghela nafas, emosinya mulai memuncak sekarang,

“abang mau kan? Alka janji deh gak bakal ngorek lagi celengan abang atau ngambil uang abang kalo abang mau datang, tapi itu juga kalo gak kepepet”
tutur Alka polos, Alkena memandang sendu adiknya itu kemudian mengangguk pasti, meski dalam hatinya ingin sekali ia menjitak kepala adiknya itu saat mendengar janjinya,

“iya, besok gue datang” bocah itu terlihat berbinar, ada kebahagiaan dihati Alkena melihat adik satu-satunya tersenyum bahagia seperti itu.

Setelah alkena keluar dari kamar Alka ia langsung menuju ruang kerja Mahesa, tampak papanya itu sedang membereskan beberapa dokumen,

“alkena? Tumben kamu kesini?”

“papa besok keluar negeri?” tanyanya
tanpa basa-basi

“iya kenapa?”

“pa, besok alka ada pensi, apa papa gak mau gitu liat anak papa tampil?”

“papa sibuk alkena, lagian gak penting-penting amat” jawab Mahesa

“pa, acara ini satu tahun sekali dan semua orang tua selalu hadir buat liat anaknya tampil, apa papa gak mau gitu liat alka tampil? Sekali aja pa? oke kalo misalnya papa gak peduli sama acara-acara disekolah Alkena, tapi seenggaknya untuk alka pah” tutur Alkena, nada bicaranya mulai meninggi

“alkena, ini proyek besar, papa gak bisa sia-siain proyek ini”

Alkena tertawa sumbang, “bagus ya, emang lebih penting proyek daripada anak sendiri.”

“si lastri ikut?”

“yang sopan alkena! Dia itu mama kamu”

“iya, mama lastri ikut?’ tanya Alkena sembari menekan kata ‘mama’

“iya, proyek ini juga kan bekerja sama dengan perusahaan almarhum papanya”

“bagus, hebat sekali kalian berdua” ucap Alkena sembari tertawa sumbang

“yasudah, urus saja perusahaan, lupakan saja kalau papa punya anak” lanjutnya lagi kemudian meninggalkan ruang kerja Mahesa.

Sampai dikamarnya, Alkena membuang tas sekolahnya asal, ia mengusap wajahnya gusar, kenapa keluarganya jadi seperti ini? Ia tidak pernah mengharapkan keluarga yang seperti ini, setetes air matanya jatuh, ia menatap foto ibunya,

kenapa ibu pergi sih? Alka butuh ibu, alkena juga bu, alkena gak mau punya keluarga kaya gini? Kenapa harus kaya gini sih bu?’ ucapnya seiring dengan air matanya yang kian deras.



Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

123K 6.2K 34
[Sequel of Kinara's Diary] Tampan? Iya. Pintar? Iya. Famous? Iya. Tajir? Iya. Rajin ibadah? Iya. Setia? Iya. Bagi para murid SMA Pelangi Winanta, sia...
5.6M 377K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
5.6K 441 57
"Berhenti main main! Gue pengen serius." Tukas Aldi dengan wajah seriusnya, tanpa ada sedikit unsur candaan. Ia nampak sedikit gusar sebab wanita dih...
9.5K 219 40
Keinginan Ana hanya ingin dia disadarkan akan semua kesia-siaan yang telah dilakukan sejak awal. Harusnya dia hanya cukup mengenal nama seseorang, ti...