[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLET...

بواسطة pjy1106

147K 17.8K 4.3K

Cover Fanart cr.by Pinterest. ---- Lisa fikir Lelaki itu adalah penyelamatnya namun kenyataan mengatakan lain... المزيد

Pengenalan
1. Hay
2. Anggoro Sibling
3. Just A Tool
4. Sahabat
5. HappyBirthDay❤
6. Nerd?
7. Meet Rival
8. Get Ready?
9. Skinship?
10. First
11. Terlindungi
12. Hilang dan Menyesal
13. Terjebak?
14. Yoyo
15. Teman Lama
16. Kacau
17.
18. Game Over
19. Deg-degan
20. Dangerous.
21. Lose Control
22. Blushing.
23. Arrogant.
24. YOU'RE MINE !
25. Who am I to you ?
26. Terancam
27. Rahasia Lisa.
28. Who Juan ?
29. Teddy in Action.
30. Egois.
30. Panas.
31. Lose Control.
32. Dua Tahun Kemudian.
33. Night With You.
34. Pertengkaran.
35. Ketakutan.
I Love U.
36. Sedikit Perhatian.
37. Holidays.
38. Envy.
40. Cara Mencintai.
41. Pillowtalk.
43. Mimpi.
42. A Little Actions.
44. Double Job.
45. Haruskah Berakhir?
46. Kosong.
47. Memory.
48. Down.
49. Mantan.
50. Beside You.
51. Retak.
Hanbin Side.
52. Mau Aku Bantu?
53. Kalau Butuh, Jangan Gengsi!
54. Jangan Suka Sama Lisa!
Good Morning.
55. Fakta.
56. Kita Baikan?
57. Don't Get Tired.
58. Lisa Dimana?
59. Anggoro Family.
60. Pengakuan Dosa.
61. Perubahan Hidup.
62. New Pages.
CHAT
63.
CHAT-O2
64. Hari Itu Tiba.
EPILOG
NEW STORY HANLIS

39. Dahyuni.

1.1K 166 38
بواسطة pjy1106

09 Mei’20
-
-
-
-
-
-

Suara bising yang pertama kali menyambut keempat gadis itu. Bising yang disebabkan oleh alat-alat musik yang sengaja dibunyikan bercampur dengan suara ribut dari mulut-mulut manusia yang tak henti nya memekik kegirangan tidak sabar akan menyaksikan band-band indie terkenal.

Lisa mengedarkan pandanganya, hingga sebuah pesan masuk kedalam ponselnya. Itu dari Hanbin yang menyuruh mereka untuk segera melesat kebelakang panggung. Tetapi gadis itu meringis ketika melihat manusia yang berdesak, dia tidak mungkin bisa sampai kesana, disini begitu penuh.

"Hanbin nyuruh kebelakang, tapi gue nggak ngerti caranya gimana. Serius ini manusia banyak banget." seru Lisa dengan suara yang sedikit ditinggikan agar ketiga temannya itu mendengar.

"Lo telpon aja, Lis. Bilang kita ketahan nggak bisa kesana." pekik Jennie. Gadis itu sesekali mendorong wanita-wanita yang menyeretnya, suasana disini benar- benar tidak kondusif.

"Gue udah kasih tau June, tunggu aja disini. Nanti mereka dateng." kata Rose membuat Lisa mengurungkan niatnya yang akan menghubungi Hanbin.

Mereka berempat menatap ngeri kesekeliling, ratusan bahkan mungkin ribuan orang ini rela berdesak-desakan hanya untuk menonton sebuah Band yang tidak pernah masuk ke dalam TV.

Luar biasa.

"Kalau gini caranya gue lebih baik pergi bareng sama Bobby deh." Jisya sedikit risih dengan suasana ini. "Gue nggak nyangka festival sekarang sepecah ini, pantes aja tuh para biji semangka sibuk banget."

"Jen, gunain nama Anggoro dong elah biar kita nggak desek-desekan begini." rengek Rose yang semakin terkurung oleh manusia yang berusaha maju demi mendekat pada panggung.

Jennie berdecak, "Mana bisa gue, ini bukan acara bokap gue. Hanbin aja dibayar."

Tidak harus menunggu lama lagi, mata Lisa menangkap sesosok pria dengan baju tanpa lengan berwarna abu yang membuat tattoo di dada nya mengintip keluar. Gadis itu mendengus sesaat, kebiasaan Hanbin jika akan perfome. Dia akan menggunakan baju-baju tanpa lengan yang memamerkan otot-otot lengan nya juga koleksi tattoo yang terletak di punggung, bahu juga perut pria itu.

"Disini." pekik Lisa dengan melambaikan tanganya. Tapi pekikan itu tidak terdengar, Hanbin masih mengedarkan pandanganya mencari, sadar dengan kehadiran Hanbin para wanita disana semakin menggila. Lisa terpekik ketika badanya didorong kasar oleh salah satu wanita yang meringsek masuk ke barisan depan.

Gadis itu mengaduh, "Aduh, kaki gue."

"Lo nggak apa-apa?" tanya Jennie khawatir.

"Sini deh, kita ke pinggir dulu." Jisya menarik ketiga temanya itu, gadis itu merebut ponsel yang berada di genggaman Lisa dan menekan tombol hijau ada kontak Hanbin. Memberitahukan posisinya dengan melambai-lambaikan tangan kearah pria itu.

"Kenapa malah lewat sini?" Hanbin sedikit berteriak ketika langkahnya semakin dekat. Pria itu menepuk puncak kepala Lisa lalu menatap Lisa heran ketika menangkap ekspresi gadis itu yang sedikit merintih. "Kenapa?" tanya nya.

"Fans kamu bar-bar banget, aku didorong terus diinjek-injek. Gila, tau sepenuh ini mending aku nonton drakor aja." katanya merajuk.

Hanbin terkekeh, "Bagus dong rame, biar pecah." pria itu mengedarkan pandanganya, berteriak pelan meminta tolong pada crew untuk mengawal keempat gadis itu kebelakang.

Dia memeluk Lisa dari belakang, melingkarkan tangan nya pada kepala Lisa seraya berjalan mengikuti arahan dari dua crew yang membantu mereka.

"Itu pacarnya? Gue baru lihat secara langsung. Mukanya cantik sih, tapi biasa banget."

Lisa menghentikan langkahnya, gadis itu sudah berhasil melewatu pagar pembatas, merasa dirinya di bicarakan Lisa terkesiap.

"Gue denger juga, Hanbin cuma kasihan sama tuh cewek. Katanya cewek itu temen Jennie." kata perempuan satunya.

"Pantes aja Hanbin jarang banget masukin cewek nya ke feed instagram punya dia. Miris banget ya, dipacarin cuma karena kasihan."

Lisa meremas tali tas nya, ini adalah salah satu alasan Lisa selalu menolak ajakan teman nya untuk menghadiri acara band yang ada iKON di listnya. Dia tidak cukup percaya diri datang sebagai kekasih Hanbin, karena dia sadar dia dan Hanbin itu berbeda.


"Wadaw Lisa, cakep bener." Seru Dikei yang melihat Lisa berjalan ke arah nya.

Kini ketujuh pria itu sedang bersiap, mereka terlihat semangat sekali. Lisa dapat menangkap aura itu, ini festival besar Lisa tau, festival ini sangat penting bagi mereka. Tatapanya bersibobrok dengan Hanbin, gadis itu tersenyum dan mengepalkan kedua tanganya.

"Semangat!" pekik Lisa yang dijawab senyuman dari kekasih nya itu.

"Tadi harus nya kalian lewat jalan samping, pintu masuk 4 biar langsung kemari." kata Bobby.

"Ya kamu nggak bilang, beb. Lagian kalau lewat situ harus punya ID kayak yang kamu pakai sebagai Guest Star." jawab Jisoo.

"Kalau udah di pintu masuk 4 ya telpon lah, nanti dijemput." kata Chan menyela.

"Ya udah sih, udah terlanjur. Nggak bisa diulang juga men——"

"Kalian udah siap?"

Serempak mata mereka menoleh, seorang gadis dengan tubuh mungil berjalan berdekat. Gadis itu menepuk punggung Hanbin pelan, dan itu dengan jelas tertangkap oleh netra Lisa.

"Bin, 15 menit lagi."

Dia Dahyuni, Lisa sempat bertemu dengan nya satu kali.

"Oke, lo siapin nasi kotak nya juga yang banyak." jawab Hanbin sedikit bercanda.

"Jangankan nasi kotak, gue kasih Aqua gelas satu dus aja gue siap, Bin. Asalkan lo bisa bikin festival ini semakin pecah!" katanya menantang.

Hanbin tertawa, Lisa masih setia menatap interaksi itu. Mendadak Lisa seperti seseorang tak kasat mata disana.

"Bayaran gue murah amat." canda Hanbin.

Dahyun tertawa, "Btw, selesai festival lo langsung kemana?"

Hanbin terlihat menimang, pria itu menggeleng pelan. "Nggak tau, gue free. Kenapa?"

"Ya udah, selesai acara gue traktir deh. Semuanya!"

June, Dikei, Chan dan Yoyo bersorak.

Mereka terlihat tergiur dengan tawaran itu, padahal mereka bukan kaum fakir yang kekurangan uang. Sementara Jay dan juga Bobby menatap Lisa dalam, gadis itu sadar sedang ditatap sedalam itu. Dia membalas tatapan kedua pria itu dengan alis tertarik keatas, bertanya.

"Kalian tunggu didepan aja, dekat panggung. Siapin kamera, gue mau kalian jadi juru kamera kita malam ini." canda Bobby mencoba mencairkan suasana.

Lisa berdecak, "Gue nggak bawa kamera, ketinggalan di mobil."

"Gue ada kok, santai. Malam ini gue jadi masternim nya iKON." kata Jennie dengan sedikit bangga.

"Oh ada Lisa, gue baru sadar. Sama siapa kesini, tadi Hanbin sendirian kalau nggak salah."

Oke, Lisa benar-benar menjadi tak kasat mata sesaat.

"Sama mereka." tunjuknya pada ketiga teman nya yang menayap Yuni sedikit tidak suka. "Sukses ya acaranya." lanjut Lisa dengan senyuman manis dia berikan untuk Yuni.

Hanbin memperhatikan itu, tapi pria itu tidak mengeluarkan suara sama sekali.

"Gih, kedepan. Lima menit lagi kita naik." titah Jay.

Lisa dan ketiga teman nya pun mengangguk, mereka berjalan kedepan panggung dekat pagar pembatas. Lisa menangkap mata-mata wanita yang menjadi Fans dari Band kekasihnya itu.

Ada yang menatap nya tidak suka, ada yang terlihat mengangumi, ada tatapan iri juga ada yang acuh tidak peduli.

Sementara itu, Jay berdehem keras membuat Yuni dan Hanbin yang kini sedang terlihat mengobrol memalingkan wajahnya.

"Yun, lo belum punya pacar?" kata Jay.

Dahyuni menggeleng, "Belum, Bang. Kenapa, mau cariin cowo anak Band buat gue?" jawabnya sedikit bercanda.

"Hanbin tuh anak Band." seru June.

Dahyuni terlihat salah tingkah, dia menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Gila, masa gue harus sama cowok orang." jawab nya kikuk.

June tertawa keras, namun wajahnya masih menampilkan mimik yang sulit ditebak. "Iya yah, Hanbin punya pacar."

"Gue sama Hanbin temen, mana mungkin gue niat deketin dia." ucap Dahyuni, dia berdiri sedikit tidak nyaman.

Jay terkekeh. "Nggak ada yang bilang lo niat deketi Hanbin."

Dahyuni mengerjap, "Ah...maksud gu—gue itu omongan si June. Nggak mungkin gue sama Hanbin, dia udah ada cewek dan gue sama dia temen doang."

"Semuanya juga berawal dari temen, for your informations aja sih." gumam Chan.

Chan, pria itu menatap Hanbin dalam lalu tersenyum miring sebelum naik keatas panggung.

Hanbin yang sadar dengan situasi ini hanya menghela nafas. Dia tau, sesayang apa teman-teman nya pada Lisa. Dan apa yang sudah Hanbin lakukan sekarang adalah sesuatu yang membuat keenam lelaki itu tidak suka.

"Ya udah deh, gue pamit. Mau urus yang lain, semangat. Harus bikin pecah, dan jangan abisin air minum diatas!" gurau perempuan itu. Mengingat ciri khas dari iKON ketika manggung adalah, menyiramkan air di botol-botol yang tersedia diatas panggung jika sudah berada di puncak klimaks penampilan mereka.

Hanbin hanya mengangguk tersenyum, pris itu naik keatas panggung menyusul keenam teman nya yang sudah lebih dulu berada disana.

Matanya menangkap siluet Lisa yang berdiri tidak nyaman diantara ketiga teman nya. Gadis dengan balutan baju rajut yang memperlihatkan bahu polosnya terlihat cantik malam ini, dia bahkan baru sadar sekarang jika gadisnya memakai baju dengan model yang Hanbin tidak sukai.

Lebih tepatnya, tidak suka akan tubuh wanita itu terekspos dan dinikmati oleh orang lain.

"Lis, Hanbin liatin lo terus."

Perkataan Rose membuat salah satu alisnya tertarik, gadis itu mengalihkan atensinya pada Hanbin. Benar saja, pria itu sedang menatapnya.

Sebuah jaket terlempar menutup wajah Lisa, gadis itu mendengus menatap Hanbin kesal. Pria itu memberi isyarat untuk Lisa memakai jaket itu dengan segera.

"Lis, dia perhatian. Dia sayang sama lo, tapi caranya beda. Gue harap lo sadar akan itu, dan nggak terus-terusan insecure atau overthinking yang membuat Hanbin ngerasa jelek." bisik Rose.

Lisa terdiam, benarkah seperti itu?.

Gadis itu memperhatikan Hanbin yang kini meraih gitar nya. Pria itu terlihat tampan dengan rambut yang sedikit basah, oh ayolah bahkan dimata Lisa, Hanbin akan tetap tampan.

Memang, sebucin itu Lisa.

Matanya bersibobrok dengan manik hitam milik Hanbin. Gadis itu akan menyunggingkan senyum nya namun Hanbin lebih dulu melepas tatapan itu dan melempar senyumnya pada fans wanita yang berteriak histeris dibawah sana.

Selalu seperti itu.

"Lisa?"

▶TBC◀

Follow IG — crynda_

Kalian pernah pacaran sama cowok tsundere gak? Ceritain dong haha

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

24.2K 1.9K 25
"Sooyoung-ah uri.. geumanhae" Cast : Park Sooyoung Oh Sehun Yook Sungjae PG 15+ Start : 29 08 18 Finish : 18 08 19
Just A.. بواسطة markminl

القصة القصيرة

30.1K 2.3K 6
Angst story of Markmin.
My Sexy Neighbor بواسطة F.R

قصص المراهقين

922K 13.4K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
6.9M 291K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...