⚠Jangan baca diwaktu sholat⚠
Apa yang dikatakan Ferry tidak bisa mereka terima begitu saja,keluar dari Bregizz konyol sekali mereka sudah lama bersama membangun geng itu mempererat silahturahmi tetapi Ferry dengan mudahnya mengatakan ingin keluar.
Derrel semakin geram melihat Ferry yang semakin aneh tidak bisa berfikir logis dan mengambil keputusan tanpa berfikir panjang terlebih dahulu. Derrel yakin bahwa semua ini terjadi karena Syakira,gadis itu telah membuat semuanya hancur lebur terlebih telah membuat hidup Ferry semakin berantakan.
Syakira yang dia kira akan mengubah hidup Ferry menjadi lebih baik lagi malah menjadi sebaliknya. Benci,itulah kata yang tepat untuk Syakira. Derrel benci dengan gadis itu andai saja dia tidak muncul dalam kehidupan Ferry mungkin semua ini tidak akan terjadi.
"Karena Syakira loe jadi kayak gini?" tanya Derrel menahan amarah.
Ferry menurunkan selimut yang tadi menutupi semua badannya dan kini selimut itu hanya sebatas perutnya saja. Ferry menatap Derrel
"Entahlah" jawabnya lalu memejamkan mata seolah dia ingin tidur.
"Loe gk mau ketemu Syakira? Untuk yang terakhir?" Gibran bertanya membuat Ferry kembali membuka mata dan menatap tajam Gibran.
"Semuanya sudah berakhir! Jangan bahas dia lagi!" jawab Ferry sorot matanya seakan mengatakan bahwa dia sudah kecewa dengan gadis itu.
"Benerkan dugaan gue semua ini gara-gara dia!" timpal Derrel.
Gibran yang dari tadi mendengarkan ucapan Derrel dan juga Ferry hanya bisa pasrah mendengar mereka menuduh Syakira penyebab semua ini. Gibran tidak tau harus berbuat apa? Apakah dia harus seneng melihat Ferry yang akan pergi jauh dari kehidupan Syakira? Apa harus sedih melihat sahabatnya pergi?
Jujur saja Gibran telah menyukai Syakira sejak pertama kali bertemu dimana Syakira yang Ferry ajak untuk makan bersama di restaurant bersama Desi dan Sisil. Disitu Gibran sudah mendapatkan cinta pertamanya, jantungnya tidak pernah berdetak lebih kencang saat bertemu dengan seseorang,tapi saat melihat Syakira rasanya ada yang berbeda.
Gibran suka saat melihat Syakira memakai gamis rumahan ditambah hijab lebar yang menutupi sebagian tubuhnya. Gibran sering iseng melewati kost-an nya Syakira dan itu hanya untuk melihat Syakira berpakaian seperti itu,menurutnya melihat Syakira yang agamis membuat hatinya terasa tentram.
Syakira memang suka memakai gamis+hijab lebar,bahkan kesehariannya pun memakai itu terkecuali jika ia kuliah,mungkin dia akan memakai pasmina instan. Semua itu karena
Flashback on
Waktu pertama kuliah Syakira memaki pakian yang syar'i dan itu membuat banyak orang yang memperhatikannya. Syakira sedikit risih melihatnya dan tidak sengaja Syakira mendengar ada yang berbisik
'So islam banget sih!'
'Hahaha,iya palingan covernya doang,hatinya mah kagak"
'Hahaha,munafik'
Syakira mendengar percakapan itu,ia berlari menuju toilet dan menangis sejadinya.
Flashback off
Karena kejadian itu Syakira memutuskan untuk tidak lagi memakai hijab lebar hanya pasmina instan yang selalu ia gunakan saat kuliah,setidaknya pasmina itu menutupi dadanya dan tidak melanggar ajaran islam. Gamis,tetap ia gunakan karena dia tau dalam islam wanita tidak diperbolehkan memakai celana
'Tidak diperbolehkan bagi wanita untuk memakai pakaian sempit yang menampakan bentuk tubuhnya karena itu akan menjadikan penyebab fitnah. Biasanya celana itu sempit dan menampakan bentuk tubuh. Disamping mengenakannya berarti telah menyerupai pria dalam berpakaian.
Rosulullah telah melaknat para wanita yang menyerupai pria.
Sumber:
Kitab al-fatwa al-jami'ah
UI mar'ah al-muslimah
Tetapi Syakira tetap memakai pakian syar'i jika diluar kuliah,dia nyaman sekali dengan pakian itu rasanya ada yang melindunginya jika dia berpakaian syar'i.
Syakira hanya wanita biasa yang baru hijrah,bukanlah wanita yang terlahir dari keluarga religi yang mengerti agama,dia terlahir dari keluarga sederhana jauh dari kata kaya,mengerti agama pun mereka tidak terlalu paham.
Tapi Alhamdulillah Syakira mendapat hidayah dari Allah,dia bisa Hijrah walau banyak sekali rintangan yang dia harus lewati.
Wajar jika dia sedikit kaget mendapat cibiran yang menyakitkan. Down,mungkin itu lah yang Syakira rasakan saat itu bahkan Syakira pernah pasrah dan berniat untuk membuka hijab namun semua itu dia urungkan karena sahabatnya selalu menguatkan.
Gibran yang melihat penampilan Syakira merasa tidak pantas untuknya mendekati Syakira,dia mulai berubah menjadi lebih baik lagi,mulai dari belajar sholat dari buku panduan dan mengaji diajari oleh ustadz terdekat. Gibran berfikir tidak ada salahnya dia mencintai Syakira meski dia tahu Ferry pun mencintainya. Gibran akan terus berjuang untuk mendapatkan cintanya dengan caranya sendiri.
----
Disisi lain
Dibalik pintu dia tersenyum penuh kemenangan,akhirnya rencana nya berhasil untuk memisahkan mereka berdua.
"Berhasil.tenanglah aku akan menyusulmu" ujarnya
"Apa maksud loe berhasil? Dan mau nyusul?" tanya Sisil yang tiba-tiba ada dibelakangnya.
"A-apa?" jawabnya gelagapan
"Gue tanya malah balik tanya!" ujar Sisil sebel.
"Gue lagi telponan" jawabnya dengan cepat sambil menunjukan ponsel yang ada ditangan kirinya.
"Oke,gue percaya" jawab Sisil lalu menyelonong masuk kedalam ruangan Ferry dirawat.
"Hufffttt" Silvi menghembuskan nafasnya.
Silvi adalah mantan pacar Ferry bisa disebut Silvi mantan terindah karena Ferry sudah lama berpacaran dengannya. mereka berpisah dikarenakan Silvi yang harus kuliah di Londen itu pun kemauan dari ayah nya. Silvi adalah gadis cantik dan pintar hal itu pula yang membuat Ferry bisa jatuh hati padanya. Silvi tidak lah matre karena dia terlahir dari keluarga kaya raya sama seperti Ferry hanya saja bisnis yang dijalani kedua orang tua nya beroperasi diLonden.
Sebelum Silvi berangkat ke Londen mereka berdua tidak dinyatakan putus karena tidak ada yang berkata untuk memutuskan hubungan,hanya saja mereka tidak saling tukar kabar karena perbedaan waktu. Silvi tidak pernah menganggap bahwa dirinya dan Ferry putus,oleh karena itu Silvi akan kembali berjuang untuk mendapatkan kembali cinta Ferry dan memperbaiki kesalahannya di masa lalu.
Jika dibandingkan antara Silvi dan Syakira mereka berdua sangatlah berbeda jauh. Jika Syakira yang lebih suka memakai pakaian Syar'i,tidak dengan Silvi dia lebih suka memakai dress diatas lutut. Dan jika dibandingkan kecantikannya mereka berdua pun jauh berbeda.Syakira mempunyai kulit yang kecoklatan,mata kecil tapi tidak sipit,pipi yang sedikit tembem tapi gak tembem banget,alis yang tebal,hidung standar dan bibir yang tipis. Sedangkan Silvi mempunyai kulit yang putih,mata sedikit sipit,pipi tirus,alis coklat yang disulam,hidung yang mancung dan bibir yang tebal
Mungkin jika dilihat dari kecantikan Silvi lebih unggul dari Syakira,jangankan kecantikan dari materi saja Silvi jauh lebih unggul.
----
"Jangan sampe loe nyesel" ujar Gibran.
Hati kecilnya berkata ingin sekali bertemu dengan Syakira,namun logikanya menyuruhnya untuk melupakan gadis itu. Ayahnya telah berhasil meracuni pikiran Ferry membuatnya harus mengalah dan memilih pilihan yang salah.
Jujur,Ferry sangat merindukan Syakira,sosoknya yang lembut dan senyumnya yang manis membuatnya rindu akan hal itu.
Zaman sekarang sulit sekali mencari gadis yang sederhana dan tidak matre,terutama gadis yang masih menjaga kehormatan dan harga dirinya,hal itu lah yang membuat Ferry mudah untuk menjatuhkan hati padanya. Ferry pun tidak sepenuhnya menyalahkan Syakira atas kejadian yang menimpanya,andai tidak orang yang mengancamnya mungkin dia akan memilih untuk pengobatan di Indonesia dan tetap berteman dengan Syakira walau pun cintanya telah ditolak.
____________******___________
Author
Hayoo yang udah nunggu,gimana puas gk dengan part ini?? Semoga puas yaaa
Ancaman apa yaa,sampe bikin Ferry memilih untuk pergi dari hidup Syakira????......
----TBC---