Guide Me To Jannah

By TiaUlianah27

85.6K 4.4K 466

Seorang ketua geng motor yang sangat mencintai wanita berhijab. Apakah wanita itu juga mencintai nya? Sedang... More

Prolog
Part 1 : kembali bertemu
Part 2 : Perlindungan
Part 3 : Dia kembali
part 4 : Cemburu
Part 5 : Luka hati
Part 6 : Pertengkaran
Part 7 : Hanya mimpi
Part 8 : permulaan
Part 9 : Baru tahu
Part 10 : mulai
Part 11 : Awal
Part 12 : Awal 2
Part 14 : Menjauh
Part 15 : Pergi
Part 16 : Alasan
Part 17 : Ancaman
Part 18 : Heran
Part 19 : Orang misterius
Part 20 : Kepindahan
Part 21 : Keberangkatan
Part 22 : Sedikit rindu
Part 23 : Menagih janji
Part 24 : keputusan
Part 25 : Ternyata
Part 26 : berubah?
Part 27 : Tragedi
Part 28 : Kematian
Part 29 : Penghianat?
Part 30 : Pesantren
Part 31 : Awal terikat
Part 32 : Pengakuan Ferry
Part 33 : Keputusan Hanum
Part 34 : Cemburu hanum
Part 35 : kesembuhan
Part 36 : pernikahan?
Part 37 : fiting baju
Part 38 : larangan
Part 39 : Menerima
Part 42 : Tamat
Extra part

Part 13 : Kabar

1.9K 114 6
By TiaUlianah27

Jangan baca diwaktu sholat

Mendengar kabar dari Sisil bahwa Ferry kecelakaan membuat Syakira syok. Syakira tidak tau harus berbuat apa,berniat untuk menjenguk Ferry ia urungkan mungkin hanya do'a yang bisa Syakira lakukan untuk kesembuhan Ferry. Syakira yakin Allah akan menjaga Ferry.

Sisil terus mendesak Syakira untuk menjenguk Ferry.
"Sya,loe harus jenguk Ferry gue yakin kok kalau loe jenguk dia pasti dia cepet sadar" desak Sisil.

"Aku gk bisa,Sil!" tolak Syakira.

"Loe kenapa sih gak mau banget jenguk dia!" Sisil terheran dengan sikap Syakira. Kamu gk tau apa yang terjadi Sil,batin Syakira.

"Ferry lagi koma!" Sisil berbicara dengan nada tinggi. Syakira hanya terdiam.

Melihat Syakira yang hanya terdiam membuat Sisil geram.
"Loe egois!" Sisil mengucapkannya dengan nada lirih. Setelah mengucapkan itu Sisil pergi begitu saja meninggalkan Syakira yang hanya diam membatu.

Setelah mendengar perkataan Sisil yang langsung menusuk dihatinya Syakira langsung pergi ke kamar dan membawa tas selempangnya lalu berlari meninggalkan rumah kostannya.

"Gk berhasil" ucap Sisil pada Gibran. Gibran hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Semua anak Bregizz yang mendengarkan penjelasan Sisil merasa kecewa. Mereka semua hanya bisa melihat Ferry dari kaca persegi panjang yang ada di pintu. Dokter melarang orang lain untuk menjenguknya bahkan anggota keluarga pun dilarang masuk.

"Gimana keadaan Ferry?" tanya Wijayanto dengan panik.

Semua anak Bregizz tak ada yang berani untuk menjawabnya. Melihat semua anak Bregizz terdiam membuat Wijayanto semakin ketakutan untuk kehilangan Ferry. Wijayanto menghampiri Gibran yang dia yakini akan menjawabnya dengan jujur.

"Gibran,bagaimana keadaannya Ferry?" tanya Wijayanto dengan tangan yang mengayun-ngayunkan pundaknya tak lupa suara getir yang terdengar membuat Gibran tak sanggup untuk menjawabnya. Wijayanto geram melihat Gibran yang hanya diam tanpa menjawab pertanyaannya.

"Gibran,jawab pertanyaan om!" ucapnya dengan suara yang meninggi.

"Ferry koma,om" jawabnya dengan lesu.

Tak kuasa mendengar anaknya yang paling disayangi dalam keadaan koma. Sakit jantung yang di deritanya pun kembali kambuh. Panik,itu lah di sekarang dirasakan oleh semua anak Bregizz.

Derrel langsung memanggil Dokter untuk segera menangani Wijayanto. Sekarang Wijayanto berada diruangan ICU,ruangan yang tidak jauh dari ruang rawat Ferry.

Syakira berlari sambil menangis. Dia merasa bahwa kecelakaan yang terjadi pada Ferry disebabkan oleh penolakan Syakira,sebab dari cerita yang Sisil ceritakan kepadanya Ferry jatuh dari motor setelah bertemu dengannya.

Tidak ada yang tau jika Ferry menembaknya dan tidak ada yang tau jika Syakira menolaknya. Syakira memberanikan diri untuk menjenguk Ferry walau dia tau resiko apa yang akan dia tanggung nantinya. Benar apa kata Sisil kalau aku tak menjenguknya berarti aku egois,kata itu lah yang sangat mengusik di telinganya.

"Woyyy woyy,itu Syakira kan?" tanya Angga sambil menepuk-nepuk pundak Derrel.

Semua anak Bregizz melihat kearah tangan yang ditunjuk Angga. Semua anak Bregizz berlari kearah ruangan Ferry dirawat karena saat ini mereka sedang berada didepan ruangan Wijayanto dirawat. Sinta yang mendengar keributan langsung keluar dari ruangan untuk melihat apa yang terjadi.

"Loe gk bisa masuk,Sya!" ujar Gibran dengan lesuh melihat Syakira yang menangis didepan pintu untuk melihat keadaan Ferry.

"Kenapa?" tanya Syakira lirih,matanya tetap menatap kearah Ferry.

"Gue juga gk tau" jawab Gibran.

"Ini semua itu tuh gara-gara loe!" Derrel berbicara dengan nada tinggi,tangannya menunjuk kearah Syakira yang membuat semua orang yang mendengarnya melihat kearah Syakira.

"Maksud loe apa ngomong gitu?" Sisil tidak terima jika sahabatnya dituduh yang tidak-tidak.

"Gara-gara dia nolak Ferry,Ferry jadi kecelakaan kayak gini. Seandainya dia nerima Ferry,Ferry gk akan ada disitu!" jelasnya dengan amarah,tangannya menunjuk keaeah Ferry.

Semua yang mendengarkan terdiam menyimak apa yang didengar.

"Loe tau dari mana?" Gibran menyela.

"Gk penting gue tau dari mana" jawab Derrel. Gibran tidak tau saat dia menyuruh Ferry untuk mengejar Syakira dan meminta penjelasan Syakira kenapa dia menolak Ferry,Derrel ada di anak tangga paling atas. Derrel menyusul Gibran yang saat itu berjalan keatas gedung kampus dia berencana untuk merayakan hari kelulusannya ini dengan sahabatnya itu.

"Dan loe,,loe bakal nyesel seumur hidup karena udah nolak Ferry." ujar Derrel penuh penekanan disetiap katanya. Syakira hanya menunduk sambil menangis.

Semua mata tertuju pada Syakira. Dokter datang mungkin karena mendengar keributan.
"Ada apa ini?" tanya Dokter

"Gk ada apa-apa kok,dok" jawab Gibran.

"Oh iya dok boleh gk dia masuk kedalam,dia kekasihnya dok,siapa tau itu membantu Ferry untuk segera sadar dari koma nya" ujar Gibran dan menunjuk Syakira sebagai kekasihnya Ferry.

"Saya cek dulu keadaannya Ferry yaa?" ujar sang Dokter

"Baik dok" jawab Gibran.

Selang beberapa menit Dokter keluar dari ruangan.
"Gimana dok?" tanya Gibran.

"Sepertinya boleh,tapi hanya satu orang" jawab Dokter.

Syakira disuruh Gibran untuk masuk kedalam,tanpa penolakan Syakira langsung masuk. Melihat banyak alat yang terpasang dibadannya Ferry membuat Syakira meneteskan air mata.

"Assalamualaikum,gimana kabar kamu Ferr?... Pasti sakit yaa?... Maaf yaa Ferr,gara-gara aku kamu jadi kayak gini,sekali lagi aku minta maaf!". ujar Syakira sambil berlinang air mata.

Sudah seminggu Ferry dirawat,dan dia tidak sadar juga dari komanya. Keadaan Wijayanto pun sudah stabil bahkan sudah bisa pulang. Setiap hari Syakira selalu datang kerumah sakit untuk membacakan ayat suci al-qur'an disamping Ferry,agar Ferry cepat sadar karena Syakira yakin yang bisa memberikan kesembuhan hanya Allah SWT.

Sekarang pun Syakira sedang berada diruangan Ferry. Wijayanto sudah mengijinkannya untuk selalu datang,bahkan suatu kebahagian untuk Wijayanto jika Syakira selalu datang.

"Assalamualaikum,Ferr. Kamu kapan sadar? Aku ingin lihat senyum kamu yang selalu membuatku ikut tersenyum" ujar Syakira diiringi tawa hambar.

"Aku baca surah ar-ra'd yaa? Supaya kamu cepat sadar" Syakira mulai melantunkam bacaan al-qur'an. Dan disaat Syakira melantuk ayat yang ke-39

يمهواالله ما يسا ء ويثبت وعنده ام الكتب . (٣٩)

Artinya: Allah menghapus dan
Menetapkan apa yang
Dia kehendaki. Dan
disisi-Nya terdapat
Ummul-kitab (lauh
Mahfuz).


Saat membaca aya yang ke 39 dari surat ar-ra'd telunjuk tangan kanan nya Ferry bergerak dan itu membuat Syakira berhenti melantunkan ayat suci al-qur'an. Syakira menekan tombol yang ada disamping tempat tidur.

Melihat Dokter dan 2 orang suster berjalan dengan cepat kearah ruangan Ferry membuat semua orang yang menunggu merasa cemas.
"Apa yang terjadi dok?" tanya Wijayanto.

"Tunggu sebentar yaa,saya cek dulu" jawab Dokter dengan panik lalu masuk kedalam ruangan dengan 2 suster itu.

Melihat raut muka Dokter Bima membuat Wijayanto semakin panik. Syakira keluar dari ruangan karena Dokter menyuruhnya tadi.

"Gimana keadaannya Ferry,Sya?" tanya Gibran.

"Tadi tanggannya Ferry gerak-gerak mangkanya aku panggil Dokter" jawab Sisil.

Ucapan Syukur terucap dari semua orang yang mendengarnya. Setiap hari ruangan Ferry selalu rame apalagi dimalam hari,seperti sekarang ini banyak orang yang menunggu.

Tidak perlu banyak waktu Dokter Bima keluar dari ruangan tidak lupa 2 orang suster yang ada dibelakangnya.
"Kalian duluaan" perintah Dokter Bima pada 2 suster.

"Gimana keadaan Ferry dok" tanya Wijayanto.

Dokter Bima tersenyum
"Besok pagi atau malam ini juga dia bisa sadar,jadi ditunggu saja yaa" jawab Dokter.

"Alhamdulillah" ucap semua orang yang mendengarnya.

"Kita semua boleh masukkan dok?" tanya Derrel.

"Karena keadaan Ferry yang sudah membaik jadi saya ijinkan asal jangan buat keributan karena takut mengganggu pasien yang lain. Tapi gk sebanyak ini yaa maksimal cuman 7 orang" jelas Dokter Bima.

"Yaahhh" jawab Boby.

"Gk muat bego kalau semuanya masuk" timpal Derrel.

"Nah itu tau" jawah Dokter Bima sambil tersenyum.

Sekarang Wijayanto,Sinta,Sifa, Syakira,Gibran,Derrel,dan Rafael masuk kedalam ruangan. Suara adzan Isya berkumandang membuat Syakira harus segera pergi kemasjid.

"Sebaiknya kita sholat isya dulu" ajak Syakira.

"Iya om,tante kita sholat isya dulu" jelas Gibran.

"Nanti yang jaga Ferry siapa?" tanya Wijayanto.

"Ada Derrel" jawab Gibran.

"Sisil juga ada om" sambung Syakira.

Derrel dan juga Sisil adalah non Muslim,tetapi itu tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk bersahabat.

Berjalan menuju masjid rumah sakit yang jauh dari ruang rawat Ferry membuat mereka semua harus dilihat banyak orang. Mungkin semua orang melihatnya dengan tatapan sinis,karena baju yang anak Bregizz pakai adalah baju geng motornya dan yang lebih mencolok hanya ada 3 wanita yaitu Sinta,Sifa dan Syakira.

"Baru kali ini gue sholat lagi" ujar Boby.

"Hahahahaha,loe baru kali ini sholat?" tanya Angga.

"Iya"

"Hahahahahaha..." tawa renyah Angga. "Sama gue juga" jawabnya diakhir tawa.

Semua yang mendengar bersorak,Angga tersenyum kaku membalasnya.

Selepas sholat Isya mereka langsung bergegas kembali ke ruangan Ferry. Syakira ijin untuk ke kantin dulu dan Gibran menawarkan diri untuk menemani Syakira.

"Kata Sisil kamu gk mau jenguk Ferry?" tanya Gibran diperjalanan menuju kantin rumah sakit.

"Tadi nya,tapi setelah di pikir-pikir kembali aku gk boleh egois" jawan Syakira.

"Boleh gue tanya sesuatu?"

"Silahkan"

"Loe suka gk sih sama si Ferry?..." tanya Gibran membuat Syakira mendadak berhenti.

_______________****_____________

Author
Alhamdulillah bisa publish juga😁,maaf buat yang udah nunggu lama dan makasih juga udah nungguin😊.

Jangan lupa Follow akun Author supaya tau kapan Author update😊,sekalian IG nya juga tia.ulianah27.

Konflik mulai terjadi yaa readers... Siap-siap aja buat kejutan di part selanjutnya😁. Baca terus okeeee,jangan sampe bosen.

Kalau ada pendapat tentang ceritanya tinggal DM atau WA,,,



......TBC.....

Continue Reading

You'll Also Like

68K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
61.3K 12.4K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
1.7M 18.4K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
335K 27.9K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...