Guide Me To Jannah

By TiaUlianah27

85.6K 4.4K 466

Seorang ketua geng motor yang sangat mencintai wanita berhijab. Apakah wanita itu juga mencintai nya? Sedang... More

Prolog
Part 1 : kembali bertemu
Part 2 : Perlindungan
Part 3 : Dia kembali
part 4 : Cemburu
Part 5 : Luka hati
Part 6 : Pertengkaran
Part 7 : Hanya mimpi
Part 8 : permulaan
Part 10 : mulai
Part 11 : Awal
Part 12 : Awal 2
Part 13 : Kabar
Part 14 : Menjauh
Part 15 : Pergi
Part 16 : Alasan
Part 17 : Ancaman
Part 18 : Heran
Part 19 : Orang misterius
Part 20 : Kepindahan
Part 21 : Keberangkatan
Part 22 : Sedikit rindu
Part 23 : Menagih janji
Part 24 : keputusan
Part 25 : Ternyata
Part 26 : berubah?
Part 27 : Tragedi
Part 28 : Kematian
Part 29 : Penghianat?
Part 30 : Pesantren
Part 31 : Awal terikat
Part 32 : Pengakuan Ferry
Part 33 : Keputusan Hanum
Part 34 : Cemburu hanum
Part 35 : kesembuhan
Part 36 : pernikahan?
Part 37 : fiting baju
Part 38 : larangan
Part 39 : Menerima
Part 42 : Tamat
Extra part

Part 9 : Baru tahu

2.4K 111 1
By TiaUlianah27

⚠Jangan baca diwaktu sholat⚠

Jangan ceritakan masalahmu kepada siapa pun karena terkadang mereka hanya ingin tau bukan peduli.

Author POV

Menentukan apa yang akan dilakukan membuatnya merasa bimbang. Sungguh Ferry sangat butuh seseorang untuk diajak bicara kali ini tapi itu bukan solusi yang tepat karena Ferry tak pernah curhat kepada siapa pun. Merasa sendiri sudah hal yang biasa untuknya,mencari solusi sendiri pun adalah kebiasaannya. Tak pernah berfikir untuk menceritakan masalahnya kepada orang lain karena dia yakin dia akan menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Ferry membuang nafasnya dengan kasar,menatap langit di sore hari membuatnya tersenyum tipis. Ferry kembali teringat dengan ibunya yang selalu ingin melihat sunset di pagi dan sore hari bersamanya. Tetapi Ferry hanya melakukannya beberapa kali dengan ibunya.
'Mamah liat sunsetnya sama kak Ferdy aja yaaa' kalimat itu lah yang sering Ferry lontarkan kepada ibu nya jikalau ibunya mengajaknya melihat sunset di tepi pantai 'Gk ah, mamahkan mau nya sama kamu' ibunya tak pernah mau pergi jika tak bersama dengan Ferry.

Andai Ferry tau jika ibunya tak akan lama meninggalkannya mungkin dia tak akan menolak ajakan ibu nya. Ferry lebih dekat dengan ibunya dibandingkan dengan Ferdy dan hal itu membuatnya sulit merelakan ibu nya yang pergi tanpa pamit.
Air mata Ferry menetes mengingat kedekatannya dengan ibunya yang selalu tertawa riang jika sudah berduan.

Suara bel terdengar dikupingnya membuatnya turun dari balkon kamar untuk membukakan pintu. Melihat sosok yang ada didepannya membuatnya sedikit kaget Ferry tau siapa sosok didepannya walau sosok itu membelakanginya. bibirnya tersenyum begitu saja saat Syakira membalikan badannya menghadap kearah nya, mata meraka saling menatap
"Astagfirullah" ucapan Syakira membuat mereka berdua mengalihkan pandangan.

"kk-kamu ngapain kesini?" ucapan Ferry membuat Syakira merasa tak nyaman Syakira merasa Ferry terganggu dengan kedatangannya. Ferry merasa salah berbicara saat melihat raut wajah Syakira.
"Ayo masuk" ajak Ferry memecahkan kejangguangan.

Syakira pun masuk dengan sedikit canggung,melihat sekeliling Apartement Ferry membuatnya menganga baru kali ini Syakira melihat barang-barang mewah.
"Duduk,Sya" Ferry mempersilahkan Syakira duduk di sofa raung TV. Syakira pun duduk matanya masih melihat sekeliling Apartement.
"silahkan" ujar Ferry sambil menaruh nampan diatas meja yang berisikan air sirup.

"Sorry yaa cuman ini yang ada" ucapnya diiringi senyuman.
"Iya,malah ngeropotin" jawab Syakira.

"Oh iya Ferr aku mau balikin gaun yang waktu itu kamu kasih ke aku,tenang aja kok aku udah laundry kemarin" ujar Syakira lalu menyodorkan kotak berisi gaun.

Ferry menaikan satu alisnya,ia bingung untuk apa Syakira mengembalikan gaun itu bukankah waktu itu Ferry memberinya.
"Untuk apa dibalikan" ucap Ferry

"Hhmm?" Syakira tak mengerti

"Iya,kenapa di kembalikan aku kan udah kasih ke kamu Sya" jelasnya

"Ini terlalu mahal untuk dikasih Ferr"

"Ya gkpp lah"

"Gkpp gimana? Udah ini,kan bisa dikasih ke adik kamu atau kakak kamu?" ucapnya,tangannya menyodorkan kembali kotak itu.

"Gk punya adik sama gk punya kakak cewe" jelasnya

"Ya udah..." ucap Syakira terpotong "udahlah Sya kamu simpen aja,gk baik loh nolak pemberian" potong Ferry.

Akhirnya Syakira pasrah. Sebenarnya tak ada niatan untuk mengembalikan gaun ini jika bukam kak Rino yang menyuruhnya. Untuk apa dikembalikan jika Ferry sudah memberinya? Lagian juga aku suka gaun ini,pikir Syakira.

Syakira baru sadar jika sedari tadi dia hanya berduan di Apartement Ferry
"Ferr,kamu disini sendirian?" Syakira bertanya dan Ferry mengangguk sambil minum.
"Astagfirullah" Ucap Syakira lalu berdiri dari duduknya

"Kenapa?"

"Gk baik berduan" ujarnya

"Ya terus" ucapnya dengan tenang

"Keluar" katanya lalu berjalan kearah pintu keluar. Ferry mengikuti Syakira.

Keluar dari Apartement membuat hati Syakira sedikit lega. Ferry berdiri dibelakang Syakira saat Syakira berhenti didepan pintu.
"Aku pulang aja yaa Fer" ujar Syakira

"Loh kok pulang sih" cegahnya merasa tak terima dengan kepergiannya. "Boleh bicara sebentar tenang aja kok kita ditempat ramai ada taman di dekat sini" ajak Ferry mengulur waktu agar Syakira tak buru-buru untuk pulang. Syakira mengiyakan ajakan Ferry lagian Syakira juga masih ingin melihat lelaki yang ada didepannya.

Sesampai di taman mereka mencari tempat duduk. Melihat bangku kayu yang ada didekat pohon membuat mereka tertarik untuk singgah disana. Untunglah tempat ini sangat ramai mungkin karena hari ini malam minggu jadi banyak orang yang keluar rumah. Ferry menunduk membuat Syakira merasa khawatir.
"Kamu kenapa Fer?" ujar Syakira

"Gkpp kok,sya" jawabnya. Jujur saja Ferry ingin sekali bercerita tentang masalah hidupnya saat ini. Dari dulu ia memendamnya sendiri tanpa ada orang lain yang tahu,ingin memberi tahu pun Ferry tak terlalu percaya jika orang yang mendengarnya bisa menjaga rahasianya tetapi kali ini dia percaya jika Syakira bisa menjaga rapat-rapat rahasianya.
"Jangan mendem sendiri masalah kamu Fer,berbagi jika itu di perlukan" ujar Syakira yang membuat Ferry semakin percaya kepada Syakira.
"Kalau gk ada yang dibicarakan aku pulang" ujarnya lalu berdiri ingin melangkah namun ada tangan yang mencegahnya.

"Aku bingung harus gimana?" ucapnya dengan menunduk Syakira yang melihatnya membuatnya mengurungkan niat untuk pulang.

"Bingung kenapa?" tanya Syakira yang kembali duduk disamping Ferry.

"Aku benci ayahku" ujarnya lalu melihat Syakira

"Kenapa bisa benci?" tanya beberapa lama karena kaget mendengarnya. Ferry sedikit ragu untuk menceritaknnya tetapi hatinya sudah tak kuat untuk menahan ini semua.

Flashback on

Aku sedikit ragu untuk mengiyakan ajakan Maikel,karena ibu ku sedang dirawat dirumah sakit tetapi Maikel memaksa untuk bertemu katanya ada hal yang penting untuk dibicarakan.

Sudah satu jam lebih aku menunggu Maikel ditempat yang sudah ditentukan namun Maikel tak kunjung datang,di telpon tak diangkat di chat pun tak dibalas dan aku memutuskan untuk pulang karena mamah pasti membutuhkanku.

Aku putuskan untuk pulang kerumah terlebih dahulu sebelum aku kerumah sakit karena ada sesuatu yang harus diambil.
Melihat mobil ayah dan mobil tante Sinta membuatku kebingungan,apa mungkin ada pekerjaan yang harus diselesaikan? Tapi ini kan sudah malam? tanyanya.

Membuka pintu yang tak terkunci membuatku bertambah bingung tak biasanya pintu tak terkunci? Aku bertambah bingung saat melihat pintu kamar mamah yang terbuka begitu saja dan hal itu menarikku untuk pergi kekamar mamah.

Aku diam seribu bahasa,badanku kaku,mulutku terkunci,kakiku bergetar tak ada yang bisa aku lakukan. jaket yang aku pegang jatuh begitu saja,aku pun membalikan badan dan tak sengaja tanganku menepis guci yang ada didekat pintu.

Suara guci yang pecah membuat aksi mereka berhenti.
"Ferry" ucap tante Sinta dengan berteriak. tetapi tak membuatku ingin berhenti berjalan.

Melihat ayah dan tante Sinta berhubungan badan membuat kaget dan tak percaya dengan ini semua. Mamahnya sedang sakit parah tetapi apa yang ayah lakukan? Berhubungan badan dengan orang lain di tempat mamahku? Ini sungguh menjijikan.

Aku langusung pergi kerumah sakit namun apa yang aku dengar dan aku lihat saat masuk kedalam ruangan mamahku. Aku mendengar tangisan bi siti dan melihat semua badan mamahku dibalut dengan kain berwarna putih sontak aku berlari mendekat. Wajah yang berbalut kain langsung kubuka dan terlihat bibir yang pucat dan mata yang terturup.

Aku langsung mengetahui jika mamah tak lagi bernyawa. Aku langsung meminta penjelasan kepada bi siti,bi siti menjelaskan bahwa mamah jatuh dari ranjang dan bi siti sedang tak ada karena mamah menyuruhnya kekantin untuk membeli cemilan untukku.

Aku yang mendengarnya merasa bersalah karena aku telah meninggalkan mamah,andai Maikel tak mengajaknya ketemuan mungkin aku tak akan meninggalkan mamah saat itu mungkin mamah masih disisiku saat ini.

Flasback off

"Jadi gara-gara itu kamu benci Maikel dan ayah kamu?" tanya Syakira dan Ferry mengangguk.

______________******_____________

Author
Maaf telat posta😁

...........TBC.........

Continue Reading

You'll Also Like

336K 28K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
79.9K 5.6K 25
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
55.2K 8.5K 52
Rahasia dibalik semuanya
827K 87.4K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...