[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLET...

By pjy1106

147K 17.8K 4.3K

Cover Fanart cr.by Pinterest. ---- Lisa fikir Lelaki itu adalah penyelamatnya namun kenyataan mengatakan lain... More

Pengenalan
1. Hay
2. Anggoro Sibling
3. Just A Tool
4. Sahabat
5. HappyBirthDay❀
6. Nerd?
7. Meet Rival
8. Get Ready?
9. Skinship?
10. First
11. Terlindungi
12. Hilang dan Menyesal
13. Terjebak?
14. Yoyo
15. Teman Lama
16. Kacau
17.
18. Game Over
19. Deg-degan
20. Dangerous.
22. Blushing.
23. Arrogant.
24. YOU'RE MINE !
25. Who am I to you ?
26. Terancam
27. Rahasia Lisa.
28. Who Juan ?
29. Teddy in Action.
30. Egois.
30. Panas.
31. Lose Control.
32. Dua Tahun Kemudian.
33. Night With You.
34. Pertengkaran.
35. Ketakutan.
I Love U.
36. Sedikit Perhatian.
37. Holidays.
38. Envy.
39. Dahyuni.
40. Cara Mencintai.
41. Pillowtalk.
43. Mimpi.
42. A Little Actions.
44. Double Job.
45. Haruskah Berakhir?
46. Kosong.
47. Memory.
48. Down.
49. Mantan.
50. Beside You.
51. Retak.
Hanbin Side.
52. Mau Aku Bantu?
53. Kalau Butuh, Jangan Gengsi!
54. Jangan Suka Sama Lisa!
Good Morning.
55. Fakta.
56. Kita Baikan?
57. Don't Get Tired.
58. Lisa Dimana?
59. Anggoro Family.
60. Pengakuan Dosa.
61. Perubahan Hidup.
62. New Pages.
CHAT
63.
CHAT-O2
64. Hari Itu Tiba.
EPILOG
NEW STORY HANLIS

21. Lose Control

2.8K 311 37
By pjy1106

WARNING !
Dosa ditanggung sendiri.








Cantik.

Hanbin menggeleng, sedari tadi dia hanya bisa berdiri dan memperhatikan Lisa yang terlelap diatas ranjang miliknya. Yah, Hanbin telah berhasil membawanya dari tempat itu dan kini Lisa sudah aman bersamanya.

Hanbin terus saja mengamati wajah tenang Lisa, bibir tebalnya, mata cantiknya, bulu mata lebatnya sungguh sempurna. Tanpa sadar Hanbin tersenyum, dia mendekat ke arah Lisa dan duduk disamping ranjangnya.

Tangannya terulur mengelus pipi chubby itu, tiba-tiba saja dia teringat ciuman pertama mereka kala itu. Hanbin terkekeh geli, bagaimana bisa diumurnya yang sudah tidak bisa dibilang anak kecil Lisa belum pernah melakukanya.

Sangat polos sekali.

Ibu jarinya terlihat mengelus bibir ranum Lisa, rasanya dia ingin melumatnya sekali lagi.

"Apa-apaan sih." rutuknya seraya memukul kepalanya sendiri. Hanbin bangkit, dia tidak boleh berlama-lama disana jika tidak ingin sesuatu terjadi pada Lisa dengan dia tentunya.

Namun belum sampai Hanbin berbalik tiba-tiba tangannya tercekal. Lisa menahannya, Hanbin tersentak apakah Lisa sudah sadar ?

"Lis ?"

"Ahh panas." erang Lisa, dia meliukan tubuhnya diatas ranjang tanpa membuka matanya sama sekali. Hanbin terdiam, panas ? Dia melirik AC disebelah kanan. Ah tidak, AC nya bahkan menyala dan Hanbin pun tidak merasakan panas sama sekali.


"Kenapa panas sekali.." rengek Lisa, tubuhnya tidak berhenti bergerak mencari sesuatu yang mampu menghilangkan rasa panasnya. Lisa menyipitkan matanya, dia tersenyum.

Senyuman yang bahkan tidak pernah dia perlihatkan pada siapapun. Hanbin terdiam, yang benar saja. Apa dia baru saja menggodanya ?

"Lis- yaakk!!" Hanbin terjatuh tepat diatas Lisa, menopang tubuhnya menggunakan kedua tangan.

"Lisa, sebenernya ada apa ?" tanya Hanbin, dia berusaha berdiri kembali namun rupanya pergerakannya itu kalah cepat, karena sekarang entah bagaimana Lisa sudah berada tepat diatas tubuhnya.

Menduduki perutnya dengan kedua tangan bertengger pada dada milik Hanbin. Hanbin menelan salivanya, sebenernya ada apa dengan Lisa.

"Kak Hanbin." rengek Lisa, jarinya bermain diatas dada Hanbin menggelitik dadanya membuat sekujur tubuh Hanbin menegang seketika.

"L-lisa."

"Hm ? Ini terasa lebih baik." lenguh Lisa, dia mendongakan kepalanya seraya menekan selangkangannya pas pada bulge Hanbin. Hanbin semakin meringis, shit. Jika seperti ini hal yang dia hindari maka akan terjadi.

"Lis-akhhhh stoph." matanya terpejam menikmati gesekan demi gesekan yang dilakukan Lisa pada bulge nya. Membuat sesuatu didalam sana semakin mengeras

Shit, bagaimana bisa Lisa menjadi sepintar ini.

Lisa menjeda aktifitasnya, dia menggigit bibir bawahnya. Wajahnya seakan mengisyaratkan dia harus melakukan lebih dari ini demi mengurangi suhu panas yang ada dalam dirinya. Dengan cepat Lisa melepas gaunnya dan menyisakan Bra serta CD merah ditubuhnya.

Fuck.

Hanbin semakin mengumpat, oh ayolah. Dia bahkan sudah terbiasa dengan tubuh telanjang seorang wanita. Tapi kali ini kenapa begitu menggoda, dan yah jangan lupakan bentuk dada Lisa tidak seburuk yang dia fikirkan.

"Eunghhhh~" lenguhan Lisa membuat libido Hanbin semakin meningkat, dia mencengkram kedua pinggul wanita itu dan membantunya menggesekan kepunyaan Lisa pada bulge nya.

"Ahhh Lis-akhh." pekik Hanbin, dia merasakan linu pada penisnya pasalnya Lisa dengan sengaja menghentak-hentakan pantatnya pada penis Hanbin yang sudah sangat mengeras.

"Kak Hanbin kenapa panas sekali." rengekan Lisa sungguh membuat Hanbin semakin tersiksa, hasratnya membuat Lisa merengek dibawah kekuasaanya semakin meningkat. Sungguh, Lisa telah berhasil membuat Hanbin menginginkannya.

Lisa meraih tangan Hanbin, mengarahkan tangan itu pada dadanya. "Bantu aku, aku mohon."

Hanbin masih menikmati gesekan itu, dia mengigit bibir bawahnya menatap tangannya yang sudah bertengger sempurna didada Lisa.

"Tanpa disuruhpun, gue mau Lis-ahhh terushhh.." erangnya. Perkataanya terputus, Lisa terlalu cerdik membuatnya seperti itu "...tapi gue takut lo lagi gasadar."

Lisa kembali menghentak-hentakan badannya, membuat penisnya semakin terhimpit. Hanbin sudah tidak sanggup lagi, dia harus menyelamatkan 'asetnya' itu. Dengan cepat, Hanbin mencengkram tangan Lisa dan membalikan posisinya.

Kali ini Hanbin berada diatas Lisa, menatap Lisa dalam. Hanbin mendekatkan wajahnya pada wajah Lisa, menghembuskan nafas berat disana. Lisa tersenyum, dia mengalungkan kedua tangannya pada leher Hanbin. Menenggelamkan wajahnya dilekukan leher itu, Hanbin merinding geli ketika dengan sengaja Lisa menjilat lehernya dan menghisapnya beberapa kali meninggalkan bercak merah disana.

"Ahhhh sejak kapan lo jadi pinter kaya gini ?"

Hanbin menjauhkan lehernya dari Lisa, seketika dia melumat bibir ranum itu lembut, bermain-main dengar bibir bawahnya. Oh, bukankah baru saja Hanbin ingin merasakan bibir ini lagi ?

Senyum tersungging diantara ciuman itu, tiba-tiba Hanbin mengerang. Lisa berhasil kembali membuatnya seperti itu, bagaimana tidak, kini kedua kaki Lisa dia tautkan pada pinggang Hanbin dan menekannya sehingga Lisa kembali mendapatkan bulge itu diantara selangkanganya.

Sangat cerdik.

"eumphhh sshhh.."

"hhhhh mmchhh.."

Ciuman itu semakin panas, Hanbin berhasil melesatkan lidahnya dalam mulut Lisa. Mengabsen rongga mulut itu dan menautkan lidah keduanya, sesekali dia menghisap lidah itu kuat membuat Lisa mendesah dan meremas rambut belakangnya.

Hanbin tersenyum puas.

Hingga tiba, dia melepaskan ciuman itu. Mendorong Lisa kasar dan menggeleng berkali-kali.

"Engga, ini salah."

Lisa tersenyum, dia merentangkan kembali tangannya seolah-olah meminta Hanbin kembali menciumnya menikmati tubuhnya yang sudah sangat-sangat kacau. Hanbin semakin menggeleng, dia berdiri menjauhkan badannya dari Lisa.

"Kak Hanbin." rengek Lisa.

"Kalo lo lagi sadar, gue pasti mau. Tapi sekarang lo lagi gasadar Lis, ini salah." teriak Hanbin frustasi.

Dia melempar Vas bunga yang ada di mejanya, dia marah.

"Mino sialan !!!"

Sementara itu Lisa terlihat semakin tersiksa, dia berguling kesana kemari mencari sesuatu yang dapat meredakan panas ditubuhnya. Hanbin yang menatap itu semakin mengepalkan tangannya.

Dia mendekat, menyelimuti Lisa dan mengecup kening wanita itu lembut sebelum akhirnya dia melenggang pergi dari sana.

"Maaf."

••••

"Jangan ada yang masuk ke kamar gue.!!"

June dan Yoyo menatap Hanbin tidak mengerti, Hanbin merogoh sakunya dan mengambil sebatang rokok dan segera membakarnya. Menghisap sedikit demi sedikit lalu menghembuskan asap itu ke udara.

"Kenapa ?"

Hanbin terdiam, sedetik kemudian dia menunjukan beberapa bercak merah dilehernya.




"ANJIR." pekik June dan Yoyo bebarengan.


Hanbin kembali menutup kissmark itu, dia menatap Yoyo dan June gantian.

"Jangan ada yang masuk ngerti ?"

"Itu Lisa yang bikin ?" tanya Yoyo.


Hanbin mengangguk dan kembali menghisap rokoknya yang kini sudah hampir setengah terbakar.

"Lo ajarin Lisa apaan anjir, Rose aja kalo bikin kissmark kaga becus dia." kali ini June yang memekik membuat Hanbin sedikit kesal dan menatap June tajam.


"Mino. Dia kayanya kasih Lisa obat perangsang."


"Hah ?" kembali June dan Yoyo memekin bebarengan.


"Lo bedua kenapa sih anjing.!" kesal Hanbin.

June menggeleng, diikuti Yoyo. Mereka hanya tak habis fikir bagaimana bisa Mino selicik itu ?

"Gue ampir kelepasan tadi, sumpah kalo gue ga sadar Lisa lagi kepengaruh obat udah gue abisin kali itu juga."


"Dia jago ?" pertanyaan polos Yoyo mendapat sebuah pukulan dari June. "Liat aja hasilnya dileher Hanbin, udah kaga usah diragukan lagi Yo."


Hanbin mengangguk.

"Gue bahkan kaga sadar itu Lisa, dia beda banget." gumam Hanbin, sungguh Hanbin tidak munafik dia menikmati itu bahkan dia berniat menyelesaikannya sampai akhir namun ternyata otaknya masih berfungsi, sebrengseknya Hanbin dia tidak akan melakukan hal itu pada seseorang yang tengah tidak sadarkan diri.


Seandainya Lisa sadar.


Hanbin mengacak rambutnya frustasi.

"Anjing, besok cari Mino !!"

-tbc-

Jangan ngarep lebih sama NC karena author ga berpengalaman. Orang yang udah pengalaman dan mau bantuin bikin nc nya malah harkos wkwkw
Segini dulu aja nanti kalo udah ada surat nikah baru deh Hanbin Lisa main kuda kudaan ya wkwkwk

Continue Reading

You'll Also Like

40.2K 2.2K 19
AU. Romance/Angst/Tragedy. πŸ”ž Sejak awal sudah cukup jelas betapa kokohnya batas pembeda di antara mereka. Ini bukan hanya sekadar harta dan harga di...
21.8K 1.2K 11
Sehun Γ— Lisa Dia yang memulai dia yang mengahkiri 2019.10.19 πƒπ’π¬πœπ₯𝐚𝐒𝐦𝐞𝐫 : π‚π„π‘πˆπ“π€ 𝐈𝐍𝐈 π‡π€ππ˜π€ π…πˆπŠπ“πˆπ… ππ„π‹π€πŠπ€, π“πˆπƒ...
11.3K 1.7K 26
Bagaimana bisa kau bisa menyebutnya takdir saat pertemuan kita adalah sebuah petaka? start in 04.05.2020 end in 9.27.2020
17.2K 1.2K 35
Park Sooyoung (a.k.a Joy) yang harus memilih antara cinta pertama yang pergi meninggalkannya atau sang kekasih yang selalu ada disisinya. Genre : Ro...