Forever Mine

By kananaw

4.3M 187K 5.7K

[FOREVER MINE COMPLETED] [HIGHEST: #1 on lovelife] [#32 in fiction] [#104 in bisnis] "Mr. Ramirez, lepaskan... More

Forever Mine.
Glimpse.
Tale Of The Underworld (Part 1)
Tale Of The Underworld (Part 2)
F.M 01 & 02 - It's day light robbery! ..
F.M 3 - Something fishy going on ..
F.M 4 - Falling Into A Trap ..
F.M 5 - The monk is out!
F.M 6 - In a need of cleaning
F.M 7 - Count me in ..
F.M 8 - Dragging the devil out ..
F.M 9 - The Aurora ..
F.M 10 - Encounter
F.M 11 - Married & Have 8 Kids! ..
F.M 12 - Can drinking a lot of alcohol makes us hallucinated?
F.M 13 - Little blue ..
F.M 14 - Maybe a promise then
F.M 15 - A sudden celebration ..
F.M 16 - Devil predator instinct: Activated!
F.M 17 - When the devil smile
F.M 18 - Cure for a hangover headache ..
F.M 19 - Confrontation
F.M 20 - An eagle emblem ..
F.M 21 - You're smitten & you don't even realizing it
F.M 22 - How can Ramirez have you as a decendant, Moron?
F.M 23 - The only reason;
F.M 24 - Nightmare;
F.M 25 - Take...over?
F.M 26 - That's weird
F.M 27 - Who said that i want to see him?
F.M 28 - Blue & grey collide;
F.M 29 - Familiar woman
F.M 30 - Officially
F.M 31 - Until then my love
F.M 32 - A man from both sides;
F.M 33 - glint of recognition
F.M 34 - Almost got chocked to death
ANNOUNCEMENT!!!!
F.M 35 - My unreachable dearest woman;
Behind the scene & Characters intro? click!
F.M 36 - The wailing of stupid dog
F.M 37 - What am i dreaming last night?
F.M 39 - For a woman;
F.M 40 - No! You cannot like another woman!
F.M 41 - Genius! Killing 5 birds in one stone!
F.M 42 - All this damn documents;
F.M 43 - Night discovery
F.M 44 - Terrifying pair of eyes
F.M 45 - Bad luck
F.M 46 - Damn, this high heels
F.M 47 - Dumb people
F.M 48 - Who?
F.M 49 - Poking the devil and you shall get the consequence.
F.M 50 - They're mine to deal with
F.M 51 - The devil thirst of blood.
F.M 52 - Is she your plaything, Raf?
F.M 53 - Her condition.
F.M 54 - And...the show begin. Finally.
F.M 55 - Who do you think you are?;
F.M 56 - Didn't he know who he's dealing with?
F.M 57 - Annihilate everyone who tried to harm her;
F.M 58 - At least, she's gone now;
F.M 59 - The dark side of the devil
F.M 60 - Gav, please say something!!!
F.M 61 - Awaken;
F.M 62 - Illusion of Almighty Gavino Ramirez;
F.M 63 - What do you want?
F.M 64 - What is your master name?
F.M 65 - Wait, last night i'm not dreaming?!
F.M 66 - The real Gavino Ramirez;
F.M 67 - Is our master possessed?
F.M 68 - I Will Take You To Eat Tasty Food;
F.M 69 - You think...you're stranger?
F.M 70 - Who said you can leave?
F.M 71 - Who said that i want you to repay me by working?
F.M 72 - Be mine.
F.M 73 - Are you crazy!?!;
F.M 74 - Pffft...Impossible.
F.M 75 - This man truly shameless!
F. M 76 - I can give you a more useful activity.
F.M 77 - I won't let her leave.
F.M 78 - I keep what's belong to me.
F.M 79 - You can't just do that!
F.M 80 - Handling this man need a 10000% patience!
F.M 81 - First quarrel.
F.M 82 - Since when did i humiliated you?
F.M 83 - Sudden fright.
F.M 84 - He's an enigma.
F.M 85 - What's the problem?
F.M 86 - I won't hurt her.
F.M 87 - This silly girl.
F.M 88 - Another Tantrum.
F.M 89 - That's even sound sexy.
F.M 90 - What if i refuse it?
F.M 91 - Then, i will do it in a hard way.
F.M 92 - Out of sight, out of mind, out of heart.
F.M 93 - As delicate as a little fairy.
F.M 94 - A Fortress.
F.M 95 - I was drawn to you.
F.M 96 - Not further than this.
F.M 97 - Gut feeling.
F.M 98 - As expected.
F.M 99 - Are you done?
F.M 100 - You can't even catch a cat?
F.M 101 - Have a mercy on us please!
F.M 102 - This is a good news!!
F.M 103 - Provoking The Devil.
F.M 104 - Devil Seductive Skill: Activated!
F.M 105 - Their point of view.
F.M 106 - 180 degrees of changes.
F.M 107 - Are done playing, little kitten?
F.M 108 - It's dangerous.
F.M 109 - Master, jealous?!
F.M 110 - What is the reason?
F.M 111 - Do you love her?
F.M 112 - Her last string.
F.M 113 - I'm sorry, little one.
F.M 114 - What just happen!?
F.M 115 - You're still here?
F.M 116 - An alarming discovery.
F.M 117 - Woke up in daze.
F.M 118 - Her fears.
F.M 119 - Fall into his trap.
F.M 120 - A deal as a way out.
F.M 121 - Little kitten complained.
F.M 122 - A hidden threat from the devil.
F.M 123 - All the answers.
F.M 124 - The manipulative great devil.
Forever Mine New Year Special Edition!
F.M 125 - Stuffed all the single people with morning display affection.
F.M 126 - The new assistant is a...woman!?
F.M 127 - Problem arises.
F.M 128 - A turmoil heart part. 01
F.M 129 - A turmoil heart part. 02
F.M 130 - No matter who you are.
F.M 131 - The person behind all the rumours.
F.M 132 - The fury of little kitten.
F.M 133 - Vino, are you trying to kidnapped me!?!?
F.M 134 - Tricking the little kitten
F.M 135 - Oh deer!!!
F.M 136 - As bright as the sun.
F.M 137 - are you really want to help me?
F.M 138 - Sharing it with you.
F.M 139 - An unknown enemy.
F.M 140 - The warmth that feels so good.
F.M 141 - Under The Northern Lights.
F.M 142 - This new form of relationship with his little kitten.
F.M 143 - This slander really irritates me.
F.M 144 - Not again!
F.M 145 - Let's play interrogation game!
F.M 146 - Scolding these two troublemaker.
F.M 147 - I have you. Always, right?
F.M 148 - The cost for hurting his little kitten.
F.M 149 - Morning, darling.
F.M 150 - This lovey dovey almost make them had a mental breakdown.
F.M 151 - On Top of The City of Love
F.M 153 - Have a faith in your man.
F.M 154 - Let me in and give me everything.
F.M 155 - Gavino Ramirez you're a beast!
F.M 156 - My heart almost stop beating.
F.M 157 - My darling is so cooperative!
F.M 158 - They start it again (1)
F.M 159 - They start it again (2)
F.M 160 - His arrogance will be his downfall
F.M 161 - She's more complicated than we thought before.
F.M 162 - Just forget about us the single people.
F.M 163 - If you're a cat, you already lost 6 of your life!
F.M 164 - Her elegy.
Forever mine cast & announcement
F.M 165 - you're so enchanting.
F.M 166 - White lotus act.
F.M 167 - The jealous great devil.
F.M 168 - Punishing little kitten.
F.M 169 - No mercy for whoever that try to flirt with you.
F.M 170 - Crushing her in her own game (1)
F.M 171 - Crushing her in her own game (2)
F.M 172 - What mistakes i made in my previous life to have a bad luck like this?
F.M 173 - It is you!!
F.M 174 - Her guardian angel.
F.M 175 - The devil has come.
F.M 176 - I know you will come, darling.
F.M 177 - Yun Sheng Wrath.
F.M 178 - The memory of hers in his mind.
F.M 179 - He is definitely crazy.
F.M 180 - Hello, Mother.
F.M 181 - You don't have to worry anymore.
F.M 182 - It hurts so bad.
F.M 183 - Her past.
F.M 184 - Is sister-in-law sick again?
F.M 185 - What should she do now?
F.M 186 - What happen to little kitten?
F.M 187 - Identity of the mysterious guy.
F.M 188 - Drowning in despair (1)
F.M 189 - Drowning in despair (2)
F.M 190 - I will never stop.
F.M 191 - Crazy old man.
F.M 192 - Her past & the hope that comes along with it [ END ]
Thankyou notes, Forever Mine FAQ & Annoucement Forever Yours.
FOREVER YOURS PUBLISH!!!

F.M 152 - Just the two of us.

17.1K 740 46
By kananaw

Chapter playlist:
Back to you — Selena Gomez

No comment wakakak
aku butuh segala keunyuan gavin dan amel untuk menetralisir kestressan uts ini jadi kemungkinan up hari ini bakal dipenuhin sama minyiminyi mereka sepertinya:")
Untuk semua yang nungguin up...
Selamat baca semuanya!🙏🏼
Jangan lupa comment sama votesnya ya😆
mwaa😙😙

***

I made a lot of mistakes
in my life,
but meeting you and having you
in my life,
it's not one of them.

***
           

Paris, French.

Kedua mata biru itu terus memperhatikan sosok mungil yang saat ini berjalan dengan santai dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Tapi, satu hal yang jelas Gavin dapat merasakan beban yang menahannya selama ini menghilang begitu saja semenjak ia mulai menceritakan hal ini kepada kucing kecilnya. Senyum hangat terbentuk pada kedua matanya.

Ia berharap kucing kecilnya ini akan mulai membuka diri dengannya...

Itu akan membuatnya merasa lebih baik ketika mengetahui siapa musuhnya saat ini...

Lengannya terulur untuk merangkul bahu kecil dihadapannya sebelum ia mengecup pelan pipi halus Amel yang langsung menatapnya dengan ekspresi kaget yang bercampur dengan rasa malu. Melihat itu tawa pelan menggema dari sela bibirnya sebelum Gavin mendekatkan wajahnya kearah kucing kecilnya dengan tatapan jahil yang terlihat jelas dari kedua matanya.

"In paris, couple usually publicly show their affection"

Kedua mata abu Amel langsung membulat begitu mendengar bisikan Gavin barusan. Wajahnya memerah seketika sebelum ia melemparkan tatapan tajam kearah laki-laki yang saat ini berjalan disisinya dengan santai seakan ia tidak ngucapkan kalimat barusan.

"Apa maksudmu, Gavino Ramirez?" ucap Amel dengan nada menantang sambil menaikkan kedua alisnya kearah laki-laki yang masih menatapnya dengan tatapan jahil tersebut. Tatapan itu benar-benar membuat Amel merasa sedikit khawatir begitu melihatnya.

Ugh...kumohon katakan padaku bahwa, baru saja aku tidak memprovokasi laki-laki inikan...

"Hm? Maksudku...begini" ucap Gavin singkat sebelum menarik tubuh mungil tersebut ke dalam pelukannya dan mencium bibir kecil tersebut. Menikmati setiap kelembutan yang diberikan oleh kucing kecilnya ini sambil mengeratkan pelukannya. Gavin benar-benar tidak akan bisa puas dengan semua kelembutan dan kehangatan yang diberikan kucing kecilnya ini.

Pejalan kaki yang melihat aksi seperti ini sudah terbiasa sehingga mereka biasanya hanya berjalan santai tanpa mempedulikan pasangan yang menunjukkan keintiman mereka namun, kali ini mereka tidak tahan untuk tidak melirik pasangan yang masih berciuman di dekat mereka saat ini.

Ini kali pertama mereka melihat pasangan yang terlihat sangat sempurna!

Perempuan yang cantik dan laki-laki tampan dengan aura intimasi yang sangat serasi membuat beberapa pejalan kaki yang berada di sekitar mereka mau tidak mau melirik kearah pasangan yang masih menikmati momen intim mereka saat ini.

Dua pengawal yang melihat aksi majikannya langsung menghentikan langkahnya sebelum menatap kearah pemandangan langit Kota Paris siang ini yang dipenuhi oleh beberapa kumpulan awan putih yang mewarnai langit biru hari ini.

Master is so bold towards lady boss!!!

Baru kali ini mereka melihat sikap master seperti ini karena selama ini mereka selalu mengira bahwa, master merupakan sosok dingin yang selalu memandang rendah perempuan. Jadi, mereka sama sekali tidak mengira sikap master bisa seperti ini!

Kedua mata Amel membelalak kaget begitu melihat aksi tiba-tiba Gavin namun, begitu ia merasakan kelembutan bibir laki-laki ini perlahan ia menutup kedua matanya untuk menikmati momen yang ada. Cara laki-laki ini menciumnya benar-benar membuatnya merasa seperti perempuan yang benar-benar di hargai.

His kiss is so gentle, soft and...addictive.

Benar-benar membuat tubuhnya bergetar pelan begitu merasakan kelembutan yang laki-laki ini berikan kepadanya.

Beberapa saat berlalu sebelum keduanya perlahan melepaskan bibir mereka yang saling bertaut. Perlahan keduanya kembali membuka mata mereka sebelum senyum kecil terbentuk di bibir masing-masing membuat aksi mereka saat ini terlihat menggemaskan di mata para pejalan kaki yang melihat tingkah laku mereka saat ini.

"Bagaimana? Exciting, isn't it?" gumam Gavin dengan suara berat yang membuat suaranya semakin terdengar seksi yang langsung membuat wajah Amel semakin memerah dibuatnya. Mendengar itu Amel hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan dengan rasa malu yang menyerang sarafnya saat ini.

"Sangat" jawabnya singkat dengan senyum yang perlahan melebar, menghiasi wajahnya saat ini. Aura yang terpancar dari tubuhnya saat ini benar-benar menunjukkan betapa bahagianya Amel saat ini. Kedua matanya berbinar penuh excitement dan rasa sayang yang ia arahkan pada sosok laki-laki dihadapannya ini. Baru kali ini ia menjalani hubungan dengan laki-laki dan Gavin benar-benar memperlakukannya dengan sangat baik. Ia benar-benar tidak ingin semua ini menghilang begitu saja pikirnya dalam hati dengan penuh bahagiaan.

"Hey, Vino...bolehkah aku meminta sesuatu denganmu?"

Pertanyaan Amel yang tiba-tiba membuat Gavin menaikkan kedua alisnya ketika ia menatap wajah kucing kecilnya ini sambil menganggukkan kepalanya pelan. Apa yang kucing kecilnya inginkan? pikirnya penuh rasa penasaran. Kedua matanya terus menatap sosok mungil dihadapannya ini dengan penuh ketertarikan.

"Mari kita menikmati hari ini! Just the two of us" ucap Amel penuh semangat, kedua matanya menatap Gavin dengan penuh binar excitement dan ekspektasi tinggi namun, begitu melihat tatapan bingung yang Gavin arahkan kepadanya. Mau tidak mau Amel mendengus pelan sebelum memutar kedua matanya dengan kesal.

Kenapa kadang ia merasa laki-laki ini sedikit lamban dalam mengerti suatu hal ya?

"Maksudku kita jalan-jalan tidak perlu menggunakan kendaraan, menaiki metro, makan siang di restoran, membeli es krim pinggir jalan, menikmati kue, dan sebagainya. Aku benar-benar ingin menikmati kota ini dengan santai" ucap Amel dengan senyum lebarnya sambil menatap Gavin dengan penuh ekspektasi.

Kedua mata birunya menatap kearah kucing kecilnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Kedua mata yang penuh binar kebahagiaan itu lagi-lagi mampu membuatnya tertegun untuk beberapa saat. Bagaimana bisa kucing kecilnya ini memiliki sinar yang begitu menyilaukan dibandingkan seluruh orang yang ada di bumi ini?

She's so bright that it makes him want to lock her up so nobody will see it.

Senyum samar terbentuk pada wajah tampannya sebelum Gavin mengulurkan lengannya perlahan untuk mengelus pelan puncak kepala kucing kecilnya ini dengan gerakan memanjakan. "Mhm...okay" jawab Gavin pelan yang langsung di balas oleh pekikan penuh kebahagiaan Amel sebelum perempuan mungil ini menarik tubuh Gavin menuju kerumunan pejalan kaki yang langsung membuat Gavin mengerutkan dahinya samar.

Menyadari genggaman tangan Gavin yang tiba-tiba mengerat membuat Amel kembali mengingat bahwa sosok laki-laki ini tidak begitu menyukai sentuhan orang lain dan hal itu malah membuat senyum lebar terbentuk pada wajah kecilnya lengkap dengan kedua mata abunya yang dipenuhi oleh sorot penuh kejahilan tersebut.

Kita lihat seberapa kamu tahan dengan ini semua, Vino! Ini balasan karena selalu menjahiliku!

Akhirnya beberapa jam ke depan Gavin yang malang harus menahan segala tekanan batin yang selalu ia rasakan setiap kali mereka berdua melewati beberapa keramaian para pejalan kaki yang mau tidak mau membuat Gavin semakin mengerutkan dahi dan mengeratkan genggaman tangannya dengan tangan mungil kucing kecilnya ini.

Takut jika ia mengalihkan pandangannya sedikit saja, kucing kecilnya ini bisa menghilang begitu saja. Gavin sama sekali tidak memperhatikan suasana sekitarnya, tidak juga mempedulikan beberapa orang yang berbisik ketika melihat sosoknya, pandangannya masih terfokus pada sosok mungil dihadapannya ini yang masih menikmati waktunya untuk melihat bangunan-bangunan tua yang memenuhi kota ini. Kedua mata jernihnya yang berbinar, senyum lebar penuh semangatnya, aura bahagia yang terpancar dari tubuhnya, Gavin memperhatikan itu semua seakan berusaha merekam setiap momen yang ada bersama kucing kecilnya ini.

Namun, begitu ujung matanya menangkap sebuah bayangan hitam Gavin segera menarik tubuh mungil dihadapannya dengan gerakan sigap begitu ia melihat sosok laki-laki yang berlari kearah mereka dengan kecepatan penuh tersebut. Jika bukan karena refleksnya yang sigap, ia yakin kucing kecilnya ini pasti sudah tertabrak tubuh besar laki-laki tersebut.

Tatapannya menajam begitu ia melirik sosok laki-laki yang masih berlari menjauhi mereka tanpa meminta maaf sedikitpun sebelum ia mengalihkan pandangannya kearah kucing kecil yang masih dalam pelukannya saat ini. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Gavin dengan sorot khawatir yang terpintas dari kedua matanya.

Amel menganggukkan kepalanya perlahan sebelum tertegun untuk beberapa saat. Kedua mata abunya bergerak menatap wajah laki-laki dihadapannya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Tidak ada yang bisa menebak apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

Jantungnya berdegup dengan cepat begitu Gavin menyadari kucing kecilnya ini menatapnya ekspresi yang sulit diartikan. Melihat kedua mata abu tersebut bergerak dari kepalanya hingga ke bawah dan kembali keatas tanpa sadar itu semua membuat Gavin merasa gugup. Apa yang kucing kecilnya ini inginkan sekarang? pikirnya penuh waspada.

Kenapa ia memiliki perasaan tidak enak?

"Kira...ada apa?" tanya Gavin dengan nada yang sedikit terdengar gugup sebelum ia melihat senyuman lebar perlahan terbentuk pada bibir wajah kecil dihadapannya seakan ia baru saja mendapat sebuah pencerahan yang membuatnya tersadar akan suatu hal. Begitu Gavin melihat ekspresi tersebut lagi-lagi ia tidak bisa menahan rasa kekhawatiran yang tiba-tiba ia rasakan saat ini.

"Vino...aku baru menyadari sesuatu..." ucap Amel dengan suara lirih. Kedua matanya berbinar penuh excitement begitu menyadari ide jenius yang tiba-tiba terbentuk dalam otaknya ini.

"Hm...okay?" respon Gavin dengan nada bingung yang bercampur dengan rasa gugup saat ini sambil menunggu jawaban kucing kecilnya ini dengan penuh antisipasi.

"Dengan postur badanmu ini, kamu cocok mengenakan apapun!!" pekik Amel penuh semangat namun, begitu jawaban itu keluar dari sela bibirnya Gavin yang penuh antisipasi menunggu jawaban kucing kecilnya ini langsung tertegun karenanya. Jadi...semua tatapan itu hanya karena hal ini? Karena postur badanku yang bagus? Bukankah kucing kecilnya ini sudah sering melihat tubuhnya? Lagipula mereka tidur di kasur yang sama, bukan?

Kenapa aku merasa ada makna tersirat dari ucapannya ini ya?

Belum sempat Gavin membuka mulutnya, Amel langsung kembali mengucapkan kalimat yang langsung membuatnya speechless begitu mendengarnya. Kedua mata birunya menatap sosok mungil dihadapannya seakan sedang menatap orang gila yang baru pertama kali ia temui.

"Aku ingin melihatmu dengan pakaian lain selain ini!! Kamu selalu mengenakan kemeja putih atau setelan jas bahkan, di mansionpun kamu masih menggunakan kemeja santai! Ayo, kita coba menggunakan style lain. Aku yakin kamu akan terlihat menganggumkan" ucapnya penuh dengan nada puas terhadap dirinya sendiri seakan ia baru saja mengatakan sebuah ide jenius yang langsung membuat Gavin tertegun melihatnya.

Sepertinya...kucing kecilnya ini sudah mulai kehilangan akalnya...

Apa ia harus menghubungi Yun Sheng untuk berkonsultasi mengenai hal ini ya...

Merasakan tatapan complicated dari sepasang mata biru dihadapannya membuat Amel tertawa keras, baru kali ini ia melihat Gavino Ramirez menunjukkan ekspresi seperti itu! Laki-laki ini bisa frustasi juga ya? pikirnya dalam hati. "Aku akan membantumu!! Bagaimana, bagaimana? Dengan kemampuanku ini aku dapat menjamin bahwa hasilnya nanti pasti mengagumkan!" lanjutnya lagi berusaha meyakinkan laki-laki dihadapannya ini.

Pandangan Gavin masih menatap wajah penuh excitement dihadapannya ini dengan ekspresi yang sulit dijabarkan, bibirnya mengatup membentuk sebuah garis tipis membuatnya terlihat seperti sedang berpikir keras untuk mencari cara agar bisa keluar dari situasi sulit ini namun, begitu melihat ekspresi penuh ekspektasi kucing kecilnya ini...terutama dengan kedua mata berbinar tersebut perlahan sorot mata yang tadinya dipenuhi oleh perdebatan itu sedikit demi sedikit merasa goyah sebelum akhirnya, ia menghela nafas pelan dengan pasrah. Gavin menganggukkan kepalanya pelan untuk menyetujui permintaan kucing kecilnya ini. Ia benar-benar tidak bisa menang dengan kucing kecilnya ini...

Dan untuk ronde ini kemenangan berhasil diambil oleh kucing kecil Amel!!

Great devil vs little kitten

0 vs 2

Another defeat moment of this majestic great devil.

Melihat laki-laki dihadapannya ini akhirnya, menyetujui permintaannya dengan semangat Amel berjalan menuju salah satu butik pakaian yang menarik perhatiannya sedari tadi. Selama ini, Amel tidak pernah melihat Gavin mengenakan jenis pakaian lain selain pakaian formal yang selalu ia kenakan!

Ia benar-benar tidak sabar memberikan sedikit laki-laki dingin ini make over yang ia yakin pasti akan membuatnya menjadi lebih menarik!

Kedua pengawal yang sempat mendengar perkataan lady boss mau tidak mau merinding begitu mendengarnya, keduanya saling bertukar pandang dengan ekspresi yang sulit dijabarkan. Mereka tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Kenapa master mendadak menjadi kelinci percobaan lady boss? Dan master dengan senang hati menerimanya? Apa master tidak takut kalau tiba-tiba lady boss memaksanya menggunakan sebuah gaun?!

Ah sudahlah...master sudah terlanjut jatuh dalam genggaman lady boss...

Mereka yakin kalau nantinya master di minta untuk mengenakan gaunpun, master pasti dengan senang hati melakukannya...

Keduanya saling berpikir mengenai hal ini sebelum ekspresi getir terbentuk pada kedua wajah mereka sambil mengikuti pasangan tersebut ke dalam butik pakaian yang tidak jauh dari posisi mereka saat ini.

Butik pakaian yang tadinya terlihat cukup ramai ini langsung berubah menjadi sepi sebelum Gavin dengan santainya meminta para petugas yang menjaga butik untuk membuat butik pakaian ini di tutup untuk publik selama beberapa waktu selama mereka berada di dalam sini. Bahkan, ketika Amel mendengarnya saja ujung bibirnya langsung berkedut menahan kekesalan yang tiba-tiba menyerang tubuhnya ini.

Apa laki-laki ini ingin mengusir semua pelanggan ini keluar!? pikirnya dengan ekspresi tidak percaya mewarnai wajahnya saat ini namun, benar saja! Hanya dalam waktu beberapa saat butik yang tadinya terlihat dipenuhi oleh beberapa konsumen itu langsung terlihat kosong seketika dan hanya menyisakan mereka berdua, beberapa petugas butik, manajer butik dan dua pengawal pribadi Gavin saat ini. Melihat situasi ini saja sudah membuat Amel speechless di tempat begitu melihatnya.

Pengaruh orang kaya memang beda ya pikirnya dalam hati sebelum ia mengedarkan pandangannya kearah sekeliling butik pakaian tersebut sambil menunggu Gavin untuk keluar dari kamar gantinya setelah ia memaksa laki-laki menyebalkan itu untuk mencoba pakaian yang sudah ia pilihkan beberapa saat lalu.

Amel masih mengingat jelas bagaimana skeptikalnya ekspresi Gavin begitu melihat pakaian pilihannya. Mengingatnya saja sudah membuat Amel terkekeh pelan. Ekspresi kekasihnya itu memang selalu membuatnya ingin menjahili laki-laki itu pikir Amel dalam hati dengan nada senang apalagi, begitu melihat ekspresi pasrah Gavin ketika menatapnya sebelum ia berjalan memasuki ke dalam ruang ganti butik pakaian ini.

Hahaha, priceless!

Begitu ia mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya, perlahan ia mengangkat kepalanya untuk melihat sosok Gavin saat ini namun, kedua mata Amel membulat dengan sempurna begitu ia melihat laki-laki itu berjalan keluar dari kamar ganti yang berada tidak jauh dihadapannya saat ini.

Oh Tuhan...sepertinya Tuhan benar-benar sudah bersikap tidak adil...

Bagaimana bisa laki-laki ini terlihat sempurna dengan pakaian apapun!?

Pakaian ini membuat aura yang mengelilingi Gavin saat ini terlihat lebih boyish membuatnya seperti tipikal bad boy yang sering Jenny bilang setiap kali ia melihat aktor tampan yang baru saja memerankan tokoh film kesukaannya.

Kemeja putih yang di balut dengan jaket biru dan celana hitam itu...benar-benar membuat Gavin terlihat semakin tampan...

Dahi Gavin berkerut samar begitu melihat ekspresi tertegun Amel ketika memandangnya saat ini, bahkan ketika ujung matanya melirik kearah dua pengawal dan dua pegawai butik ini ia menyadari bahwa mereka semua menatapnya dengan ekspresi kaget sambil membuka mulut mereka masing-masing dengan lebar. Sorot mata gugup perlahan terlihat dari kedua matanya sebelum ia mendekati kucing kecil yang menatapnya dengan ekspresi bodoh tersebut. Perlahan lengannya terulur untuk mengetuk pelan dahi mungil dihadapannya untuk menyadarkan sosok kucing kecilnya ini.

"Hey...apa ini terlalu aneh?" gumamnya perlahan entah kenapa ia merasa sangat gugup menunggu respon dari kucing kecilnya ini. Padahal ia sama sekali bukan tipe orang yang suka mempedulikan pakaian apa yang ia kenakan dan pendapat orang lain mengenai gaya berpakaiannya hanya saja untuk kali ini ia benar-benar mengkhawatirkan reaksi kucing kecilnya begitu melihatnya berpakaian seperti ini.

Perlahan kedua mata abu itu berkedip sebelum ia memekik pelan, tubuhnya bergerak dengan refleks untuk memeluk laki-laki dihadapannya ini. Kedua matanya berbinar penuh kebahagiaan ketika menatap Gavin yang saat ini menatapnya dengan ekspresi tertegun dihadapannya.

"Astaga, astaga, astaga!! Kamu benar-benar terlihat sangat tampan, Vino!! Aku tahu pilihanku ini benar-benar sangat sesuai denganmu" pekik Amel penuh semangat.

Tidak mengira reaksi tiba-tiba Amel yang memeluk tubuhnya, refleks Gavin melingkarkan kedua lengannya untuk menjaga keseimbangan perempuan ceroboh ini. Namun, begitu ia mendengar kalimat dengan nada bahagia itu perlahan hatinya yang dipenuhi oleh keraguan dan kekhawatiran itu sedikit demi sedikit kembali seperti sedia kala seakan beban yang menahan hatinya ini terangkat sudah begitu mendengar pujian positif dari kucing kecilnya.

As long as she like it.

"Benarkah?" tanya Gavin sambil mengelus pelan permukaan pipi kucing kecilnya ini dengan kedua ibu jarinya, kedua matanya menatap hangat kearah Amel yang saat ini langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat masih dengan senyum lebar yang bodohnya itu.

Bodoh tapi, tetap terlihat menggemaskan.

Pandangannya menghangat sebelum ia mengeluarkan kartu hitam dari dompetnya dan menyerahkan kartu tersebut kearah satu petugas butik yang langsung menerimanya dengan kedua tangannya. Begitu ia melihat jenis kartu tersebut kedua matanya membelalak kaget sebelum tatapan senang memenuhi kedua matanya yang mampu menarik perhatian Amel begitu melihatnya. Perlahan ia melirik kearah kartu hitam yang baru saja Gavin serahkan kepada petugas butik tersebut.

Kedua matanya membelalak kaget begitu menyadari kartu tersebut merupakan kartu legendaris black infinite yang sangat sulit di dapatkan meskipun, anda memiliki kekayaan tanpa batas atau status yang tinggi. Tidak semua orang bisa memiliki kartu ini, bahkan tidak semua orang kaya yang ada di dunia ini bisa memilikinya dengan mudah. Selain karena pajak perbulan kartu ini sangat tinggi harganya, hanya 2% dari pemegang kartu platinum yang ada bisa berhasil memiliki kartu black infinite tersebut. Melihat Gavin mengeluarkan kartu tersebut semudah ia mengeluarkan ponsel dari sakunya membuat Amel tanpa sadar menelan ludahnya.

Gila...orang kaya memang berbeda ya...pikirnya dalam hati sambil tertawa dengan getir.

Menyadari arah pandangan kucing kecilnya saat ini membuat Gavin menaikkan kedua alisnya sebelum memproses pembayaran yang sudah diberikan oleh petugas butik yang kembali menyerahkan kartu hitam tersebut dengan tangan bergetar. Bagaimana ia tidak bergetar?!

Seumur hidup ini pertama kalinya ia melihat kartu black infinite secara nyata!!

Begitu ia meraih kartu tersebut, perlahan Gavin mengulurkan tangannya kearah Amel yang langsung membuat kedua alis kucing kecilnya tersebut berkerut samar. Tatapan penuh tanda tanya memenuhi kedua matanya begitu melihat kartu hitam yang berada dihadapannya ini. "Kamu pegang. Jika kamu ingin belanja nantinya" gumam Gavin perlahan sebelum meletakkan kartu tersebut pada telapak tangan mungilnya saat ini.

Kedua mata abu Amel membulat begitu melihat kartu hitam tersebut sebelum menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia segera menyerahkan kembali kartu tersebut seperti ia baru saja memegang sebuah bom yang siap akan meledak kapan saja. "Tidak, tidak, tidak. Ini kartumu. Aku tidak membutuhkannya" ucap Amel cepat sambil menggelengkan kepalanya.

Menaikkan kedua alisnya, Gavin kembali menyerahkan kembali kartu tersebut. "Seleramu cukup bagus dalam memilih pakaian, kau bisa belanja untuk kita berdua nantinya" jawab Gavin santai yang langsung di balas dengan gelengan kuat dari kucing kecilnya yang membuat ujung bibirnya berkedut menahan tawa.

This little kitten...apa susahnya menerima kartu ini?

"Terima atau buang saja" jawab Gavin acuh tidak acuh sebelum memasukkan kedua lengannya ke dalam saku celananya seakan tidak ingin menerima kartu hitam tersebut.

Amel benar-benar speechless mendengar ucapan Gavin saat ini bukan hanya Amel bahkan kedua petugas yang masih bersiap melayani mereka saja tertegun begitu mendengar ucapan laki-laki ini. Terima atau...buang? Buang? Kartu legendaris yang hampir sebagian sosialita intersional inginkan ini jika Amel tidak menerimanya maka di buang saja?!

Laki-laki ini benar-benar sudah gila...

Ia benar-benar tidak bisa berdebat dengan laki-laki keras kepala ini...

Akhirnya, dengan berat hati Amel memasukkan kartu hitam tersebut dengan hati-hati ke dalam tas yang ia pegang saat ini sebelum ia menatap Gavin dengan ekspresi yang seakan berkata "puas?"

Melihat kekesalan yang terpancar dari wajah kucing kecilnya ini membuat senyum samar terlihat dari ujung bibirnya sebelum ia menganggukkan kepalanya pelan.

Mengenggam tangan kucing kecilnya ini, Gavin kembali menuntun perempuan mungilnya ini untuk melanjutkan waktu jalan-jalan mereka namun, baru saja berjalan beberapa langkah Gavin merasakan tangan ramping melingkari lengan kokohnya saat ini membuatnya memandang Amel dengan kedua alis yang terangkat.

Kucing kecilnya ini sudah mulai berani menunjukkan intimasi mereka di depan publik?

Sepertinya membawanya ke Paris merupakan pilihan yang tepat...

Atau...kucing kecilnya ini memiliki agenda lain?

Dengan pikiran terakhir ini, kedua mata Gavin dipenuhi oleh tatapan complicated sebelum akhirnya pandangannya mengarah kepada sosok mungil disampingnya ini. Apalagi yang kucing kecilnya ini inginkan...

"Vino...aku ingin menaiki metro untuk keliling Paris" ucap Amel perlahan dengan nada memohon yang sengaja dibuat memelas untuk meluruhkan hati laki-laki ini namun, begitu Gavin mendengar perkataan kucing kecilnya ini pandangannya langsung menggelap seketika.

"Metro? Terlalu berbahaya" jawab Gavin dengan nada tegas sambil menyipitkan kedua matanya untuk menatap perempuan mungil yang masih berjalan dengan santai disampingnya ini.

Metro? Tsk, tsk...tentu saja ia tidak akan mengizinkannya!

Entah apa yang bisa terjadi di dalam kereta yang dipenuhi orang seperti itu.

Bagaimana jika kucing kecilnya ini hilang di tengah keramaian kereta itu!? Atau orang lain mencoba mengganggu kucing kecilnya ini?! Tidak.

Gavin tidak akan mengambil resiko itu sedikitpun.

Mendengar penolakan tegas dari Gavin membuat Amel memanyunkan bibirnya, kedua matanya menatap Gavin dengan ekspresi memelas yang membuatnya terlihat menyedihkan.

"Tidak. Jangan menggunakan cara itu, Kira" tolak Gavin masih dengan nada tegas yang sama namun, begitu melihat ekspresi sedih kucing kecilnya ini perlahan pertahanan dirinya melemah. Sorot matanya berubah menjadi complicated seakan ia sedang berpikir keras untuk mempertimbangan segala kemungkinan yang bisa terjadi dari permintaan kucing kecilnya ini.

Menyadari siasatnya mulai menunjukkan hasil, Amel semakin menatap Gavin dengan ekspresi sedih dengan kedua mata yang berkaca-kaca menatap laki-laki disampingnya. Ayolah...kabulkan permintaanku, ini pertama kalinya aku pergi ke Paris...aku ingin merasakan semuanya!! gumam Amel dalam hati.

"Baiklah..." ucap Gavin dengan berat hati yang langsung membuat Amel memekik bahagia begitu akhirnya mendapat persetujuan laki-laki disampingnya ini. Gavin yang melihat ekspresi bahagia Amel hanya bisa memijat pelipisnya perlahan. Kenapa kucing kecilnya ini selalu meminta hal yang tidak biasa perempuan minta pada umumnya? Bukankah perempuan pada umumnya lebih memilih belanja, diantar menggunakan mobil mahal atau hal lainnya?

Kenapa kucing kecilnya ini malah meminta untuk mencoba menaiki...metro?

Dari segala kendaraan yang ada kenapa harus metro!?

Transportasi publik yang bahkan, tingkat keamannya benar-benar tidak bisa diandalkan sama sekali!

Tapi...ini juga salah satu alasan yang membuat kucing kecilnya menarik pikir Gavin dalam hati sebelum senyum samar terbentuk pada bibir tipisnya ketika ia memandang punggung kecil dihadapannya saat ini dengan ekspresi hangat.

"Kira...aku menyetujui keinginanmu tetapi, hanya dengan caraku" lanjut Gavin perlahan.

Amel yang masih berjalan dihadapannya saat ini masih tidak menyadari kilatan tersebut dengan senang hati menganggukkan kepalanya untuk menyetujui permintaan Gavin yang terlihat masuk akal tersebut. Selama ia bisa merasakan metro Paris yang terkenal dengan keramaiannya itu, Amel tidak masalah dengan apapun! pikirnya dalam hati dengan riang. Tidak menyadari bahwa, cara Gavin nantinya benar-benar akan membuatnya tertegun setengah mati.

Begitu, ia mendengar persetujuan dari kucing kecilnya ini membuat seringai samar terbentuk pada ujung bibir Gavin saat ini sebelum kilatan licik terlihat jelas dari kedua mata birunya. Perlahan ia membuat gestur tangan kepada dua pengawal yang mengikuti mereka saat ini sebelum memberikan beberapa perintah yang langsung mereka laksanakan begitu selesai mendengar perintah tersebut.

Kamu sebegitu inginnya naik metro, little one?

Baiklah.

Aku akan mengabulkan keinginanmu itu tapi, tentunya dengan menggunakan caraku sendiri.



TO BE CONTINUED

Continue Reading

You'll Also Like

4.4M 69.6K 10
⚫⚫⚫ "Kamu itu licik tau nggak" tekanku sambil duduk di kursi jemur kolam renang belakang rumahku. Aku menatap kearah air tenang yang terkena sinar ma...
117K 9.5K 50
Pure my mind and mine. Jangan ada copy paste diantara kita :)
19.8K 1.4K 63
[Spin-off Secret Message] [Mature Story⚠️] [Romance-Action] "She's too dazzle, even though she just the lost puzzle." Akibat rasa ingin tahu yang bes...
1.2M 84.7K 43
• Obsession series • [ SELAMAT MEMBACA ] Romeo akan menghalalkan segala cara demi mendapati Evelyn, termasuk memanfaatkan kemiskinan dan keluguan gad...