Suit and Tie | ✅

By incesstengil

720K 28K 693

- First story of The Derizcon Series - Book I Victoria Beverlly Adam--atau yang lebih akrab disap... More

Suit and Tie
C A U T I O N
SnT | Sneak peek
SnT | Prologue : The Beginning
SnT | Chapter 1 - Damn!
SnT | Chapter 2 - Please...
Suit And Tie Official Teaser
My Sexy Lady Official Trailer
SnT | Chapter 3 - Worried
I N T E R M E Z Z O
SnT | Chapter 4 - Calling...
SnT | Chapter 5 - Not Easy...
SnT | Chapter 6 - Not An Offer!
SnT | Chapter 7 - Entangled....
SnT | Chapter 8 - Status Change
SnT | Chapter 9 - One Step Ahead
SnT | Chapter 10 - Bastard!
SnT | Chapter 11 - His beloved...
SnT | Chapter 12 - You're jealous?
SnT | Chapter 14 - Waiting
SnT | Chapter 15 - Who is more appropriate?
SnT | Chapter 16 - Are you ready?
SnT | Chapter 17 - Mine...
Please Read! Teruntuk Bagian Private
SnT | Chapter 18 - I can't do it
SnT | Chapter 19 - A Man
SnT | Chapter 20 - I really want to have her
C A S T
SnT | Chapter 21 - See you, Victoria
SnT | Chapter 22 - First love?
SnT | Chapter 23 - Save Victoria...
SnT | Chapter 24 - Nothing is free in this world
SnT | Chapter 25 - Mother who failed
SnT | Chapter 26 - Sleep on my bed, Victoria
SnT | Chapter 27 - Slave to love
Suit And Tie Official Trailer
SnT | Chapter 28 - I wouldn't move
SnT | Chapter 29 - All I wanna do
SnT | Chapter 30 - Who?
SnT | Chapter 31 - Is there justice in this world?
SnT | Chapter 32 - Hidden things
SnT | Chapter 33 - I will always choose you
SnT | Chapter 34 - Are you sick?
SnT | Chapter 35 - Will Never
SnT | Chapter 36 - New Car
SnT | Chapter 37 - She's pregnant
SnT | Chapter 38 - I will protect her
SnT | Chapter 39 - Be Mine?
SnT | Chapter 40 - I'll definitely wait for you
SnT | Chapter 41 - Please, help me
She is not CINDERELLA
SnT | Chapter 42 - Our baby....
SnT | Chapter 43 - We're really done
SnT | Chapter 44 - A Deal
SnT | Preview The Last Chapter
SnT | Epilogue : The Ending
T A L K S
Suit and Tie - Book II

SnT | Chapter 13 - Voicemail

12.6K 638 5
By incesstengil

SnT Comeback!!!

Hello semuanya...

Maaf karena baru update SnT, pasti pada muak deh lihat author minta maaf mulu. Dan udah berbulan-bulan, masa SnT baru sampai chapter-13. 😅

Mau bagaimana lagi 👉👈. Author mau main lambat aja di SnT. Gak mau terburu-buru buat nyelesain. Takut menghilangkan feel gitu loh.

Kalian masih pada nungguin SnT, kan? 😳

Author benar-benar berharap banget SnT bisa menjadi cerita terbaik yang author bikin. Bukan maksudnya cerita lain tuh bukan yang terbaik. Semua cerita author terbaik buat author. Tapi kadang saat ke toko buku gitu, ada perasaan sedih gitu. Yang ada dibenak author itu gini "Kapan ya buku aku bakal dipajang kek gini? Dibeli dan disukai orang-orang."

Bisa bayangkan gak???

Author hanya berharap di tahun 2019 ini, salah satu karya author bisa terbit. 🙏

Happy Reading....

______________________________________

"Fine! Terserah kalau kamu mau percaya ataupun tidak. Tetapi, kamu tetap harus ikut aku pulang sekarang." Rafael berusaha meraih tangan Vic, tetapi gadis keras kepala itu langsung menepisnya.

"Aku sudah pulang. Ini adalah rumahku. Jadi, sebaiknya kamu yang pulang ke apartment mewahmu itu," tolak Vic mentah-mentah.

Emosi Rafael sudah memuncak. Dia paling anti jika harus berurusan dengan Vic yang keras kepala. Gadis itu selalu berhasil membuat kesabarannya habis.

"Baiklah kalau itu maumu. Jadi, jangan salahkan aku bila aku juga ikut pindah ke sini," ucap Rafael final yang sukses membuat kedua mata Vic terbelalak.

"APA?!"

👔👔👔

"Kamu hanya punya dua pilihan, ikut pulang bersamaku atau aku yang akan pindah ke sini."

Vic langsung menggelengkan kepalanya. "Jangan!"

Rafael hanya diam dan melipat kedua tangannya. Menunggu Vic menentukan pilihan. Sedangkan, Vic sendiri kebingungan. Dia menggigit jari telunjuknya sembari berpikir keras.

"Baiklah... Aku akan ikut denganmu tetapi, biarkan aku membereskan semua kekacauan ini terlebih dahulu."

Rafael masih diam. Dia merogoh saku celananya, menghubungi seseorang yang Vic tidak tahu siapa.

Vic membulatkan matanya saat mendengar Rafael memerintahkan seseorang untuk datang ke flat-nya. "Siapa itu, Monsieur?" tanya Vic hati-hati.

"Aku sudah memerintahkan orang untuk mengurus semua ini. Kamu bisa tinggalkan kuncinya kepada tetangga atau siapa pun yang kamu percaya." Rafael menyimpan kembali ponsel pintarnya kedalam saku celana dan menatap Vic intens.

"Tidak perlu sampai seperti itu! Aku masih mampu untuk membersihkannya sendiri."

Rafael menarik bagian tangan Vic yang terluka, membuat gadis itu meringis kesakitan. "See? Aku baru menyentuhnya sedikit saja kamu sudah kesakitan. Bagaimana jika luka ini bertambah parah jika kamu mengurus semua ini?"

Vic terdiam, tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Dia hanya menundukkan kepalanya.

"Berhenti menjadi gadis keras kepala, Victoria. Kamu cukup turuti perintahku dan semua akan baik-baik saja," ucap Rafael mulai melembut.

Vic memilih untuk diam dan mengangguk kepalanya.

"Sekarang ambil kopermu dan ikut aku ke mobil," pinta Rafael yang mau tidak mau dituruti oleh Vic.

👔👔👔

Rafael's Penthouse. ParisPerancis. 06:00 PM

Vic merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah selesai menata pakaiannya didalam lemari. Huh! Pada akhirnya dia kembali menginjakkan kaki di sini lagi setelah bersusah payah untuk melarikan diri.

Vic meraih ponsel yang berada diatas nakas dan memainkannya. Matanya tanpa sengaja menemukan satu pesan suara yang belum terbaca. Setelah melihat siapa pengirimnya, barulah Vic mengingat pagi dimana Eugene menelepon setelah sekian lama menghilang. Vic juga mengingat bahwa dia sempat mengabaikan pesan suara yang dikirimkan oleh mantan kekasihnya itu.

Setelah berpikir keras, akhirnya dia memutuskan untuk membuka pesan tersebut. Bagaimana pun dia penasaran dengan apa yang disampaikan oleh Eugene terakhir kali. Mungkinkah pria itu masih membujuknya untuk berbaikan?

Vic menarik napas sebanyak mungkin dan menghembuskan perlahan sebelum mendengar pesan itu.

Vic... Mine...
Maafkan aku...
Aku tahu jika aku sudah salah karena meninggalkanmu. Tetapi, aku harus melakukannya.
Maaf, karena aku tidak bisa menjadi pria yang baik untukmu, aku belum bisa membahagiakanmu.
Maka dari itu, aku tidak dapat menjanjikan apapun karena aku tidak bisa melihatmu kecewa, mine.
Tetapi, bolehkah aku meminta satu permintaan terakhir padamu?
Aku hanya ingin berjumpa denganmu untuk terakhir kalinya dan aku akan menyusulmu ke Paris.
Bisakah kita bertemu di bawah menara Eiffel?
Tanggal 15 pukul 07.00 PM.
Aku harap kamu mau bertemu lagi denganku, mine.
Sekali lagi maafkan aku, Victoria.
Aku mencintaimu...

Vic menggenggam ponselnya dengan erat seolah ingin meremukkannya saat itu juga. Dia berusaha mati-matian untuk menahan tangisnya, menahan sesuatu didalam hatinya yang ingin meledak. Vic melirik jam dinding yang ada di kamarnya. Masih ada waktu satu jam untuknya. Dengan segera, Vic mengganti pakaian dan meraih tas selempang kesayangannya. Dia bergegas keluar kamar dan tubuhnya seketika mematung saat menemukan Rafael sudah berdiri didepan pintu kamarnya.

"Mau ke mana?" tanya Rafael dengan nada dingin.

Dengan gugup Vic menjawab, "Aku hanya ingin menemui seseorang."

Rafael menyipitkan matanya dan menarik lengan Vic saat gadis itu berjalan melewatinya. "Siapa?"

Vic meneguk ludahnya susah payah dan membalikkan badan. Menatap Rafael dengan takut. "Mantan kekasihku..."

Seketika rahang Rafael mengeras mendengar jawaban Vic. Cengkraman di lengan gadis itu juga semakin kuat, membuat Vic meringis kesakitan. "Mantan kekasih katamu?!"

"Aku hanya ingin menemuinya untuk yang terakhir kali," lirih Vic. Dia ketakutan melihat kilat amarah di manik mata pria itu.

Rafael melepaskan cengkramannya, kemudian membalikkan badanya. "Pergilah!"

Vic dengan cepat berlari menuju lift tanpa menoleh menatap Rafael. Dia harus cepat pergi sebelum pria itu berubah pikiran.

👔👔👔

Rafael merogoh saku celananya saat Vic sudah memasuki lift. Dia benar-benar tidak tenang saat mengetahui Vic akan menemui orang itu.

Tadi Rafael berniat mengajak Vic untuk makan malam karena pria itu sudah selesai memasak. Tetapi, sebelum dia mengetuk pintu, telinganya menangkap suara laki-laki dari dalam kamar Vic. Rafael mendengar semua yang dikatakan oleh pria itu. Rafael jelas tahu siapa Eugene sebenarnya. Dia sempat merasa senang saat Vic menyebut pria itu sebagai mantan kekasihnya, yang menandakan bahwa hubungan mereka telah berakhir. Tetapi, kini dia merasa sangat khawatir.

"Ikuti Vic ke mana pun dia pergi. Awasi dan lindungi dia dari pria itu," perintah Rafael pada anak buahnya melalui telepon.

"Baik, Tuan."

Rafael memasukkan kembali ponselnya kedalam saku, kemudian berjalan menuju jendela besar penthouse-nya.

"Aku harus segera mengikat Vic agar Eugene tidak lagi bisa bertindak lebih dari ini."






TBC

______________________________________

Bagaimana tanggapan kalian? Kira-kira siapa Eugene itu sebenarnya?

Jangan lupa untuk klik bintang kecilnya. ⭐

Ikuti terus kisah Victoria dan Rafael. Dijamin seru...

See you next time...

Continue Reading

You'll Also Like

316K 15.2K 41
Sekuel Te Amo My Jerk Husband {Bisa dibaca terpisah} Harap memfollow akun ini sebelum membaca karyanya❗ Abeth Brexley Carrington, sangat membenci sel...
5.6M 290K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
2.3M 112K 48
Semenjak Christian bertemu dengan Katerine Hill di Mansion keluarga Hill karena suruhan dari Fandrick untuk menemui putri sulungnya itu. Awalnya Chri...
876K 42.8K 54
{Completed ✅} Highest rank : #150 in Romance -2017/10/04-|| #SEQUEL OF MY POSSESSIVE BADBOY# Banyak yang bilang kalau aku itu kutu buku, pendiam, ner...