[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLET...

By pjy1106

148K 17.8K 4.3K

Cover Fanart cr.by Pinterest. ---- Lisa fikir Lelaki itu adalah penyelamatnya namun kenyataan mengatakan lain... More

Pengenalan
1. Hay
2. Anggoro Sibling
3. Just A Tool
4. Sahabat
5. HappyBirthDayโค
6. Nerd?
7. Meet Rival
8. Get Ready?
9. Skinship?
10. First
11. Terlindungi
12. Hilang dan Menyesal
13. Terjebak?
14. Yoyo
15. Teman Lama
16. Kacau
18. Game Over
19. Deg-degan
20. Dangerous.
21. Lose Control
22. Blushing.
23. Arrogant.
24. YOU'RE MINE !
25. Who am I to you ?
26. Terancam
27. Rahasia Lisa.
28. Who Juan ?
29. Teddy in Action.
30. Egois.
30. Panas.
31. Lose Control.
32. Dua Tahun Kemudian.
33. Night With You.
34. Pertengkaran.
35. Ketakutan.
I Love U.
36. Sedikit Perhatian.
37. Holidays.
38. Envy.
39. Dahyuni.
40. Cara Mencintai.
41. Pillowtalk.
43. Mimpi.
42. A Little Actions.
44. Double Job.
45. Haruskah Berakhir?
46. Kosong.
47. Memory.
48. Down.
49. Mantan.
50. Beside You.
51. Retak.
Hanbin Side.
52. Mau Aku Bantu?
53. Kalau Butuh, Jangan Gengsi!
54. Jangan Suka Sama Lisa!
Good Morning.
55. Fakta.
56. Kita Baikan?
57. Don't Get Tired.
58. Lisa Dimana?
59. Anggoro Family.
60. Pengakuan Dosa.
61. Perubahan Hidup.
62. New Pages.
CHAT
63.
CHAT-O2
64. Hari Itu Tiba.
EPILOG
NEW STORY HANLIS

17.

2.2K 293 30
By pjy1106


Satu minggu setelah pernyataan yang June dan Yoyo katakan, kini Lisa dan Hanbin bahkan tidak saling menyapa. Ada jarak diantara mereka yang sungguh rumit untuk dijelaskan, Lisa dengan kepolosannya yang selalu mencoba terus mencari celah agar dapat berbicara pada Hanbin kembali, dan Hanbin dengan keangkuhanya hanya bisa memandang Lisa sinis dan pergi tanpa menyapa sama sekali.

Perilaku kedua nya kian membuat Jennie dan kedua sahabat karib dari Hanbin tidak mengerti, tetapi itu merupakan sebuah kesempatan emas bagi Mino.

Yah, sampai saat ini Mino bahkan tidak pernah berhenti berusaha mendapatkan Lisa kembali.

Kita belum berpisah.

Selalu kalimat itu yang dia katakan, membuat Lisa benar-benar sudah muak untuk mendengarnya berkali-kali.

Terbukti, lihat saja saat ini bahkan Mino dengan tidak tahu malunya terus saja menggoda Lisa, membujuknya dengan semua makanan yang bahkan Lisa masih bisa mampu membelinya.

"Apasih no, lo tuh beneran tebal muka banget ya ! gue curiga muka lu terbuat dari kulit badak apa kadal ?" gerutu Jennie, ia menarik Lisa agar pergi dari kantin berniat menghindari Mino yang selalu mengganggu mereka. "....STOP MINO !!" jerit Jennie kala Mino ikut berdiri dan membuntuti keduanya.

Mino mengacuhkan ocehan Jennie ia hanya fokus pada Lisa yang sedari tadi hanya diam. Ya, fokus Lisa saat ini hanya ada pada Hanbin.

Apa Hanbin marah ?
Apa dia benci sama gue ?
Tapi kenapa juga gue fikirin.

"Lis, bareng sama gue ya ?" pinta Mino, Lisa tersentak ketika pundaknya kini diremas sedikit kuat oleh Mino. Ia meringis dan mencoba melepaskan cengkramanya itu.

"Oppa, sakit." rintih Lisa, Mino tersenyum manis, sangat manis. Ia mendekati Lisa, sengaja menempelkan pipinya pada pipi Lisa, "Gue gasuka ditolak lis." bisiknya sembari menyeringai.

Lisa hanya menghela nafas, ia menarik tangan Jennie dan berjalan cepat menuju kelas.

---

"Si item masih belum nyerah tuh bin." celetuk June seraya menepuk bahu Hanbin, ia duduk di meja dlberhadapan dengan Yoyo yang kini sedang sibuk dengan komik hentai favorite nya itu.

Yoyo menutup komiknya dan menatap Hanbin malas. "Heh tomket, ini permainan lo dan belum selsai. Masa lo udah nyerah ?" Hanbin tidak memperdulikan perkataan Yoyo, ia tetap memejamkan matanya entah apa yang ia fikirkan saat ini, tapi itu semua cukup membuat mood dia berantakan.

"Ya lagian sosoan bikin rencana kaya begini mampus kan lo sendiri yang kejebak sama perasaan lo..." cerocos june seraya melempar hoodie yang menggantung sedari tadi dipinggiran kursi, "...tolol sih!" lanjutnya.

Hanbin masih saja terdiam, tidak dia tidak sepenuhnya terdiam karena saat ini begitu banyak kalimat yang ia ucapkan dalam hati. Hanbin hanya terlalu malas berbicara pada kedua kurcaci yang sedari tadi mengomporinya terus menerus.

Ia sedikit bingung, apakah dia jatuh cinta ?
Tapi cinta tidak seperti ini, katanya.

Dia dan Lisa baru beberapa minggu saling mengenal, perkenalanya yang tidak direncanakan sama sekali. Baginya, perasaan suka cinta bahkan sayang tidak akan mungkin secepat itu, dia tidak percaya dengan perasaan instan seperti itu.

Tapi mengapa dia marah ?
Kenapa dia tidak menyukai ketika Mino bahkan lelaki lain yang mencoba mendekati Lisa ?

Apa karena saat ini Lisa adalah kekasihnya ?

"hhhh~"

Hanbin menghela nafas panjang, ia sedikit membuka matanya melihat June dan Yoyo yang kini sedang menatapnya aneh. "Ngapain lo ?" tanya Hanbin heran, tanganya tertuntun mengusap wajahnya kasar, "...kaga usah liatin gua begitu nyet !" tandasnya dengan tendangan kuat yang menghantam kaki kursi yang kini sedang diduduki kedua pria itu.

Dia berdiri, tanpa babibu kakinya melesat cepat ke arah lorong kelas Jennie.

"Babi, kemana lu ?"

Hanbin hanya mengacungkan jari tengahnya tanpa berbalik maupun menjawab pertanyaan June.

---

"Jen, Kak Hanbin pulang tadi malem ?" Jennie mengangguk tanpa menatap Lisa, ia terfokus pada bukunya, ah lebih tepatnya terfokus menyalin PR IPa dari sahabatnya itu yang tak sempat ia kerjakan tadi malam.

Lisa menggerutu, ia melipat kedua tanganya diatas meja dan menjadikannya bantalan. Lisa menunduk mencoba memejamkan matanya sembari memperhatikan Jennie yang begitu fokus. "Jen, Kak Hanbin marah ya sama gue ?" Jennie menghentikan kegiatanya, ia menatap Lisa heran, "Kata siap---"

"Iya gue marah sama lo !" potong Hanbin yang sudah berdiri bersandar pada tembok tepat didepan bangku Lisa. Lisa terkesiap, ia menatap Hanbin kikuk.

"Ah Kak itu mm a-nu"

"ck, gua dah denger" Hanbin melangkahkan kakinya mendekati Lisa, tangannya terulur meraih kunciran Lisa dan melepasnya begitu saja, senyumnya merekah kala rambut Lisa terjatuh bebas dan sedikit berantakan, "....gua suka lo kaya gini." gumam Hanbin.

Wajah Lisa memerah, ia memalingkan wajahnya kemana saja asal tidak menatap Hanbin. "Udah ?" tanya Lisa gelagapan pada Jennie, Jennie hanya menaik turunkan alisnya menggoda Lisa yang kini semakin merah padam, "....aaaahhhh jenniiieee!!" rengek Lisa dan menutup wajahnya malu.

Lucu.

Hanbin memegang dadanya dan menghela nafas panjang. "Jangan kemana-mana sebelum gua jemput ke kelas.. " titah Hanbin, ia menunjuk Jennie dan mengerlingkan matanya jail, "...dan lo jagain temen lo jangan sampe si item bawa kabur dia." pungkasnya.

Jennie mengerucutkan bibirnya. "Gue kan mau kencan." rengeknya.

"Yauda gua bilangin bokap lu udah bandel kencan sana sini.

"Si bangke, napa sih lu seenaknya amat nindes ade lu yang imutnya udah kaya bonek--"

"chukky" potong Hanbin.

"Bangs---"

"Jennie" ucap Lisa memotong perkataan kasar Jennie seraya menggelengkan kepalanya. Jennie menghela nafas kasar, "Haahhhh si Hanbin nya yang minta dikasarin Lis." adu Jennie.

"So imut lu" celetuk Hanbin bersamaan dengan langkahnya meninggalkan kelas Lisa dan menghilang dibalik pintu.

---

Lisa berjalan lesu di lorong yang menghubungkanya pada parkiran sekolah Pelita, ia tertunduk sesekali memukul kepalanya sendiri, "Begoooo.." rutuknya, langkahnya terhenti ketika ada tubuh beras yang berdiri tegap menghadang langkahnya, ia mendongak dan refleks melangkahkan kakinya mencoba menjauh, "....ahhh kak." desisnya.

"Kenapa menjauh ?" Langkahnya mendekat, setiap Lisa melangkah mundur maka dengan cepat ia melangkah maju, smirk nya muncul membuat Lisa sungguh ingin berlari saat itu juga, "....gue udah bilang kan pulang bareng gue kenapa kabur ?"

Lisa mengatupkan bibirnya, ia menggelengkan kepalanya pelan.

Sementara itu.

"Mana Lisa ?" Jennie tersentak, ia sedang tertidur pulas dikelasnya namun tiba-tiba saja dikagetkan suara cempreng Kaka nya itu beserta tendangan pada kaki meja milik Jennie, "....Jawab bego malah planga-plongo." geram Hanbin.

Jennie mengedarkan pandanganya seraya mengucek matanya perlahan, "Lah dimana ?" Ia berdiri dan mengintip suasana luar kelas dibalik jendela, memejamkan matanya dan meringin pelan sebelum ia kembali berbalik menatap Hanbin, "......bin tadi Lisa pamit ke toilet, dan--"

"Lo biarin dia pergi sendiri?" potong Hanbin seraya memijit pangkal hidung bangirnya itu, "...goblok !" desisnya dan berlari keluar kelas disusul oleh Jennie yang mengekorinya seraya merapihkan rambutnya yang sudah tak berbentuk.

=====

"Kak gue gamau..." rengek Lisa, ia mencoba melepaskan cengkraman Mino dari lengannya.

"Ikut gue doang bentar."

"Tapi gak ditarik kaya gini juga.." Lisa terus meronta, " ...sakit" cicitnya pelan.

Mino menghela nafas, ia memberhentikan langkahnya dan berbalik menatap Lisa tajam.

"Lo!" geram Mino, didorongnya badan Lisa ke tembok ia mengurung tubuh kurus Lisa dengan tubuhnya. "....gue ga suka penolakan, paham ?" Lisa menunduk, tanganya terkepal kuat kala Mino semakin mendekatkan wajahnya berniat untuk mencium bibir ranum milik Lisa.

"Oh jadi setelah lo jadi siswa baru yang katanya cool keren itu sekarang lo jadi fakboy yang mainanya maksa-maksa orang?"

Bangsat!!

***

Tbc

Sebenernya agak segen buat publis ini takutnya ga nyambung sama part sebelumnya.

Tapi yaudahlah yah harap dimaklum aja anggap aja ini cerita mulai dari nol.
Hehehehe

Continue Reading

You'll Also Like

48.9K 2.6K 32
Naura ayu atau yang sering disapa naura kini ia sedang menjalin hubungan asmara nya denga Devano Danendra. diketahui ia sudah menjalin hubungan asmar...
630K 13.5K 56
Allea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk...
Young Mom By -

Fanfiction

85.8K 8.1K 14
#VRene Bae Joohyun yang rela menganti namanya menjadi Bae Irene, dengan harapan mampu membuatnya melupakan sebagian masa lalu yang perlahan-lahan mem...
18.7K 1.5K 29
[๐‘๐ž๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข ๐จ๐ง ๐ฉ๐ซ๐จ๐ ๐ซ๐ž๐ฌ๐ฌ] ๐’๐ž๐ฆ๐ฎ๐š ๐๐€๐ ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ž๐ง๐ ๐ค๐š๐ฉ ๐๐š๐ง ๐›๐š๐ค๐š๐ฅ ๐๐ข ๐š๐ฉ๐ฎ๐ฌ ๐ค๐š๐ฅ๐š๐ฎ ๐ซ๐ž๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐š๐ง ๐ฎ๐๐š๐ก...