Hana's Indigo (True Story) (...

By MonicaMey_tabitha

1.7M 135K 8.4K

Karena banyak kesalahan dalam ejaan maka saya akan memperbaiki tiap babnya dan ada sebagian yang tidak saya p... More

Prolog
Tentang Dirinya
Hana
Kepergian Papa
Pengalaman Seram Di Rumah Kakek
Pindah Rumah
Juminten Dan Wachid
Sosok Menyeramkan Di Rumah Baru
Masa Sekolah Yang Tak Menyenangkan
Melihat Roh Kematian & Hantu Darmo
Pernah Lihat Reog dan Barongsai?
Ketika Rohku Berjalan
Minta Bantuannya
Saat Mereka Meminta Tolong
Kartu Tarot vs Peramal
Ada Apa Denganku?
Tragedi
Mencari Rumah Baru
Ketika Mitos Bertemu Fakta
Ke Rumah Kakek Nenek
Rumah Baru Dan Penghuni Tak Tampak
Berkunjung Ke Masa Lampau
Penunggu Perumahan
Berkeliling Kota
Awal Masuk SMA
Mencari KOS
Info And Ask Question
Ada Sesuatu Di Sana
Hantu Di Kos
Curhatan Di Alam Lain
Hantu Tv Vs Hantu Nyata
Museum Malang
Menginap Di Rumah Teman
Keusilan Mereka
Felicia Sang Penjaga Setia
Kos Baru dan Wanita Jepang
Bersama Mereka
Tinggal Di Malang
Ssssttt....Jangan Berisik
Kenapa Kalian Di Sini?
Hal Yang Aneh
Jangan Rasuki Tubuhnya
Pengalaman Pertama
Taman Bermain
Mereka Yang Tertinggal
Anak Kecil Di Kos
Hantu Lapar
1860
Lawang Sewu
Cerita Di Kos
Liburan Di Rumah
Kematian Nenek
Pergi Untuk Selamanya
Pertemuan "Mereka"
Surabaya
Mereka Di Tempat Kerja
Di Tempat Kerja
Lembur
Rumah Sakit
Pengganggu Di Kantor
Jahil Atau Mau Berteman
Tidak Ada Bayangan
Ada Yang Mengintip
Jalan - Jalan Bersama Hana
Siapa Di Sana
Kepergian Sahabat
Selamat Jalan Kawan
Hari Yang Menjengkelkan
Liburan Yang Tak Menyenangkan
Question And Answer
Melihat Arwah Tragis
Bukan Akhir

Bertemu Keluarga

6.9K 781 43
By MonicaMey_tabitha

Mohon dukungannya selalu. Beri voment atau hanya vote tanpa komen saja itu sudah menghargai karya saya.

Salam sayang

Mm

*****

Jika aku di suruh memilih aku tidak ingin kembali ke 'sana' maksudnya adalah aku tidur tetapi rohku keluar dari tubuh dan itu rasanya sangat melelahkan.

Seperti biasanya kalau aku tidur di atas jam sembilan tetapi entah kenapa hari itu aku merasakan sangat lelah sehingga aku memutuskan untuk tidur lebih awal. Aku langsung tidur dan tidak mendengar apapun lagi saat kakak memanggil.

"Hana, bangun..."

Ada sebuah suara memanggilku. Aku kira mama yang membangunkan aku tetapi aneh saat melihat jendela kok masih gelap. Ya sudahlah aku lanjut tidur lagi karena aku pikir hanya perasaan saja. Entah beberapa menit setelah aku memejamkan mata ada sentuhan tangan di pundak seakan ingin membangunkan. Aku terpaksa membuka mata dan aku sadar kalau bukan di kamar lagi.

"Lah kok kamu di sini?"

Aku terkejut melihat sahabat dekat ada di sampingku padahal dia sudah tiada. Aku masih bingung dengan keadaan ini. Apakah ini mimpi atau aku keluar dari tubuhku?

Antara percaya atau tidak karena berada bukan di tempat yang seharusnya. Di sini aku melihat seperti suatu ruangan yang semuanya berwarna putih. Tidak ada yang namanya pepohonan atau yang lainnya. Sekelilingku semuanya nampak putih jadi seperti suatu ruangan yang di tutupi oleh kain putih.

"Kami di sini, Hana."

Karena aku masih bingung dengan keadaan ini aku sempat tidak menghiraukan panggilan tersebut. Coba bayangkan jika kalian bangun dan tiba - tiba sekeliling kalian berwarna putih. Kan aneh rasanya.

"Jangan takut, Hana. Kami di sini."

Di sana tepat di hadapanku, aku bisa melihat mereka yang aku sayangi yang telah meninggal berkumpul menjadi satu duduk dengan di kelilingi meja bulat berwarna merah. Tanpa sadar aku sudah berada di meja tersebut dan melihat keluargaku yang telah meninggal. Entah kenapa aku tidak merasa takut. Aku merasa damai dan bahagia saat melihat keluargaku atau sahabat dekat yang ada di sini. Aku bisa melihat nenek, kakek, papa atau keluarga yang lainnya.

"Maaf ya Hana kami pergi meninggalkan kalian terlebih dulu."

"Nanti ada waktunya kamu, mama dan kakak akan merasa bahagia. Saat ini belum waktunya. Bersabarlah."

Kakek maupun nenek berkata bergantian seakan menasehati aku agar lebih tegar menghadapi setiap masalah.

"Gunakan kemampuan yang kamu miliki untuk kebaikan."

"Bersabarlah dan tetap berdoa."

Aku hanya duduk sambil mendengarkan nenek dan kakek saling berbicara. Di sana aku tak dapat berkata apapun.

"Sudah pulanglah sekarang, Hana. Jangan lama - lama di sini."

Tiba - tiba saja kursi dan meja tempat aku duduk perlahan - lahan mulai menjauh. Dari kejauhan aku melihat keluargaku tersenyum dan melambaikan tangannya.

Aku terbangun karena dipanggil kakak yang katanya aku mengigau. Aku melihat jam ternyata aku baru tidur satu jam. Rasanya tadi sangat lama bahkan aku pikir sudah hampir pagi.

Baru pertama kalinya aku melihat semua keluargaku berkumpul jadi satu meski aku tahu itu hanyalah sebuah mimpi yang sangat nyata. Aku tahu keluargaku yang sudah meninggal menjaga kami di sini agar kami tidak mencemaskan semua masalah yang ada.

*****

Ada yang banyak bertanya mengenai apakah ada hantu atau penampakan di kamar mandi? Oke di sini aku akan jelaskan sebisanya. Selama ini di usia aku yang sekarang tidak ada 'mereka' yang mengintip aku di saat berada di dalam kamar mandi. Mungkin ada yang ambigu karena ada yang mempercayai ada juga yang tidak. Itu terserah kalian ingin beranggapan seperti apa. Jika kalian menyakini itu benar maka ada baiknya kalian berdoa dulu sebelum masuk ke kamar mandi. Benar bukan?

Selama ini jika aku berada di luar dan hendak ke kamar mandi yang namanya penampakan pasti ada tetapi 'mereka' tidak pernah sekalipun mengintip aku berada di dalamnya. 'Mereka' hanya berada di luar hanya diam atau hanya hilir mudik di depan saja.

Memang tidak banyak hal yang bisa aku ceritakan mengenai penampakan di kamar mandi karena aku tidak merasa di intip atau di lihat secara langsung. Jika di antara kalian ada yang bisa menjawab. Aku persilahkan. Setiap orang memiliki pendapatnya masing- masing.

Pernah aku ditanyai secara langsung oleh teman mengenai kemampuan yang aku miliki. Dia bertanya kepadaku apakah bisa aku melihat masa depan? Aku memang tidak menyangkal jika aku bisa melihat hal tersebut tapi sampai kapanpun aku tidak mau melihat atau menerawang masa depan.

Yang bisa aku ceritakan di sini hanya sedikit saja. Tiap akhir tahun aku selalu di datangi oleh sesosok yang selalu menceritakan kehidupan di tahun berikutnya. Sesosok itu tiap tahunnya berubah. Ada 'kakek' , ada 'nenek' atau seorang wanita muda tetapi kebanyakan yang datang adalah 'orang tua'. 'Mereka' akan bercerita bagaimana kehidupan di tahun depan. 'Mereka' dengan antusias akan bercerita hal itu kepadaku.

Jangan tanya kepadaku atau meminta tolong kepadaku untuk menanyakan hal - hal yang tak penting mengenai masa depan ya. 'Mereka' tidak menceritakan masa depan aku maupun keluargaku. 'Mereka' hanya menceritakan kehidupan manusia di masa datang. Masa datang di sini bukan berarti masa yang terjadi dua - tiga tahun ya. Maksud 'mereka' adalah kejadian yang akan terjadi di tahun ini saja.

"Manusia akan semakin berani dalam bertindak tanpa melihat konsekuensinya."

"Akan banyak manusia yang jatuh dalam dosa dan tidak bisa di perbaiki lagi."

"Mental manusia semakin rusak karena hal yang tak penting."

Itulah yang 'mereka' katakan kepadaku mengenai kehidupan manusia di saat ini. Di mana moral sudah tidak ada. Di mana manusia semakin jauh kepada sang Pencipta.

Apa yang di katakan 'mereka' memang benar. Sekarang banyak manusia tidak mau berserah kepadaNya dalam mengambil keputusan. Ada yang bunuh diri ada yang membunuh, bukan?

Ya itu saja yang dapat aku ceritakan mengenai hal tersebut. Aku tidak bisa menceritakan lebih lagi.

Tbc

Maaf agak terlambat ya. Kami baru pulang kerja.

Terima kasih sudah menunggu...

Continue Reading

You'll Also Like

211K 26.4K 44
Sheina Arsilia, gadis SMA yang terpaksa tinggal sendiri di rumah pemberian sang paman. Setiap hari ia lewati bersama 'mereka'. Peristiwa mengerikan d...
918K 7.1K 9
(FIKSI) Lulu,gadis manis bertubuh indah menikah dengan jin,bukan untuk "pesugihan" tapi untuk "perlindungan"
164K 468 6
(FIKSI) Vivi terbangun dari tidurnya dalam kondisi tanpa busana... cairan lendir yg masih merembes dari Lubang surgawi miliknya membuat gadis itu pah...
387K 3.3K 18
18++ Bukan konsumsi anak2 Sekian lama menjanda, kau mendapatkan kabar jika ibumu akan menikah. Mungkin bagi sebagian anak. Ia akan bahagia. Namun tid...