Hana's Indigo (True Story) (...

Von MonicaMey_tabitha

1.7M 135K 8.4K

Karena banyak kesalahan dalam ejaan maka saya akan memperbaiki tiap babnya dan ada sebagian yang tidak saya p... Mehr

Prolog
Tentang Dirinya
Hana
Kepergian Papa
Pengalaman Seram Di Rumah Kakek
Pindah Rumah
Juminten Dan Wachid
Sosok Menyeramkan Di Rumah Baru
Masa Sekolah Yang Tak Menyenangkan
Melihat Roh Kematian & Hantu Darmo
Pernah Lihat Reog dan Barongsai?
Ketika Rohku Berjalan
Minta Bantuannya
Saat Mereka Meminta Tolong
Kartu Tarot vs Peramal
Ada Apa Denganku?
Tragedi
Mencari Rumah Baru
Ketika Mitos Bertemu Fakta
Ke Rumah Kakek Nenek
Rumah Baru Dan Penghuni Tak Tampak
Berkunjung Ke Masa Lampau
Penunggu Perumahan
Berkeliling Kota
Awal Masuk SMA
Mencari KOS
Info And Ask Question
Ada Sesuatu Di Sana
Hantu Di Kos
Curhatan Di Alam Lain
Hantu Tv Vs Hantu Nyata
Museum Malang
Menginap Di Rumah Teman
Keusilan Mereka
Felicia Sang Penjaga Setia
Kos Baru dan Wanita Jepang
Bersama Mereka
Ssssttt....Jangan Berisik
Kenapa Kalian Di Sini?
Hal Yang Aneh
Jangan Rasuki Tubuhnya
Pengalaman Pertama
Taman Bermain
Mereka Yang Tertinggal
Anak Kecil Di Kos
Hantu Lapar
1860
Lawang Sewu
Cerita Di Kos
Liburan Di Rumah
Kematian Nenek
Pergi Untuk Selamanya
Pertemuan "Mereka"
Surabaya
Mereka Di Tempat Kerja
Di Tempat Kerja
Lembur
Rumah Sakit
Pengganggu Di Kantor
Jahil Atau Mau Berteman
Tidak Ada Bayangan
Ada Yang Mengintip
Jalan - Jalan Bersama Hana
Siapa Di Sana
Kepergian Sahabat
Selamat Jalan Kawan
Hari Yang Menjengkelkan
Bertemu Keluarga
Liburan Yang Tak Menyenangkan
Question And Answer
Melihat Arwah Tragis
Bukan Akhir

Tinggal Di Malang

17.5K 1.3K 188
Von MonicaMey_tabitha

Mohon dukungannya selalu. Beri voment atau hanya vote tanpa komen saja itu sudah menghargai karya saya.

Salam sayang

Mm

*****

Tahun 2010 adalah awal aku memilih kampus. Aku mencari di Malang saja karena biaya hidupnya tidak mahal. Udaranya tidak panas sekali seperti di kota Probolinggo.

Selama liburan sebelum masuk kuliah aku berada di rumah. Sebenarnya aku enggan pulang ke rumah tapi ya mau bagaimana lagi? Tidak mungkin aku di kos - kosan. Aku jarang pulang ke rumah baru jika ada keperluan keluarga baru aku pulang.

Hampir sebulan aku tidak pulang ke rumah karena sibuk mengurus kepentingan di sekolah. Mama yang paling sering ke kosku.

"Hana, kamu pulang."

"Iya Joseph. Tapi cuma sebentar saja."

Joseph dan ayahnya menyambut  kedatanganku di rumah. Jika di rumah aku sering mengobrol bersama ayah dan anak ini. Ya banyak yang kami bicarakan mengenai keseharian kakak dan mamaku di rumah.

"Kemarin mama Hana melihat saya."

"Mama Hana tidak sengaja melihat saya di pantulan cermin ini."

Saat aku menanyakan ke mama jawaban mama memang benar. Waktu itu mama sedang duduk menonton televisi. Saat mama menoleh ke dapur di mana ada cermin mama tidak sengaja melihat ayahnya Joseph yang jalannya cepat.

"Mama takut?"

"Awalnya iya Hana tapi mama tidak mau ketakutan nantinya mereka mengganggu mama atau kakakmu."

Akhirnya aku menceritakan semua kepada mama mengenai tugas Joseph dan ayahnya dirumah ini. Untung mama memahami dan tidak merasa keberatan mengenai keadaan ini. Sejak saat itu kadang mama maupun kakak melihat ayahnya Joseph. Kalau Joseph itu pemalu.

Di rumah ini yang paling aku tidak suka ada dua tempat. Yakni kamar mandi belakang dan kamar kakak pertamaku. Dulu kamar kakakku ini di tempati oleh aku dan kakak kedua tapi karena aku takut akhirnya aku dan kakak tidur bersama mama di kamar utama yang luas. Sedangkan kamar itu dipakai oleh kakak pertamaku. Aku enggan kekamar kakak ini karena aku merasa ada sepasang mata yang mengawasiku tapi tidak ada wujudnya.

"Sini...."

Suara panggilan itu yang aku sering aku dengar dari kamar kakak Theo. Ingin sih masuk dan bertanya tapi aku urungkan saja.

"Jangan pernah kesana, Hana."

"Jangan pernah mencari tahu di dalam kamar itu."

"Abaikan saja panggilan itu."

Aku menuruti perkataan Felicia dan Joseph agar tidak ke kamar kakak Theo. Jika aku tidak mendengarkan perkataan mereka pasti Felicia dan Joseph akan terus mengatakan hal itu berulang kali. Ohya sampai sekarang aku heran mengapa kakak Theo tidak merasakan kehadiran sosok itu di dalam kamarnya? Saat aku bertanya sama kak Theo dengan entengnya kakakku ini bicara. "Ya kalau ada pasti kakak ajak bicara deh."

Memang kakak Theo masih belum percaya dengan hal - hal yang berhubungan atau melihat mereka. Mengapa aku berkata seperti itu? Karena memang ada sebagian orang yang tidak peka dan tidak sensitif terhadap keberadaan mereka. Ya orang - orang tersebut tidak akan percaya jika belum ada buktinya. Jika orang itu mempunyai rasa kepekaan dan rasa sensitif meskipun sedikit maka bisa di pastikan orang itu bisa merasakan kehadiran mereka.

Perbedaan antara orang yang peka dan sensitif dengan orang yang tidak peka adalah :

1. Orang yang tidak peka terhadap kehadiran mereka akan mengganggap lelucon dan tidak percaya.

2. Orang yang tidak peka terhadap kehadiran mereka akan bersikap normal atau biasanya saat berada di tempat angker.

3. Orang yang tidak peka terhadap kehadiran mereka tidak akan merasakan apapun saat berada di sekeliling mereka atau di sentuh.

Sampai sekarangpun kakak Theo masih belum percaya sebelum aku membuktikannya. Bukannya aku tidak mau membuatnya percaya tapi jika aku menunjukkan keberadaan mereka bukannya diajak bicara tapi nantinya ketakutan dan bisa sakit. Ya biarlah kakak Theo akan mengetahuinya suatu saat nanti.

*****

Karena aku terlambat mencari kos akhirnya aku hanya bisa mendapatkan satu kos saja yang harganya cukup terjangkau. Sebenarnya banyak tapi harga dan fasilitasnya tidak sesuai. Ya akhirnya aku pilih kos ini sementara waktu.

Kamarku terletak di lantai atas dan berada di ruangan tertutup. Karena tidak pilihan kamar lagi akhirnya aku memilih kamar di ujung. Aku tinggal bersama kakak karena kakakku kerja juga di Malang. Sekedar info di kos ini kami hanya tinggal setahun saja karena anak - anak kosnya banyak sekitar 20 anak.

Kembali lagi mengenai ceritaku memilih kampus. Ada dua tempat yang kami pilih. Tapi aku memilih kampus yang ada di puncak Tidar. Pertama kali masuk ke kampus suasana yang berada di luar menyenangkan karena banyak pepohonan dan udara yang sejuk.

Aku menginjakkan kaki ke ruangan resepsionis mengenai kampus ini. Saat aku, mama dan kakak duduk sambil menunggu mengisi formulir, aku melihat ke atas atap gedung kampus ini. Bukannya lampu yang aku lihat malah melihat sebentuk wajah pria dengan senyuman menyeringai. Jadi seperti kalian melihat lukisan wajah di dinding tapi ini berada di atas.

"Jangan dilihat Hana."

"Jangan dihiraukan panggilannya."

Aku memang ingin menyapanya tapi Felicia melarang aku untuk berbicara atau melihat ke wajah tersebut.

"Kamu mau di sini ya?"

"Kita akan berteman."

Aku menghiraukan panggilan wajah pria itu dan mengalihkan perhatianku berbicara kepada kakak atau mama. Enak saja dia itu mengejutkan aku dengan wajahnya yang menempel di atas atap.

Untungnya selama aku berada di kampus itu sampai lulus penampakan wajah itu tidak terlalu eksis. Malah yang sering menampakkan diri berada di kelas dan ruangan seminar.

Setelah selesai mengisi formulir dan membayar kami kembali ke kos lagi. Sebelum meninggalkan kampus aku sempat melihat sesosok wanita yang mengintip di balik jendela atas. Agak samar aku melihatnya karena saat aku melihatnya ketika mobil melaju.

*****

Sama halnya di kota Probolinggo malam hari aku terganggu oleh sambutan mereka. Memang mereka tidak menampakkan diri secara langsung di hadapanku tapi aku bisa mencium bau darah mereka yang menyengat dan bau bangkai.

"Hahahahaha....."

"Aku senang kamu bisa lihat kami."

Ya ampun kalian ini kok bisa aku senang melihat kalian? Memangnya aku senang? Ya tentu saja tidak dong. Mencium bau kalian saja membuat aku mual apalagi melihat kalian yang secara tiba - tiba datang di hadapanku. Seakan - akan mereka itu berkata : "Ciluk Ba."

Habis menggoda aku dengan cara seperti itu mereka pergi seperti tidak terjadi apa - apa. Aku hanya menghela napas panjang saja menghadapi mereka. Jika aku ketakutan maka mereka akan senang menggoda dan akan terus datang menjahili aku.

"Jangan ganggu aku. Aku mau melihat tv."

Aku melihat tv saja di luar masih di ganggu makanya aku bicara sendiri dalam hati agar mereka tidak mengganggu aku. Kalau kakakku selama di kos ini tidak melihat apapun.

Jika aku sudah berbicara seperti itu mereka tidak akan mengganggu selama menonton tv dengan bau mereka yang khas. Bau mereka ya ada yang bau kembang, bau darah dan bau bangkai yang sangat menyengat. Mungkin mereka ingin menemani aku dan kakak menonton tv di luar buktinya bau mereka masih dapat aku cium meskipun jaraknya jauh.

Ya aku biarkan saja daripada mereka ada di dekatku lebih baik mereka berada beberapa meter dari hadapanku.

Tbc

Ini kami sertakan perbedaan antara Indigo dan Indera keenam. Banyak yang tanya kepada Hana maupun aku. Nah daripada kami tidak bisa memberi jawaban yang pasti maka kami sertakan informasi ini yang kami ambil dari google. Tolong di baca baik - baik.

Kami juga sertakan ciri2 anak indigo dan indera keenam

Yang ini ciri - ciri anak yang memiliki indera keenam


Nah itu yang ciri - ciri Indigo dan Indera keenam. Jika kalian memiliki ciri - ciri Indigo maka bisa di pastikan kalian adalah Indigo.

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

ASTAKONA [END] Von Vey

Mystery / Thriller

6.1K 576 29
Tim Peneliti Abbey menghilang lima tahun yang lalu. [KASUS DITUTUP] Kasus lima tahun yang lalu. Kasus yang sengaja ditutup-tutupi oleh seseorang. Kas...
2.1M 126K 23
Jasmin selalu memandang manusia lebih menakutkan dibandingkan roh-roh gentayangan. Mengapa? Karena ia sudah menyaksikan sendiri apa yang sudah manusi...
38.9K 3.2K 69
Awakening : Sixth Sense "Mereka" yang lebih dikenal dengan sebutan hantu, setan, jin, roh, makhluk halus dan sejenisnya, sejak dahulu kala eksistens...
448K 57.5K 47
DILARANG PLAGIAT! PLEASE! KALAU PUNYA OTAK DI PAKE BUAT MIKIR! BTW COPYRIGHT BERLAKU LOH! Misteri kematian Tiara telah terungkap. Namun, terungkap s...