Taeny One Shoot Collection

Bởi YessyJungMiYoung

316K 21.8K 2.7K

Taeny one shoots. Warning! (18+) Xem Thêm

Forgive Me
Private Nurse 3
Missing You 2
Private Nurse 4
Forgive Me 2
Missing You 3
Private Nurse 5 End
Forgive Me 3
Childlike
Childlike 2
Missing You 4(First Kiss)
Missing You 5 End Teaser
INFO
Forgive Me 4
Childlike 3
Feel my love
Childlike 4
Missing You 5
Childlike 5
Forgive Me 5 (Her Family Hate Me)
Lovely sister
Feel my love 2
Childlike 7
Sorry
Forgive Me 6
Private Nurse Sequel 1
Missing You 6 End.
Feel my love 3
INFO
Lovely sister 2
Childlike 7 End
Our love journey
Lovely sister 3
Forgive Me 7 End
Lovely sister 4
Lovely sister 5
Lovely Sister 6
Lovely sister 7
Lovely sister 8
Private Nurse Sequel 2
Lovely Sister 9
Lovely sister 10
Lovely Sister 11(Sweet moment #1)
Lovely Sister 12
Lovely sister 13
Private Nurse Sequel 2 End
Lovely sister 14
Lovely Sister 15
Missing You Sequel 1
Lovely Sister 16
Lovely Sister 17
Daddy for Wendy
Daddy for Wendy 2
Lovely sister 18
Angry baby
A Secret Diary
Daddy for Wendy 3
Lovely Sister 19
Daddy for Wendy 5
Lovely sister 20
Daddy for Wendy 6
Daddy for Wendy 4
Daddy for Wendy 7
Daddy for Wendy 8
Lovely Sister 21
Super mom (Family) One shoot 1//2.
Lovely sister 22 End.
Present for you
Loving you Tae baby
Fall in love with step mother
FYI
Loving you Tae baby Sequel
Super Mom 2.
Super mom 3.
The blood wedding dress
FYI
Super mom 5
Painful Winter
Angel Heart
Life is not perfect.
Life is not perfect End.
A Love Story
Halo
Birthday Wife
A True Love.

Super mom 4.

3.6K 318 80
Bởi YessyJungMiYoung

Setelah selesai membalas dan mencatat orderan para pelanggan,Tiffany menghubungi butiknya untuk memberitahu staff disana tentang mana orderan yg harus di kirim besok. Tiffany meregangkan otot ototnya kemudian beranjak untuk mengecek ke dalam kamar putrinya. Kamar pertama yg di cek adalah kamar Seohyun,putrinya sedang asik bermain games di ponselnya. Tidak biasanya Seohyun akan bermain games di malam hari.

Setelah mengatur buku buku Seohyun,Tiffany mengambil duduk di sebelah Seohyun.

" Bermain ponsel dimalam hari tidak baik untuk mata dan kesehatan mu sayang. " Tiffany mengambil ponselnya kemudian mematikan nya,meletakan nya di atas nakas meja.
Seohyun cemberut tetapi namun tetap mengikuti perintah Ibunya untuk bermain ponsel.

" Mommy humm.. " Seohyun bingung harus mengatakan nya dari mana. Gadis ini sedang dalam masalah dan dia harus melapor kepada orangtuanya.

" Yes darling? Ada yg ingin kau tanyakan ? "

" I-itu.. Ak-ku.. Ingin pindah sekolah Mommy "

Tiffany yg sedang merapikan bantal tidur agar Seohyun tertidur nyenyak itupun menghentikan aktivitasnya. Seohyun pasti memiliki masalah internal di sekolahnya yg membuatnya merasa tidak nyaman. Sekolah itu adalah sekolah no 2 termahal di Seoul dengan tenaga pendidikan dominan berasal dari negeri kangguru.

" Kenapa? Kau tidak nyaman bersekolah disana? " Seohyun menggigit bibir bawahnya. Pasalnya selama bersekolah disana dia tidak pernah menceritakan masalah yg di dapatinya.

" Seperti itulah mom,dengan kepopuleran Mommy aku sering di bully dan mereka mengatakan bahwa aku tidak pantas menjadi putri mommy. "

" Oh my god! Besok Mommy akan datang ke sekolah dan mencari pelakunya. Jika dia masih melakukan hal itu padamu Mommy akan membuatnya pindah dari sekolah itu sayang. "

" Thanks mom " Seohyun meloncat ke pelukan ibunya kemudian mencium bibir ibunya. Tiffany membalas pelukan sang putri kemudian membaringkan nya di atas kasur dengan nyaman.

" Good night and sweet dream,honey." Tiffany mengecup kening putrinya setelah memastikan Seohyun sudah memejamkan matanya dan tertidur nyenyak.

Tiffany melangkah ke kamar Yoona yg berada di sebelah kamar Seohyun. Yoona adalah type gadis yg sangat gampang bergaul,berbanding terbalik dengan Seohyun. Tiffany membenarkan selimut Yoona kemudian mencium keningnya dan hal yg sama pun Tiffany lakukan kepada Irene.

Tiffany tidak melihat Taeyeon sedari tadi,mungkin sudah tidur,pikirnya. Tiffany kembali masuk ke ruang kerjanya sambil membawa secangkir teh hangat dan berkutat dengan laptop nya. Meskipun ini sudah malam namun pikiran nya masih bercabang. Kemungkinan dirinya bisa menginap di ruang kerjanya atau di ruang tamu karna pertengkaran nya dengan Taeyeon belum mereda.

Tokk.. Tok.. Tok..

" Fanny ah? " Tiffany terlalu malas untuk melihat apalagi membalas panggilan Taeyeon karna dia tidak mau nantinya berakhir pada perdebatan yg tidak berujung.

" Aku sedang memanggil mu Tiffany Kim! Hentikan kegiatan mu " Taeyeon menjadi sedikit emosi kemudian menutup laptop Tiffany yg akhirnya mendapat tatapan tajam dari istrinya.

" Kenapa datang kemari? Kau ingin mendebat ku lagi? " Tiffany melipat kedua tangan di depan dadanya.

" Aku hanya ingin minta maaf. " Taeyeon menghela nafasnya dengan berat. Tiffany memicingkan matanya karna perkataan Taeyeon.

" Baiklah dari awal aku akan menjelaskan bahwa Seohyun dan Yoona sudah mengetahui prihal laptop itu dan mereka bertiga berjanji akan saling berbagi meskipun hanya satu. Irene pun sudah berjanji akan menggunakan seperlu nya saja. Aku sangat minta maaf telah membentak mu. " seperti tidak puas dengan penjelasan Taeyeon yg baru saja Tiffany kemudian berdiri dari duduknya.

" Lalu apa yg kau maksudkan meragukan kasih sayang ku pada ketiganya Kim Taeyeon?! Tidakkah kau tahu kalau itu sangat menyakiti hati ku? "

" Ya aku salah Tiffany. Semua orang akan terpancing emosinya jika sudah di bentak dan tidak di beri kesempatan untuk menjelaskan. Aku kehabisan kata kata karna perdebatan kita. Aku minta maaf jika sudah menyakiti hati mu. Sungguh,aku merasa menyesal. "

" Hiks.. " Tiffany menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. Taeyeon menjadi sedikit panik melihat istrinya menangis.

" Aku minta maaf Tiffany " Taeyeon menarik lengan Tiffany kemudian merengkuh tubuh istrinya. Memeluk erat dan mengecup pucuk kepala istrinya agar membuatnya tenang.

" Jangan pernah mengulangi nya lagi,aku tidak suka. " Tiffany menenggelamkan wajahnya di dada Taeyeon.

" Tidak akan " Taeyeon mengangkat tubuh Tiffany,mendudukan istrinya di atas meja kerja.

Taeyeon memandang wajah istrinya yg sebam karna menangis. Taeyeon mengambil tissue kemudian membersihkan air mata Tiffany yg mengalir dari mata dan di pipinya.

" Maaf karna membuat mu menangis. Aku sangat mencintai mu " karna perkataan Taeyeon membuat Tiffany kembali menangis dan memeluk tubuh suaminya dengan erat. Taeyeon memang selalu mengalah di setiap pertengkaran mereka.

" Nado Taetae ah. "

Tiffany mengelus lembut rahang Taeyeon,kemudian meraih tengkuk Taeyeon untuk menciumi bibirnya. Taeyeon melumat dan memagut lembut bibir istrinya. Tiffany mendesah halus dalam ciuman nya kemudian tangan nya melepas kaos putih yg di kenakan suaminya. Tiffany semakin mendesah ketika kedua tangan Taeyeon memainkan payudaranya yg besar dan bulat. Dan akan semakin mendesah saat bibir Taeyeon mencicipinya,mengulum,dan menggigit putingnya.

Taeyeon ingin menyatu saat ini. Dia sudah tidak dapat menahan gairahnya kemudian melepas celana pendeknya dan mengeluarkan miliknya.

" Owh Taeyeon ah! " kaki Tiffany semakin erat melingkar di pinggul Taeyeon ketika suaminya memasuki lubangnya. Beruntung,ruangan kerja baik milik Tiffany maupun Taeyeon kedap suara. Jadi dia bebas membuat istrinya mendesah keras dan keenakan.

Taeyeon menggerakan tubuhnya maju mundur dengan kecepatan normal dan sesekali menatap ekspresi wajah kenikmatan istrinya. Meskipun ini sudah malam tetapi mereka harus menuntaskan hasrat mereka masing masing karna pertengkaran yg sempat mereka alami.

" Lebih cepat Taeyeon " Tiffany berucap dengan terbata bata karna saat ini dia akan datang. Suaminya yg medengar permintaan istrinya kemudian dengan gerakan cepat memaju mundurkan pinggulnya agar bisa mencapai pelepasan bersama.

" Arrghhh!! " Taeyeon meraup bibir sang istri ketika mereka sudah mencapai pelepasan bersama.

Taeyeon kemudian mengangkat tubuh Tiffany untuk berbaring bersama di sofa kemudian memeluk istrinya dari belakang.

" Good Night,wifey. " Taeyeon mempererat pelukan nya pada tubuh Tiffany.

" Good night too,hubby " Tiffany sempat menoleh ke belakang untuk memagut sebentar bibir Taeyeon. Kemudian mereka tertidur bersama di sofa.

***

Tiffany POV

Aku merapikan pakaian ku setelah sesi bercinta kami kemarin. Aku senang akhirnya dia meminta maaf duluan dan aku bersyukur menjadi perempuan karna perempuan itu selalu benar 😎. 

Aku pagi ini hanya memasak roti bakar dan sereal karna ini sudah pukul 6 pagi dan 15 menit lagi ketiga putri ku akan turun untuk menikmati sarapan nya.

" Pagi Mommy! " suara imut putri bungsu ku terdengar pertama di telinga ku pagi ini. Dia datang kemudian memeluk ku dari samping yg sedang membuat susu untuk mereka.

" Pagi juga,baby. " aku mengecup pucuk kepalanya kemudian memberikan nya segelas susu. Irene berjalan menuju meja makan.

" Mommy!! " astaga kali ini aku di kejutkan dengan suara lengkingkan yg tak lain dari putri kedua ku yaitu Yoona. Aku melirik Seohyun yg murung dan sepertinya dalam mood yg tidak baik,mungkin ada kaitan nya dengan hal yg kemarin.

" Duduklah dengan benar dan ini susu mu. Berikan juga pada unnie mu "
Aku memberikan dua gelas susu pada Yoona dan Seohyun. Aku duduk di samping putri sulung ku kemudian mengenggam tangan kanan nya. Awalnya dia melamun kemudian tersentak kecil karna ulahku.

" Memikirkan yg kemarin humm? Atau ada masalah lagi? " aku berucap lembut dengan nya. Seohyun hanya mengangguk kecil kemudian pandangan nya kosong menatap roti bakar yg sama sekali belum di olesi oleh selai.

" Mereka terkadang melempari ku dengan kertas dan juga mengatai ku. " aku bisa melihat raut wajah putri ku yg sedih dan aku tahu bagaimana rasanya di Bully. Karna dulu aku pernah tergabung dalam geng wanita saat sekolah menengah pertama dan membully para siswa yg tidak geng ku sukai.

" Mommy sudah katakan untuk menyelesaikan hal ini,jadi kamu tidak perlu khawatir. Mommy akan datang saat istirahat. Yg perlu kamu lakukan adalah melawan atau melapor pada seosangnim,mengerti? "

" Ya Mom. " aku mengecup pucuk kepalanya kemudian membiarkan dia sarapan dengan tenang.

" Oh my god my baby! Jangan terlalu banyak memakan selai coklat sayang. Tidak baik untuk gigi mu. " aku menampar pelan tangan kecil Irene yg sedang mengolesi roti bakarnya dengan banyak selai coklat. Aku tidak ingin jika ketiga putri ku memiliki gigi yg rusak karna coklat ini.

" Tapi aku menyukainya " wajahnya terlihat cemberut dengan pipi yg di kembungkan. Aku terkikik pelan kemudian mengolesi selai coklat secukupnya pada rotinya.

" Kau mau gigi mu nanti seperti monster,Irene Kim? " dia hanya menggeleng cepat kemudian menutup mulutnya. Yoona dan Seohyun tertawa karna melihat tingkahnya.

" Anak yg bandel akan berubah menjadi monster " Yoona memeletkan lidahnya pada Irene yg masih menutupi mulutnya. Terkadang Yoona membuat ku kesal karna sifat jahilnya bisa membuat Irene atau Seohyun menangis.

" Tidak!! "

Aku menggelengkan kepala ku kemudian menuju dapur untuk mencuci semua peralatan. Aku terkadang tertawa saat mendengar percakapan dan candaan konyol dari ketiga putri ku di pagi hari ini.

" Hati hati sayang! Kalau terjadi sesuatu hubungi Mommy atau Daddy ara? "

" Ne Mommy!! " aku melambaikan tangan ku pada ketiganya yg sudah memasuki mobil yg mengantar mereka sekolah dan perlahan mobil itu menghilang dari pekarangan rumah ku.

Aku mengambil sapu untuk membersihkan halaman depan ku terutama kebun yg pagi ini terdapat dedaunan kuning. Aku terkejut saat merasakan seseorang memeluk ku dari belakang.

" Lepas Taeyeon ah. Malu jika di lihat tetangga. " dia malah semakin mempererat pelukan nya. Aku tidak bisa menghentikan aksinya yg ingin mendapat sebuah ciuman pagi.

" Biarkan saja. " dia memang keras kepala dan aku tidak bisa melakukan apapun. Aku memutar tubuh ku dan mengalungkan kedua tangan ku di lehernya. Dia lantas menempelkan bibirnya dengan bibir ku,membungkam nya kemudian memagutnya. Aku mengerang pelan dan ingin sekali mendorong tubuhnya karna aku takut jika tetangga melihat aksi kami.

" Aigoo Tuan dan Nyonya Kim. Maaf telat mengantar koran pagi ini. " aku mendorong tubuhnya saat Ahjumma Song datang membawa koran. Aku sungguh malu dan bisa di pastikan jika wajah ku memerah. Sementara Taeyeon bersikap biasa saja kemudian menyerahkan selembar uang pada Ahjumma Song.

" kembalian nya untuk mu saja Ahjumma. Terimakasih untuk koran nya ''

" Nde Tuan Kim. Semoga hari anda menyenangkan. "

Setelah kepergian Ahjumma Song. Taeyeon menyeretku ke dalam untuk menemaninya sarapan.

" Kau menginginkan kopi atau teh Tuan Kim Taeyeon? " aku menatap nya yg sedang membaca koran nya pagi ini.

" Teh saja " dia terlihat serius membacanya,aku tidak peduli kemudian membuatkan nya teh hangat untuk sarapan nya.

Aku membiarkan nya menikmati sarapan sendirian karena aku harus membersihkan rumah dan juga badan ku. Aku sudah berjanji pada Seohyun untuk datang ke sekolahnya dan menuntaskan masalahnya. Setelah merapikan ruangan kerja ku yg berantakan akibat ulah kami kemarin,akhirnya aku bisa berendam dengan tenang di dalam bathup.

" Sayang kau di dalam? Aku akan berangkat ke kantor. " Taeyeon mengetuk pintu kamar mandi yg membuat ku membuka mata ku saat sedang asik berendam.

" Ne!! Hati hati di jalan dan jangan lupa kabari aku. Saranghae Kim Taeyeon! " aku sedikit berteriak dari kamar mandi agar dia bisa mendengarkan kata kata ku.

" Nado Saranghae Miyoung ah!! " dia juga berteriak untuk membalas kata cinta dari ku.

***

Aku mengendarai mobil sedan bewarna hitam menuju sekolah Seohyun. Semua tampak memandangi ku dan ada yg sampai histeris karna kedatangan ku kemari. Aku melemparkan senyuman pada para guru dan staff yg menyapa ku. Aku ingin ke kelas Seohyun dan mengetahui siswa nakal mana yg telah membully putri kesayangan ku.

Astaga kau tercyduk nak! Aku melihat tiga gadis seumuran dengan Seohyun saat ini sedang menyembunyikan kotak makan siang milik Seohyun. Aku menatap aksi mereka di depan pintu kelas mereka dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada ku. Seohyun sudah meminta baik baik pada mereka namun ketiga gadis blasteran itu tetap tidak memberinya.

" Girls! Tolong kembalikan kotak makan Seohyun. Kenapa kalian mengambilnya? Apa orang tua kalian tidak memberi kalian makan siang? " aku merebut paksa kotak makan putri ku lalu mengelapnya dengan tissue. Semua siswa terdiam begitu juga dengan mereka saat aku datang ke kelasnya.

" Omo!! Tiffany hwang. Is this you? " aku melihat nametag nama siswa yg sudah kurang ajar dengan Seohyun. Bocah kecil berambut kriting blonde ini bernama Caroline.

" Yah ini aku. Aku datang kesini untuk melaporkan kelakuan kalian pada seosangnim. Hey anak seumuran kalian tidak pantas membully. Umur kalian masih terlalu dini " aku menarik Seohyun untuk ku dekap. Seohyun tetap diam mungkin karna shock atas perlakuan teman teman nya barusan.

" Oh please dont do that! "

Ketiganya nampak memohon saat aku mengancam nya akan melaporkan kejadian ini pada kepala sekolah. Aku tidak perduli dengan perhomonan mereka,aku membawa Seohyun keluar dari kelas menuju ruang kepala sekolah.

Sudah lebih dari 30 menit kami saling menatap tajam. Terutama untuk orang tua dari Caroline. Ibu dan anak sama saja,bahkan Ibu Caroline sama sekali tidak meminta maaf karna ulah putrinya.

" Well,sejujurnya aku kecewa dengan sekolah ini. Apakah tidak ada security yg berkeliling sekolah untuk melerai pertengkaran ataupun pembullyan? Atau kalian tidak mengecek camera cctv yg di pasang? " aku akhirnya berbicara mengenai apa yg aku rasakan. Semua tampak terkejut memandang ku dan juga menunduk. Mungkin perkataan ku memang benar.

" Kami meminta maaf atas kejadian tadi Nyonya Kim. Kami lalai dan tidak tahu kalau anak anda di Bully oleh Caroline. " kepala sekolah membungkukan badan nya untuk meminta maaf pada ku.

" Aku hanya tidak ingin kejadian ini terulang lagi apakah anda bisa menjamin? "

" Sejujurnya ini bukan salah Caroline sepenuhnya karna ada Seulgi dan juga Wendy yg terlibat di dalamnya. Jangan menyalahkan putri ku! " Ibu Caroline berdiri kemudian mengacungkan jari telunjuknya tepat di wajah ku.

" Dia berpengaruh besar dalam pembullyan ini! Apa kau tidak pernah mendidik putri mu dengan benar? Aku pastikan kalau putri mu itu kekurangan kasih sayang " aku berusaha berucap dengan tenang dan tidak emosi. Karna akan sangat bahaya kalau kami sampai bertengkar disini.

" Kau!! " look? Dia kehabisan kata kata dan kembali duduk dengan tenang. Sudah ku bilang dia tidak akan menang jika berdebat dengan ku.

" Kalian para guru dan staff di gaji untuk mengajar dan melindungi para siswanya. Namun putri ku sudah terluka batin nya karna bocah kriting itu,mereka sama sama tidak memiliki etika dan juga rasa bersalah. "

Brak!!

" Kau mengatakan putri ku kriting? Jaga ucapan mu Tiffany Hwang! "

" Kenapa? Itu memang faktanya kan? Please calm down " aku menyeringai ke arahnya. Aku sangat kecewa pada guru disini karna mereka diam saja melihat pertengkaran kami. Aku tahu jika para guru disini sudah di bayar olehnya untuk tidak membela diri ku.

" Baiklah jika kalian tidak bisa menjamin keselamatan putri ku disini. Aku akan meminta Kim Taeyeon selaku pemegang 70% saham di sekolah ini untuk mencabutnya. Dan katakan selamat tinggal untuk karir kalian! " semua orang tampak terkejut karna mereka baru mengetahui jika suami ku pemegang saham di sekolah ini dan sekaligus berkuasa. Dasar bodoh! Minta saja gaji pada ibu bocah kriting blonde ini!

" Mianhe Nyonya Kim. "

" Nyonya mohon jangan lakukan itu "

" Kami bersalah nyonya "

Semua orang mengejar ku yg sedang menggendong Seohyun untuk pulang. Aku akan meminta pada Taeyeon untuk mencabutnya dan juga meminta Seohyun untuk homescholling atau di sekolahkan di tempat yg sama dengan Yoona.

Sialnya aku lupa membawa dompet yg ku bawa untuk pergi ke salon. Aku memutar mobil ku untuk pergi ke kantor Taeyeon. Aku akan merampas isi dompetnya untuk melakukan treatment wajah. Ibu dari Caroline itu benar benar membuat kesabaran ku habis.

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

2.6M 124K 55
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
2.4M 172K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
5.8M 306K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
1.7M 25.4K 43
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...