[FINISHED]Kapten Basket vs Vl...

By Zabilae

92K 3.9K 353

Ini bukan hanya cerita tentang Nabila dan Khalil. Bukan hanya tentang permasalahan masa SMA yang melibatkan c... More

Satu. Who?
Dua. Meet You
Tiga. Taruhan
Empat. Lo lagi lo lagi
Lima. Au ah gelap!
Enam. Start!
Tujuh. Jangan Injek Kaki Gua
Delapan. Mom?
Sembilan. Baper enggak?
Sepuluh. Hari Pertama
Sebelas. Pentas Seni
Tigabelas. Penjelasan
Empatbelas. Ken?Can
Limabelas. Potongan masa lalu (1)
Enambelas. Potongan Masa Lalu (2)
Tujuhbelas. Lomba
Delapanbelas. Gudang, Album, dan Kenangan
Sembilanbelas. Kevan kenapa?
Duapuluh. Khalil ketemu Kean
Duapuluh satu. Lucas
Duapuluh dua. Please, stay with me
Duapuluh tiga. Dita
Duapuluh Empat. Home Tour
Duapuluh lima. Something... wrong?
Duapuluh enam. Meet up
Duapuluh tujuh. Let's Find The Truth
Duapuluh delapan. Lucas (2)
Duapuluh sembilan. Siapa yang bisa dipercaya?
Tigapuluh. It's hurt
Tigapuluh satu. Flashback
Tigapuluh dua. Lari
Tigapuluh tiga. Hopeless
Epilog. Hey, I miss you

Duabelas. Minggu Ketiga

2.8K 131 23
By Zabilae

Hari ini sudah minggu ketiga, yang berarti 1 minggu lagi mereka akan bertanding. Tentunya kalian tidak akan lupa bukan? Tentang taruhan yang menyatukan mereka.

Beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, Nabila selalu bersama Kevan ataupun Salsha. Khalil tidak dapat mendekati Nabila seperti kemarin. Dia salah, sungguh dia sangat salah.

Mereka tidak tau apa yang sebenarnya akan diucapkan Khalil. Khalil bingung, dia nggak tau mau apa sekarang. Awalnya, ia hanya ingin bercanda. Dia mau jelasin ke Nabila, tapi Kevan selalu ngehadang dan ya Nabila bahkan nggak mau liat mukanya sekarang.

Tokk...

Tokk...

"Masuk aja" Kak Rachel masuk ke dalam kamar Khalil dan langsung menutup pintunya. Khalil sedikit heran, biasanya jika kak Rachel mau curhat dia pasti curhat sama semua orang di ruang tengah atau berdua doang sama bunda mereka.

"Ngapain kak?" Khalil beranjak ke depan tv untuk main PS. "Mau maing bareng?" Kak Rachel geleng. Khalil mulai memainkan stik gamenya.

Hening beberapa saat, Khalil sibuk dengan gamenya dan kak Rachel sibuk dengan lamunannya. "Ada apa sih kak? Mau curhat? Yaudah curhat aja, ribet amat."

"Ada masalah sama Kevan?" Khalil noleh cepat, ia terpaku sesaat lalu melanjutkan gamenya lagi. Kak Rachel mengehela napas berat. "Cerita lil"

Khalil menyerah, dia memang tak bisa menyembunyikan apapun dari sang kakak. Khalil menceritakan semuanya dari awal sampai akhir tanpa ada yang ditutupi.

"Awalnya aku memang mau kayak gitu kak. Tapi, aku bener-bener udah ngelupain rencana itu dari malam itu. Khalil nggak mau ngambil kesempatan dari keterpurukan Nabila, kak. Khalil tulus mau bantuin dia"

"Tapi kenapa kamu bilang ke Kevan jadi?" Khalil mengusap wajahnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Khalil bakalan jawab iya kalau situasinya nggak kayak gini. Tapi, setelah Khalil pikir, ini mungkin agak keterlaluan. Khalil nggak sebrengsek itu kak sampai Khalil ngemanfaatin situasi Nabila sekarang."

"Terus sekarang gimana? Gimana Nabila?" Khalil menggeleng sembari menghembuskan napas lelahnya. Ia lelah. Lelah untuk terus mengejar Nabila dan menjelaskan semuanya.

"Khalil capek kak. Udah semua usaha Khalil coba untuk ngejelasin semuanya. Ada perasaan aneh yang Khalil rasain waktu Nabila belum tau semuanya"

Rachel menatap Khalil intens yang sedang duduk tertunduk di bawah. Rachel tau, adiknya sudah merasakan cinta. Ia bersyukur, Khalil mencintai orang yang baik, tapi ia tak habis pikir dengan adiknya tentang rencananya itu.

"Adek kakak udah besar" Khalil bingung. Kenapa sang kakak malah mengatainya sudah besar? "Khalil nggak ngerti kak"

Rachel tersenyum sembari mengusak surai adiknya "Coba kasih tau kakak, gimana perasaan aneh yang kamu rasain beberapa hari ini."

Khalil berpikir sejenak, ia yakin itu hanya rasa tidak enak bukan? "Nggak enak aja, kita temenan tapi kayak ada jarak"

Rachel tertawa, dia tau sekarang Khalil itu bodoh dan dia pikir bisa mengelabuinya? Oh tidak bisa

"Kasih tau dulu, gimana perasaan anehnya"

"Huft... Rasanya aneh. Khalil nggak suka Nabila jauh dari Khalil. Khalil nggak suka Nabila ketawa sama Kevan, ada perasaan marah di hati Khalil kak..."

"Khalil juga nggak suka waktu Nabila ngacangin Khalil. Khalil nggak suka pas Kevan yang selalu ada buat Nabila, bukan Khalil. Pokoknya Khalil nggak suka"

Rachel tertawa kencang. Dia berpikir, bagaimana bisa mempunyai adik yang tampang playboy tapi urusan cinta saja runyam. "Bego lu ah lil. Itu namanya elu cembokur say, alias cemburu"

Khalil salting dia nggak cemburu -mungkin? Dia jadian sama Nabila aja karena cuman mau ngelindungin Nabila, gimana bisa cemburu?

"Apaansih lu kak? Nggak gue nggak cemburu. Lagian untuk apa cemburu? Gue kan nggak ada perasaan apa-apa sama Nabila" Rachel menghentikan tawanya dan berdehem

"Nggak ada perasaan tapi nggak suka waktu ngeliat Nabila sama Kevanlah, Nabila inilah, itulah, halah basi lil"

Khalil cemberut. Ada rasa menyesal menceritakan perasaanya pada sang kakak. Coba saja dia tadi tidak mengatakan tentang perasaan aneh yang dirasakannya. Rachel pun beranjak dari kamar Khalil dan...

"BUNDA!!! KHALIL CEMBURU BUNDA! KHALILNYA KITA UDAH JATUH CINTA!"

"KAK RACHEL!!!"

Yaa.. akhirnya terjadilah aksi kejar-kejaran. Rachel yang terus menggoda Khalil dan Khalil yang terus mengejar. Karena badan Rachel yang cukup mungil, memudahkannya untuk menyelip sana-sini.

---

Bulan mulai menjalankan tugasnya untuk menggantikan matahari, menyinari bumi. Udara mulai terasa dingin karena sapuan angin malam ini. Sepertinya akan ada hujan deras.

Di rumah ini pun terasa rasa dingin yang selalu menemaninya. Nabila tak masalah, ia bahkan sudah terbiasa sejak 3 tahun yang lalu.

Ia menyantap makanan yang tadi dipesannya. Saat seperti ini, ia mulai merindukan keluarganya. Ia juga sudah lama tidak meng-upload video barunya di youtube. Hah.. ingatkan dia nanti untuk itu.

Tok

Tok

Tok

Terdengar ketukan pintu. Nabila mengernyit, siapa yang bertamu saat malam seperti ini? Ia pun beranjak untuk membuka pintu. Saat membuka pintu, ia tidak mendapati seorang pun.

"Ini kenapa jadi serem? Tiga tahun gue tinggal sendiri, masa baru sekarang seremnya?"

Nabila memilih untuk masuk, namun atensinya beralih pada sebuah kotak di bawah kakinya. Siapa yang menaruhnya di sini? Apakah dia diteror? Ini pasti akibat dari semua film Horror yang ditontonnya.

Nabila pun membawa kotak itu masuk dan membawanya ke ruang makan. Dia membuka kotak itu, dan berisi sebuah boneka rilakumma dan amplop.

Ia membuka amplop itu dan mendapati sebuah foto candidnya. Di belakang foto itu terdapat sebuah tulisan. Ia merasa familiar dengan tulisan tangan ini. Tapi, siapa?

Tetap tersenyum :) aku menyayangimu

Nabila tak mengerti, apa maksudnya ini? Ia tak ambil pusing dan langsung menuju kamarnya untuk meletakkan barang-barang itu. Tak lupa ia mengunci pintu, ia takut seseorang yang memberinya kado itu datang dan melakukan sesuatu.

Handphonenya berdering, Khalil menelpon. Nabila hanya menghiraukan panggilan tersebut. Ia masih tidak ingin berbicara dengan pemuda itu. Sudah 3 kali Khalil menelpon, ada apa sebenarnya?

Saat panggilan keempat, Nabila mengangkat telponnya karena merasa terganggu.

"Apaan? Ganggu tau nggak?"

"Alhamdulillah, akhirnya elu angkat juga bil telponnya"

"APA?! KAGAK DENGER GUE!"

"NGGAK USAH NGEGAS BIL!"

"ADA APA SIH? SUARA LU TENGGELEM HUJAN LIL!"

"BUKAIN PINTUNYA NAPA! DINGIN NIH HUJAN-HUJANAN KEK SYAHRUKHAN"

"LOH? ELU DI SINI?" Nabila melihat keluar melalui jendelanya. Dan ternyata ia melihat seorang pemuda bodoh yang sedang menenteng sesuatu sedang menelpon dan melambaikan tangannya ke arahnya.

Nabila langsung memutuskan panggilannya dan menghampiri Khalil. Lihatlah prianya itu dengan jas hujan yang melekat di tubuhnya, masih bisa-bisanya dia tersenyum.

Khalil pun masuk dan menggantungkan jas hujannya di gantungan depan. Nabila langsung menuju dapur untuk membuatkan teh hangat untuk dirinya dan Khalil.

Keheningan menemani mereka selama beberapa menit. Khalil menghembuskan napasnya dan beranjak menuju Nabila. Ia berlutut di depan Nabila dan menggenggam tangan gadis itu.

Nabila tidak menunjukkan reaksi apapun. Ia memberi kesempatan pemuda itu untuk berbicara.

"Pertama, gue minta maaf. Maaf karena udah ngecewain lo. Jujur, gue emang ada niatan buat ngejatuhin lo, tapi nggak jadi karena gue sadar gue brengsek banget kalo kek gitu. Waktu itu gue cuma mau main-main doang ke Kevan, tapi gue malah keburu di bogem, hehehe"

Khalil mencoba untuk mencairkan suasana dengan sedikit tertawa. Tapi yang ia dapatkan hanya tatapan dingin dari Nabila. Ingatkan dia, dia membenci tatapan itu.

"Kedua, please jangan jauhin gue bil. Jangan kacangin gue, jangan nganggep gue nggak ada. Pokoknya jangan berubah, gue nggak suka. Boleh gue berharap kalo lo ngasih gue kesempatan kedua?"

Nabila natap mata Khalil, ia ragu akan perasaannya. Apakah akan memaafkan pemuda di depannya ini ataukah membiarkannya saja?

"Dan ketiga

.

.

.

.

.

gue cinta sama elu bil."

Deg

Debaran jantung Nabila sudah tidak bisa dikendalikannya. Khalil menatap intens mata Nabila dan menggenggam tangan Nabila. Rasa hangat menjalar di tubuh Nabila saat Khalil menatapnya.

"Gue cinta sama lu bil. Gue sayang, suka, demen, like, te amo, ich liebe dich, saranghae, love, abdi bogoh ka anjeun, aku tresno karo sampeyan, ape lagi ya? Pokoknya hati gue udah di elu. Please jangan kayak gini lagi..."

"Lo tau? Gue cemburu waktu lo deket sama Kevan. Awalnya gue pikir atas dasar pertemanan, tapi ini udah beda. Kak Rachel yang nyadarin gue kalo gue udah jatuh cinta sama lo. Falling in love... with... you..."

Khalil mengungkapkan perasaannya kepada Nabila dengan cara yang, gimana ngomongnya ya? Baca aja udah ya, udah tau juga kan?

Nabila tertawa saat Khalil menyanyi di akhir kalimat panjangnya. "Jadi, intinya apa?"

"Gue mau kita pacaran beneran! Pacaran di atas rasa cinta, nggak perlu pake matrai kayak Dilan, gue nggak bawa duit buat beli. Nggak perlu juga hujan-hujanan pake motor, dingin, gue yang nggak kuat. Eh tapi emang lu kuat?"

Nabila menggelengkan kepalanya sembari menahan tawa "Yodah kita pacaran deh"

Khalil tersenyum dan menghembuskan napas lega. Tapi, perasaan dari tadi ngehela napas mulu sama ingatkan aku, maafkan author yang ngetik ini aja udah puyeng.

Dia pun duduk di sebelah Nabila tanpa melepas tautan tangannya. "Gue nggak mau liat lu mesra-mesraan sama Kevan. Kagak ada tuh jalan berdua, ngantin berdua, ketawa berdua."

"Iya deh iya, tapi Kevan kan sahabat elu masa harus gue jauhin?"

"Kagak usah jauhin, tapi harus ada batasnya." Wajah Khalil berubah menjadi murung seketika "Emang dia masih nganggep gue sahabatnya?"

Nabila tersenyum dan mengusap bahu Khalil "Semarah-marahnya Kevan ke elu, pasti dia bakal maafin kok. Gue bantuin dah"

"Hehehehe makasih bil. Kagak usah pake panggilan sayang ya? Geli gue. Juga nggak usah aku-kamu kayak Dilan atau saya-kamu kayak Nathan. Gue-elo aja kayak Khalil"

Nabila tertawa mendengar penuturan Khalil. Ia juga mendaratkan pukulan kecil di lengan Khalil, untuk sekedar informasi Nabila sedang malu.

Khalil juga tertawa melihat Nabila tertawa. Ia tidak marah kepada Nabila yang memukulnya. Tiba-tiba, ia menangkap tangan Nabila dan menatapnya intens "Gue minta satu permitaan boleh?"

Nabila ngangguk. Tapi dia bingung, Khalil mau minta apa? Minta makan?

"Gue mau lu jadi Si Vlogger sok Cantiknya gue lagi. Bukan Nabila yang adem-ayem kek gini. Gue mau lo nyerocos kek dulu, yang ceria, garang, si vlogger, songong, tapi baik. Lo bisa kan?"

"Kalau ada kalian bertiga di sisi gue. Gue bisa"

"Yaudah, sekarang kita makan. Bunda sama kak Rachel udah masak special buat lo. Aaaa... nggak ada bantahan. Gue mau lu gendut, titik."

"Ihhh Khalil, kok lu gitu sih?"


To Be Continue wahai Fellas :)

Udah fast update kan? Gimana part ini? Ngefeel kah? Atau menjijikkan kah? Comment yaw :)

Sedikit curhat, aing bimbang antara mau unpub atau lanjut. Soalnya makin nambah part makin sedikit vomments :"(

Jadi gimana menurut kalian? Aing must how ? :"(

Zabilae
Selasa, 20 Maret 2018

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

3.8M 224K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
2.3M 156K 49
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "𝓚𝓪𝓶𝓾 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓲𝓽𝓲𝓴 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲, 𝓭𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓻𝓸𝓼 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪�...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 217K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
2.4M 128K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...