For Sunrise [COMPLETED]

By Brilliantradhea

15.8K 1.2K 1K

[REVISI] #22 -fiksiremaja [25 Mei 2018] SEBAGIAN CERITA DIPRIVAT!!! Cover by: @lenzhy25 Ini bukan hanya ceri... More

[01]Prolog [revisi]
[02]Sunrise pertama [revisi]
[03]Sepucuk Surat [revisi]
[04]Ketika kau aku menjadi kita[revisi]
[05]Sunrise Kedua[revisi]
[06]Hukuman[revisi]
[07]Kerjasama[revisi]
[08]Puisi[revisi]
[09]Masalalu[revisi]
[10]Jadian [revisi]
[11]Tentang Ennola [revisi]
[12]Kedai es krim [revisi]
[13]Tak ingin kehilangan [revisi]
[14]Kebenaran yang pahit[revisi]
[15]Penghianatan[revisi]
[16]Kebencian[revisi]
[17]Kesadaran yang terlambat[revisi]
[18]Masih Terluka[revisi]
[19]Sama-Sama Rindu[revisi]
[20] Penyesalan[revisi]
[21]Sakit Hati[revisi]
[22]Rencana[revisi]
[23]Ketakutan[revisi]
[24]sunrise ketiga[revisi]
[25]Ancaman[revisi]
[26]Kritis[revisi]
[27]Balas Dendam[revisi]
[28]Pilihan Sulit[revisi]
[29]Kepergian[revisi]
[30]Kembali mengenang[revisi]
[31]Kehidupan Baru[revisi]
[32]Kembali berjumpa[revisi]
[33]Terjatuh dalam luka[revisi]
[34]Sebuah Hubungan? [revisi]
[35]Kekecewaan[revisi]
[36]Apa ini kebahagiaan? [revisi]
[38]perkelahian[revisi]
[39]Diary[revisi]
[40]Sunris keempat[revisi]
[41]perjodohan[revisi]
[42]Sulit untuk menerima[revisi]
[43]Perpisahan[revisi]
[44]Kepergian[revisi]
[45]Jalan hidup masing-masing[revisi]
[46]Epilog[revisi]
Salam

[37]Sebuah penjelasan[revisi]

223 12 0
By Brilliantradhea

Gue seneng lihat lo ketawa, karena gue tau gue adalah alasan lo bahagia
-Sasya
🌸🌸🌸

"Nan... Nando! " ujar Sasya membungkam mulutnya.

Sasya bangkit dari duduknya, ia memeluk lelaki di hadapannya ini dengan erat. Pipinya mulai basah, air mata tak dapat ia tahan lagi. Nando membalas pelukan Sasya tak kalah erat, ia mengusap rambut panjang Sasya.

"Lo jahat! Gue benci sama lo!  Lo ninggalin gue!" Sasya memukul dada bidang milik Nando.

"Yang bener, benci? Benci sama cinta beda tipis loh. "

Sasya mengerucutkan bibirnya. Sasya yang dulu sudah benar-benar kembali. Nando menghela nafasnya pelan. Ia bersyukur, Sasya kembali lagi padanya.

"Peluk aja terus sampai puas, " ujar Nando membuat Sasya melepaskan pelukannya.

"Biarin, kan Sasya kangen sama Nando."

Nando membelai rambut Sasya dengan lembut. Perlahan Sasya melepaskan pelukannya. Sasya kembali duduk, diikuti Nando yang duduk di depan Sasya.

"Gue butuh penjelasan, " ujar Sasya menatap mata Nando.

Nando menghela nafasnya pelan, "Gue butuh minum, haus nih tenggorokan gue. "

"Ngeselin!!!"

"Nanti kalo gue gak minum terus gue kena dehidrasi pas gue belum selesai cerita gue udah mati duluan gimana?"

"Ya tinggal gue kafanin, bacain doa kubur deh. "

"Huuu.... Sadis."

"Buruan pesen sana!"

"Iya sayang, sabar dong, " ujar Nando melangkah pergi meningalkan Sasya.

Sasya menunggu Nando kembali. Tak butuh waktu lama Nando kembali dengan es krim coklat di tangannya.

"Cepet, katanya mau cerita? " ujar Sasya menatap Nando  yang sedang asyik melahap es krim.

"Iya.. Iyaa... Aduh, punya pacar gini amat gak sabaran. "

"Dari pada lo jomblo, di bully terus. "

Nando mengangkat satu alisnya, "Sebenernya banyak cewek sih yang mau sama gue. Jadi, nggak mungkin cowok ganteng kayak gue jomblo. "

"Serah lo! Buruan cerita atau gue pulang?!"

Nando menarik nafasnya pelan.

*flasback on

"NANDO!!! " teriak Sasya sebelum ia tak sadarkan diri.

Perlahan jemari Nando bergerak, tak lama kemudian mata Nando terbuka. Cahaya dari ruangan itu begitu silau, ada beberapa perawat dan juga dokter yang ada di dalam ruangan tersebut. Rita yang masih di dalam ruangan itu segera memeluk Nando dengan erat.

"Nando! Mama sayang sama Nando! " ujar Rita yang masih memeluk Nando.

"Sasya.. Sasya mana? " tanya Nando dengan pelan.

"...."

"Sas....ya.. "

Kesadaran Nando kembali menghilang. Dokter segera memeriksa kondisi Nando.

"Bagaimana keadaan anak saya dok? "

"keadaan anak ibu sudah mulai membaik. Pasien membutuhkan istirahat yang banyak agar kondisinya semakin stabil. "

Rita mengangukkan kepalanya singkat. Sebelum ia masuk ke dalam ruangan telponnya berbunyi.

"Hallo! Mama.... "

Rita membulatkan matanya, ia tidak memeprcayai pendengarannya,"Ha... Hallo. "

"Aku ada di Bandung mah."

"Vando?! "

"Iya aku Vando mah. Aku masih hidup, sekarang aku ada di Bandung. "

Rita manganguk singkat, "Mama segera ke sana. "

Setelah mengakhiri telponnya, Rita segera masuk ke dalam ruangan. Ia menatap Nando yang masih tidur dengan tenang.

*flasback off

"Terus lo di pindah ke rumah sakit yang ada di Bandung? " tanya Sasya setelah Nando selesai bercerita.

"Gue traktir es krim! " jawab Nando menunjuk Sasya.

"Untung gue nggak jantungan denger teriakkan lo. "

"Gue terlalu semangat tadi," jawab Nando terkekeh.

Sasya mengengam tangan Nando, ia menatap manik mata Nando dengan lekat,"Terus, kenapa lo nggak pernah ngasih kabar ke gue? Tante Rita juga nggak ngasih tau ke gue. Waktu gue sadar, lo udah nggak ada. Dan detik itu pula gue pikir lo udah........meninggal. "

"Eh, buset! Parah,  parah. Cogan kayak gue mati?! Yang ada fans gue nangis darah. "

"Nando serius!"

"Sorry, gue sengaja nyuruh mama rahasiain keberadaan gue. Mama udah cerita semuanya sama gue tentang lo, dan saat gue tau keadaan lo saat gue koma, gue ngerasa bersalah."

Sasyaa mengerutkan keningnya, "Hanya itu?"

Nando menarik nafas, "Kembalinya Vando buat gue berpikir, gue rasa lo masih sayang sama dia. Jadi, gue ngasih Vando kesempatan agar dia bisa deket lagi sama lo. "

"...."

"Walaupun gue nggak ada di samping lo. Tapi gue selalu mantau keadaan lo, gue suruh Martin jagain lo. Dia juga sering vidioin lo lagi nyanyi, aktivitas lo, pokonya apapun tentang lo.  Maafin gue gara-gara gue lo jadi sakit hati. Gue emang nggak pantas buat lo. "

"Lo ngomong apa sih Nan? Ya, awalnya gue pengen marah sama lo. Kenapa lo rahasiain keberadaan lo dari gue, pacar lo? Bahkan Martin dan semua orang boongin gue. "

"Maafin gue, " ujar Nando pelan. Ia semakin mengeratkan gengaman tangannya.

"Gue takut kalo ternyata selama ini perasaan gue masih buat Vando. Tapi, kehadiran Vando buat gue sadar, gue udah nggak ada rasa lagi sama dia. "

"Setelah lo pulang dari rumah gue, gue udah ngejar lo. Gue samperin lo ke rumah, tapi kata pembantu lo,  lo udah pergi ke Jakarta. "

"itu artinya alam semesta sedang memepermainkan kita," ujar Sasya tersenyum.

Nando hanya menganguk singkat. Ia menatap Sasya yang juga masih menatapnya.

"Lo tau apa yang gue takutin? " tanya Nando.

"Kehilangan gue dong pastinya."

"Gue takut nggak bisa bayar es krim. Bayarin gue dong."

"Ih!!! Resek lo!! " ujar Sasya mengerucutkan bibirnya.

"Mangkanya jangan kepedean kalo jadi orang," ujar Nando tertawa lepas.

Gue seneng lihat lo ketawa, karena gue tau gue adalah alasan lo bahagia, batin Sasya.

"Gue rindu sama lo Nan, " ujar Sasya membuat Nando tediam.

"Jangan rindu berat, kamu nggak akan kuat biar aku saja, " jawab Nando menirukan ucapan Dilan.

"Lo tau apa yang lebih berat dari pada rindu? "

"Apa? "

"Bayar es krim! "

Nando mengangkat alisnya, "Jangan dibayar, berat kamu nggak akan kuat. Mending utang saja. "

Sasya mengerutkan keningnya, "Bodo amat! Gue mau pulang, anterin. "

"Ogah gue nganterin lo, gue mau cari Milea. "

"Yaudah gue mau selingkuh sama Dilan."

Sasya melangkahkaan kakinya meningalakn Nando yang masih tertawa di tempatnya berdiri. Menyadari kepergian Sasya, Nando segera membayar es krim kemudian mengejar Sasya.

"Kamu Milea ya? " tanya Nando yang berjalan di samping Sasya.

"Bukan, gue milkuat. "

"Gue milkita, bukan....bukan... Gue bukan milkita, tapi milik lo. "

"Serah lo!"

Nando merangkul pundak Sasya. Hal itu berhasil membuat detak jantung Sasya berdetak kencang.

"Udah yuk gue anter pulang," ujar Nando yang masih merangkul Sasya, Sasya hanya mengangguk singkat.
===

Vote+coment
-brilliantradhea

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 128K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
592K 23.2K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
6.9M 292K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
54.7M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...