SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]

By RiriLidya

684K 55.9K 7.6K

The second book of Venus Series [21+] Diana datang ke bar setelah memutuskan pacarnya yang telah berselingku... More

Sweety Venus (#2 Venus Series)
Sweety Venus - Chapter 1
Sweety Venus - Chapter 2
Sweety Venus - Characters
Sweety Venus - Chapter 3
Sweety Venus - Chapter 4
Sweety Venus - Chapter 5
Sweety Venus - Chapter 6
Sweety Venus - Chapter 7
Sweety Venus - Chapter 8
Sweety Venus - Chapter 9
Sweety Venus - Chapter 10
Sweety Venus - Chapter 11
Sweety Venus - Chapter 12
Sweety Venus - Chapter 13
Sweety Venus - Chapter 14
Sweety Venus - Chapter 15
Sweety Venus - Chapter 16
Sweety Venus - Chapter 17
Sweety Venus - Chapter 18
Sweety Venus - Chapter 19
Sweety Venus - Chapter 20
Sweety Venus - Chapter 21
Sweety Venus - Chapter 22
Sweety Venus - Chapter 23
Sweety Venus - Chapter 24
Sweety Venus - Chapter 25
Sweety Venus - Chapter 26
Sweety Venus - Chapter 27
Sweety Venus - Chapter 28
Sweety Venus - Chapter 29
Sweety Venus - Chapter 30
Sweety Venus - Chapter 32
Sweety Venus - Chapter 33
Sweety Venus - Chapter 34
Sweety Venus - Chapter 35
Sweety Venus - Chapter 36
Sweety Venus - Chapter 37
Sweety Venus - Chapter 38
Sweety Venus - Chapter 39
Sweety Venus - Chapter 40
Sweety Venus - Chapter 41
Sweety Venus - Chapter 42
Sweety Venus - Chapter 43
Sweety Venus - Chapter 44
Sweety Venus - Chapter 46
Sweety Venus - Chapter 47
Sweety Venus - Chapter 48
Sweety Venus - Chapter 49
Sweety Venus - Chapter 50
Sweety Venus - Chapter 51
Sweety Venus - Chapter 52
Sweety Venus - Chapter 53
Sweety Venus - Chapter 54
Sweety Venus - Chapter 55
Sweety Venus - Chapter 56
Sweety Venus - Chapter 57
Sweety Venus - Chapter 58
Sweety Venus - Chapter 59
Sweety Venus - Riri's Note
SWEETY VENUS - Q&A
Author's Note
the third story of the Venus series.
CERITA KETIGA - WAJIB BACA!
OPEN PO SEXY VENUS DAN SWEETY VENUS

Sweety Venus - Chapter 45

7.8K 878 82
By RiriLidya

Pagi harinya Diana dan Rachel asyik berjalan-jalan, menikmati panorama pulau tersebut. Sampai mereka melihat restoran sederhana.

"Apa mereka mengerti apa yang kita bicarakan?" bisik Diana membuat Rachel terkikik.

Rachel mengangguk. "Asalkan jangan memesan jus nanas. Karena ini bukan Miami."

Diana membulatkan mulutnya mengerti dengan polos. Mereka memesan minuman dan makanan untuk sarapan sebelum duduk di kursi yang paling depan. Alasan Diana supaya Ethan dapat dengan mudahnya mencari mereka.

"Jadi ada apa dengan media sosial?" tanya Diana langsung ke intinya sambil menunggu pesanan mereka datang.

Rachel menaikkan sebelah alisnya. "Jadi selama ini kau tidak melihat berita?"

"Well, aku orang yang sangat memegang janji."

Rachel mengangguk. "Terakhir aku lihat tadi malam. Dan sama saja seperti biasanya. Tapi ada sedikit kehebohan."

"Apa maksudmu dengan seperti biasanya dan sedikit kehebohan?"

Pesanan mereka datang. Pelayan meletakkan semua pesanan mereka di atas meja. Setelah mengatakan 'Selamat Menikmati' akhirnya pelayan tersebut kembali ke tempatnya. Dan selama itu pula Diana menunggu Rachel bicara dengan tidak sabaran.

"Kenapa tidak kau saja yang melihat beritanya?"

Diana terdiam sebentar sebelum mengambil ponselnya dan hanya perlu mengetik nama Ethan O'Connor di google, berita mengenai mereka berdua terpampang di setiap situs web.

Diana bersyukur di restoran ini memiliki sinyal tak seperti resort mereka yang sinyalnya mati total.

Butuh waktu setengah jam untuk Diana menjelajahi semua situs yang memberitakan dirinya dan Ethan. Belum lagi komentar netizen tiap negara. Ada yang mengucapkan selamat saat tahu Ethan mempunyai kekasih, ada juga yang sedih, tidak rela. Malah ada yang menjelekkan Diana, mengatakan dirinya hanya ingin mencari ketenaran dan ingin menguras dompet Ethan.

Astaga... Diana meringis.

Diana kembali membaca dan berita terbarunya sekitar 15 menit yang lalu. Dalam berita tersebut mengatakan jika Diana dan Ethan sedang liburan bersama di mana terdapat foto saat mereka berdua tengah bermesraan. Bukan hanya satu foto, tapi ada empat.

Foto pertama saat Ethan mengangkat pinggang Diana dan memutar tubuhnya. Di foto kedua, Saat mereka berpelukan di dasar air. Foto ketiga, saat mereka berciuman dengan ganasnya, dengan Ethan menahan bokong Diana dan Diana melilitkan kakinya di pinggang dan mengalungkan lengannya di leher Ethan. Dan terakhir menampilkan Ethan dan Diana yang masih posisi di foto ketiga, namun kali ini pose candid wajah mereka di baluti tawa bahagia.

Dan foto-foto tersebut menjelaskan bahwa berita tersebut di ambil di sini, di Raja Ampat, Indonesia. Dan astaganya lagi, hal yang ia dan Ethan lakukan itu sebenarnya dua hari yang lalu. Sebegitu cepatnya 'kah berita menyebar jika menyangkut Ethan O'Connor?

"Ya Tuhan... Jangan bilang ada reporter di sini?" bisik Diana dan Rachel mengangguk.

"Di belakangku. Mereka baru sampai setelah makanan kita datang."

Diana melirik sekilas dan menemukan dua orang turis yang pura-pura berbincang. Jarak mereka cukup jauh dengan lima meja di antara mereka membuat Diana bersyukur, bahwa apa yang ia dan Rachel bicarakan tidak akan didengar. Diana mendesis seperti ular sebelum menggelengkan kepalanya. Tapi ia berfikir tak apalah mereka membuat berita seperti itu. Bukankah dengan begitu pihak yang masih menganggap hubungan ia dan Ethan ini hanya setting-an belaka dapat menyimpulkan jika Ethan dan dirinya memang tengah menjalin hubungan yang serius? Dan semoga saja berita ini dapat membuka hati dan pikiran Ethan...

Semoga saja...

Tapi dua orang reporter tadi berdiri dan mendekati meja mereka.

"Rachel?"

Rachel menoleh lalu tersenyum. "Terima kasih tidak mendeskripsikan tempat kami di beritamu."

"Aku masih membutuhkan pekerjaan ini, Rachel," ujar satunya tersenyum hangat seakan mereka teman lama lalu menatap Diana. "Ms. Stefanidi?"

Diana mengangguk.

"Apa kami mengganggu?"

"Kami butuh privasi." Rachel berkata mewakili Diana.

"Tidak lama. Kau mengenalku bukan? Aku hanya perlu beberapa kalimat dari Diana."

Rachel melirik Diana.

Dan Diana berdeham. "Duduklah."

"Luca." Pria tadi berjabat tangan dengan Diana.

"Zac," ujar satunya lagi saat berjabat tangan dengan Diana.

"Begini, kami hanya bertanya 5 pertanyaan setelah itu kami akan pergi."

Diana mengangguk dengan senyuman sopan. "Silahkan."

Luca dan Zac bertanya tentang keseharian Diana sebelum bertemu Ethan, setelah bertemu Ethan, dan beberapa pertanyaan ringan. Hingga diakhir mereka akhiri dengan tertawa.

"Terima kasih, Ms. Stefanidi."

"Nevermind. Aku senang bisa membantu kalian."

"Mungkin kami bisa menghubungimu lagi? Kapan-kapan, maksudku."

"Kau bisa menghubungiku, Zac." Rachel kembali angkat bicara.

"Oke, Rachel. Dan maaf mengganggu waktu makan kalian." Luca dan Zac mengangguk lalu pamit diri dari sana.

Setelah kepergian mereka, Rachel dan Diana mulai memakan makanan mereka yang mulai dingin.

"Sepertinya kau mengenal mereka?"

"Dimasing-masing dunia pekerjaan, kau akan mendapatkan banyak teman dan juga musuh. Dan aku harus menerima mereka untuk menjaga tidak ada kebocoran yang cukup besar dengan tingkah laku buruk Ethan." Rachel menjelaskan dan Diana mengangguk paham.

"Apa Ethan sudah melihatnya?" tanyanya setelah menelan makanannya. "Beritanya."

Rachel menggeleng lalu mengedikkan bahunya. "Sepertinya tidak. Mungkin(?) Karena segala hal yang menyangkut media sosialnya aku yang pegang. Dan dia juga tidak ambil pusing dengan masalah itu."

Rachel mengunyah makanannya sebelum kembali bercerita. "Dia memang terlalu cuek dengan sikapnya yang tidak peduli. Tapi di sifat cueknya, ia memiliki sisi pengertian. Kau tahu, secara tidak langsung dia sebenarnya sangat romantis. Namun ia tidak menyadari akan hal itu."

Diana mengangguk setuju. Tidak bisa ia pungkiri jika dirinya tengah tersenyum saat ini. Pikirannya berkelana saat-saat dimana Ethan dan dirinya hanya sedang berdua, berhubungan badan, dan Ya Tuhan...

"Coba lihat siapa yang sedang senyam-senyum sendiri..." desis Rachel membuat Diana mengerjapkan matanya.

"Apa yang kau katakan. Aku tidak tersenyum." Tapi ia tidak bisa melepaskan senyuman di wajahnya.

Dan Rachel memandangnya dengan jahil.

"Hey! Berhentilah seperti itu."

"Apa? Aku tidak mengatakan apapun," ujar Rachel dengan masih memasang senyum jahilnya.

"Demi Tuhan. Berhenti pasang senyum bodohmu itu. Jangan menggodaku."

Dan akhirnya mereka terkikik geli hingga Ethan datang. Ethan mengecup pipi Rachel dan bibir Diana -yang langsung memerah- sebelum duduk di tengah-tengah Rachel dan Diana.

Sungguh, Diana masih belum terbiasa dengan sikap Ethan yang seperti itu. Apalagi ini di negara asing, yang Diana takutkan budaya negara mereka berbeda.

"Apa yang kulewatkan?" tanya Ethan seraya memesan air mineral kepada pelayan yang mendekatinya.

"Banyak," ujar Rachel dan Diana bersamaan. Setelah itu mereka kembali terkikik.

Ethan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adiknya dan Diana yang terlihat kompak. Ia melirik 3 piring sarapan Diana yang bersih lalu melirik 2 piring adiknya yang satunya sudah bersih dan satunya masih banyak.

"Ckck... Kau sangat rakus, sugar."

Diana menatap Ethan dengan bingung membuat Ethan menghela nafas dalam. "Lihatlah piringmu. Apa perlu aku pesankan lagi untukmu?"

Refleks Diana menatap piring-piring sarapannya dan sedikit tersentak melihat semua piringnya sangat bersih. Ia melirik piring Rachel yang masih banyak lalu menatap piringnya kembali yang bersih dan licin. Astaga...

"Ya, astaga," ujar Ethan yang seperti biasanya bisa membaca pikiran Diana. Atau Diana tidak sengaja mengatakan hal itu? Entahlah...

"Aku lapar, Ethan."

Jujur saja, walaupun ia sudah sarapan yang banyak tapi sepertinya ia perlu sesuatu yang gurih, manis, dan segar untuk menutupi sarapannya. Bukan Diana namanya jika tidak makan lebih dari porsi wanita biasa makan.

Mata Diana menangkap pohon kelapa yang berjejer rapi di tepi laut. "Ethan?"

Ethan menjawab dengan gumaman karena mulutnya penuh dengan sarapan Rachel.

"Kau bisa membantuku?"

"Kau butuh kapal pesiar? Aku bisa mengabulkannya," kata Ethan menebak-nebak seraya berperan seperti Aladin. Rachel terkekeh.

Diana menggeleng sebelum menunjuk pohon kelapa. "Aku mau itu!"

Continue Reading

You'll Also Like

2.2K 209 7
"Yibo aku tidak akan memaafkanmu,mulai hari ini kau bukan sahabat atau temanku,,aku membencimu." Xiao wei "Xiao zhan,maafkan aku" "bangunlah.." Wang...
52.7K 658 10
[ WARNING! THIS STORY IS MATURE CONTENT⚠️ ] Merupakan suatu kegilaan besar saat Bella memilih untuk menyerahkan seluruh kehidupan nya di bawah naunga...
651K 49.5K 69
The fourth book of Venus Series. [21+] This story about Hera Louiza Vourou (The mother of Venus)
876K 35K 43
[18+] Bermula dari robeknya gaun di pesta pertunangan sang mantan, Barbara tidak pernah menyangka bahwa arti dari kencan semalam ternyata telah menye...