My Baby Boy

By Tia_N2gr

2.8M 125K 4.3K

Kisah ini menceritakan sepasang kekasih yang melakukan hubungan intim tanpa adanya ikatan pernikahan, lalu ap... More

Prolog
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Bab X
Bab XI
Bab XII
Sambungan Bab XII
Bab XIII
Bab XIV
Bab XV
Bab XVI
Bab XVII
Bab XVIII
Bab XIX
Bab XX
Bab XXI
Sambungan XXI
Bab XXII
Bab XXIII
Bab XXIV
Bab XXV
Sambungan Bab XXV
Bab XXVI
Bab XXVII
Bab XXVIII
Bab XXX
Bab XXXI
Bab XXXII
Bab XXXIII
Bab XXXIV
Bab XXXV
Bab XXXVI
Bab XXXVII
Bab XXXVIII
Bab XXXIX
Bab XXXX
Bab XXXXI
Bab XXXXII
Bab XXXXIII
Bab XXXXIV
Bab XXXXV
XXXXVI
Bab XXXXVII
Bab XXXXVIII
Bab XXXXIX

Bab XXIX

42.5K 1.8K 57
By Tia_N2gr

Frilla tersenyum melihat interaksi antara anaknya dan juga kakaknya yaitu raja. Sekarang frilla tinggal bersama raja di london, sedangkan varell kembali ke jakarta bersama mama dan papanya setelah tragedi yang menimpa raja dua tahun lagi. Kini raja tak canggung lagi jika berkomunikasi dengan dirinya dan varell. Yang frilla ketahuan raja adalah kakak yang manja jika berdekatan dengan mamanya. Frilla memaklumi itu, bagaimana pun baru kali ini raja bisa berdekatan dengan mereka.

Sekali lagi frilla tersenyum melihat raja yang menanggapi ocehan gio. Anaknya memang suka sekali jika berada di dekat raja. Frilla menghampiri keduanya lalu duduk disamping raja.

"My atu penen ke indosia cama ancel ja, mau liat bali tatana ancel lel, bali ada pante"oceh gio pada saat frilla bergabung bersama mereka

Frilla tersenyum suram lalu mengelus rambut kecoklatan gio, rasanya baru kemarin frilla melahirkan tapi kini gio sudah berusia dua tahun saja. Ahh sebegitu cepatkah waktu berjalan..?

"My boye ndak..?"tanya gio kembali

Frilla terkekeh lalu dengan gemas dicubit pipi tembem anaknya dengan pelan "Boleh dong, nanti kita liburan ke bali sama uncle raja juga uncle varell terus oma sama opa juga deh"

"Holeee nati tita main ail ya ancel ja..?" kini gio bertanya pada raja

Raja mencium gio gemas mendengar ocehan keponakan tersayangnya "Iya nanti kita main air sampai gio puas deh, tapi gio harus lancar dulu dong ngomongnya, bahasa inggrisnya juga di benerin, kan di bali gio mau jadi turis"

"Iiss tenapa ndak sekalang aja, atu tan masi kecil beyom bisa nomong lacal"ucap gio dengan cemberut

"Kan nunggu gio udah jago ngomong biar kalau jalan enggak kesasar"setiap berbicara dengan gio memang harus ektra sabar mendengar ocehan yang penuh dengan protes

Saat gio hendak protes frilla segera memotong duluan membuat gio tambah cemberut "Udah deh gak usah protes, nanti kalau gio ulang tahun ke 3 kita bakal liburan ke bali, sekarang waktunya sarapan, uncle raja udah laper"

"Ancel my jaat, my malah gio ndak sala"adunya pada raja yang membuat raja gemas sendiri

"Mommy enggak marah kok, mommy ngasih tau gio, yaudah kita sarapan dulu ya, uncle laper nih belum sarapan"gio mengangguk lalu memeluk leher raja, menyandarkan kepala mungilnya di bahu raja

"Sini sayang sama mommy, uncle mau sarapan dulu, gio katanya mau coklat" mendengar kata coklat gio segera mengulurkan tangannya kearah frilla

"Yee kalau udah dengar coklat sama es cream cepat banget"ya gio memang sangat memfavoritkan coklat dan es cream dan tentu saja itu ulah varell yang membuat gio ketagihan

"Yaudah kakak sarapan dulu deh, aku mau ambil coklat gio dulu entar nyusul ke pantry"raja menanggapinya dengan anggukan lalu berjalan menuju pantry

"My ana cokat na..?"tanya gio

"Dikamar tadi mommy lupa naruh di kulkas"

"My tanen ancel lel cama oma opa"ucap gio dengan menyandarkan kepala mungilnya di bahu frilla

"Nanti habis uncle raja sarapan kita video call uncle varell" sejujurnya frilla juga merindukan kedua orangtuanya dan kakaknya

Namun untuk saat ini frilla belum sanggup pindah ke negara kelahirannya. Frilla belum siap kembali bertemu pada orang-orang masa lalunya.

Entah berapa lama lagi frilla membutuhkan waktu untuk melupakan segalanya. Terlalu sulit baginya, terlebih melihat sosok gio yang berada di gendongannya darah daging alva. Gio begitu mirip pada alva, frilla juga penah melihat foto alva ketika seumuran dengan gio. Hanya saja yang membedakan warna kulit gio lebih putih seperti frilla.

Setelah memberikan gio coklat, frilla membaw gio bergabung dengan raja yang hampir menghabiskan sarapannya.

"Kamu gak sarapan fri..?"tanya raja ketka frilla sudah duduk disamping raja

Frilla mendudukkan gio di atas meja pantry "Ini mau sarapan sekalian suapin gio"

"Oh iya tadi malam mama telfon katanya kangen sama gio tapi kalian udah keburu tidur"kata raja sembari mengelap mulutnya dengan kain yang telah disediakan khusus makan

"Iya nanti frilla juga mau nelfon mama, gio juga udah kangen katanya" ucap frilla sambil menyuapi gio yang begitu lahap dan sesekali frilla juga menyendokkan makanan ke mulutnya

"Fri bolehkah kakak menanyakan sesuatu..?"tanya raja

Frilla merespon dengan anggukan "Hemm kapan kamu akan kembali ke indonesia, negara kelahiran kamu sendiri"

Frilla tersenyum masam lalu menghelakan nafas pelan sambil tetap menyuapi gio yang tampak tenang "Sampai frilla bener-bener siap kak, frilla belum siap kembali, frilla belum sanggup menerima apa yang akan terjadi nantinya jika frilla kembali"

Raja mendekatkan kursinya menjadi menghadap frilla lalu mengelus rambut adiknya dengan lembut seakan menyalurkan kekuatan untuk frilla "Tapi sampai kapan fri, kamu tidak bisa terus menerus menjauhi masalah, sampai kapanpun kalau kamu bersikap seperti ini, kamu akan selalu hidup di masa lalu yang selalu membayangimu"ujar raja dengan suara kelembutan

Tat terasa air mata frilla menetes mengenai wajah gio yang berada di pangkuannya, membuat gio mendangakkan kepalanya melihat frilla menangis tanpa suara

"My napa nanis, ancel ja jaat ya my..?"tanya gio sambil mengusap air mata frilla dengan tangan kecilnya

"Heii maafkan kakak fri, kakak gak bermaksud membuat kamu sedih, kakak hanya.."frilla menggelengkan kepalanya memotong ucapan raja

"Kakak gak salah kok, tapi kasih frilla waktu kak, frilla perlu menyiapkan mental, karena itu gak mudah"ujar frilla dengan memberikan senyum kecil kepada raja yang terlihat tak enak hati lantaran mengungkit masa lalunya

"My napa nanis, ancel ja jaat ya..?"tanya gio kembali dengan mencari perhatian frilla

"Enggak kok, uncle raja kan sayang sama kita, jadi uncle raja gak mungkin jahat sama mommy"dengan gemas raja mengacak rambut gio membuat gio menggerutu sebal

"My ancel ni ambut io batakan"adunya pada frilla dengan menyembunyikan wajahnya di dada frilla

"Bilang sendiri sama uncle dong, coba bilang, jangan uncle nanti rambut gio berantakan"gio menatap raja lalu mengatakan yang telah diajarkan oleh frilla

"Janan ancel nati ambut io batakan"dengan nada lucu sekaligus ekpresi gio yang membuat raja tak tahan untuk mengecup pipi gemil keponankannya tanpa ampun lalu berlari ke kamar dengan kekehan kemenangan telah membuat gio menangis

"Iss kak raja sama aja sama kak varell, suka banget jahilin gio sampai nangis, suuuttttt anak mommy yang tampan gak boleh nangis, nanti kita jewer ya uncle rajanya ya"gio masih menangis sambil menggesekkan wajahnya pada dada frilla sedangkan raja terkekeh melihat sifat manja gio

"Katanya gio kangen omma oppa sama uncle varell, ayo kita vc mereka, omma katanya juga kangen sama gio"bujuk frilla membuat gio menatap frilla lalu menganggukkan kepalanya sambil mengalungkan tangannya di leher frilla

"Yaudah kakak kekamar dulu"frilla mengangguk lalu bangkit dari duduknya sambil meletakkan piringnya dan piring raja ke dalam wastafel dengan gio yang masih dalam gendongannya

Frilla membawa gio kedalam kamarnya lalu meletakkan gio diatas tempat tidurnya. Frilla mengambil laptopnya didalam laci lalu duduk disamping gio. Setelah menghidupkan laptopnya, frilla pun mengaktifkan jaringan internet lalu membuka aplikasi skype dan melakukan videocall pada varell yang kebetulan sedang aktif.

Beberapa menit kemudian varell menerima panggilan videocall frilla "Halo kakak sayang"sapa frilla terlebih dahulu

Varell tersenyum lalu membalas sapaan frilla " Halo juga adek kakak, hallo baby boy"

"Halo ancel, io tanen ancel, ancel tadi ancel ja jaat, tiom io tuat-tuat apek mela pipi io"ucap gio beruntun sembari mengadukan perilaku raja

Varell terkekeh mendengar ocehan gio dengan bahasa bayinya membuat gio yang merasa ditertawakan cemberut"Uncle juga kangen baby boy, nanti uncle marahi ya uncle raja, kasian gio"

Gio tersenyum saat varell juga mengatakan merindukannya dan mnanggapi segala aduannya "Iya ancel cini nati malahi ancel ja bial nanis"

Dengan geram frilla mengapit pipi tembem gio dengan lembut "Memang uncle raja cengeng seperti gio apa hemmm"

"Io endak cenen ya, my tu cenen nanis telus" ucap gio memprotes

"Dih gio yang suka nangis kalau mommy tinggal bentar"ucap frilla sewot

Sementara varell tersenyum diseberang sana melihat interaksi antara ibu dan anak itu.

Gio hampir saja menangis kalau raja tak datang bergabung bersama mereka "Ancel ja my jaat, ejek io"adunya pada raja dengan wajah hampir menangis

"Dih tadi bilang uncle raja jahat, sekarang mommy yang di bilang jahat,dasar anak labil" ejek frilla membuat gio memeluk raja lalu menyandarkan kepalanya di lekukkan leher raja

Raja menggelengkan kepalanya melihat kelakuan gio yang amat manja namun selalu bisa membuatnya terhibur "Kita beli ice cream yuk"ajak raja pada gio

Gio mengangkat kepalanya lalu menatap raja dengan mata berbinar "Ayo ancel beli es kem tokat, my endak kasi"

"Dih siapa juga yang mau"kata frilla

Semua mengalihkan pandangannya menatap kearah laptop yang menampilkan varell sedang mengeluarkan ponselnya dalam saku celananya. Beberapa menit setelah menerima panggilan itu akhirnya varell mengakhirinya.

"Maaf semua sepertinya sampai disini saja karena ibu negara sudah minta jemput nih"kata varell dengan cengirannya

Ya ibu negara adalah sebutan dari mama mereka yang di berikan langung oleh papanya.

"Memang mama habis ngapain kak..?"tanya frilla

"Mama lagi dirumah tante, kan papa lagi diluar kota jadi kakak yang jemput"frilla dan raja mengangguk paham

"Yaudah gih jemput, nanti kebuu malam banget"kata raja lalu varell melihat jam tangannya dan berpamitan pada mereka

"Ancel ayo beli es kim"ajak gio pada raja

"Yaudah ayo, fri ikut gak nih..?" raja berdiri sembari mnggendong gio lalu bertanya pada frilla

"My ndak usa itut, my jaat cama io"kata gio dengan lalu menjulurkan lidahnya mengejek frilla

"Dih suka mommy lah, mommh mau ikut kok"frilla bangkit lalu berjalan kelua kamar

Ketiganya keluar bersama menuju besmen dimana raja memarkirkan mobilnya. Sebenarnya sangat mudah membujuk gio maka dari itu semua suka saat membuat gio kesal. Dan saat ini gio telah terbujuk hanya dengan kecupan-kecupan yang membuat gio tertawa kegelian yang diberikan frilla.

Hanya membutuhkan waktu setengah jam, akhirnya mereka telah sampai di supermarket favorit mereka. Karena semua barang yang dijual dengan harga ekonomis. Dan mereka juga tidak harus memakai pakaian yang biasa di pakai ketika ke mall.

Raja meletakkan gio pada bangku troly yang tetera lalu mendorongnya mengikuti frilla yang mulai mengambil kebutuhan mereka.

Saat berada pada rak makanan ringan terdengar suara memanggil nama frilla.

"Hey frilla lama tak berjumpa"

-----------------------------------------------------

Hayo siapa kira-kira yang manggil frilla...?

Maaf ya aku lama update, aku benar-benar sibuk banget dengan kuliah ditambah jualan online yang buat aku ribet banget tapi aku janji bakal nyelesaiin cerita ini

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.7M 317K 35
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.1M 42.9K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.1M 218K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
2.6M 139K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...