SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]

By RiriLidya

689K 56K 7.6K

The second book of Venus Series [21+] Diana datang ke bar setelah memutuskan pacarnya yang telah berselingku... More

Sweety Venus (#2 Venus Series)
Sweety Venus - Chapter 1
Sweety Venus - Chapter 2
Sweety Venus - Characters
Sweety Venus - Chapter 3
Sweety Venus - Chapter 4
Sweety Venus - Chapter 5
Sweety Venus - Chapter 6
Sweety Venus - Chapter 7
Sweety Venus - Chapter 8
Sweety Venus - Chapter 9
Sweety Venus - Chapter 10
Sweety Venus - Chapter 11
Sweety Venus - Chapter 12
Sweety Venus - Chapter 13
Sweety Venus - Chapter 14
Sweety Venus - Chapter 15
Sweety Venus - Chapter 16
Sweety Venus - Chapter 17
Sweety Venus - Chapter 18
Sweety Venus - Chapter 19
Sweety Venus - Chapter 20
Sweety Venus - Chapter 21
Sweety Venus - Chapter 22
Sweety Venus - Chapter 23
Sweety Venus - Chapter 24
Sweety Venus - Chapter 25
Sweety Venus - Chapter 26
Sweety Venus - Chapter 27
Sweety Venus - Chapter 28
Sweety Venus - Chapter 29
Sweety Venus - Chapter 32
Sweety Venus - Chapter 33
Sweety Venus - Chapter 34
Sweety Venus - Chapter 35
Sweety Venus - Chapter 36
Sweety Venus - Chapter 37
Sweety Venus - Chapter 38
Sweety Venus - Chapter 39
Sweety Venus - Chapter 40
Sweety Venus - Chapter 41
Sweety Venus - Chapter 42
Sweety Venus - Chapter 43
Sweety Venus - Chapter 44
Sweety Venus - Chapter 45
Sweety Venus - Chapter 46
Sweety Venus - Chapter 47
Sweety Venus - Chapter 48
Sweety Venus - Chapter 49
Sweety Venus - Chapter 50
Sweety Venus - Chapter 51
Sweety Venus - Chapter 52
Sweety Venus - Chapter 53
Sweety Venus - Chapter 54
Sweety Venus - Chapter 55
Sweety Venus - Chapter 56
Sweety Venus - Chapter 57
Sweety Venus - Chapter 58
Sweety Venus - Chapter 59
Sweety Venus - Riri's Note
SWEETY VENUS - Q&A
Author's Note
the third story of the Venus series.
CERITA KETIGA - WAJIB BACA!
OPEN PO SEXY VENUS DAN SWEETY VENUS

Sweety Venus - Chapter 30

10.7K 893 139
By RiriLidya

"Ya. Kau tidak gugup dan tegang," bisik Ethan mengejek tepat di telinga Diana setelah menekan bel.

Diana tidak membalas. Ia hanya berdiri kaku di depan pintu kediaman orang tua Ethan. Sungguh, Diana merasa jika acara makan bersama hari ini seakan mempunyai inti acara. Seperti acara pertunangan mungkin... Dengan cepat Diana menggelengkan kepalanya saat tiba-tiba saja pemikiran luar biasa fantastis terbayang jelas.

Pintu terbuka menampakkan seorang pria dan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usia yang terbilang tidak muda lagi.

"Oh sayang... Akhirnya kau datang juga!" pekik si wanita dengan senyum lebar memeluk Ethan. Setelah itu ia melihat Diana yang tersenyum kaku.

"Pop, Mom, ini Diana. Diana ini orang tuaku, John dan Christina," ujar Ethan mengenal mereka.

"Jadi kau kekasihnya Ethan? Ya Tuhan... Kau sangat manis, sayang."

Diana mengangguk. Ibu Ethan langsung saja memeluk Diana. Dan Diana membalas pelukan hangat itu. Ia kira akan bertemu orang tua yang garang. Rupanya sebaliknya.

"Ya sudah... Ayo. Masuklah, nanti ada yang mengambil gambar kita."

Ibu Ethan menggiring mereka hingga ke ruang makan yang bisa membuat Diana mengeluarkan air liurnya.

Tahan Diana... Ingat, kau sudah makan sebelum ke sini. Batin Diana menyemangati dirinya sendiri supaya tidak menerkam habis makanan di depannya.

"Apa yang kau tunggu, darl? Ayo duduklah."

Diana mengerjapkan matanya sekilas lalu tersenyum sopan kepada Ibu Ethan. Ia duduk di samping Ethan, Ayah Ethan duduk di kursi kepala dan Ibu Ethan duduk di depan Ethan.

"Ayo di makan, sayang. Jangan malu. Aku memang sedang memasak banyak hari ini."

"Tanpa Mom menyuruh dua kali, ia akan menghabiskan masakan Mom dalam sekali suap," ledek Ethan membuat Diana tanpa sadar menginjak kaki pria itu dari bawah.

Ethan berteriak kesakitan.

"Ma-maafkan aku Mr. dan Mrs. O'Connor," kata Diana karena sudah menyakiti anak mereka.

"Tidak. Kau tidak salah sayang. Pria ini yang salah," gerutu Christina.

"Kenapa aku... Aku berkata jujur!" bela Ethan membuat Christina memukul dahi Ethan dengan sendok.

Christina melirik Ethan tidak suka sebelum kembali menatap Diana, lembut. "Aku lebih suka wanita yang banyak makan dari pada wanita yang menjaga image padahal perutnya sangat lapar."

"Astaga. Anda pasti malu bila melihat porsiku," gurau Diana.

Christina hanya tertawa kecil, "Makan saja supaya kita bisa lihat apakah aku malu atau tidak. Dan tidak perlu sekaku itu dengan kami. Cukup panggil aku Christina dan John. Jangan terlalu formal."

Diana tersenyum lalu mengisi piring Ethan dan dirinya. Dan mereka makan dengan diiringi tawa dan cerita dari Christina atau Diana. Christina bercerita tentang kejelekan Ethan yang selalu mengundang tawa Diana. Ethan yang melihat hubungan Ibunya dan Diana merasa lucu. Mereka baru saja bertemu 1 jam yang lalu, tapi mereka selayaknya teman.

"Ethan."

"Ya, Mom."

"Menginaplah di sini malam ini." Christina menatap Diana. "Kau juga, menginap saja di sini."

Tersedak.

Hanya itu yang bisa Diana lakukan sekarang. Dengan pelan Ethan menepuk dan mengusap punggung Diana hingga wanita itu membaik.

"Err bagaimana ya..." Diana melirik Ethan seakan tanpa berkata mereka berdua bisa berkomunikasi.

"Tenang saja sayang. Di sini banyak kamar," bujuk Christina.

Dengan cepat Diana menggeleng. "Tidak. Bukan begitu maksudku. Besok aku harus kerja."

Christina memasang wajah kecewa membuat Diana serba salah. Apalagi Ethan yang melihat itu ikutan sedih.

"Sudahlah. Kita akan menginap di sini malam ini. Besok pagi akan aku antar kau bekerja," kata Ethan.

Mendengar itu, Christina langsung memasang senyum terlebar yang ia bisa. Tanpa mempedulikan ketidaknyamanan Diana. "Mari makan."

Setelah selesai makan, mereka semua ke ruang keluarga dengan ditemani beberapa cemilan. Diana yang baru saja dari toilet dengan segera menyusul keluarga itu.

"Diana kemarilah." Christina menepuk-nepuk sofa di sampingnya. Setelah Diana duduk di sampingnya ia lalu berkata, "Kau membawa baju ganti, sayang?"

"Dia bisa memakai kaosku, Mom," ujar Ethan mewakili Diana. "Rachel selalu mengunci kamarnya di sini. Jadi mana mungkin kita menyuruh Rachel ke sini hanya untuk membuka pintu kamarnya."

"Baiklah. Dan kau bisa memakai kamar—"

"Dia tidur denganku, Mom," potong Ethan membuat Christina tegang.

Diana melirik Christina yang masih menegang. Pasti Ibu Ethan mengira Diana jalang. Bagaimana ini? Bukankah citra Diana jadi buruk... "Err Mrs- Christina, maksudku Christina, aku tidak—"

"Dia tidak bisa tidur tanpaku, Mom. Dia butuh aku di sampingnya supaya tidur," potong Ethan lagi.

"Oh my... Jadi benar jika kau hamil?" bisik Christina.

Ethan Sialan!

Diana menggeleng kuat. "Tidak. Aku tidak hamil. Aku hanya... Bagaimana menjelaskannya. Begini Christina, kami hanya tidur satu ranjang. Hanya tidur. Tidak lebih. Benar bukan Ethan?"

Diana menatap Ethan dengan geram. Sedangkan Ethan hanya tersenyum manis menatap Christina. Lalu menatap Diana. "Kau melupakan bagian saling meraba, Diana."

Diana mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia menatap Christina yang merah padam. "Christina-"

"Oh my..." bisik Christina.

John yang tadinya fokus pada TV akhirnya membuka suara. "Kalian boleh menginap di sini asalkan tidak ada suara desahan tengah malam, bisakah?"

Christina langsung bangkit berdiri. "Ya Tuhan. Lebih baik aku tidur sekarang."

Christina mulai tidak sanggup mendengar itu, maka ia berjalan cepat menuju kamarnya. Tapi baru beberapa langkah ia berhenti, ia menghadap Ethan. "Jangan menghamilinya diluar nikah, Ethan!"

Dengan santai nya Ethan menjawab, "Oh come on, Mom... Pengaman sudah banyak beredar di mana-mana."

Christina hanya menggelengkan kepala lalu pergi dari sana disusul John yang menahan tawanya meninggalkan Diana dan Ethan.

"Kau membuat mereka jadi salah paham," ujar Diana ketus saat Ethan berdiri.

"Aku mengatakan yang sejujurnya, sugar. Apa kau mau tidur sendirian?"

Diana menggeleng.

"Nah, bukankah lebih baik aku mengatakan yang sebenarnya?"

"Tapi tidak dengan meraba. Demi Tuhan, Ethan, mereka berfikir aku wanita yang tidak baik."

"Itu hanya pemikiranmu, sugar. Jadi kau ingin tidur sekarang atau tidak?"

Diana mendengus kesal dengan wajah memerah. "Berhenti memanggilku sugar."

"Bukankah kau suka? Bagaimana dengan sweetheart?" Ethan mendekatkan wajahnya ke wajah Diana.

Diana menahan nafasnya, menyandarkan tubuhnya di punggung sofa. "Me-Menjauh, Ethan!"

"Kenapa menyuruhku menjauh? Bukankah kau juga menyukainya, sugar?"

Dan sekarang jarak mereka tinggal beberapa inci. Melihat mata Diana membuat Ethan kehilangan fokus. Yang ada di pikiran pria itu hanya satu. Bibir Diana. Ia memang pernah merasakan bibir manis itu saat di ganggu para awak media. Dan sekarang ia ingin mencobanya lagi. Merasakan bagaimana Diana mengerang saat ia mencoba menggigit bibir bawahnya. Melihat posisi Diana yang tidak bergerak seolah pasrah menurut pemikirannya membuat Ethan memberanikan diri memajukan wajahnya yang ingin segera melumat bibir mungil itu tepat saat Christina berteriak.

"For God's sake. Ethan!!! Sudah kubilang jangan melakukannya di rumah ini!"

Ethan menggeram lalu melirik Ibunya sekilas yang masih di sana. Bukankah tadi Christina sudah berada di kamarnya? Ethan mendengus kesal merasa ada yang merusak gairahnya. Ia berjalan menuju kamar dibuntuti Diana yang tengah berjalan menunduk karena malu dengan Christina masih berdiri di tempatnya.


Continue Reading

You'll Also Like

1.6K 51 34
Bagi ayla, alea adalah bukunya, sedangkan bagi alea, ayla adalah sampulnya yang menutupi kekurangannya dan bagi mereka berdua kenzo adalah pena yang...
4.1M 30.6K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
255K 10.6K 60
SPECIAL MINI VIDEO ADA DI SETELAH PART AKHIR DILARANG MENGCOPY CERITA!! TOLONG HARGAI CERITA ATAU KARYA ORANG LAIN, JANGAN ASAL JIPLAK! TERINSPIRASI...
602K 29.2K 55
Highest Rank #115 in Romance Terlahir di keluarga pengusaha kaya raya tidak membuat Victoria Hale menuruti keinginan ayahnya untuk melanjutkan bisnis...