Lovely Husband

By iinelsey

28.2M 1M 39.7K

[attention : belum direvisi, banyak typo, kesalahan penggunaan kata dan tanda baca] Kisah antara Arka dan Kar... More

[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
PENGUMUMAN
[22]
[23]
[24]-One
HOREEE
[24]-Two
[24]-Three
[24]-Four
I'm Coming Back
[24]- Five
[25]
[26]
[27]
[28]
[29]
[30]
HELLO
[31]
💋
[32]
[33]
Update?
[35]
[36]
[37]-ONE
[37]-TWO
[38]
[39]
[40]
WAJIB BACA!
I'm coming back~~
💋
[LAST] s a t u
[LAST] d u a
[LAST] t i g a
[LAST] e m p a t
[LAST] l i m a
[LAST] e n a m (1)
[LAST] enam (2)
[LAST] tujuh
[LAST] delapan
[LAST] sembilan
[LAST] sepuluh | END
ASK
YOSH
[Super-Extra-Part] ONE
[Super-Extra-Part] TWO
[Super-Extra-Part] THREE
[Super-Extra-Part] FOUR
[Super-Extra-Part] FIVE
[Super-Extra-Part] SIX
ask
[Super-Extra-Part] SEVEN
[Super-Extra-Part] EIGHT
hi
[Super-Extra-Part] NINE

[34]

285K 12K 346
By iinelsey

Ѯ

"K- Karin?" suara berat yang sudah sangat dirindukannya itu kembali terdengar, membuat matanya tiba-tiba berair. Serindu itukah dirinya hingga hanya dengan suaranya saja bisa membuatnya menangis?

Sebelum menjawab pertanyaan Arka, Karin lebih dulu menekan tombol record agar pembicaraanya dengan Arka bisa selalu dia dengar dikala dia merindukan lelaki itu.

"Ya, Kak?"

"Hm..." terdapat jeda beberapa detik hingga Arka kembali melanjutkan ucapannya, "kamu nangis?"

Karin segera menghapus air matanya, "Enggaklah. Buat apa aku nangis?" jawabnya dengan suara dibuat seceria mungkin.

"Kamu udah lihat berita?" tanya pria itu lagi. Entah mengapa dia merasa sedikit canggung. Apakah itu efek dia merindukan gadis itu atau karena dia merasa bersalah, dirinya sendiri tidak tahu.

"Berita? Berita apa, Kak? Aku enggak tau," jawab Karin berbohong. Padahal dia tahu maksud Arka hanya saja dia tahu jika seandainya dia berkata 'tahu' maka spontan Arka akan mengkhawatirkannya. Dia tidak ingin merepotkan Arka dan membuat laki-laki itu jauh lebih lama darinya lagi.

Terdengar jika Arka menghela nafas lega, "Baguslah. Bagaimana ujianmu?"

"Entahlah, Kak. Aku kira aku gagal. Haah... Hanya saja aku yakin sekolah tidak akan membuatku 'tidak lulus' di izasah." Karin berkata dengan mantap, membuat Arka spontan terkekeh di seberang sana.

"Jangan sepelekan sekolah. Itu neraka. Apakah kamu belum mengantuk? Aku rasa disana sudah malam."

Karin mengerutkan keningnya, dia merasa mendapat kunci dari ucapan Arka, 'aku rasa disana sudah malam? Jadi... Kak Arka tidak berada di Indonesia sekarang? Jadi dimana dirimu sekarang, Kak?

"Iya, Kak. Disini udah jam sepuluh, ditempat Kakak?" Karin berusaha mengorek semua tentang keberadaan Arka sekarang.

"Disini masih sore."

Karin tersenyum puas, seperti biasa, suaminya tidak peka. Karin semakin bersemangat mengorek petunjuk keberadaan Arka, "Apakah Kakak enggak kedinginan?"

"Hah? Maksud kamu? Yah, disini cukup dingin." Arka berucap tanpa mengetahui jika Karin sedang berusaha mengintrogasinya. Mungkin dia lupa jika istrinya itu lebih cerdas darinya. Karin tersenyum lebar, sebab dia sudah memprediksikan jika Arka sedang berada di Inggris sekitar. Sebab ini pukul sepuluh malam di Indonesia dan Arka berkata jika disana masih sore. Spontan itu berarti jarak perbedaan waktu adalah 5-8 jam. Berarti Arka kemungkinan besar berada di Inggris dan sekitar dan bukti yang lebih menguatkan adalah, Arka berkata jika disana cukup dingin. Karin bukan hanya sekedar basa-basi bertanya keadaan disana sebab daerah Inggris dan sekitar sedang musim dingin sekarang. Dua bukti inu sudah cukup meyakinkan Karin jika Arka berada di Inggris dan sekitar.

"Kak, aku minta gantungan kunci yang gambarnya Big Ben atau bendera Inggris, yah."

"Gantungan kunci? Hei, aku bahkan bisa membawa lukisan Big Ben yang dilukis langsung oleh pelukis jalanan, Sayang..." lagi-lagi ada jeda, "maksudku, aku akan usahakan. Sebab aku tidak akan dengan mudah mendapatkannya."

Karin tersenyum miring, kena kamu Kak. Kakak belum cukup pintar membohongiku. Karin langsung yakin jika Arka sedang berada di Inggris sekarag ini atau lebih tepatnya di London. Sebab memang banyak pelukis jalanan di kota mana saja di Inggris tetapi hanya di London-lah para pelukis jalanan akan melukis Bih Ben dihadapan kita karena objek yang akan dilukis juga biasanya berada di hadapan pelukis.

"Kak, kapan Kakak akan pulang?" tanga Karin akhirnya. Dia sangat ingin tahu kapan pria itu kembali, sebab dia sudah sangat merindukan sosok suaminya itu.

Arka terdengar menghela napas, sepertinya Arka tidak akan pulang dalam waktu dekat. "Aku juga tidak tahu."

"Baiklah, Kak. Lakukan pekerjaanmu itu dengan baik dan kembalilah dengan baik juga."

"Tentu. Tapi Karin, aku hanya akan berkata sekali karena inilah telepon terakhirku dalam seminggu kedepan. Jauhi semua orang yang akan mendekatimu akhir-akhir ini, siapapun itu. Tidak terkecuali orang-orang yang mengaku sebagai teman Kakak."

Karin tertawa pelan, "Iya, Kak. Aku sudah bisa membandingkan antara orang jahat dan orang baik. Jangan memperlakukanku layaknya anak kecil."

"Karin, kamu pasti tahu seberapa khawatirnya aku akan keselamatanmu selama aku tidak bersamamu. Bukan karena aku menganggapmu lemah, hanya saja aku benci pada diriku karena tidak bisa melindungimu."

"Jangan membenci dirimu, Kak. Sebab rasa benci hanya akan menghancurkanmu. Buatlah benci itu jadi rasa cinta dan itu akan menguatkanmu. Percayalah akan kekuatan cinta," ujar Karin. Dia tidak berniat mengorek petunjuk lagi, sebab dia rasa tiga petunjuk itu sudah cukup kuat.

"Sejak kapan seorang Karin mengerti apa itu cinta-cintaan? Hidup bukan seperti drama Korea yang selalu berakhir bahagia itu." Arka tertawa lantang membuat Karin harus menjauhkan gagang telepon dari telinganya. Arka tadi menelpon ke telepon rumah, bukannya ke ponselnya karena mungkin dia takut jika Karin akan melacak keberadaannya. Tetapi bahkan tanpa dilacak, laki-laki itu lebih dulu memberikan jejak.

"Bukankah Kakak yang suka cerewet tentang cinta. Kakak 'kan ngaku love expert. Dan Kak, enggak semua drama Korea berakhir bahagia, contohnya 49 days, Un..."

"Ssst... Ini bukan waktunya bahas drama Korea, oke. Tapi, apakah kamu masih ingat janji kita dulu?"

Karin mengerutkan keningnya bingung, "Janji yang mana? Kayaknya Kakak terlalu sering buat janji sama aku."

"Benarkah?" Arka tertawa lantang membuat Karin lagi-lagi harus menjauhkan gagang telepon dari telinganya, sebelum dia benar-benar tuli. "Tapi, aku pikir itu bukan janjiku. Tapi janjimu."

Karin lagi-lagi mengerutkan kening, "Janjiku?" seperti biasa, dia tidak mengingat hal-hal yang menurutnya tidak penting.

"Aku rasa itu bukanlah janji yang mudha dilupakan," goda Arka.

Karin tersenyum kecil, wajahnya mendadak merah, dia sudah tahu kemana arah pembicaraan mereka sekarang, "Aku pasti akan bilang jika aku siap. Makanya cepat pulang," sindirnya.

Terdengar suara ribut beberapa saat, seperti dua orang saling adu mulut, bahkan bahasa saja dicampur. Dua menit mendengar suara ribut diseberang sana, Karin sudah mendengar enam bahasa yang berbeda yaitu Prancis, Jerman, Inggris, Indonesia, dan du bahasa yang tidak Karin ketahui bahasa apa, sebab di telinganya semua ucapan orang diseberang sudah terdengsr seperti bahasa alien meskipun dia tidak tahu bagaimana bahasa alien itu sebenarnya.

"Hello Mrs. Arka Hardikusuma. Apa kabar?" suara khas orang Inggris tiba-tiba terdengar, bahkan bahasa Indonesia-nya terdengar sangat aneh.

"Yes. Ini siapa?" tanya Karin ramah. Dia sebenarnya yakin jika pria yang  berbicara padanya itu adalah teman Arka. Sebab beberapa kali Arka terdengar memaki pria itu layaknya jika Arka bersama dengan Vico.

"I'm Zoe. Zoe Benford. Aku taman suamimu."

"Teman." Karin mengoreksi kalimat yang baru saja diucapkan pria bernama Zoe itu.

"Kenapa kamu mau married dengan Arka?"

"Dia kasih aku santet," jawab Karin asal. Dan tawanya pecah saat pria bernama Zoe itu bertanya pada Arka apa itu santet dan Arka menjawab jika itu ayam panggang.

"Jadi kamu mau married dengan dia karena ayam panggang?" tutur Zoe dengan bahasa Indonesia-nya yang terdengar sangat lucu ditelinga Karin.
Mendengar Karin tertawa, Zoe kembali bertanya, "ada yang lucu?"

"Kamu yang lucu, Mr. Zoe."

"Am I cute? You're so honest," ucap Zoe. Sepertinya pria ini tipe yang menyenangkan.

"Kamu membuatku ingin bertemu denganmu sekarang juga, Mr. Zoe."

"Don't goda aku, Mrs. Arka. Or kamu mau cerai dengan Arka sekarang juga."

Karin tidak henti-hentinya tertawa, "Ya, aku akan menceraikannya."

"Hei, jangan serius dengan ucapanmu itu," kini suara Arka kembali terdengar.

"Kenapa tidak? Aku suka Zoe."

"Karin, aku jauh lebih tampan darinya. Kamu akan menyesal melihatnya." Bela Arka terdengar gugup.

"Iya, iya, aku rasa sambungannya terganggu. Suara Kakak terdengar samar disini. Sudah dulu ya, Kak. Good night." Karin segera memutuskan sambungan mereka ketika dia mendengar suara gaduh diluar pintu kediaman Harsikusuma. Bisa saja itu wartawan atau reporter yang ingin bertanya perihal berita itu. Karin menyuruh bodyguard-nya menengok keadaan.

"Sepertinya ada seseorang yang mencari Anda diluar sana," lapor salah seorang dari dua bodyguard itu.

Karin segera beranjak dari duduknya. Dia bingung siapa yang mencarinya selarut ini, "Ya, siapa?"

Matanya membulat untuk beberapa saat, tangannya langsung berlipat di depan dada, "Ada perlu apa?"

***

"Aku rasa Karin sudah tahu jika kita ada di London," ucap Arka menggaruk kepalanya frustasi, "aku lupa jika istriku itu cerdas."

"Hey, bro. Istrimu sangat menyenangkan. Kenalkan aku dengan seorang perempuan seperti dia!" Zoe masih semangat mengingat betapa menyenangkannya mengobrol dengan Karin. "Jika dia bukan istrimu, aku sudah menjemputnya sekarang ke Indonesia. Bahkan suaranya sudah membuatku jatuh cinta," tukasnya lagi.

"Aku serius, Zoe. Kita harus cepat bergerak. Ambil penerbangan tercepat ke Indonesia sekarang juga. Aku takut Karin akan menyusul kita kemari." Arka mulai panik. Dia bahkan sudah merutuki kebodohannya karena dengan mudahnya memberi petunjuk tentang London pada Karin.

"Aye, aye, captain. Dengan begitu aku bisa bertemu dengan Karin."

"Zoe... Dia istriku..."

***

Author's Note

Gimana? Dikit? Sorry.

Sumpah, aku ngakak baca comment kalian yang sangat antusias supaya comment-nya langsung sampai 80. Dan dalam sejam udah ada 100 comments dan aku bakal jawab sekarang. Aku nggak jawab semua karena lebih banyak yang gaje, so aku cuman jawab yang masuk diakal aja ya.

1.  intan_pratiwi27, Kenapa orang tua Karin enggak muncul sesering orangtua Arka?

A: Karena mereka sibuk sama kerjaan masing-masing. Di awal cerita, seandainya kamu cermat, kalu bakal nemuin beberapa adegan kalo Karin suka cerita kalo dulu sebelum ketemu Arka dia itu kesepian.

2.  _eliii95 kapan Arka dan Karin dapat momongan?

A: Mereka aja belum... You know-lah.

3. NarsyParapak, Kakak sekolah dimana? Kelas berapa?

A: Sekolah di SMA Rk1 Kabanjahe. Kelas XI.

4. Cha_Andrasatya, Kenapa Sasha harus meninggal? Apa Arka bakal balik lagi?

A: Karena cerita ini juga butuh bagian sedih. Arka, apa kau bakal balik?

Arka: Aku sudab menjawabnya diatas.

5. DendyAditya27, Kapan Arka Karin honeymoon?

A: Arka, Karin, jawab ini!

Arka: Kapan Sayang? Aku nah terserah Karin. (Memeluk Karin)

Karin: Saat Mario Maurer menikah dengan Sehun menikah dengan Mimi Peri (mendorong Arka menjauh)

6. FajriNurbiani, Kenapa Fannesa pergi?

A: Author pengen aja dia pergi. Hehehe

7. Vitaputri94, Single or jomblo, Kak?

A: Ini nanya status aku atau nanya milih yang mana? Kalau disuruh milih, mending single karena terdengar lebih elegan gitu. 😂

8. windyy22, Arka gantang nggak, Kak?

A: Menurut kamu?

9. wydiarully, Umur berapa?

A: 16 tahun.

10. windyy22, Kapan Arka dan Karin punya anak? Cewek atau cowok?

A: Jadi aja belum. Gimana mau tau cewe ato cowo😅

11. wydiarully Kok bisa membuat cerita seperti ini? Akhir ceritanya gimana?

A: Hasil kebanyakan nonton drakor😂  akhirnya pasti kamu bakal nemu kata the end.

12. Ristaela, Kapan Vico sama Vita nikah?

A: Tanyakan langsung pada orangnya!

Vico: Cielah... Kita muncul juga, Sayang. Will you marry me?(berlutut dengan bunga dan cincin)

Vita: (berbalik arah lalu pergi) Bikin malu aja!

A: (geleng-geleng kepala)

13. intan_pratiwi27, Kapan Arka dan Karin first night?

A: Sampai Mimi Peri jadian sama Sehun *Kpoploverkumat

14. Still Intan_pratiwi27, Kakak punya pacar? Kakak orang mana? Kakak kenapa pakai kacamata? Rahasia dapat 1M views? Kenapa nulis-nya typo mulu Kak? Kakak masuk introvert atau ekstrovert? Kakak punya blog? Kakak umur berapa?

A: Rahasia. Tapi hayo tebak. Aku orang Kabanjahe, dekat Medan. Karena keturunan dari Bapak. Karena aku punya readers gaje😂 Karena nulis pakai handphone bukan pakai hati. Aku tipe ekstorvert, iya dong, anak IPS. Punga, tapi nggak ada isi apa-apa. 16 tahun. Sumpah nih orang😂

15. zee_myz (Buat Arka) Sebesar apa cinta kamu buat Karin. (Buat Karin) Seberapa penting Arka dalam hidupmu?

Arka: Sebesar yang ada di pikiran kamu.

Karin: Sepenting kayak kamu ngerasa si doi penting. *ambigu

16. FajriNurbiani, Kenapa Kakak dipanggil 'Kak'?

A: Karena aku enggak mungkin 'mas'.

17. UlanSilviani, Apa motivasi buat cerita ini?

A: Drama Korea sama pungen punya suami CEO😂

18. dandelion121k, (buat Arka) Misalnya kamu pisah sama Karin, apa yang kamu lakukan?

A: Disini maksus pisah apa ya? Pisah ranjang? Atau pisah... Hayoo apa?

Oke, guys, dari 100++ comments, yang beres pertanyaanya cuman 18 dan itupun sebagian nggak perlu😟
Tapi nggak masalah, soalnya kalian antusias banget komen-nya buat aku baca sambil tawa-tawa nggak jelas.

Lain waktu, aku bakal buat sesi tanya jawab dan pertanyaannya harus serius, ngerti?

See you later~~

Continue Reading

You'll Also Like

23.4K 2.1K 23
Follow untuk dukung author . Alia seorang maha siswa semester tiga yang sangat sibuk dengan tugas. Alia ingin mengistirahatkan pikiran nya sejenak, d...
Nara By D Story

Teen Fiction

11.5K 340 59
[Completed] "Tentang persahabatan yang perlahan menumbuhkan rasa cinta." Kinara Larasati tak pernah menyangka, jika seorang Adinata Pratama yang meny...
No Regrets By Z

Teen Fiction

2.1M 198K 60
SEBAGIAN PART DI PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Keadaan yang memaksa dan kita tamat karenanya." Start : 19/02/22 End : 11/04/23
10.7K 662 83
(BOOK 1 ) SECRET LOVE "Aku percaya bahwa cinta tak harus memiliki itu memang ada" WARN!! : perchapternya tidak lebih dari 100 kata.