SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]

By RiriLidya

684K 55.9K 7.6K

The second book of Venus Series [21+] Diana datang ke bar setelah memutuskan pacarnya yang telah berselingku... More

Sweety Venus (#2 Venus Series)
Sweety Venus - Chapter 1
Sweety Venus - Chapter 2
Sweety Venus - Characters
Sweety Venus - Chapter 3
Sweety Venus - Chapter 4
Sweety Venus - Chapter 5
Sweety Venus - Chapter 6
Sweety Venus - Chapter 7
Sweety Venus - Chapter 8
Sweety Venus - Chapter 10
Sweety Venus - Chapter 11
Sweety Venus - Chapter 12
Sweety Venus - Chapter 13
Sweety Venus - Chapter 14
Sweety Venus - Chapter 15
Sweety Venus - Chapter 16
Sweety Venus - Chapter 17
Sweety Venus - Chapter 18
Sweety Venus - Chapter 19
Sweety Venus - Chapter 20
Sweety Venus - Chapter 21
Sweety Venus - Chapter 22
Sweety Venus - Chapter 23
Sweety Venus - Chapter 24
Sweety Venus - Chapter 25
Sweety Venus - Chapter 26
Sweety Venus - Chapter 27
Sweety Venus - Chapter 28
Sweety Venus - Chapter 29
Sweety Venus - Chapter 30
Sweety Venus - Chapter 32
Sweety Venus - Chapter 33
Sweety Venus - Chapter 34
Sweety Venus - Chapter 35
Sweety Venus - Chapter 36
Sweety Venus - Chapter 37
Sweety Venus - Chapter 38
Sweety Venus - Chapter 39
Sweety Venus - Chapter 40
Sweety Venus - Chapter 41
Sweety Venus - Chapter 42
Sweety Venus - Chapter 43
Sweety Venus - Chapter 44
Sweety Venus - Chapter 45
Sweety Venus - Chapter 46
Sweety Venus - Chapter 47
Sweety Venus - Chapter 48
Sweety Venus - Chapter 49
Sweety Venus - Chapter 50
Sweety Venus - Chapter 51
Sweety Venus - Chapter 52
Sweety Venus - Chapter 53
Sweety Venus - Chapter 54
Sweety Venus - Chapter 55
Sweety Venus - Chapter 56
Sweety Venus - Chapter 57
Sweety Venus - Chapter 58
Sweety Venus - Chapter 59
Sweety Venus - Riri's Note
SWEETY VENUS - Q&A
Author's Note
the third story of the Venus series.
CERITA KETIGA - WAJIB BACA!
OPEN PO SEXY VENUS DAN SWEETY VENUS

Sweety Venus - Chapter 9

12.7K 1.1K 92
By RiriLidya

Dengan terpaksa Ethan membawa Diana ke rumahnya. Karena sungguh, wanita itu sangatlah agresif. Ethan sudah beribu kali bertanya di mana rumahnya namun Diana malah semakin histeris berteriak seraya menendang dan memukul Ethan.

Ethan menghentikan mobil Diana tepat di depan rumahnya. Turun dari mobil lalu menggendong Diana ala bridal style yang mulai tenang. Malah sekarang wanita itu sedang bersenandung lagu anak kecil dengan kepala menengadah menatap langit-langit ruangan membuat Ethan terkekeh.

"There was a farmer who had a dog. And Maxie was his name-o. B-I-N-G-O. B-I-N-G-O. B-I-N-G-O. And Maxie was his name-o!"

"Bingo, Diana. Bukan Maxie." Ethan menggelengkan kepalanya dan Diana menatapnya tajam.

"Aku ingin Maxie!"

"Jika begitu, kau salah mengejanya."

"Sepertinya aku tidak bisa mengeja." Diana mendramatisir suaranya. "Bee-you-bee. Boob!"

Ethan hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku seperti melayang..."

"Apa kau butuh aspirin?"

"Maxie?" panggil Diana dengan dahi berkerut.

Ethan memutar bola matanya jengah. Maxie lagi. Beberapa waktu lalu Jeremy, Thomas dan sekarang Maxie. Sebenarnya berapa banyak pria yang membuatnya mabuk separah ini?!

"Oh bukan, kau pasti Nate," ujar Diana membetulkan kalimatnya.

Bertambah satu nama lagi. Hebat.

"Sudah lama aku tidak pernah di gendong seperti ini. 5 tahun? 10 tahun? Oh tidak, berapa umurku sekarang?" Diana mencoba menghitung dengan jemari tangannya dengan sungguh-sungguh, "Hemmm... Kurang lebih 20 tahun... Hehehe."

Beberapa langkah lagi menuju kamar tamu, Diana berkata, "Aku ingin muntah."

Belum sempat Ethan menurunkan Diana, wanita itu sudah duluan muntah. Muntahan Diana mengotori pakaian mereka berdua.

"Shit. Diana...!" geram Ethan.

Dengan cepat Ethan langsung melepaskan kaosnya, meletakkan begitu saja di lantai yang terkena sisa muntahan Diana masih dengan umpatan yang keluar. Lalu membantu Diana membuka gaunnya dan ikut meletakkan di lantai. Toh setiap paginya pelayan rumah Ethan pasti datang jadi biarlah urusan baju kotor tersebut diurusi Meggie.

Saat Ethan mengangkat kepala menatap Diana, pria itu langsung tertegun melihat pemandangan di depannya. Diana hanya memakai dalaman berwarna merah muda. Demi Tuhan, warna merah muda...! Bukan merah atau hitam. Tapi merah muda! Warna itu langsung membuat Ethan mengeras?

Seriously, O'Connor...?

Ethan mulai menelanjangi Diana dengan matanya. Tubuh mungil namun padat, kulit mulus bersih, dan bibir merah penuh. Belum lagi payudaranya, Ethan dapat menebak ukuran Diana, dan ia sangat tahu jika milik Diana itu pasti sangatlah pas bila ia genggam. Tidak besar, tidak juga kecil. Dan padat...

Oh Tuhan Ethan... Berhentilah berfikir kotor!

Ethan menggelengkan kepalanya kuat hampir meringis masih merasakan sakit akibat serangan Diana. Setelah membantu Diana membersihkan diri dari sisa muntahan termasuk dirinya juga di kamar mandi, ia memberikan dua buah aspirin kepada Diana, lalu membaringkan Diana di salah satu kamar tamu. Ethan memakaikan selimut tipis untuk menutupi tubuh Diana yang hanya memakai dalaman. Ethan harus menahan gairahnya. Tidak mungkin ia melakukannya dengan Diana. Dengan wanita mabuk bukan gayanya.

"If you're happy and you know it—"

Belum selesai Diana bernyanyi, Ethan sudah memotongnya dengan geram. "Oh shut up, Diana."

Dan Diana benar-benar terdiam dengan senyum malaikatnya. Tepukan tangannya juga ikut berhenti saat Ethan meletakknya di samping tubuh Diana

Ethan menghela nafas lelah. Saat ia ingin keluar kamar, Diana langsung menangis membuat Ethan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Apalagi sekarang?"

"Hiks... Hiks... Mama? Mana Lily? Aku tidak bisa tidur, Hiks..."

Ethan duduk di pinggir ranjang menatap Diana yang masih menangis dalam tidurnya sambil menyebutkan nama Lily. Entah kenapa saat melihat Diana seperti ini membuat hatinya terenyuh. Ethan mendaratkan jemarinya menyentuh pipi Diana yang basah karena air mata. Sedangkan Diana langsung berhenti menangis saat merasakan sesuatu yang hangat di pipinya.

Diana membuka matanya sendu menatap Ethan tepat di manik matanya. "Bisakah kau tidur di sampingku?" tanyanya lembut.

Bagai dihipnotis dengan suara selembut sutra milik Diana, Ethan dengan cepat ikut berbaring di sebelah Diana. Diana tersenyum lalu mengalungkan tangannya di leher Ethan. Lebih tepatnya, memainkan jemarinya di rambut pendek Ethan. Kemudian meletakkan kepalanya di dada bidang Ethan.

"Rambutmu sangat pendek," gumam Diana.

"Karena aku pria, Sugar..."

Diana terkekeh. "Ya. Kau memang pria... I miss you, Papa..."

Hening..

Rupanya wanita itu sedari tadi membayangkan papanya. Hanya deru nafas yang teratur mengisi kamar tersebut membuat Ethan menghela nafas. "Ya, selamat tidur, sugar." Ethan mencium dahi Diana sekilas, memeluk Diana dan ikut tertidur karena kelelahan. Kelelahan mengahadapi tingkah Diana kurang lebih empat jam yang lalu.


***

Diana membuka matanya secara perlahan dan mendapati dinding berwarna putih yang asing tidak seperti dinding kamarnya yang berwarna soft pink. Bau maskulin yang sedikit familiar dengan cepat masuk di indera penciuman Diana lengkap dengan lengan kiri yang kekar sebagai bantal Diana sedangkan lengan satunya memeluk pinggang Diana posesif. Diana juga dapat merasakan hembusan nafas yang teratur si pria di tengkuknya.

Diana mengingat kembali kejadian tadi malam mulai dari ia yang nekat masuk ke bar sendirian, minum, sedikit menari nakal, mungkin? Hanya itu yang ia ingat. Sisanya ia serahkan kepada si pria yang masih tertidur itu.

Diana menghela nafasnya menertawakan dirinya dalam hati. Selamat Diana... Kau sudah menjadi jalang...

Rasa penasaran dengan si pria yang sudah mengambil keperawanannya timbul tiba-tiba. Dengan perlahan Diana membalikkan tubuhnya dan spontan ia memekik kaget saat tahu siapa yang tidur dengannya.

Mendengar teriakan Diana yang nyaring membuat Ethan langsung sadar terduduk. "Ada apa?!"

What!?

Ethan!?

Tanpa pakaian...!?

Bukannya menjawab, Diana malah kembali berteriak lebih kencang lalu mendorong tubuh Ethan hingga pria itu jatuh dari ranjang dengan bunyi 'bhuk' cukup keras dan di susul dengan segala umpatan yang Ethan tahu.

Ethan berdiri meringis kesakitan yang hanya memakai boxer ketat. Demi Tuhan itu boxer ketat! Dan junior-nya sangat jelas tercetak membuat sekujur tubuh Diana merinding dengan wajah merah.

"Kau—" Diana melihat tubuhnya yang hanya memakai dalaman membuat ia dengan cepat menarik selimut tipis untuk menutupi tubuhnya. "Apa yang kau lakukan?!"

"Memangnya aku melakukan apa?! Seharusnya kau bertanya pada dirimu sendiri." Ethan balik tanya dengan nada kesal masih meringis kesakitan mengusap bokong kanannya yang kesakitan.

Jujur saja bukan hanya bokongnya yang sakit, kepalanya juga saat ini sangatlah pusing. Ia memijit pelipisnya dan mengernyit saat melihat di kaca rias di dekatnya ada goresan kecil di dahi. Ia mengingat kembali kejadian semalam saat di mobil bagaimana Diana memukul, menjambak, menendang, dan memaki Ethan seperti orang barbar. Mungkin karena itu...

Diana memandang liar ke segala penjuru kamar tersebut. "Di mana pakaianku?" tanya Diana dengan suara yang mulai tenang.

Ethan mengangkat alisnya. "Kau tidak tahu di mana pakaianmu?"

"Jika aku tahu aku tidak akan bertanya denganmu," gerutu Diana jengkel.

Tanpa sadar Ethan mengukir senyum masih berdiri yang hanya memakai boxer dengan santai membuat Diana kembali memerah.

"Aku rasa pakaianmu— tidak... Maksudku pakaian kita tidak akan bisa digunakan lagi mengingat kejadian tadi malam."

Ethan tersenyum jahil berbeda dengan Diana yang menatap Ethan dengan mata lebar dan mulut terbuka. Setelah itu dengan cepat Diana berdeham mengatur jantungnya yang terpompa sangat cepat seperti sedang lari marathon.

Apa mungkin ia melakukannya dengan Ethan?


Continue Reading

You'll Also Like

124K 5.5K 20
[Konten Dewasa] Mereka tahu hidup bersama adalah akhirnya.. Mereka tahu hidup bersama adalah kebahagiaan.. Tapi mereka lupa, bahwa kebahagiaan itu ma...
2.2K 209 7
"Yibo aku tidak akan memaafkanmu,mulai hari ini kau bukan sahabat atau temanku,,aku membencimu." Xiao wei "Xiao zhan,maafkan aku" "bangunlah.." Wang...
382K 16K 35
Sungguh malang nasib Natasha Brianna (26) setelah memutuskan untuk bergabung pada J.J Watson. Corp , mulai dari ciuman yang dilakukan Lukas Mahelgha...
1.4M 85.9K 50
(SECRET) Apa yang akan kau lakukan jika setelah dua puluh tiga tahun sebuah rahasia terkuak. Ayah yang kau hormati selama ini ternyata adalah orang y...