Life or Love? [Completed]

By rgnaerynti

87.4K 3.7K 54

[Completed] - Entah Mira tak tau akan nasibnya selanjutnya, berakhir senang atau sedih. Sementara semua ia... More

Nam's
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13 [Awal permulaan]
Part 14 [Kelabu]
Part 15 [Merelakan]
Part 16 [Harus Apa?]
Part 17 [Menyesakkan]
Part 18 [Memburuk]
Part 19 [What are you doing?]
Part 20 [Come back?]
Part 22 [Sesak]
Part 23 [Out]
Part 24 [Salah paham]
Part 25 [Trust me]
Part 26 [Perlahan namun pasti]
Part 27 [Kebenaran]
Part 29 [Happy but not true '2]
Part 30 [Ending~]

Part 28 [Happy but not true]

2.2K 102 0
By rgnaerynti

Mengertilah genks, saya tuh udah ngetik berulang kali tiap part, karena apa?! Karena error dan ilang!. Ya allah, apa coba salah saya, oh ya. Coba kalau ada typo di comment aja ya, biar saya bisa langsung ganti & kalau ada kata kata yg kurang, comment aja!. Kalian masih bisa ngedumel?! Sedangkan saya mencak2, kalian keterlaluan, astaga...

~oke happy reading~

***

Kalian masih ingat skors itu kan? Ya, karena itu sudah berlaku, maka hari ini Aji uring uringan dan memutuskan menunggu Mira pulang, dan sekarang di sinilah Aji, di rumah Mira sambil bermalas malasan dan memakan snacknya. Astaga, bisa bisa kalau Mira pulang, ia langsung marah marah bak nyonya besar sedang kehilangan barang berharganya. Tetapi bukan Aji kalau ia tak kapok dan tidak mengulanginya lagi. Setuju?!

"Assalamualaikum... Spadaaaaaa biikkk!!!" kata Mira sambil membuka pintu dan masuk ke rumah.

Mata Mira membelalak kaget mendapati Aji sedang tengkurap karena kekenyangan di ruang tamu, ah iya Mira lupa kalau tadi motor Aji di depan.

"Astagfirullah Aji, setan woi, beresin semuanya, woyy!"

Aji membalikkan badan. "Wei mbak bro, udah pulang?"

"Udeh, eh beresin semuanya! Enak aja lo mau main pergi!"

Aji menyengir tanpa dosa. "Peace Nam... Jalan yuk? Gue suntuk nungguin lo lama banget"

"Ye, siapa suruh nungguin gue, curut. Yaudeh gue ganti baju dulu, beresin tuh sampah lo!"

"Gue ikut donggg..." kata Aji sambil mengedipkan matanya.

"Gue gampar lo ya! Berani masuk kamar gue!"

"Yeileh bercanda woi, sayangku..."

Setelah siap semuanya, Aji membenarkan helm Mira yang miring, ketika melihat wajah gadis itu, senyumnya mengembang. Wajah Mira imut, pipinya bulat, dan helaian rambutnya jatuh menutupi matanya. Astaga, ini lama - lama Aji gila sendiri.

"Pipi lo minta dicubit tuh, heran gue... Ngga bosen bosen punya pipi gembul kayak gitu..."

Mira menghentakkan kakinya kesal. "Heran deh gue sama lo, semenjak gue ngga ada di sisi lo, lama - lama lo makin gila."

"Gue gila karena elo kampret..."

Oh ternyata sisi lain Aji seperti ini. Batin Mira berbicara.

"Gue gila karena ngga ada lo, cuman di elo gue kayak gini. Gue sayang sama lo, inget itu!..." lanjutnya lagi.

"Aji ih najisun deh lo! Cepet!"

Ketika saling berdebat pun, mereka masih sempat romantis romantisan. Mira heran, semakin lama, Aji semakin gila. Lihat saja sekarang ini, Aji membawanya ke tempat penjualan hewan peliharaan, ya Allah, boleh ngga sih? Bungkusin Aji buat di lempar ke kawah ijen?.

"Aku mau beli marmut, yang kemarin itu Nam.."

Mira menggelengkan kepalanya. "Ya Allah Aji, lo beneran? Buat siapa? Lo udah ngga jantan lagi ya?! Astagaaa, apa salah gue ya Allah..."

"Heh, gue masih jantan tau ngga. Lagian, tuh marmut buat ponakan aku, sayang. Ya kali aku beli marmut, masih imutan juga kamu kali, dari pada marmut semok itu..."

Lantas, Mira mendesah lega, ternyata Aji masih jantan permisahhhh.....

Dua jam di dalam hanya untuk memilih marmut semok warna cream, akhirnya mereka keluar dari toko itu. Aji tersenyum bangga, dan Mira sudah mencak mencak tak karuan. Entah, kenapa dua orang ini semakin lama semakin kocak. Dan satu sama lain sudah menunjukkan sisi berbedanya.

"Ji, aku laper, ya ampun... Kamu kira, aku kenyang? Setelah liat marmut semok itu?!" kata Mira sambil menggembulkan pipinya.

Aji tersenyum, ia sangat suka ketika melihat Mira seperti ini. "Yuk makan, mau makan di mana sayang?"

"Mamam tuh sayang! Cepet!"

"Ya Allah Aji salah lagi..."

Cafe estage tujuan mereka saat ini. Setelah memesan, keduanya langsung duduk di pinggir jendela. Sungguh, kelakuan Aji kali ini membuat Mira sedikit gesrek juga.

"BT gitu? Kenapa?" tanya Aji sambil tersenyum di depan Mira.

"Capek, kamu makin lama makin gesrek..."

"HAHAHA, udah liat sisi lain aku ya? Aku emang gini Nam, dan aku juga tau kalau ternyata kamu ngambekan dan suka mencak - mencak gitu..." kekeh Aji sambil terus memandangi Mira.

Mira balas menatap Aji. "Ah, kamu mah nyebelin sumpah. Skors nya masih lama ya? Sepi tau ngga ada kamu..."

Aji tertawa sambil mengusap kepala Mira. "2 hari lagi kok, di tahan ya kangennya..." sahutnya sambil berpikir. "Eh? Buku yang kamu beli waktu itu? Masih ada? Yang judulnya CARA MENYUSUI? Eh iyakah?"

"Aji! Ih! Kok lo malu - maluin banget sih jadi pacar?!" kata Mira sambil mencubit Aji, dan mengumpat dalam hati. Bagaimana tidak? Masalahnya, Aji berbicara sangat keras! Dan itu membuat orang di sekelilingnya menoleh cengo.

"Ngakak anjirrr HAHAHAHA!!!" tawa Aji. "Maaf sayang, sumpah ngga ada niatan buat gini. Lagian kan, bisa dibaca juga buat masa depan.."

"Au ah gelap, BT gue!. Ngeselin lo! Jadi cowok!"

Aji mengusap tangan Mira. "Jangan marah, hidup itu bawa happy, walaupun malu - maluin. Maaf yaa, ya itung - itung pengalaman buat anak kita nanti..."

Mira mendelik kesal. "Najis ih!"

"Oke oke, hahahaha. Kenapa bisa salah beli buku sih?" ujar Aji sambil menahan tawanya.

"Ini semua gara - gara si setan David tuh! Ganggu hidup gue aja. Ya jadinya gue salah beli buku kan?!" kesal Mira saat mengingat kejadian waktu itu.

"Kamu tau nggak? Aku sempat nahan tawa waktu itu, tapi aku tahan, ya jadilah meledak waktu sekarang. Udah, jangan marah, nanti tambah cantik loh? Aku bingung kalau kamu di embat sama yang lain, nanti aku sama siapa dong?"

"Gombal lo receh!" ujar Mira menahan tawa.

"Biarin receh, yang penting sayang..."

Naufal tersenyum dari arah yang berbeda, lalu ia mendekat menghampiri Aji. Naufal berpikir, apakah ia masih ingat? Akan perjanjian itu? Senyum licik Naufal mengembang, gadis itu belum berubah, dan kini saatnya semua berakhir.

"Hei bro! Wah ada Namira di sini?" kata Naufal berdiri memandang mereka berdua.

Sedangkan Aji yang tadinya tertawa bersama Mira, seakan berhenti seketika, saat melihat Naufal di depannya. Benar - benar cari mati ni orang, nafas Aji langsung memburu. Tidak, jangan di sini semuanya berlangsung, tolong.

Mira tersenyum kecil. "Eh Naufal? Mau gabung?"

"Enggak kok Mir," geleng Naufal. "Eh inget Ji, tinggal dua hari lagi. Udah siap buat putusin Namira?"

Deg!!.....

Aji menggeram kesal, tangannya terkepal keras ingin meninju wajah setan Naufal. "Maksud lo apaan! Hah!!!"

Mata Mira memanas, ia tak tau maksud semuanya, tetapi mengapa matanya langsung memanas dan ingin mengeluarkan air mata?. "Maksud lo apa Fal?"

Dengan senyumnya, Naufal berdiri dan memegang pundak Aji yang berdiri juga. "Aji naruhin lo, dan itu berlaku sampai satu bulan, sedangkan dua hari lagi udah tepat satu bulan. Tantangan buat jadi pacar lo..."

Mira mengepalkan tangannya, air matanya seketika meluncur deras. "Jadi? Selama...ini?... Gue cuman bahan taruhan kalian berdua???... Iyy...aaa???... Ji, disaat gue udah bener - bener percaya sama lo!... Kenapa lo....nebasin semuanya?....hiksss...."

Bughhhh....

Aji memukul keras Naufal, sedangkan Mira sudah berlari pergi dari cafe, dadanya sesak, nafasnya sudah tak teratur. Sekarang, hancurlah semuanya, Aji memijat pelipisnya dengan kasar, sambil mengejar Mira. Tak peduli lagi dengan tawa licik Naufal.

"Namira!!!"

Mira berlari sambil beberapa kali mengusap air matanya, kepalanya pusing, mengapa untuk kedua kalinya?. Mengapa begitu? Mengapa semua hanya drama semata? Ketika semua sudah selesai, mengapa selalu ada lagi yang datang?.

Aku pikir, semuanya bakal selesai, ternyata enggak sama sekali. Kamu tetep kamu Ji, dan aku tetep aku. Kita ngga bisa bersatu dan sama sama lagi. Batinnya bergemuruh.













*TBC













Btw btw btw
Btw btw btw.

Continue Reading

You'll Also Like

519K 35.7K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
13M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
4.9M 211K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
2.2M 69K 74
NOVEL BISA Di BELI DI SHOPEE FIRAZ MEDIA "Bisa nangis juga? Gue kira cuma bisa buat orang nangis!" Nolan Althaf. "Gue lagi malas debat, pergi lo!" Al...