[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLET...

By pjy1106

148K 17.8K 4.3K

Cover Fanart cr.by Pinterest. ---- Lisa fikir Lelaki itu adalah penyelamatnya namun kenyataan mengatakan lain... More

Pengenalan
1. Hay
2. Anggoro Sibling
3. Just A Tool
5. HappyBirthDayโค
6. Nerd?
7. Meet Rival
8. Get Ready?
9. Skinship?
10. First
11. Terlindungi
12. Hilang dan Menyesal
13. Terjebak?
14. Yoyo
15. Teman Lama
16. Kacau
17.
18. Game Over
19. Deg-degan
20. Dangerous.
21. Lose Control
22. Blushing.
23. Arrogant.
24. YOU'RE MINE !
25. Who am I to you ?
26. Terancam
27. Rahasia Lisa.
28. Who Juan ?
29. Teddy in Action.
30. Egois.
30. Panas.
31. Lose Control.
32. Dua Tahun Kemudian.
33. Night With You.
34. Pertengkaran.
35. Ketakutan.
I Love U.
36. Sedikit Perhatian.
37. Holidays.
38. Envy.
39. Dahyuni.
40. Cara Mencintai.
41. Pillowtalk.
43. Mimpi.
42. A Little Actions.
44. Double Job.
45. Haruskah Berakhir?
46. Kosong.
47. Memory.
48. Down.
49. Mantan.
50. Beside You.
51. Retak.
Hanbin Side.
52. Mau Aku Bantu?
53. Kalau Butuh, Jangan Gengsi!
54. Jangan Suka Sama Lisa!
Good Morning.
55. Fakta.
56. Kita Baikan?
57. Don't Get Tired.
58. Lisa Dimana?
59. Anggoro Family.
60. Pengakuan Dosa.
61. Perubahan Hidup.
62. New Pages.
CHAT
63.
CHAT-O2
64. Hari Itu Tiba.
EPILOG
NEW STORY HANLIS

4. Sahabat

2.7K 350 43
By pjy1106


Lisa terdiam, perasaanya tak menentu. Semenjak dia memyimpulkan bahwa dia mungkin saja menyukai Mino dan semenjak itu juga, Lisa telah membuka gembok hatinya untuk seorang Mino Adilaga yang Lisa fikir akan membuat hidup Lisa lebih sedikit menyenangkan dan mungkin lebih bahagia. Namun ada perasaan kecil yang memberontak, seolah-olah keputusan itu adalah sebuah keputusan yang menghantarkan Lisa pada kesakitan yang teramat dalam.

Lisa menggeleng, dia mencoba meyakinkan hatinya bahwa dengan mempersilahkan Mino masuk kedalam hidupnya itu akan lebih baik. Lisa tidak bisa terus menerus menutup diri dari cinta, karna semua orang ditakdirkan untuk mempunyai cintanya masing-masing. Dan mungkin cinta nya adalah Mino, yah sekarang Lisa hanya mampu meyakinkan hatinya seperti itu.

"Udah beres, yu pulang."

Suara bas laki-laki yang tadi memenuhi fikiran Lisa menyeruak, sudah satu bulan hubungan mereka terlihat lebih dekat. Bahkan Mino tak segan-segan memamerkan kedekatannya dengan Lisa pada semua murid di Pelita.

Lisa mengikuti langkah Mino dengan tangan yang silih bertautan, hingga kini sampai diparkiran sekolah. Mino menuntun Lisa masuk kedalam mobilnya, ketika Mino akan melangkah memutari mobilnya mata Mino menangkap siluet ketiga lelaki dan dua wanita sedang menatapnya.

Mino terdiam sesaat, dia memberikan smirk devil nya pada mereka. Namun tatapan nya meneduh ketika melihat wanita disisi kanan salah satu lelaki itu, dia Eriska. Hanbin yang sadar akan tatapan Mino langsung melirik Eriska dan menatapnya dengan dahi berkerut.

"Liat gue tajem bener, eh liat cewe gue kok manis banget."

Sindiran Hanbin mampu membuat wanita itu gelagapan dan tersenyum kikuk. Eriska mengapit lengan Hanbin dan menusuk-nusuk jarinya pada pipi Hanbin. "Cemburu cie." Godanya, sementara Jennie yang berada disisi Yoyo hanya menghela nafas panjang dan menyenggol Yoyo dengan sikut nya.

"Yo, bantuin gue misahin kakak gue sama cabe itu."

Yoyo lantas tertawa dan menoyor kepala Jennie, dia merasa aneh pada Jennie setiap Hanbin dekat dengan wanita selalu saja Jennie ingin memisahkannya dengan alasan tuduhan Jennie yang jelas tak ada buktinya. Contohnya seperti Eriska ini, dia ingin Hanbin berpisah dengannya karna alasan sikap Eriska seperti Cabe-cabean.

Yoyo harus memutar otaknya dan mencari sisi Cabe-cabean dari seorang Eriska, karna sampai saat ini wajar-wajar saja dia agresif pada Hanbin karna Hanbin adalah kekasihnya. Lalu cabe-cabean disebelah mananya lagi? Setau Yoyo tak ada lelaki lain yang didekati oleh Eriska selain Hanbin.

"Ngomong di filter dulu, kedengeran Hanbin bisa perang dunia. Bego."

"Yaa pokoknya gue gak suka."

"Yauda bilang aja sama Hanbin sana.." Ucap Yoyo seraya mendorong tubuh Jennie kearah Hanbin. "...itupun kalo berani." Bisiknya.

Jennie mendengus, dia berjalan kearah Hanbin dan berhenti tepat dihadapan Hanbin lalu menatap Hanbin dan Eriska bergantian. Hanbin mengerutkan keningnya sementara Eriska sibuk memasang senyum semanis mungkin pada Jennie. Mungkin agar Jennie merestuinya, entahlah.

"Bin, boleh gue jujur?"

"Sejak kapan jujur pake ijin dulu?"

Jennie nyengir. "Janji dulu tapi, jangan stop uang buat ngemall gue ya."

"Hm." Jawab Hanbin cuek.

Jennie menghela nafas, dia menatap Hanbin serius. "Bin, gue liat lo sama Eriska kaya liat....."

"Serasi yah?" Potong Eriska, Jennie mendengus dan memasang senyum yang dibuat-buat.

"Heem, serasi banget..." Jennie kembali menatap Hanbin. "....kaya liat om-om gadun lagi ngegiring cabe-cabean nya."

Eriska membulatkan matanya sementara Hanbin menatap Jennie dengan tajam. Dan suara tawa milik June dan juga Yoyo menyeruak, Jennie sih hanya tertawa dan ngacir terlebih dahulu. Eriska merengek dan menatap Hanbin, Hanbin yang tak enak juga akhirnya memeluk Eriska menenangkan. Walaupun didalam hatinya dia ingin tertawa juga, namun dia tidak bisa karna dia tidak ingin wanita yang sudah dia incar dan baru memacarinya selama dua hari ini terlepas begitu saja.

"Goblok si Jennie, nekat juga dia." Ucap Yoyo disela-sela tawanya.

"Bin." Teriak Jennie kembali seraya menyembulkan kepalanya dari dalam jendela mobilnya yang terbuka. "...gue mau punya kakak Ipar yang elegant gak murahan. Catet yah."

"Uang ngemall lo bulan ini gak gue transfer."

"Bodo, tinggal minta Papa. Beres." Setelah mengatakan itu Jennie menggas mobilnya dan meninggalkan keempat orang itu.

==============

"Makan apa?"

"Bebas aja, terserah kamu."

Mino tersenyum dia mengacak rambut Lisa. "Yauda gue pesenin Rawon aja ya?"

Lisa hanya mengangguk dan meraih ponselnya yang bergetar karna ada sebuah pesan masukberturut-turut. Senyum Lisa merekah ketika membaca isi pesan dari sahabatnya itu.

Jennie : I see You !!

Jennie : lo dimana?

Jennie : lo tega, ninggalin gue. Marah nih....

Jennie : gak bales ,lagi kencan yah? Yauda deh sorry ganggu :(

Lisa : gue lagi sma mino, tar gue telpon kalo udah sampe rumah.

Jennie : uuh thaiaaanx, pengertian banget sih kalo kembaran lo ini kesepian :* waiting for you hon ❤

Lisa : jiji yaa, uweeek...

"Siapa?"

Lisa mendongkakan kepalanya dan menatap Mino yang sedang melihat ponselnya penasaran. Lisa tersenyum seraya mendekatkan ponselnya pada Mino agar Mino dapat melihat nama si pengirim pesan itu.

"Jennie."

"Oooh, udah berapa lama temenan sama Jennie?"

"Pertama masuk Pelita.."

Lisa tersenyum ketika mengingat awal pertemuannya dengan Jennie.

Ketika itu Lisa yang sudah berbaris rapih dengan rambut diikat 27 ikatan, nametag yang bertuliskan Monyet dikalungkan dilehernya dan kaos kaki yang berbeda warna, tiba-tiba dikagetkan dengan suara ringisan seorang wanita disebelahnya. Lisa melirik Jennie yang menepuk keningnya membuat Lisa menatapnya heran.

"Kenapa?"

"Gur gak pake kaos kaki, gimana dong?"

Lisa tertawa kemudian berjongkok melepas kaos kakinya sehingga kini keadaanya sama dengan Jennie. Jennie melongo dan menatap Lisa tidak mengerti.

"Biar dihukum sama-sama."

Dan disitulah Jennie merasa bahwa Lisa adalah tipe idelanya untuk dijadikan sahabat, mengingat ketika itu identitas Jennie sebagai anak dari pemilik sekolah belum terbongkar. Dan Lisa denhan senang hatinya membiarkan dirinya kena hukuman berlari 20 keliling lapangan bersamanya.

"Sahabat dong yah?"

Lisa mengangguk, "yaa kaya gitu, lagian kalo gak Jennie mungkin gak ada yang mau temenan sama gue. Siswa beasiswa yang gak kaya raya kaya siswa-siswa yang lain."

"Gue gak dianggap nih? Duh kok ada yabg kretek-kretek gitu yah."

"Apaan?"

"Kaya ada suara patahan disini.." Tunjuk Mino pada dadanya. "...akuin gue juga dong, tega nih."

Lisa tertawa dan mengangguk, "yauda iyaaa, lo teme-----"

"Eh jangan deh." Potong Mino.

Lisa menatap Mino dengab kening berkerut dan sedikit tersenyum miring, dia sudah menduganya kalo Mino tau bahwa Lisa hanya anak beasiswa pasti dia tidak ingin menjadi temannya lagi.

"Jangan jadiin gue temen..." Mino meraih tangan Lisa, sementara Lisa sedikit tersentak dan berkedip beberapa kali menatap tangannya yang tergenggam kuat. "...jadiin gue pacar lo aja, yayaya?"

Lisa tercengang, dia hanya mampu terdiam dengan mata yang membulat sempurna. Apa seperti ini yang disebut teman-teman sekelasnya ditembak ? Tapi setau Lisa, mendengar dari certia teman-temannya bahkan ketika acara tembak menembak itu berlangsung akan ada senjata seperti bunga ataupun coklat? Masa sekarang dia ditembak Mino hanya mengandalkan Rawon semangkok?

"Lis, mau yah?"

Seolah terhipnotis, Lisa dengan ringannya menganggukan kepalanya dan tersenyum manis membuat Mino memekik kesenangan dan memgavak rambut Lisa seraya mengecup tangan Lisa beberapa kali. Lisa sih hanya tersenyum kikuk ketika melihat sikap berlebihan Mino, apa sesenang itu?

.
.
Tbc

Hanbin kapan rebut Lisa dari Mino nya hahaha

Oiya penasaran sama si Eriska? Nih aku kasih fotonya hahaha

Ayoooo siapa yang tau ini siapa? Hahaha


Moment Flashback Jennie Lisa pas Mos itu, kejadian 6tahun yang lalu pas author masuk SMA. Bedanya Author dihukum bertiga karna temen author bedua udah sahabatan duluan😂 aah jadi kangen....

Continue Reading

You'll Also Like

178K 21K 41
[Trailer Tersedia | Baku] -Jenhun- Mereka berada pada perasaan yang sama, namun terjebak dalam situasi yang menyesakkan. Kecemburuan, malam panas, k...
32.3K 1.6K 25
(GxG) Please jadi pembaca yg bijak Kertas : buku Mm Clover : knp harus main petak umpet?
15.1K 1.3K 14
"Anjir cogan......... tapi adkel"
18.7K 1.5K 29
[๐‘๐ž๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข ๐จ๐ง ๐ฉ๐ซ๐จ๐ ๐ซ๐ž๐ฌ๐ฌ] ๐’๐ž๐ฆ๐ฎ๐š ๐๐€๐ ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ž๐ง๐ ๐ค๐š๐ฉ ๐๐š๐ง ๐›๐š๐ค๐š๐ฅ ๐๐ข ๐š๐ฉ๐ฎ๐ฌ ๐ค๐š๐ฅ๐š๐ฎ ๐ซ๐ž๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐š๐ง ๐ฎ๐๐š๐ก...