My Baby Boy

By Tia_N2gr

2.8M 126K 4.3K

Kisah ini menceritakan sepasang kekasih yang melakukan hubungan intim tanpa adanya ikatan pernikahan, lalu ap... More

Prolog
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Bab X
Bab XI
Bab XII
Sambungan Bab XII
Bab XIII
Bab XIV
Bab XV
Bab XVI
Bab XVII
Bab XVIII
Bab XIX
Bab XX
Bab XXI
Sambungan XXI
Bab XXIII
Bab XXIV
Bab XXV
Sambungan Bab XXV
Bab XXVI
Bab XXVII
Bab XXVIII
Bab XXIX
Bab XXX
Bab XXXI
Bab XXXII
Bab XXXIII
Bab XXXIV
Bab XXXV
Bab XXXVI
Bab XXXVII
Bab XXXVIII
Bab XXXIX
Bab XXXX
Bab XXXXI
Bab XXXXII
Bab XXXXIII
Bab XXXXIV
Bab XXXXV
XXXXVI
Bab XXXXVII
Bab XXXXVIII
Bab XXXXIX

Bab XXII

47.1K 2K 54
By Tia_N2gr

Saat alva sedang mengendarai mobil. Di sampingnya terdapat ben yang sedang menepuk-nepuk pahanya menciptakan ritme, dengan kepala yang mengangguk-angguk di iringi lagu yang terputar. Alva juga ikut menikmati lagu merdu berasal dari inggris.

Alva memberhentikan mobilnya di salah satu restoran terkenal di oxford. Sebelumnya alva telah membuat janji pada jorsh yang kini telah duduk di sudut restoran.

Keduanya menghampiri jorsh setelah alva menelusuri restoran dengan mengamati pengunjung restoran. Ben mengikuti tepat di belakang alva.

Jorsh mengalihkan pandangannya dari ponsel, mendengar pergerakan kursi disampingnya, yang tak lain dan tak bukan adalah alva bersama ben.

"Hey jorsh, it's been a long time waiting for..?"alva bertanya saat sudah duduk bersebrangan dengan jorsh

"Just thirty minutes"jorsh melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya sembari berucap

"Oh yeah jorsh, this my best friend, ben"alva memperkenalkan ben kepada jorsh

Keduanya saling berjabat tangan memperkenalkan diri masing-masing. Cukup lama mereka berbincang sekedar menghilangkan kecanggungan untuk menciptakan keakraban.

Alva menggerutu saat suara kedua sahabatnya menggelegar hingga pengunjung menatap tajam kearah mereka yang menimbulkan ke berisikan. Mau tak mau jorsh dan ben memelankan suara tawa mereka. Dengan cemberut alva memanggil pelayan restoran, menyebutkan pesanannya, ledekan sahabatnya membuat perutnya keroncongan.

Setelah tawa jorsh dan ben meredah, keduanya menyebutkan pesanan mereka pada pelayan yg sibuk mencatat pada note kecil. Aksi ben kembali lagi, saat pelayan pergi meninggalkan mereka, jorsh mendengarkan cerita ben tentang hal konyol yang dilakukan alva ketika mereka masih bersekolah dulu.

Akkhh ben memang sangat menyebalkan membongkar aibnya saat celana alva melorot ketika memasukkan bola ke dalam ring basket. Hal yang sangat memalukan bagi alva, di hari itu mengenakan bokser barbie. Kontan teman-temannya menertawakan alva.

Berita itu langsung menyebar ke penjuru sekolah, hingga ledekan tersemat pada dirinya sebagai pangeran barbie. Keduanya menghentikan tawanya ketika pesanan mereka datang, ketiganya mulai menyantap makanan mereka.

"How about our vacation, while summer lecture off..?ucap jorsh di tengah-tengah obrolan ringan mereka

Alva menghembuskan nafas lega, akhirnya obrolan tentang aib dirinya berakhir "Good idea"alva mengangguk setuju

"How is France..?"tanya ben

"Agreed.."jawab alva dan jorsh kompak lalu ketiganya mulai berbincang mengenai rencana liburan mereka di Perancis nanti.

Keputusan disepakti bahwa mereka akan berangkat tiga hari lagi, mempersiapkan segala sesuatunya yang mereka butuhkan ketika berada di Perancis.

Aahh alva sudah tidak sabar untuk menginjak tanah Perancis. Menghibur dirinya sejenak dengan isi Perancis yang sangat mengagumkan dan sangat sayang untuk dilewatkan. Alva akan membawa kamera DSLR-nya untuk memotret berbagai objek yang menarik perhatian.

Selama tiga hari sebelum menjelang keberangkatan mereka ke Perancis, mereka sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan mereka bawa. Alva tak sabar menantikan hari esok, dulu alva berencana mengajak frilla liburan ke Perancis dan mengabadikan foto mereka.

Hufft, alva menghelakan nafasnya, suatu saat ia berharap impiannya terwujud membawa frilla, tak hanya frilla tapi juga bersama anak-anak mereka nanti.

Ke esokan harinya, ketiganya bangun di pagi buta, bersiap-siap untuk berangkat ke bandara, karena jadwal penerbangan mereka pukul 7 pagi.

Mereka segaja mengambil penerbangan pagi agar mereka mempunyai banyak waktu saat di Perancis nanti.

Beberapa jam di pesawat membuat alva bagai mati kebosanan walau handsfree tersemat ditelinganya. Alva menatap kaca pesawat yang menampilkan gumpalan awan putih. Alva baru bernafas lega saat seorang pramugari mengumumkan pesawat mereka akan mendarat sebentar lagi.

15 menit kemudian pesawat mereka mendarat di bandara internasional Charles de Gaulle. Ketiganya segera berjalan ke arah sekumpulan taxi yang berjejer rapi. Mereka menaiki taxi jejeran depan setelah menyebutkan hotel dimana mereka tempati.

Namun saat alva hendak memasuki taxi, alva menangkap sosok yang pernah di lihatnya tapi entah dimana. Sejenak alva mencoba memutar ingatannya, dan persekian detik alva melotot tak percaya, ya alva tak salah lagi itu adalah varell, kaka frilla. Walau alva belum pernah bertemu langsung, hanya melihat dari foto-foto yang sering ditunjukkan oleh frilla saat mereka berpacaran. Tanpa berpikir panjang alva langsung mengejar varell, membiarkan kedua sahabatnya memanggil namanya. Alva hampir saja kehilangan jejak varell jika saja ia tak berlari sekencang mungkin.

Nafas alva mulai tersengal-sengal, tapi ia tak peduli, ini adalah kesempatan dimana alva dapat menemukan pujaan hatinya, frilla. Saat hampir saja alva menggapai bahu varell, orang-orang seakan menghalanginya dengan melintasi didepannya. Rasanya alva sudah lelah, dengan membungkuk, memegangi kedua lututnya lalu matanya tak lepas memandangi varell yang mulai menjauh. Dengan kekuatan penuh alva memanggil varell, membuat orang-orang disekitar mereka menatap tajam alva yang mengganggu pendengaran mereka. Alva mengacuhkan tatapan dari sekitar, yang terpenting sekarang adalah membuat varell menoleh kearahnya. Sekali lagi alva berteriak lebih kencang memanggil varell. Varell menoleh ke arah belakang merasa dirinya di panggil oleh seseorang. Tapi varell tak menemukan siapapun yang memanggilnya, ahh mungkin hanya perasaan varell saja di tengah kekalutan ini. Varell kembali melangkah lebih cepat meninggalkan bandara.

Alva mengumpat kesal melihat orang-orang menghambat penglihatannya sehingga kehilangan jejak varell. Alva menegakkan tubuhnya kembali berjalan kearah teman-temannya yang masih menunggunya dengan tatapan kesal.

Pikiran alva saat ini kacau, sangat terlihat di raut wajahnya. Ben yang ingin meledakkan bom kembali bungkam melihat betapa lesunya alva saat ini.

Tanpa berbicara alva memasuki taxi, duduk di samping pengemudi lalu memasang sabuk pengamannya dan memejamkan matanya.

Kedua sahabatnya menatap alva heran, namun tetap bungkam membiarkan alva sejenak. Jorsh menyuruh supir taxi segera menjalankan taxinya menuju hotel mereka.

"Hey al, what happen..?"tanya jorsh ketika alva menghempaskan tubuhnya kuat ke ranjang hotel

Alva menghembuskan nafas, lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya "You know, I saw someone"kedua sahabat alva mengerutkan dahinya tak mengerti

Jorsh melihat ke arah ben, meminta jawaban tetapi ben sendiri juga tidak mengetahuinya, hanya mengangkat kedua bahunya "Who..?"tanya ben dengan rasa penasaran

"Brother frilla"jawab alva pelan

Mendengar jawaban alva, ben membelalak kaget sedangkan jorsh masih belum mengerti "You're sure al, it could be wrong"

Alva langsung menggelengkan kepalanya, tidak mungkin ia salah lihat, walapun selama ini alva hanya melihat sosok varell hanya dari foto, tapi perbedaan dengan aslinya tak begitu mencolok, alva yakin akan hal itu, ia tidak mungkin salah seperti yang di katakan ben.

"I couldn't be confusing me with Ben, although we never met but I'm sure it's definitely varell"ben melihat alva tampak begitu frustasi dengan mengacak-acak rambutnya lalu memukul kasur berulang-ulang

Jorsh yang tidak tau menau tentang yang di bicarakan alva hanya bisa bungkam sambil mendengarkan pembicaraan kedua sahabat itu.

"That means that varell here frilla also here"ben langsung mengemukakan pikirannya

Alva mengangguk-angguk lesu "I hope so too"ben menghampiri alva lalu menepuk bahu sahabatnya pelan

Ya alva berharap dapat bertemu kembali dengan varell, karena varell adalah kunci dimana keberadaan frilla. Tapi saat alva melihat gerak-gerik varell sepertinya sangat terburu-buru, apakah ada sesuatu yang terjadi pada mereka, atau sesuatu terjadi pada frilla, tidak.. Alva menggelengkan kepalanya, membuang segala fikiran buruk tentang frilla.

Sepertinya alva memang harus istirahat agar fikirannya tenang kembali. Alva memejamkan matanya dengan susah payah hingga alva benar-benar terlelap.

Mendengar nafas alva mulai teratur menandakan sudah terlelap, barulah ben dan jorsh menyusul, tidur di samping alva.

Di sebuah ruangan yang sangat asing bagi alva terlihat ada anak kecil sedang menangis sambali berjongkok. Alva menghampiri anak kecil itu lalu ikut berjongkok.

"Hey adik kecil, kenapa menangis, dimana ibumu..?"alva menoleh ke kanan ke kiri tak melihat sosok wanita, ibu dari anak kecil itu

"Daddy jahat, daddy gak sayang sama aku, daddy bunuh aku, daddy jahat"teriak anak itu mendorong alva hingga terjatuh

Alva menatap heran anak kecil itu yang terlihat menangis menatap matanya, tiba-tiba saja alva merasakan jantungnya seperti di tusuk melihat tatapan kepedihan anak itu

"Hey apa maksud kamu, dimana ibumu..?"sekali lagi alva bertanya

"Daddy jahat, daddy ninggalin aku sama mommy, daddy gak sayang aku dan mommy"anak kecil itu langsung berlari usai berteriak ada alva, yang sama sekali tidak di mengerti alva

Entah mengapa alva mengejar anak kecil itu, lalu tubuhnya kaku seakan tak bisa bergerak melihat sosok anak laki-laki kecil itu di dalam gendongan perempuan yang dirindukannya.

"Frr..frii.lla.."panggil alva terbata-bata

"Untuk apa kamu mengejar kami kesini al..?"tanya frilla dengan tatapan sedihnya

"Di..dia siapa fri..?"tanya alva mengabaikan pertanyaan frilla, menunjuk anak laki-laki kecil dalam dekapan frilla

"Kamu lupa al..? Dia anak yang kamu tolak kehadirannya, dia anak kita al, anak yang kamu suruh menggugurkannya"alva membelalakan matanya mendengar penjelasan frilla

Alva berjalan mendekati frilla "Jangan mendekat al"alva menghentikan langkahnya menatap bingung pada frilla

"Pergilah al, jangan cari kami lagi, kami sudah bahagia, aku akan berusaha membesarkan dia sendiri"ucap frilla sambil mengelus rambut anak kecil itu

"Apa yang kamu katakan fri, kalian itu milikku"alva begitu berang mendengar ucapan frilla

"Kamu lupa al, kamu menolak dia, lalu memutuskan ku dan bertunangan dengan perempuan lain, hiduplah bahagia al, begitu juga kami, jangan pernah mencari kami lagi"tak terasa air mata alva menetes, meratapi kesalahannya

"Fri please maafkan aku, aku berjanji akan menerima dia, dan kita akan memulai hidup baru"frilla tersenyum lemah lalu menggeleng

"Terlambat al, aku sudah mendapatkan pria lain, dia sanat menyayangi anak kita, selamat tinggal al"frilla berjalan meninggalkan alva yang kini menangis menatap kepergian frilla bersama anaknya

"Kamu milikku fri, kalian milikku, aku akan merampas kembali apa yang telah ku miliki sejak awal, walaupun dengan cara kotor sekalipun, ingat itu fri, aku akan menjemput kalian"alva berteriak pada frilla yang kini mulai tak terlihat

Di alam bawah sadar alva terlihat begitu gelisah, keringat bercucuran walaupun AC telah menyala. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, membuat pergerakan pada kasur mereka. Ben dan jorsh terbangun merasakan goncangan pada kasur mereka dan melihat alva bercucuran keringat dan air mata. Ben segera membangunkan alva yang terlihat seperti mimpi buruk.

Nafas alva memburu ketika membuka matanya karena merasakan tepukan pada bahunya. Mata alva menelusuri kamar hotel, lalu menghelakan nafas gusarnya, takut apa yang di mimpikan akan menjadi kenyataan.

"Hey al, what wrong with you..?"tanya jorsh namun alva hanya bungkam

'Kalian hanya milikku fri, apapun caranya, walaupun dengan cara kotor sekalipun'kecam alva dalam hati

Continue Reading

You'll Also Like

669K 49K 58
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
637K 18.4K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
971K 30K 42
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
486K 23.4K 41
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita sebagian diprivate🚫 -Tak mungkin untuk bersama. Namun, terlalu indah jika bersama. *** Ravin Saga Samudera, ber...