MY TWIN

By fauziyyahsuzy1

308K 15.5K 1K

Punya kembaran kaya Fariz itu bersyukur banget! Cakep,kapten tim basket,pinter. Ah pokoknya Most Wanted deh... More

Prolog
mt1
mt2
mt3
mt4
mt5
mt6
mt7
mt8
mt9
mt10
mt11
mt12
mt13
curhat
mt15
mt16
mt17 (satu)
mulai lagi
mt17 (dua)
BACA PENTING
mt18
mt19
mt20
mt21
mt22
mt23
mt24
bukan apa apa
promosi
mt25
mt26
PENTING
mt27
mt28
promote lagi
mt29
mt30
mt31
mt32
INFORMASI
mt33
Hello
Fariz Pov
rencana update penting!!!!
mt34
mt35
PENTING BANGET
mt36
QnA
mt37
mt38
mt39
mt40
mt41
mt42
mt43

mt14

6.5K 394 18
By fauziyyahsuzy1

Ini situasi waktu malam. Masih inget kan ya?

-

Setelah Fariz kembali ke kamarnya,Fariska masih memindah - mindahkan channel dari satu ke dua ke tiga dan seterusnya. Sambil mengibas ngibaskan rambutnya yang masih basah,pandangannya belum lepas pada televisi yang terus berganti channel.

Kegiatannya terhenti saat handphonenya bergetar hebat di sampingnya. Dengan malas,Fariska mengambilnya dan melihat siapa yang meneleponnya malam malam begini. Tak ada nama siapa peneleponnya. Yang ada hanya nomor yang berderet.

Fariska menslide layar untuk menjawab lalu menempelkan handphonenya pada telinga "hallo"

"Ini Fariska?" Tanya seseorang di sebrang sana.

Fariska hanya berdeham menjawabnya.

"Bagus. Gue Kian. Simpen ya,kali aja butuh."

Mendengar itu Fariska memutar matanya malas lalu memindah mindahkan channel lagi.

"Ada apaan nelpon?" Tanyanya ketus.

"Gue cuma mau nanya. Lo mau ga ikut tim tambahan buat jadi panitia Orchidia Cup nanti. Soalnya itu disuruh langsung sama KepSek"

Dahi Fariska berkerut "Kok?"

"Iya,jadi OSIS khususnya gue sebagai ketua. Disuruh membentuk Tim bantuan gitu. Nah,katanya harus cari yang bisa bikin acara nanti tambah sukses karena Tim bantuan itu."

"Jadi maksud lo gue dimanfaatin?"

"Bukan gitu Far,lo itu terkenal. Bukan di sekolah aja. Tapi di sekolah lain juga. Nah gue kalo nanti lo ga ada kerjaan. Gue mau nanti lo ada kerjaan dan gue tahu lo bisa bikin acara nanti lebih sukses."

"Sama aja lo manfaatin gue. Males" jawab Fariska ketus dan siap mengakhiri panggilan.

"Plis Far. Ini acara terakhir gue sebagai Ketos. Selain itu,kalo acara ini sukses besar,gue,lo dan yang lain bakal ada reward gitu. Yang pasti makan dan gue denger sih. Tim bantuan bakal ada tambahan nilai." Mendengar itu,Fariska membulatkan matanya. Dan pikirannya mulai menerawang entah kemana.

"Dan lo,boleh pilih sendiri siapa anggotanya. Maksimal 5 yang lo pilih,5 lagi gue yang pilih. Gue kasih lo kepercayaan." Lanjut Kian.

"Ya udah" jawab Fariska.

"Ya udah apa nih? Iya atau engga? Ambigu."

"Ya udah iya,tapi kalo gue ngehancurin kepercayaan lo gimana?"

"Gue ga bakal ngasih kepercayaan sama orang yang ga gue percaya. Gue percaya sama lo,Fariska."

"Oke,gue tutup" singkat sekali tanggapan Fariska dan dengan sepihak mematikan sambungan teleponnya.

-

Fariska bersenandung sambil menyisir rambutnya dan duduk di depan meja rias. Kemudian mengikatnya satu,layaknya ekor kuda.

"Berisik,kaya suara lo bagus aja" kritik Fariz setelah menutup novel yang baru saja dibacanya lalu berjalan ke arah Fariska.

Fariska menghiraukan perkataan Fariz dan masih bersenandung. Kemudian memoleskan bedak tipis ke wajahnya.

Fariz dengan senyum jahilnya menarik ikatan Fariska yang membuat ikatannya terlepas dan rambutnya tergerai.

"Fariz ih!" Teriak Fariska sambil mencubit lengan Fariz.

"Sakit!" Teriak Fariz sambil mengusap lengannya.

Fariska mendengus dan segera mengambil kuciran lagi dari laci meja riasnya. Karena jika ia mengambil kuciran yang dipegang Fariz,entah kapan ia akan mendapatkannya.

Dengan secepat kilat,rambutnya sudah terikat satu. Fariska kemudian mengambil tas selempang kecil berwarna biru dari tiang yang memang tempat menaruh tas selempang.

"Go,go,go!" ajak Fariska dan mengaitkan lengannya pada lengan Faeiz.

Mereka berdua berpakaian senada. Fariz yang memakai kaos polos putih dengan celana levis hitam selutut,sedangkan Fariska sebaliknya. Ia memakai kemeja hitam panjang yang dilipat sampai lengan dan celana jeans putih panjang.

"Mau pada kemana?" Tanya mamanya kepada mereka saat sudah berada di dapur.

Mereka duduk bersebelahan kemudian mengambil roti berselai coklat untuk sarapan.

"Mau jalan,bolehkan?" Ujar Fariz kemudian mengunyah roti yang ada di mulutnya.

"Berdua?" Tanya papanya.

Dan dijawab dengan anggukan keduanya. "Fariz katanya butek mau tanding pa" ujar Fariska sebelum meneguk susu putihnya.

"Oh,tanding apa? Kok mama gatau"

"Acara tahunan sekolah ma,Orchidia Cup." Jawab Fariz lalu berdiri. Telah selesai sarapan.

"Oh.. iya boleh pergi. Pulangnya jangan malem malem." Peringatan papanya.

"Siap" ujar Fariska lalu mereka berdua berpamitan.

-

Fariz memutar setirnya sambil melirik Fariska sekilas. Kemudian fokus lagi pada jalanan didepannya.

"Kenapa sih Far?" Tanya Fariz sebal. Karena dari tadi Fariska mendengus sebal melulu.

Fariska menoleh "Bosen,ga ada kerjaan. Males main hp"
"Ga bikin vlog?" Fariz menoleh lagi. Kemudian menunjuk kursi belakang. Fariska melihat kebelakang lalu hanya melihat tas ransel hitam milik Fariz.

"Apaan?" Tanyanya heran.

"Di dalem ada alat rekam. Terserah mau apa. Oh,go pro aja"

Dengan gesit Fariska menarik tas Fariz,kemudian mencari dimana letak go pro yang bersatu dengan barang barang Fariz yang lain.

Setelah ketemu,Fariska mengkondisikan go pronya dengan handphone miliknya.

"Ekhem" Fariska berdeham sebelum memulai merekam. Kemudian merapihkan rambutnya yang tadi acak acakan karena tak mau diam duduk rapi.

"Hy guys" sapa Fariska.

"Sekarang weekend kan guys? Masih pagi mending bocan ya ga? Tapi orang ini nih!" Ujar Fariska sambil menunjuk nunjuk Fariz yang masih asik menyetir dan menghiraukannya.

"Gue udah di culik coba,mana gue gatau ini kita dimana,mau kemana,mau ngapain,katanya sih mau cari udara seger biar ga butek mau tanding. Ngomong ngomong tanding,gue mau ngasih tau ya. Bentar lagi,sekolah gue,sekolah Fariz dan sekolah temen temen gue yang dinamakan Orchidia High School akan mengadakan Orchidia Cup. Dan cowok di sebelah gue ini,selaku kapten tim basket bakal ikut partisipasi. Nah buat kalian yang mau liat gue maupun cecan atau cogan Orchidia boleh kok mampir ke sekolah. Kalo masalah tiket,gue belum tau. Selain pertandingan olahraga,kita juga bakal ngadain stand bazzar,baksos,dan acara musik di akhir acara. Sedangkan tanggal acaranya gue belum tau,ntar kalo udah tau gue kasih tau lagi. Oke,cukup sekian. Kayanya ini mau nyampe. Bye" Fariska mengarahkan kameranya pada jalanan melalui kaca jendela. Dan tak lama mematikannya.

"Udah ngomong panjang lebarnya?" Tanya Fariz sambil menginjak rem.

"Udah,cape juga. Jadi haus. Ah gue lupa,ga bawa minum." Fariska menepuk jidatnya lalu memasukkan go pronya pada tas Fariz.

"Ntar beli di depan"

Fariz melepas sabuk pengaman dan keluar mobil diikuti Fariska. Sekeluarnya Fariska,angin menyambutnya hangat. Tak besar tak kecil. Dan hamparan laut terlihat di depan matanya. Laut.

"Kok ga bilang mau ke laut?" Tanya Fariska heran lalu menghampiri Fariz.

"Kan special" jawabnya sambil nyengir.

Fariska mengerucutkan bibirnya "Ini sih bukan special,gue ga bawa baju lagi. Ga bawa baju renang. Tau gini gue mau renang."

Fariz berjalan ke bagasi mobil dan membukanya. Kemudian mengambil koper kecil.

"Eh ini apaan?" Tanya Fariska saat Fariz memberinya koper kecil berwarna ungu itu.

"Tadi malem gue minta mama buat siapin baju lo,baju biasa maupun baju renang. Dan ga lupa" Fariz mencondongkan badannya dan mendekatkan mulutnya pada telinga Fariska.

"Dalemannya" bisik Fariz.

"Anjir" gerutu Fariska lalu memukul pundak Fariz kencang. Dan Fariz meringis sambil mengambil jarak antara mereka.

"Tapi mama gatau tadi kita mau kemana."

"Kan gue ga ngasih tau" jawabnya sambil mengedikan bahunya dan berjalan mendahului Fariska.

"Eh kunyuk! Tungguin gue!" Teriak Fariska sambil berlari kecil dengan koper yang diseretnya,mencoba menyusul Fariz.

"Ganteng gini dibilang kunyuk,lo yang kunyuk" ujar Fariz sambil menyubit pipi Fariska.

"Awww!" Fariska meringis lalu dengan senyum jailnya,ia menarik pipi Fariz dengan keras.

Fariska berlari sambil menyeret kopernya,setelah agak jauh dari Fariz ia berhenti dan memanggil Fariz kemudian memeletkan lidahnya.

"Awas lu Far!" Teriak Fariz sambil berlari mengejar Fariska.

"Kejar aja kalo bisa!"

-

"Udah ah cape" ujar Fariska sambil mengatur nafasnya yang naik turun tak beraturan.

Fariz mengeluarkan sapu tangan dari tasnya "Far" Fariska menoleh lalu Fariz dengan gesit mengelap keringat yang bercucuran diwajah Fariska.

Fariska tersenyum lalu mengambil sapu tangan yang berada di tangan Fariz setelah mengelap keringatnya.

"Lo juga banyak nih keringetnya" ujar Fariska sambil mengelap keringat di wajah Fariz.

Fariz tersenyum "tunggu dulu" ujarnya. Lalu mengambil go pro dari dalam tasnya. Kemudian mulai merekam dan mengarahkan kameranya ke hadapan mereka.

"Ngapain sih?" Fariska menepiskan tangan Fariz yang memegang go pro.

"Lap lagi dong cantik" pinta Fariz sambil memaju majukan wajahnya dengan senyum jail yang terukir.

Fariska mengerucutkan bibirnya sambil mengelap keringat di dahi Fariz. Setelah selesai,mereka berdua duduk di salah satu saung yang berada di pinggir pantai dengan es kelapa di genggaman. Dan kamera yang masih merekam.

"Abis ini lo mau bernang Far?" Tanya Fariz lalu meminum es kelapanya.

Fariska menoleh "gue mau main air aja ah. Eh,ini jangan dikamera terus dong. Lo megang terus ga asik kalo main,kaya ada yang janggal. Apalagi kita udah lama ga liburan." Fariska mengaduk ngaduk sedotan di dalam gelas yang dipegangnya. Merasa bosan.

Fariz kemudian mematikan go pronya "ya udah kalo itu mau lo. Tapi gue juga mau di rekam,apa gue suruh orang aja?"

"Eh jangan,ntar takut diambil orang" kata Fariska buru buru.

"Oke oke" Fariz dengan gemas mengacak rambut Fariska.

"Hy ka" sapa seseorang membuat keduanya menoleh.

Ada tiga orang cewek berdiri di hadapan mereka. Sepertinya umur mereka sebaya atau dibawah atau diatas Fariz dan Fariska.

"Ini ka Fariz sama ka Fariska kan?" Tanya salah seorang cewek dengan kuncir kuda sama dengan Fariska.

Fariz dan Fariska saling mengangguk dan cewek bertiga itu tersenyum.

"Boleh minta photonya ga ka?" Tanya satu orang cewek yang lain.

Fariska terkekeh "Ngapain minta photo sama kita,kita bukan artis kok"

"Plis dong ka,kita ngefans banget sama kaka. Friendship goals banget deh kalian."

"Sini sini" ujar Fariz sambil mempersilahkan mereka lebih dekat untuk photo bersama.

Setelah photo,mereka mengucapkan terimakasih. Sebelum mereka pergi,Fariz ingin meminta tolong.

"Kalian mau bantuin gue ga?" Tanyanya. Fariska mengernyitkan dahinya sambil menatap Fariz penasaran.

"Apa ka? Kita bakal bantuin kok" kata salah satu cewek dengan antusias.

"Gue nanya dulu,abis ini kalian mau pada kemana?"

Mereka saling memandang "kayanya diem di saung. Udah capek soalnya"

"Bagus kalo gitu. Lebih baik,kalian bawa barang kalian dan simpen di saung kita. Sekalian jaga tas gue dan Fariska. Soalnya kita mau main air. Boleh?"

"Boleh banget ka"

"Satu lagi,gue boleh minta tolong ga? Kalian photoin gue sama Fariska yang lagi main. Pake go pro ini." Fariz menyerahkan go pronya.

"Gue percaya kalian kok. Sebagai imbalannya,ntar gue traktir makan plus minumnya."

Mereka bertiga mengangguk setuju dan berlar untuk mengambil barang barang mereka. Sedangkan Fariska sudah menulis huruf di pasir.

"Riz,photoin" perintah Fariska sambil berpose dengan hanya berdiri di samping huruf tersebut.

Fariz mengeluarkan kamera slrnya dari dalam tas. Lalu memphoto Fariska,kemudian menjepret jepret pemandangan yang berada dihadapannya. Tak ketinggalan Fariska yang tertawa lepas terkena ombak,menulis nulis di pasir. Ia masih asik menjepret sampai cewek bertiga itu datang.

"Maaf,ka lama"

Fariz bangkit lalu menyerahkan kamera slr beserta go pronya. "Pake yang mana aja,yang menurut lo bagus. Inget,gue percaya kalian semua. Makasih,gue kesana dulu"

Sepeninggal Fariz,mereka bertiga jingkrak jingkrak tidak jelas saking senengnya bisa lebih dekat dengan Fariz dan Fariska. Apalagi bisa memegang barang berharg milik mereka.

"Demi apa? Gils gils gils." Histeris salah satu cewek yang memegang kamera slr Fariz.

Cewek yang satu lagi memamerkan go pro Fariz yang dipegangnya. "Gue juga ga nyangka"

Dan cewe satu lagi ikut ikutan histeris sambil melihat photo dengan Fariz tadi.

-

Fariz berlari ke arah Fariska yang sedang berdiri di pinggir pantai. Tanpa alas kaki,kakinya mulai terkena air laut. Ombak menerpa hingga pahanya. Dengan jail,Fariz menggelitiki pinggang Fariska.

"Fa..hahah..riz" racau Fariska sambil menahan Fariz yang terus menggelitikinya.

Fariz menghentikan aksinya,tapi kemudian ia menarik ikat rambutnya yang membuat rambutnya tergerai sempurna.

"Fariz ih,hobi banget ngerjain gue kayanya" Ujar Fariska kesal sambil memukul lengan Fariz.

"Aw! Makannya jangan bengong terus,cantik di gerai Far" alibi Fariz sambil terus berjalan,dan air laut sampai dipahanya.

"Ih Riz,jangan jauh jauh."

"Sini,ga akan apa apa juga."

"Ga!" Tolak Fariska yang membuat Fariz berjalan ke arahnya lalu merangkul pundaknya.

"Nurut kek sama gue" ujarnya sambil mengeratkan rangkulannya. Lalu menyuruh Fariska mengikutinya untuk berjalan ke tempat Fariz tadi.

Dengan cepat,ombak menerpa mereka. Membuat pakaian mereka basah semua.

"Far" panggil Fariz,membuat Fariska menoleh kepadanya.

Fariz mencipratkan air laut tepat ke wajah Fariska. "Fariz!" Teriak Fariska kesal sambil mencipratkan balik Fariz.

Mereka ciprat cipratan sampai akhirnya Fariz berlari "pengecut lo!" Teriak Fariska sambil berlari mengejar Fariz.

"Lelet banget sih lo!" Teriak Fariz yang membuat Fariska berlari lebih kencang.

Entah berapa lama mereka berlari,saling mengejar. Diselingi ejekan ejekan yang dilontarkan keduanya,yang mampu membuat mereka tertawa lepas. Dan yang paling penting,Fariska belum bisa menangkap Fariz.

Fariz akhirnya berhenti tepat di tempat pertama tadi. Di depan saung mereka dengan tiga cewek disana. Ia duduk di atas pasir yang masih terkena ombak kecil.

Fariska kemudian duduk di sebelahnya "gila gue capek banget."

Fariz tertawa mendengarnya "kok ketawa sih?" Tanya Fariska kesal.

"Sini,pundak gue emang cocok buat sandaran lo kalo lo lagi cape" ujar Fariz sambil menepuk nepuk pundak sebelah kirinya.

Fariska mendekat lalu menyenderkan kepalamya di pundak Fariz "makasih" ujarnya sambil tersenyum.

"Dan tumben ga nyebelin" lanjutnya sambil terkekeh.

"Eh,dikasih hati malah minta jantung" ujar Fariz sambil menjitak kepala Fariska.

Fariska tiba tiba memeluk pinggang Fariz "Makasih,makasih udah jadi kembaran yang limited edition di dunia ini. Makasih lo udah jadi kembaran yang ngertiin gue dan selalu bikin gue bahagia. Makasih,makasih,makasih,gue sayang lo Riz. Sampai kapanpun,meski lo udah jadi milik orang dan gue ga bisa seenaknya meluk lo kaya gini" ujar Fariska lembut. Pandangannya melihat hamparan laut di depannya sedangkan Fariz melihatnya sambil mengulum senyum tulus kemudian mengelus rambut Fariska lembut.

"Gue juga,makasih. Makasih buat Tuhan yang ngasih lo buat jadi kembaran gue. Janji,meskipun lo atau gue jadi milik orang. Lo ga boleh absen buat meluk gue dan curhat apapun ke gue. Mau sepenting dan ga sepenting apapun" ujar Fariz sambil menaikkan jari  kelingking kanannya.

"janji" jawab Fariska sambil mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking Fariz.

Mereka pun tersenyum dan saling berpelukan.




---

25.11.16

Maaf typo - typo.

Makasih buat yang masih setia baca cerita aku yang nambah absurd ini:v

Mohon masukannya ya?
Btw menurut aku belum dapet feelnya,bner ga sih?

Continue Reading

You'll Also Like

487K 37.2K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
860K 64.8K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 311K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.7M 76.4K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...