MY TWIN

By fauziyyahsuzy1

309K 15.5K 1K

Punya kembaran kaya Fariz itu bersyukur banget! Cakep,kapten tim basket,pinter. Ah pokoknya Most Wanted deh... More

Prolog
mt1
mt2
mt3
mt4
mt5
mt6
mt7
mt8
mt9
mt10
mt11
mt12
mt14
curhat
mt15
mt16
mt17 (satu)
mulai lagi
mt17 (dua)
BACA PENTING
mt18
mt19
mt20
mt21
mt22
mt23
mt24
bukan apa apa
promosi
mt25
mt26
PENTING
mt27
mt28
promote lagi
mt29
mt30
mt31
mt32
INFORMASI
mt33
Hello
Fariz Pov
rencana update penting!!!!
mt34
mt35
PENTING BANGET
mt36
QnA
mt37
mt38
mt39
mt40
mt41
mt42
mt43

mt13

6.9K 381 18
By fauziyyahsuzy1

Special Fariz.

Ya,mungkin banyak yang pingin tahu tentang Fariz lebih dalam. Hehe.

.

"Gila,gabut banget njir!" Teriak gue sambil merebahkan diri di kasur.

Tadi gue dapet info bahwa Fariska lagi jalan sama Ando dari Daffa. Kok gue ga di ajak ya? Apa jangan jangan mereka lagi mulai baikan? Ya udah lah ga papa,gue ikhlas.

By the way. Sekarang gue harus apa? Gabut,but,but. Lo mau temenin gue jalan? Ah,sayang kita beda dimensi. Hahaha.

Gue merogoh saku celana dan mengambil hp. Lalu menyalakannya dan menghubungkan dengan wifi rumah. Gue sangat bersyukur sekali atas adanya wifi di rumah. Siapa yang ga suka sih? Gue bisa streaming kapanpun. Tapi kadang kadang ini wifi suka ngadat dan bikin gue emosi. Apalagi kalau gue lagi ga ada kuota:( beliin dong? Ntar gue kasih id line gue deh. Mau? Hahaha,gue ingetin lagi ya,kita beda dimensi.

Setelah beberapa detik,akhirnya muncul banyak sekali notif yang masuk. Apalagi dari instagram yang isinya commentan promosi yang nyepam buat instagram gue dan menutupi commentan yang lain tentang seberapa fanatiknya fans fans gue,yang selalu bilang gue cogan dan terbaOK! Hahaha..

Gue membuka aplikasi Line. Banyak banget pesannya dan berderet. Kebanyakan cewek lagi. Gini banget ya jadi cogan? Atau mereka yang emang udah ngebet ke gue dan nyingkirin harga diri mereka yang menurut gue adalah hak terpenting.

Ternyata group temen temen gue juga nyepam banget pesannya. Karena gue ga mau kudet,gue buka aja pesannya.

Daffa :Woy curut!
Arfan :Woy nyet!
Zico :Woy la!
Luky :Apaan la?
Daffa :Apaan la? 2
Arfan :Apaan la? 3
Zico :Lo Luk!Gorila haha
Luky :Anjir,cari mati lu?
Luky :Pulang lewat mana?
Arfan :Wah hati hati lu!
Arfan :Gorila mau ngamuk!
Arfan :Hahaha
Zico :Ampun bang! :(
Luky :Ga ada ampun buat lo semua! Camkan.
Fariz :Cafe kuy!
Daffa :Cafe mana?
Fariz :Biasa.
Daffa :Oke.

Gue bangkit dan menaruh hp di atas kasur. Lalu berjalan ke kamar mandi,bersiap pergi ke tempat yang bisa ngilangin rasa gabut gue ini.

Ga lama,gue siap. Simple. Kaus hitam,celana jeans selutut. Rambut dengan sedikit jambul,rapi setelah diberi ****** gue ga mau sebut merek ya,haha. Tak lupa memakai jaket,gue pake motor soalnya. Dingin. Kalo dipeluk cewe sih jadi panas. Cewenya siapa ya?

-

Fariz menuruni anak tangga sambil memutar mutar kunci motornya. Mamanya melihat Fariz dengan tatapan selidik. Baru saja pulang sudah mau pergi lagi.

"Mau kemana kamu?" Tanya mamanya sambil melahap keripik singkong di genggamannya.

Fariz tersenyum lalu berjalan mendekat mamanya yang sedang menonton tayangan di salah satu saluran televisi.

"Mau main. Gabut ma." Jawab Fariz sambil mengambil keripik singkong mamanya.

Mamanya melotot sambil menyembunyikan keripiknya "Ini punya mama. Kalo mau beli sana"

"Iya iya. Ya udah,ntar Fariz beli. Pergi dulu ya ma?" Ujar Fariz sambil berjalan ke pintu depan.

Tangannya membuka kenop pintu lalu keluar sempurna. Sedetik kemudian kepalanya menyembul dari balik pintu.

"Ma?" Panggilnya.

Mamanya menatapnya sambil berdehem. Masih sibuk mengunyah keripik singkong rasa manis pedas itu.

"Ntar,uangnya ganti ya?" Lanjut Fariz sambil setengah berteriak.

Mamanya lagi lagi melotot kepada salah satu anaknya ini. "Perhitungan banget sih. Ini mama kamu nih,ga pernah tuh perhitungan."

Fariz nyengir "Bercanda kali ma,ya udah Fariz pergi dulu. Jaga rumah ma,awas sendirian lho" salamnya sambil menutup pintu dan tawanya meledak setelah melihat ekspresi mamanya yang dijahili tadi. Fariz selalu senang jika mengusili mamanya,karena sikap mamanya sama dengan sikap Fariska.Selalu marah marah ga jelas,menggerutu,menampakkan ekspresi lucu dan jangan lupakan tentang pipi yang merona.

Fariz menggeleng gelengkan kepalanya,berjalan ke arah motor yang terparkir di depan garasi.Menaiki motornya sambil meresleting jaketnya. Setelah memakai helm,dan memanaskan motornya beberapa menit. Ia melajukan motornya.

-

Fariz mengesap kopinya lagi yang tinggal setengah gelas. Sudah 10 menit ia menunggu,tapi tak ada batang hidung teman temannya yang muncul. Ia mendengus sebal lalu mengecek handphonenya.Kira kira ada 10 misscall dan 20 sms entah dari siapa. Mungkin salah satu fansnya yang entah dapat nomor Fariz dari siapa.

Fariz mencari nama Fariska di kontak teleponnya lalu meneleponnya. Setelah tersambung,ia menempelkan handphonenya pada telinga kanan.

"Dimana sih?" Tanya Fariz setelah ada sautan hallo di sebrang sana.

"Di tempat yang jauh. Gue bakal pulang malem kayanya. Lo jangan kangen ya,"

Fariz tersenyum "Jangan kegeeran lo jadi orang."

Terdengar hembusan nafas kasar Fariska dari telepon dan Fariz terkekeh mendengarnya.

"Ga ada yang kegeeran" jawab Fariska ketus.

"Jangan ngambek. Jelek. Ya udah,hati hati. Jangan lupa oleh oleh"

"Siap!" Dan sambungan terputus.

"Woy Riz!" Seru Daffa sambil menepuk pundak Fariz.

Fariz mendongak lalu memasukkan handphonenya ke saku celana.

"Lama banget lo" komentar Fariz sambil melihat Daffa duduk di depannya. Pakaiannya sebelas dua belas dengan Fariz. Kaus dan jeans selutut. Serta jaket yang di sampirkan di pundak sebelah kanan.

"Jalan di deket rumah gue di aspal lagi. Jadi ya,macet"

"Yo,yang lain mana?"

"Pada mau nebeng mobil Arfan" Jawab Daffa sambil memanggil salah satu pelayan dan memesan kopi.

"Buat tanding nanti anak kelas 12 juga ikut?" Tanya Daffa

Fariz menoleh dan menggangguk "Meski ini udah semester dua,seengganya ini pertandingan akhir mereka atas nama sekolah. Lagian diadainnya kan di sekolah."

Daffa tersenyum lalu melambaikan tangannya pada Arfan,Zico dan Luky yang bejalan berbarengan baru masuk ke cafe ini.

Tak lama,mereka sudah duduk bersama sama. Ditemani kopi yang dipesan masing masing.

"Ar,kemaren lo nganterin si Rere?" Tanya Luky setelah menyesap kopinya.

Sementara yang lain melihat Arfan dengan tatapan minta dikasih penjelasan.

"Anjir!" Gerutu Arfan sambil menoyor kepala Luky.

"Beneran Ar?" Tanya Zico meminta penjelasan lebih.

"Masa gue nganterin Rere? Ya kali. Ngaco lo Luk!"

"Eh,gue tau dari Semy. Nguping sih tadi di kelas" jawab Luky membela diri. Memang gila anak ini jika penyakit ngupingnya sudah kumat.

"Goblok! Semy di percaya" Zico tertawa. Yang lain pun ikut tertawa. Sedangkan Arfan memandang Luky kesal,dan Luky membalas dengan muka memelas.

"Tapi,kata si Semy. Dia liat sendiri kok,kemarin di parkiran katanya lo sama Rere berduaan depan mobil lo" kata Luky lagi.

Fariz geleng geleng "Yakali ngobrol doang. Eh,ngobrol apaan?" Tanyanya pada Arfan sambil menyenggol lengannya karena tepat berada di samping kanan.

"Lo nembak Rere?" Tanya Daffa sambil cengar cengir ikut membantu menjahili Arfan.

"Wah,lo jahat ga bilang bilang" timpal Zico.

Wajah Arfan merah padam layaknya kepiting rebus "Goblok banget kalian."

Tawa pun membuncah dari kelimanya,Arfan hanya menggerutu.

"Bilangin ya,ke si Semy. Punya mulut dijaga. Gue kemaren diajak ngobrol sama Rere,karna gue baik gue timpalin. Ya,ga lama gue balik. Dia minta nebeng,gue tolak mentah mentah. Puas?" Jelas Arfan mendelik.

"Iya iya,kita percaya kok. Selera lo ga mungkin jatoh. Dari Keyra ke Rere" Fariz merangkul pundak Arfan lalu memandangi temannya satu persatu "ya ga guys?" Tawapun meledak seketika.

-

Ketukan pintu terdengar tiga kali. Tak ada jawaban. Terdengar lagi ketukan. Tak ada jawaban.

Clek

Fariz menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar Fariska. Ia mengedarkan pandangannya ke  sekeliling kamar Fariska yang rapi. Bisa dibilang sangat rapi. Kasur berseprai biru laut beserta selimut,guling dan bantal yang terletak tepat di pojok ruangan. Samping kanan kasur terdapat nakas kecil dan meja rias. Tepat dihadapannya yang bersebelahan dengan  pintu kamar terdapat meja belajar dengan buku buku yang tersusun rapi dan lemari besar tempat pakaiannya disimpan. Di sudut ruangan lain,terdapat pintu kamar mandi berwarna biru. Sebelahnya terdapat rak rak buku berbagai ukuran yang unik,ada yang lurus,miring,persegi,persegi panjang. Yang didominasi novel novel remaja. Tepat di depan rak rak itu terdapat sofa sedang nan empuk cocok untuk membaca. Terdapat pula televisi yang sengaja di pasang. Banyak sekali aksesoris aksesoris kamar yang dipasang Fariska. Tidak terlalu ramai,tapi cukup membuat kamar ini tambah terkesan. Kamar ini pun dilengkapi balkon yang mengarah pada taman belakang.

Clek

Kamar mandi terbuka,menampilkan Fariska yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Eh,kenapa Riz?" Tanya Fariska saat menyadari Fariz ada di kamarnya.

Fariska lalu duduk di salah satu sofa dan menyalakan televisi. Fariz pun ikut duduk di sebelah Fariska

"Udah baikan sama Ando?" Tanya Fariz.

Fariska menoleh "Em,bisa dibilang gitu"

"Bagus kalo gitu" Fariz menepuk pundak Fariska sambi tersenyum. Fariska pun mengangguk dan tersenyum.

"Gue tanding,lo support gue kan ya?"

Fariska tertawa "Ya iyalah,masa engga" jawabnya sambil mengacak rambut Fariz.

Fariz ikut tertawa lalu menarik hidung Fariska yang mancung itu "Teriak teriak ya,panggil nama gue. Yang keras"

Fariska bergidik ngeri sambil ikut menarik hidung Fariz. Mereka tertawa lepas.

-

Fariz bangun pagi pagi sekali hari ini. Entah apa yang membuatnya bisa bangun sepagi ini. Ini hari sabtu. Tak sekolah dan Fariz biasanya bangun jam 8.

Tangan Fariz meraih handuk yang tergantung di balik pintu kamarnya setelah melihat jam yang menunjukkan angka 05.00. Kemudian berjalan ke arah kamar mandi.

Setela siap,ia mengaca di depan cermin di kamarnya. Menyisir dengan rapi rambutnya,gaya cepak,gaya poni,dll semua di lakukan. Ia mendengus sebal saat tak ada gaya rambut yang cocok dengannya. Lalu mengacak ngacak rambutnya yang basah itu.

"Far.." Panggil Fariz sambil mengetuk pintu kamar Fariska yang berada tepat di depan pintu kamarnya. Tak ada sahutan.

"Cewe kok kebo" Gerutunya saat beberapa kali memanggil. Ia menghela nafas panjang lalu kembali ke kamarnya.

Berjalan ke arah laci meja belajarnya dan mengambil sebuah kunci. Kunci duplikat kamar Fariska.

Dengan ragu,Fariz memutar kunci dan terbuka. Lalu mengintip dari balik pintu. Terlihat Fariska yang bergelung dengan selimut dan guling yang sudah tergeletak di lantai.

Setelah menutup pintu,Fariz berjalan pelan menghampiri Fariska yang masih tertidur. Di tatap wajah Fariska lamat lamat lalu membuang nafas kasar.

"Ini cewe,bisa bisanya masih tidur. Matahari udah mau menampakkan dirinya." Gerutunya sebal. Sementara Fariska berguling ke arah Fariz sambil menggaruk garuk lehernya.

Dengan cepat Fariz mencubit pipi Fariska sebelah kanan.
"Awww!" Fariska sontak terbangun dan mengelus elus pipinya.

"Gila,ngapain lo disini?" Tanya Fariska kaget sambil menyelimuti tubuhnya dengan selimut dan menatap tajam Fariz.

Fariz tertawa lalu duduk di pinggir kasur "Emangnya ngapain gue ngapa ngapain lo. Jangan sok suci di depan gue. Kita itu telanjang bareng di perut mama. Pas kecil,mandi bareng terus kali."

Fariska mengerucutkan bibirnya dan melonggarkan pegangannya pada selimut.

"Ngomong ngomong Far" Fariska menoleh ingin mendengar lebih perkataan Fariz yang tertunda.

"Kita mandi bareng lagi yuk!"

Fariska melotot,dengan cepat tangannya mengambil bantal dan memukuli Fariz dengan keras.

"Eh,iya iya. Maafin gue" Ringis Fariz sambil mencoba menangkis pukulan yang ia terima.

"Ampun Far! Bercanda doang."

Fariska memberhentikan pukulannya. Fariz membuang nafas lega sambil mengelus elus dadanya mengucap syukur.

"Ada apaan pagi pagi kesini? Mana pake kunci duplikat" Fariska turun dari kasur. Berjalan ke arah meja rias lalu mengambil jepitan rambut dan mencepol rambutnya asal.

"Mau ikut ga?" Tanya Fariz sambil duduk di sofa dan mengambil satu novel yang tebal.

"Kemana?"

"Rahasia"

"Males ah,main rahasia rahasiaan" ujar Fariska sambil melipat selimutnya. Dan meletakannya dengan rapi di ujung kasur.

"Gue pingin cari udara seger ke luar Jakarta. Sebelum tanding,biar ga butek" jawab Fariz sambil membuka novel lembar demi lembar tanpa dibaca.

"Oke,gue setuju. Gue mandi dulu."





----

13.11.16

Hello,aku kembali.
Dengan cerita yang tambah gaje.
Aku sendiri juga ga tau kenapa ceritanya nambah absurd kaya gini.

Makasih yang masih setia baca.

Kalo ada yang mau nanya nanya atau mengeluarkan unek unek tentang cerita aku silahkan. Atau mau lebih dekat dengan aku? Boleh,ada medsos aku di bio.

Maaf kalo masih banyak typo.

Terimakasih sebelumnya.

Continue Reading

You'll Also Like

4.3M 98.2K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
1M 32.9K 45
-please be wise in reading- โˆ† FOLLOW SEBELUM MEMBACA โˆ† Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
254K 5.2K 17
Kesepakatan gila yang diberikan Gavriel lalu disetujui penuh oleh Baek Dahyun, secara singkat membuat hidup Dahyun berubah drastis. Keduanya menjalin...
3.3M 209K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...