•••••••
Malam Minna-san, ketemu lagi sama Lian nih, ada yang bosen ? 😀. saya mau lanjut cerita nih ada yang mau baca ? jan lupa vomentnya yups
Happy Reading, Minna-san :))
•••••••
(at Resto Seafood)
Dina tampak lahap memakan hidangan yang tersaji disana sedangkan Bisma tampak malas menyantap hidangan yang terkesan lezat itu
"Koq diam Bii ? Engga suka yaa ?"tanya Dina, Bisma menggeleng
"Engga Dii cuma aku.."Bisma menggantung ucapannya membuat gadisnya menatap bingung kearahnya, Bisma menghela nafas
"Aku alergi Seafood"ujarnya pelan hampir tak terdengar namun masih terdengar oleh Dina, Dina menghela nafas dan tersenyum lalu menghentikan aktivitas makannya dan bangkit dari duduknya
"Aku udah kenyang, kita pulang aja yuk atau kerumah aku nanti aku buatin Sup Jamur kesukaan kamu"ujarnya tersenyum manis, Bisma terpaku sesaat lalu mengangguk dan bangkit dari duduknya lalu keduanya melangkah pergi untuk pulang yang sebelumnya dina menaruh beberapa lembar uang seratus ribuan dimejanya tadi.
Kini keduanya sudah sampai di kediaman praditha, keduanya langsung melangkah masuk. Bisma duduk di kursi ruang makan sedangkan Dina langsung menuju dapur untu memasak.
Dengan cekatan gadis berusia 22 tahun itu mengolah beberapa bahan makanan untuk diolah dan tak butuh waktu lama sup buatannya pun matang, dengan senyuman mengembang ia melangkah menuju Bisma yang tengah terduduk diam di ruang makan
"Sup Jamur sudah siap, selamat makan"ujarnya seraya meletakkan semangkuk sedang berisi Sup Jamur dan sepiring nasi putih dan segelas air putih di meja makan, Bisma tersenyum lalu meraih sepiring nasi dan menyendok pelan sup jamur buatan Dina dan melahapnya perlahan. Dina memandang antusias kearah pemuda tampan bertongkat itu
"Gimana Bii ? Enak ?"tanyanya seraya menatap penuh harap kearah Bisma, Bisma menelan perlahan makanannya dan mengangguk cepat lalu tersenyum kecil
"Enak, kayanya aku bakal ketagihan hehe"ujarnya, Dina tersenyum
"Alhamdulillah kalo kamu suka, oke kalau gitu setiap aku main kerumah ataupun kamu yang main kerumahku akan aku buatkan Sup Jamur ini khusus buat Pangeran Bintangku tersayang hehe"ujarnya riang, Bisma terkekeh
"Oke deh, Terimakasih Putri Bulanku sayang"ucapnya seraya menarik pelan hidung mancung Dina, Dina tertawa
"Sama2 Pangeran Bintang"ujarnya seraya mencubit pipi tirus Bisma lalu keduanya tertawa bersama
***
Ditempat lain Melody termenung di ranjang rawatnya seraya menatap sendu kearah jendela, tangannya meremas ujung baju rawatnya lalu terisak perlahan
"Davin.. Aku kangen kamu hiks, kenapa kamu tega ninggalin aku sendiri seperti ini. Kamu ingkar janji hiks"tangisnya lalu tertunduk dalam
"Melody"panggil Bunda Tyas yang baru saja masuk setelah kembalinya dari Ruang Dokter, melangkah perlahan mendekati ranjang lalu duduk disebelah Sang Putri seraya mengusap lembut rambut panjang terurai yang kini sudah terlihat rapih
"Hiks Bunda Melo mau ketemu Davin Bunda, Melo kangen hiks"isaknya seraya menyandarkan kepalanya di bahu Sang Bunda, Bunda Tyas hanya terdiam seraya terus mengusap rambut panjang Sang Putri, membiarkan putrinya menumpah segala rasa yang berkecamuk dalam hatinya
"Bunda besok Melo mau pulang kerumah"ujar Melody datar, Bunda Tyas menatap Sang Putri lalu menghela nafas
"Iyaa besok kita pulang tapi minta ijin Dr. Rico dulu yaa"ujarnya, Melody mengangguk lalu memeluk Sang Bunda erat
"Melo sayang Bunda"lirihnya, Bunda Tyas mengulum senyum
"Bunda lebih sayang sama Melo lebih dari yang Melo tau dan rasakan"ujarnya lalu membalas dekapan Putrinya erat
sungguh moment yang mengarukan bukan :')
***
Hari ini seperti biasa Maura tengah menunggu Ilham untuk berangkat bersama, gadis manis itu terlihat semakin manis dengan jepit rambut berwarna Lavender yang diberikan oleh Ilham sebagai hadiah Anniversary mereka minggu lalu
tin tin
Maura mengulum senyum lalu meraih tas birunya dan melangkah cepat menuju gerbang, seperti dugaannya ia mendapati Ilham sudah berdiri dengan coolnya di depan mobil silvernya dengan senyuman menawan yang membuat semua gadis terpana olehnya
"Selamat Pagi Nona Manis, apa aku terlambat ?"ujarnya, Maura menggeleng
"Tidak, kamu tepat waktu"ujarnya tersenyum manis, Ilham tersenyum lalu mengecup pelan kening gadisnya
"Oiya, seperti biasa Bunga Lili yang cantik untuk Nona Jutekku yang cantik"ujarnya seraya menyerahkan sebuket Bunga Lili, maura menerimanya dengan riang
"Uuuh Sweet, terimakasih Patung Sekolah Unyuku. Makin cinta deh aku hehe"ujarnya seraya mencium perlahan bunga cantiknya, Ilham tersenyum lalu mengacak pelan poni gadisnya gemas
"Yuk berangkat, nanti telat"ujarnya, Maura mengangguk lalu keduanya masuk kedalam mobil Ilham dan melesat menuju Sekolah Justis
Sesampainya di sekolah keduanya melangkah masuk dengan tangan yang saling menggenggam, senyuman terus terukir manis di bibir keduanya dan menghiraukan bisikan2, tatapan aneh atau kagum siswa/i yang lain terus melangkah menyelusuri koridor menuju kelas masing2.
Sesampainya di ujung koridor mereka berpisah, Ilham naik keatas untuk masuk kekelas sedangkan Maura langsung berbelok karna kelasnya berada di belokan ujung koridor namun langkahnya terhenti saat ada 3 orang gadis menghadangnya dan memberikan tatapan tak suka kearahnya
"Permisi Kak, saya mau lewat"ujarnya seraya lalu mencoba melangkah lagi namun tangannya dicekal oleh gadis cantik berambut Polytail panjang, dia Nayla Hartanto. Kakak Kelas Maura dan Anak Kepala Sekolah Justis
"Mau kemana Nona Adithama ?"tanyanya, Muara menghela nafas lalu menatap malas kearah Kakak Kelasnya itu
"Maaf saya ingin masuk ke kelas karna sebentar lagi bel masuk, bisa Kakak2 beri saya jalan"ujarnya, ketiganya tertawa sinis membuat gadis manis itu mendengus
"Engga semudah itu Nona, Girls bawa dia !"titah Nayla pada kedua temannya lalu kedua gadis cantik yang lain langsung berjalan kearah Maura dan memegangi kedua tangan Maura dan menyeretnya masuk ke gudang dan menguncinya lalu mendorong keras tubuh mungil Maura sampai menghantam tembok membuat gadis manis itu meringis
"Sakit Nona Manis ?"tanya Nayla menatap tajam Maura, Maura menatap ngeri kearah ketiga gadis cantik itu seraya menelan kasar salivanya kala Nayla mendekat dan mencengkram kuat pipinya
"Ini belum apa2 Nona Manis, ini baru permulaan. Nada bawa hadiah kita untuk Nona Manis ini"titahnya, gadis cantik bernama Nada langsung mengangguk dan membawa kotak berukuran sedang kearah keduanya dan memandang remeh kearah Maura
"Emb, mau buka sendiri atau kita yang buka ?"tanya Nayla, Maura tak bergeming dia sedang sibuk mengatur detak jantungnya yang mulai tak beraturan dan tangisnya yang sebentar lagi pecah
"Lepasin aku"lirihnya dan terdegar bergetar itu membuat Nayla dkk tergelak keras
"Iyaa nanti kita lepasin koq tenang aja, El buka kotaknya"ujar Nayla pada gadis berambut pendek yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya, El mengangguk lalu membuka kotak berwarna merah marun itu dan seketika membuat Maura terbelalak, kotak itu berisi
"Engga, jangan ! Aku mohon, lepasin aku! Kenapa kalian seperti ini hiks"ujarnya mulai terisak, Nayla tersenyum miring
"Tenang dong sayang, kita main cantik aja koq. Jadi engga perlu takut okey"ujarnya seraya menepuk2 pipi Maura agak keras membuat pipi mulus itu kini memerah
"Okay, It's Show Time !"
"Aaaaargh tidaaak !!"
"Maura"
"Ilham Himawan, ada masalah ?"tanya Pak Santo yang terusik oleh teriakan keras dari muridnya, Ilham. Ilham hanya menggeleng pelan lalu duduk ketempatnya lagi seraya meremas pulpennya keras
"Lo kenapa Bro ? Teriak gaje gitu ? Untung engga di suruh keluar lo sama Si Botak"ujar Ken, Ilham tak bergeming ia masih terdiam lalu menghela nafas berat lalu berdiri dari tempat duduknya membuat kedua sahabatnya memandang heran kearahnya
"Maaf Pak, bolehkah saya ijin ke toilet sebentar"ijin Ilham pada Pak Santo, Pak Santo mengangguk
"Waktumu 5 menit, tidak lebih"ujarnya tegas, Ilham mengangguk lalu melangkah keluar. Ilham langsung menuju kelas Maura, entah kenapa sedari tadi ia merasa cemas pada gadisnya
bersambung ~
Maura di bully guys :o, kira2 apa yang akan dilakuin mereka yaa sama Maura ? terus ilham bisa engga yaa nemuin maura dan selamatkan dia dari mereka dan gimana reaksi ilham ? penasaran ? voment dulu dongs hehe. part ini spesial buat teman sekaligus motivator aku yang sekarang mungkin sudah bahagia dipangkuan Allah, Nayla Nurul Hidayah. walau raga kamu sudah tertimbun tanah tapi bagi aku kamu tetap hidup dihati kita, bahagia terus yaa nay disana. sekarang kamu engga akan ngerasain sakit lagi :'). kita selalu sayang kamu, terimakasih atas semua nasihat dan dukungan kamu untuk terus menulis kamu akan kuingat selalu. We Love You Naynay 😚😘
haha oke jan baper yaa mending voment aja. arigatou minna-san :))