BAB 94

1.1K 43 0
                                    

••••••••••••

Tinggalkan jejak anda

Happy Reading, Minna-san

•••••••••••••

Beda dari hari2 biasanya ruang rawat bisma terlihat ramai sekarang karna kehadiran sahabat2nya.

"Akhirnya sadar juga lo, bikin ade gue jantungan aja lo Bis. Untung engga lewat ade gue, bisa jadi janda muda si Maura"ujar Reza asal dan mendapat cubitan sayang dari Rena dan sang Mama serta jitakan manis dari Ilham dan Rangga membuat semua orang tertawa

"Ish Kak Reza emang Maura udah nikah apa sama Ilham sampe dibilang janda segala"ujar Maura seraya mengerucutkan bibirnya, Reza tersenyum kikuk seraya mengusap kepala dan perutnya yang nyut2n sesekali menatap tajam Dicky yang tertawa keras di sofa seraya bermesraan ria dengan Friska

"Maafin aku yaa udah buat kalian semua khawatir"ujar Bisma tak enak, semuanya menghela nafas dan tersenyum

"Sudahlah jangan hiraukan ucapan kacau si kelinci itu, yang pentingkan lo udah sadar Bis itu yang terpenting untuk kita. Gue udah engga tega lihat istri lo nangis mulu karna kondisi lo yang makin memburuk dan engga kunjung sadar"ujar Rafa seraya menggendong Kenzo, Bisma tersenyum seraya menatap Dina

"Maaf yaa Dii udah buat kamu sedih, pasti mata kamu sakit deh karna nangis terus"sesalnya seraya mengusap pelan pipi sang istri, Dina tersenyum seraya memegang tangan Bisma yang ada dipipinya dan mengecupnya lembut

"Gapapa koq, sekarang lebih baik kamu makan biar bisa minum obat supaya cepat sembuh"ujarnya lalu meraih mangkuk berisi sop jamur kesukaan suaminya lalu menyuapkannya pada sang suami, Bisma menerimanya ragu

"Oke suapan terakhir, ayo aaa~"ujarnya seraya menyodorkan suapan terakhir pada sang suami, Bisma menggeleng

"Udah Dii, aku kenyang. Mual"ujarnya, Dina menghela nafas lalu menaruh mangkuk tersebut keatas nakas lalu meraih segelas air mineral dan menyodorkannya pada sang suami untuk diminum dibantu dengan sedotan. Bisma menerimanya dan meneguknya sedikit lalu Dina memberikan beberapa butir obat pada suaminya dan langsung diminum bisma membuat semuanya tersenyum

"Nah gitu dong nurut, itu baru anak Mama"ujar Tante Reva seraya mengusap lembut kepala Bisma, Bisma tersenyum memeluk sang Mama

"Udah nikah juga masih aja manja sama Mama, ckck"ledek Dicky, Bisma memeletkan lidahnya Dina dan sang Mama hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabat ini

"Sirik aja lo Dikdok, terserah Bismalah mau meluk siapa. Kalau dia mau meluk your Cimi lo juga itu urusan dia kenapa lo yang ribet"ujar Reza enteng, Dicky membola mendengar ciminya disebut sedangkan Friska menepuk jidat rena menghela nafas 'huh mulai lagi'

"Maksud lo apa bawa2 my Cimi2 gue ? Lo mau ngajakin gue tawuran ayo gue jabanin lo sangka gue berani, eh"Dicky terdiam sejenak mendengar ucapannya yang tak sesuai dan seketika tawapun pecah

"Buhahaha Dikdok, balik ke Teka lagi gih biar bener ngomongnya duh ampun lo nemu sahabat macam ini dimana Bis ? Aduh sakit perut gue"Reza tertawa keras seraya memegangi perutnya, Dicky mendengus kesal seraya misuh2 Bisma menghela nafas sedangkan yang lainnya hanya geleng kepala

"Aduh bisa gila gue hadapi si Reza, ada aja tingkahnya pusing gue"ujar Rena seraya memijat pangkal hidungnya, Friska menatap iba seraya mengusap pelan bahu sahabatnya

"Sabar yaak, kayaknya pulang dari sini kita harus konsultasi Tante Manda deh biar engga ikutan konslet kaya pacar2 kita yang ajaib itu"ujarnya diangguki Rena lalu keduanya saling berpelukan membuat Ilham sweetdrop

"Duh dosa apa gue dulu punya kakak dan calon kakak ipar yang kadar kewarasannya dibawah standar gini ? Yaa
Allah cabut semua kutukan ini, hamba tak sanggup"jeritnya miris dalam hati seraya menatap horor kedua gadis cantik disebelahnya tanpa menyadari kalau celananya basah kena ompol ponakan cantiknya

"Yaaak asha, kenapa ngompolin celana baru Om ???? KAK RANGGAAA"dan ruang rawat itupun menjadi gaduh, ckckck





***




Hari ini Bisma sudah diperbolehkan pulang, sekarang ia sedang istirahat dikamarnya seraya memandangi sang istri yang tengah sibuk mengecek beberapa berkas penting disebelahnya

"Sibuk banget Tuan Putri, ada yang bisa aku bantu ?"tanyanya, Dina menoleh dan tersenyum

"Engga perlu, sebentar lagi juga selesai. Kamu mau aku apa ? Biar aku ambilkan"ujarnya tersenyum lembut, Bisma tersenyum

"Kalau aku mau kamu, gimana ?"ujarnya kalem, Dina terkesiap seraya meneguk salivanya kasar menatap Bisma yang tengah tersenyum lebar kearahnya lalu menghela nafas dan menutup kembali berkas2nya lalu menaruhnya kemeja kerjanya.

Setelah selesai ia langsung naik keranjangnya dan berbaring disamping suaminya yang kini mulai memeluknya, membenamkan wajahnya diperpotongan leher mulusnya membuatnya sedikit berdesir

"Aku ngantuk, nyanyiin aku satu lagu dong Dii"ujarnya pelan sesekali menguap menahan kantuk, Dina terdiam sesaat lalu menghela nafas

"mau lagu apa ?"tanyanya seraya mengusap pelan rambut suaminya, Bisma menatapnya

"Apa aja yang penting bisa buat aku tidur"ujarnya, Dina tersenyum lalu mulai bersenandung. Bisma mulai terbuai dan tertidur membuat seulas senyum dibibir manis Dina

"Selamat tidur, Pangeran Bintang"ujarnya seraya mengecup sekilas bibir suaminya lalu beranjak dari ranjang melanjutkan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda dan menghabiskan sore ini dengan berkutat dengan beberapa berkas yang menumpuk.




***




"Kenzo, pake celananya dulu sayang. Masya Allah jangan lari2 nak nanti jidatnya berdarah lagi"teriak Ditha seraya mengejar langkah lincah putra kecilnya yang terus berlari riang seraya menyeret2 handuknya dengan kaus dan celana dalam yang melekat ditubuh mungilnya, Kenzo yang mendengar teriakan merdu sang Mama hanya tertawa seraya berlari kesana kemari mengejar Choky, Hamster peliharaannya.

Rafa yang sedang menuruni tangga hanya menggeleng melihat tingkah kedua malaikat pelengkap hidupnya itu lalu mencegat langkah sang putra dan membawanya dalam gendongannya, Kenzo memberontak dan menangis lalu meminta digendong sang Mama

"Aku susui Ken dulu, kamu sarapan aja udah aku siapin sesuai permintaan kamu"ujarnya lalu mulai melangkah pergi namun langkahnya ditahan sang suami, Ditha menyernyit menatap sang suami yang tersenyum penuh arti kearahnya

"Biasa, Kissu~"ujarnya seraya memajukan bibirnya, Ditha mendengus

"Dalam mimpimu, sipit ! Udahlah aku mau susui Ken dulu, nanti makin rewel repot bisa2 kamu batal meeting lagi hari ini"ujarnya lalu berlalu pergi meninggalkan sang suami yang misuh2 karna acara manisnya ditolak mentah2

"Dasar istri durhaka, minta cium aja engga dikasih. Kalau selingkuh aja nangis darah lo"gumamnya lalu memulai sarapan

"Lakukan saja jika anda berani, Tuan Rafa yang terhormat"



glek



Rafa menoleh takut kearah Ditha yang menatapnya datar membuat Ayah satu anak itu menelan salivanya kasar

"Hehe engga koq honey, cintaku udah mentok di kamu dan Kenzo"ujarnya seraya tersenyum kikuk, Ditha mendengus lalu menyodorkan secangkir kopi buatannya untuk sang suami

"Hari ini pulang tepat waktu kan ?"tanyanya dengan nada biasa, Rafa menghela nafas

"Sepertinya engga soalnya tugas aku semakin banyak karna Morgan tiba2 cuti kemarin karna Mauren sakit jadi aku semua yang handle kerjaannya dia"ujarnya lesu, Ditha menghela nafas dan tersenyum

"Yasudah tak apa, nanti kalau Ken mulai rewel aku telpon kamu aja"ujarnya, Rafa tersenyum lalu meraih tangan Ditha dan mengecupnya lembut

"Kamu memang yang terbaik"ujarnya, Ditha tersenyum lalu keduanya mulai melanjutkan aktivitas makannya sedangkan sang putra kembali tidur setelah disusui, ckckck


bersambung~




Duh gemes sendiri engga sih sama kisah cinta mereka ? haha. waktunya vomment minna-san. arigatou

Kisahku | Pengorbanan Cinta |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang