BAB 92

1.3K 49 7
                                    

•••••••••

Tinggalkan jejak yaa, maaf kalo entar ada nyesek2nya gitu soalnya saya juga lagi ada nyesek2nya gitu :v

Happy Reading, Minna-san

••••••••••

"Alhamdulillah"

semuanya mengusap wajah mereka serempak seraya mengucap syukur dalam hati, semuanya terhanyut dalam suasana haru bahkan Tante Reva tak bisa membendung airmata harunya menatap putra ketiganya akhirnya menikah dengan pujaan hatinya, perjuangan panjang dan berat sang putra berakhir indah sekarang.

Disela tangisnya ia tersenyum melihat senyuman bahagia yang terpancar diwajah putranya yang pucat yang kini tengah berhadapan dengan istrinya dan kini keduanya mengaitkan cincin di kedua jari manis masing2 lalu Dina meraih tangan Bisma dan menciumnya penuh hormat sedangkan Bisma menarik kepala Dina dan mencium keningnya sayang lalu keduanya bertatapan dalam membuat hati Tante Reva membuncah senang namun sedetik kemudian ia tersentak kaget begitupun yang lain melihat putranya terbatuk2 dengan keras bahkan ia sampai muntah darah mengotori baju pengantin yang dikenakannya dan Dina



bruuuk



Bisma ambruk menimpa tubuh mungil istrinya membuat gadis cantik itu terduduk jatuh seraya menangis, tangan mungilnya mengguncang2 tubuh sang suami yang sudah tak sadarkan diri dengan mulut yang dihiasi bercak darah

"Bisma bangun hiks, jangan buat Dii takut. Bisma bangun hiks"isaknya seraya menepuk pelan pipi Bisma yang semakin memucat, semuanya panik. Rafa mondar mandir seraya menelpon ambulans Dr. Indra langsung melakukan tindakan pertolongan pada Bisma dibantu sang istri dan Mauren. Ilham sibuk menyiapkan peralatan Dr. Indra dari dalam mobilnya lalu ikut membantu, semuanya menegang karna denyut nadi Bisma lemah sekali

"Aaargh ambulans sialan, kenapa lama sekali sih !"umpat Rafa seraya membanting sembarangan ponselnya membuat putra kecilnya yang tertidur terbangun dan menangis kencang dalam gendongan Ditha namun ia tak hiraukan, ia terlalu kalut akan kondisi Bisma namun ia tercengang kala melihat Morgan dengan sigap membopong tubuh lemah adiknya menuju keluar dan memasukkannya kedalam mobil dibantu Mauren lalu ia berlari menyusul meninggalkan Ditha yang masih terus menenangkan Kenzo dibantu Rena sedangkan Dina sedang ditenangi Friska dan Nesha yang tengah menggendong putri kecilnya. Tante Reva pingsan langsung dibawa masuk oleh Om Bagas sedang sisanya memberi pengertian pada para tamu dengan wajah cemas yang lebih kentara.

Dicky menerobos keluar mengambil kunci mobilnya dan melesat pergi mungkin menyusul Bisma kerumah sakit diikuti Reza. Ilham sedang ditenangkan Rangga dan Maura karna dada kirinya mulai terasa sakit sedang Tante Amel sibuk mengobrak abrik tasnya mencari obat sang anak. Suasana acara bahagia itu kini menjadi tegang.




***




Kini semua telah berkumpul didepan Ruang ICU menunggu giliran menemani Bisma, setelah tadi pagi mengalami anfal Bisma dinyatakan kritis bahkan kondisinya semakin memburuk membuat semuanya diliputi rasa takut.

Maura dan Tante Reva terus menangis dalam pelukan Om Bagas dan Morgan, sekarang hanya tinggal Keluarga Adithama dan Keluarga Praditha. Keluarga Himawan terpaksa pulang karna penyakit jantung Ilham kambuh karna syok melihat Bisma anfal namun untungnya tak terlalu parah jadi pemuda manis itu hanya perlu bed rest saja. Sedangkan Reza harus tetap disini untuk membantu Tante Intan menenangi Dina yang terus menangis dalam diam, sepertinya ia begitu terpukul akan semua yang terjadi. Baginya ini terlalu cepat dan menyakitkan

"kalau kamu pergi, aku akan ikut kamu Bii. Itu janjiku"gumamnya berkali dengan tatapan kosong dan airmata yang semakin deras mengalir membuat semuanya menatapnya iba, gadis manis itu tak hentinya meracau seraya mengusap pelan cincin yang tersemat dijari manis tangan kanannya. Ia begitu terjuncang sekarang

Kisahku | Pengorbanan Cinta |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang