BAB 70 "Pembalasan Dendam Inessha Prayoga"

1.4K 42 3
                                    

••••••••••

Gimana chap tadi ? tegangkah ?haha

Happy Reading, Minna-san

•••••••••

Ditempat lain kedua sahabat ini tengah menemani kedua gadisnya yang tengah sibuk main pasir dipantai seraya menatap Ponsel keduanya yang sedari tadi mati. Keduanya menghela nafas berat

"Dick, koq makin lama perasaan gue makin engga enak yaa ? Lebih dari tadi pagi, rasanya nyesek disini"tanya Reza pada Dicky yang tengah menulis sesuatu di pasir, Dicky menghela nafas

"iyaa Za gue juga, ada apa yaa ? Tiba2 gue kepikiran Bisma"ujarnya tertunduk sedih, Reza menghela nafas gusar

"Apa penyakitnya kambuh yaa Dick ? Duh gue jadi khawatir banget sumpah"ujarnya resah, Dicky menjentikkan jarinya lalu berlari menuju Friska yang tengah membeli Es Kelapa Muda dipinggir pantai meninggalkan sahabatnya yang tengah menatap cengoh kearahnya, tak lama kemudian pemuda manis itu kembali ketempatnya semula dan tersenyum lebar membuat Reza semakin bingung bahkan bergedik ngeri menyangka bahwa sahabatnya itu mulai gila :3

"Dicky lo sehat ?"tanyanya seraya menatap ngeri kearah sahabatnya, Dicky mendengus sebal

"Ck, iyalah Reza. Udah ahh nih gue bawa barang yang kita perlukan. Taraaa"ucapnya riang seraya menunjukkan Ponsel berwarna merah jambu milik Friska pada Reza yang masih terlihat bingung membuat pemuda manis itu menggeram gemas

"Ck, udahlah cape ngomong sama lo mah. Lo tinggal lihat dan perhatikan"ujarnya lalu mengutak atik Ponsel tersebut mencari kontak seseorang dan menempelkannya ditelinganya menunggu dari seberang sana namun tak ada jawaban, ia mencoba mencari kontak lain namun hasilnya tetap sama membuatnya sedikit kesal

"Bro lo hapal Nomernya Ilham engga ?"tanyanya, Reza terdiam sejenak seraya mengetuk2 dagunya seperti berpikir lalu mengangguk dan mengambil alih benda berbentuk pipih itu lalu mengetik sesuatu disana dan menempelkannya ditelinganya menunggu respon lalu tersenyum lebar

"Hallo Am, ini gue Reza"

"..."

"Weits santai Bro, gue sama Dicky lagi dipantai. Hape kita mati total, lo dimana ? Lagi sama Maura engga ? Kalo iya tanyain ke dia dong Bisma baik2 ajakan soalnya Dicky tadi telpon malah engga aktif Nomernya"

"...."

"A..apa ? Wah ngaco lo ? Engga mungkin !"

"..."

"Ya Allah, oke kasih tau alamat rumah sakitnya gue sama Dicky langsung berangkat kesana"

"..."

Pip

Reza menarik nafas panjang dan menatap Dicky yang tengah menatap bingung kearahnya

"Ada apa Za ? Bisma engga papakan ?"tanyanya, Reza menghela nafas

"Kita harus cepetan kerumah sakit Dick, Bisma kecelakaan dan sekarang lagi dioprasi karna kepalanya mengalami penyumbatan pembuluh darah"ujarnya pelan, Dicky terpaku dan menghela nafas berat lalu mengangguk lalu keduanya menghampiri kedua gadisnya

"Udah telpon Bismanya Cipi ? Gimana dia gapapakan ?"tanya Friska, Dicky tertunduk sedih membuat gadis cantik itu sedikit khawatir

"Cipi"

"Kita kerumah sakit sekarang yaa, nanti aku ceritain sesampainya disana"ujarnya, Friska menghela nafas dan mengangguk paham lalu keempatnya melangkah pergi meninggalkan pantai menuju rumah sakit

Sepanjang perjalanan tak ada obrolan diantara mereka, keempatnya memilih diam seraya sibuk dengan aktivitas masing2. Dicky sibuk menyetir dengan arahan Reza sedangkan kedua gadis mereka hanya memandang keluar jendela

Kisahku | Pengorbanan Cinta |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang