BAB 75 "Best Friend"

1.1K 39 8
                                    

••••••••••

Voment Please !

Happy Reading, Minna-san

•••••••••

Disisi lain Dicky sudah sampai dikediaman Adithama, ia langsung masuk kedalam rumah mewah itu.
Sesampainya disana ia langsung turun dari mobilnya, menghampiri Reza yang tengah bersidekap dada menunggunya

"Lelet banget lo kaya Putri Solo"ujarnya kesal, Dicky mendengus sebal

"Iyaa Sorry gue telat, tadi abis anter My Cimi dulu ketoko Buku"ujarnya, Reza menghela nafas

"Ahh Alibi lo, yaudah masuk. Pegel gue berdiri terus disini"ujarnya, Dicky menghela nafas

"Lah salah sendiri kenapa engga langsung masuk, gue kan engga minta ditungguin. Kaya sama siapa aja kaku amat"ujarnya, Reza tersenyum kikuk

"Engga enak gue, ada Tuan Adithama soalnya haha"ujarnya dan langsung dapat Jitakan Maut dari sahabatnya membuatnya meringis

"Dasar bodoh ! Cepet pencet belnya"ujarnya Bossy membuat pemuda tampan itu mendengus sebal lalu menekan bel Rumah tersebut dan tak lama berselang pintu utama rumah mewah itupun terbuka

"Eh Den Dicky, Den Reza ? Silahkan masuk Den. Den Bisma sudah menunggu didalam"ujar Mbok Nah mempersilahkan keduanya masuk, keduanya mengangguk lalu melangkah masuk dan langsung menuju kamar sang sahabat



tok tok tok




Ceklek




"Eh kalian, masuk. Bismanya masih tidur"ujar Tante Reva menyambut keduanya, keduanya mengangguk sungkan

"Ayo masuk, temani yaa. Tante mau ke dapur bantu Mbok Nah menyiapkan makan siang pasti kalian belum makan siang kan ?"ujarnya ramah, keduanya tersenyum. Tante Reva melangkah keluar kamar Bisma lalu keduanya masuk kedalam kamar bernuansa coklat putih itu lalu duduk di sisi ranjang sahabatnya

"Kita tunggu sampe bangun aja deh Za, engga tega gue banguninnya. Kayanya nyaman banget"ujar Dicky, Reza mengangguk lalu meraih topi yang berada disisi Bisma berniat untuk menaruhnya diatas Nakas namun seketika matanya membola karna mendapati tangannya penuh helaian rambut

"Rambut siapa nih ?"ujarnya, Dicky langsung menghampiri dan meraih helaian rambut tersebut

"Ini topinya Kak Morgan"ujarnya lalu mendekati Bisma dan mengusap pelan rambut sahabatnya dan terpaku kala telapak tangannya penuh dengan helai rambut dan menghela nafas

"Rambut Bisma rontok ?"tanya Reza, Dicky mengangguk pelan seraya menatap sendu kearah Bisma yang masih terlelap itu

"Kayanya itu dampak dari Therapynya Za, duh gue engga tega jadinya"ujarnya lesu, Reza menatap Bisma sedih

"Iyaa Dick, andai gue bisa gantiin dia buat tanggung rasa sakit itu gue Ikhlas tapi gue engga bisa"ujarnya lirih, Dicky tersenyum kecut

"Kita emang sahabat yang engga berguna Za"ujarnya dengan mata yang mulai berkaca2, Reza tertunduk sedih.

Keduanya tak menyadari kalau Bisma sedari tadi tengah menatap keduanya seraya tersenyum miris

"kalian udah datang, Sorry yaa aku ketiduran hehe"keduanya terkesiap saat mendapati Bisma tengah terduduk diranjangnya lalu keduanya beranjak mendekati sahabatnya itu

"Ahh engga juga, kita baru sampai koq yaa kan Dick ?"ujar Reza diangguki Dicky lalu keduanya duduk disisi ranjang Bisma, Bisma tersenyum

"Gimana kondisi lo ? Udah baikan ? Sorry 3 hari ini kita engga jengukin lo dirumah sakit dan engga ikut jemput lo pas pulang kerumah, maaf kalau sahabat2 lo ini terlalu sibuk"ujar Dicky, Bisma tersenyum

Kisahku | Pengorbanan Cinta |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang